b. Infrastruktur Ekonomi dan Superstruktur Sosio Budaya
Marx berulang-ulang menekankan ketergantungan politik pada struktur ekonomi, tipe analisa yang sama berlaku untuk pendidikan , agama, keluarga, dan semua
institusi sosial lainnya. Sama halnya dengan kebudayaan suatu masyarakat, termasuk standar-standar moralitasnya, kepercayaan-kepercayaan agama, sistem-
sistem filsafat, ideologi politik, dan pola-pola seni serta kreativitas sastra juga mencerminkan pengalaman hidup yang riil dari orang-orang dalam hubungan-
hubungan ekonomi mereka. hubungan antara infrastruktur ekonomi dan superstruktur budaya dan struktur sosial yang dibangun atas dasar itu merupakan
akibat langsung yang wajar dari kedudukan materialisme historis. Adaptasi manusia terhadap lingkungan materilnya selalu melalui hubungan-hubungan
ekonomi tertentu, dan hubungan-hubungan ini sedemikian meresapnya hingga semua hubungan-hubungan sosial lainnya dan juga bentuk-bentuk kesadaran,
dibentuk oleh hubungan ekonomi itu. Mengenai determinisme ekonomi Marx tidak menjelaskan secara konsisten, sekalipun ekonomi merupakan dasar seluruh
sistem sosio budaya, institusi-institusi lain dapat memperoleh otonomi dalam batas tertentu, dan malah memperlihatkan pengaruh tertentu pada struktur
ekonomi. Pada akhirnya struktur ekonomi itu tergantung terhadapnya.
c. Kegiatan dan Alienasi
Inti seluruh teori Marx adalah proposisi bahwa kelangsungan hidup manusia serta pemenuhan kebutuhannya tergantung pada kegiatan produktif di mana secara
aktif orang terlibat dalam mengubah lingkungan alamnya. Namun, kegiatan produktif itu mempunyai akibat yang paradoks dan ironis, karena begitu individu
mencurahkan tenaga kreatifnya itu dalam kegiatan produktif , maka produk- produk kegiatan ini memiliki sifat sebagai benda obyektif yang terlepas dari
manusia yang membuatnya. Tentang alienasi menurut Marx merupakan akibat dari hilangnya kontrol individu atas kegiatan kreatifnya sendiri dan produksi yang
dihasilkannya. Pekerjaan dialami sebagai suatu keharusan untuk sekedar bertahan hidup dan tidak sebagai alat bagi manusia untuk mengembangkan kemampuan
kreatifnya. Alienasi melekat dalam setiap sistem pembagian kerja dan pemilikan pribadi, tetapi bentuknya yang paling ekstrem ada di dalam kapitalisme, dimana
mekanisme pasar yang impersonal itu, menurunkan kodrat manusia menjadi komoditi, dilihat sebagai satu pernyataan hukum alam dan kebebasan manusia.
bentuk ekstrem alienasi itu merupakan akibt dari perampasan produk buruh oleh majikan kapitalisnya. Marx menekankan bahwa alienasi kelihatannya benar-benar
tidak dapat dielakkan dalam pandangan mengenai kodrat manusia yang paradoks. Di satu pihak manusia menuangkan potensi manusiawinya yang kreatif dalam
kegiatannya, dilain pihak, produk-produk kegiatan kreatifnya itu menjadi benda yang berada di luar kontrol manusia yang menciptakannya yang menghambat
kreativitas mereka selanjutnya. Bagi Marx alienasi akan berakhir, bila manusia mampu untuk mengungkapkan secara utuh dalam kegiatannya untuk mereka
sendiri, sehingga ekspolitasi dan penindasan tidak menjangkiti manusia lagi.
d. Kelas Sosial, Kesadaran Kelas, dan Perubahan Sosial