Macam-macam Motif Tenun Pertenunan

2 Alat Penggerak Sisir Alat penggerak sisir yaitu untuk merapatkan benang pakan yang baru diluncurkan kepada benang sebelumnya. 2.2.2.4 Penggulungan Kain Penggulungan kain yaitu menggulung sebuah kain sedikit demi sedikit sesuai dengan anyaman yang telah jadi. Bagian ini terdiri dari : 1 Rol Penggulung Kain Rol penggulung kain yaitu sebuah batang yang berbentuk panjang dan bulat yang digunakan untuk menggulung kain pada alat tenunan. 2 Penggerak Gulung Kain 2.2.2.5 Penguluran Lusi Penguluran lusi yaitu penguluran benang lusi dari gulungan sedikit demi sedikit sesuai dengan kebutuhan proses pembentukan mulut lusi dan penyilangan benang berikutnya. Pengaturan penguluran lusi dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1 Pengereman yaitu alat pengatur penguluran lusi yang bekerja secara pasif dan dilaksanakan dengan tali, rantai, balok dan ban. 2 Regulator lusi, sistem ini dibagi menjadi dua macam yaitu regulator lusi negatif dan regulator lusi positif.

2.2.3 Macam-macam Motif Tenun

Kain tenun adalah kain yang dibuat dengan cara menyilangkan arah lusi dan arah pakan, salah satu hal yang paling penting yang harus diperhatikan dalam membuat tenun adalah struktur atau komposisi kain, meliputi jenis silang anyaman, lebar kain, besar atau kecilnya serat benang, kehalusan benangnya, dan sifat seratnya. Terdapat 3 macam silang tenun dasar yaitu silang polos, silang kepar, dan silang satin. Anyaman polos Anyaman kepar Anyaman satin Gambar 2.6. Macam-macam Motif AnyamanTenun Sumber : Enny Zuhni K 1997:82-88 1 Silang Polos Tenunan silang polos mempunyai persilangan antara benang lusi dan pakan yang terbanyak. Corak silang antara bagian silang kain yang baik dan buruk adalah sama. Silang polos adalah silang yang paling tertua, sederhana dan yang paling banyak dipergunakan dari pada silang lainnya, tidak lekas rusak kuat, kurang tertiras, tidak dapat tersangkut benangnya dari pada tenunan lainnya Enny Zuhni K, 1997:81. 2 Silang Kepar Tenunan silang kepar terdapat aluran yang serong, arahnya dapat kekanan atau kekiri. Corak silang pada bagian buruk tidak sama kecuali pada kepar timbal balik pada bagian yang satu terlihat banyak benang lusi dan pada bagian yang lain lebih banyak menggunakan benang pakan, maka dari itu tenunan dapat menjadi lebih kuat dan berat. Kebaikan silang kepar yaitu kuat karena lebih banyak menggunakan benang pakan baik digunakan untuk pakaian kerja Enny Zuhni K, 1997:85. 3 Silang Satin Tenunan silang satin tempat persilangan benang selalu berjauhan, jadi tidak rapat sehingga mudah dibedakan dari pada silang kepar. Tenunan silang satin berlainan coraknya pada bagian baik dan buruknya.pada bagian baik lusinya lebih banyak kelihatan sedang bagian buruk pakan lebih banyak tampak. Maksud dari pembuatan silang satin yaitu untuk mendapatkan tenunan yang licin, mengkilap dengan persilangan yang tidak tampak Enny Zuhni K, 1997:87.

2.2.4 Proses Tenun