Faktor-Faktor yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG IBU MEMAKAI

KONTRASEPSI IMPLANT DI DESA PATUMBAK 1

KECAMATAN PATUMBAK KABUPATEN

DELI SERDANG TAHUN 2013

SRI HANDAYANI

125102126

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS

KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

(3)

(4)

Faktor-Faktor yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten

Deli Serdang Tahun 2013

ABSTRAK Sri Handayani

Latar Belakang : Metode kontrasepsi Efektif Terpilih (MKET) adalah metode kontrasepsi yang bersifat jangka panjang dan mantap. Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2010 alat kontrasepsi yang digunakan adalah Sterilisasi wanita (2,2%), Sterilisasi pria (0,1%), Kondom (1,1%), MAL (0,1%), Pantang berkala/kalender (0,4%), Pil (12,8%), IUD (5,1%), Suntikan (32,,4%), Implant (1,4%), Senggama terputus (0,3%), tidak menggunakan (44,0%). Sikap ibu dalam pemilihan kontrasepsi implant didorong oleh berbagai faktor.

Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013.

Metode Penelitian : Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif dengan sampel sebanyak 48 orang dengan metode pengambilan sampel total sampling.

Hasil Penelitian : Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa faktor kebutuhan yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant sebanyak 46 orang (95.8%), faktor harapan yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant sebanyak 48 orang (100%), faktor minat yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant sebanyak 45 orang (93.7%), faktor dukungan keluarga yang tidak mendorong ibu memakai kontrasepsi implant sebanyak 36 orang (75.0%) dan faktor lingkungan yang tidak mendorong ibu memakai kontrasepsi implant sebanyak 29 orang (60.4%).

Kesimpulan : Dari penelitian ini diharapkan agar petugas kesehatan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, upaya promosi kesehatan berupa dukungan sosial, yakni peningkatan kualitas penyuluhan kesehatan, memberikan motivasi dan dukungan dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan terutama dalam pelayanan keluarga berencana.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant di Desa Patumbak 1 Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013” yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapatkan bimbingan, masukan dan arahan dari berbagai pihak, sehingga penulis dapat membuat Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapakan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. dr. Dedi Ardinata M.Kes, selaku dekan Fakultas Keperawatan Universitas

Sumatera Utara

2. Ibu Nur Asnah Sitohang ,S.Kep.Ns.M.Kep selaku ketua program studi

D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. 3. Terima kasih saya ucapkan kepada ibu Hj. Idau Ginting, SST, Mkes selaku

pembimbing Karya Tulis Ilmiah ini yang telah dapat menyediakan waktu, memberikan arahan dan masukan berharga dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini.


(6)

4. Seluruh dosen, staf dan pegawai administrasi program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

5. Teristimewa Ayahanda tercinta, tetes demi tetes keringat mu telah menjadi motivasi kuat, dan Ibunda tersayang sentuhan belai kasih sayangmu menjadi inspirasi,dan doa yang tiada henti-hentinya kepada penulis dalam membuat Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Buat teman - teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima Kasih atas dukungan dan bantuan yang telah diberikan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu masukan dan saran yang membangun sangatlah diharapkan demi perbaikan dimasa yang akan datang. Akhirnya hanya kepada Allah penulis berserah diri, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juli 2013 Penulis


(7)

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR SKEMA ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

1. Tujuan Umum ... 4

2. Tujuan Khusus ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

1. Bagi institusi pendidikan ... 5

2. Bagi petugas kesehatan ... 5

3. Bagi peneliti yang lain ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi ... 6

1. Pengertian Motivasi ... 6

2. Motivasi Intrinsik ... 7

3. Motivasi Ekstrinsik ... 8

4. Tujuan Motivasi ... 11

5. Unsur – unsur Motivasi ... 11

6. Fungsi Motivasi ... 13

B. Kontrasepsi Implant ... 13


(8)

2. Defenisi Implant ... 14

a. Beberapa Konsep tentang Implant ………. 14

b. Jenis – jenis Implant ……….. 14

c. Cara Kerja Implant ……….. 15

d. Keuntungan Kontrasepsi ………. 15

e. Keuntungan Nonkontrasepsi ……… 15

f. Keterbatasan Implant ……… 16

g. Efek pada sistem Reproduksi ……….. 16

h. Wanita yang Boleh menggunakan Implant ………. 18

i. Wanita yang tidak boleh menggunakan Implant ………. 18

j. Waktu untuk Insersi Implant ……… 19

k. Informasi yang perlu disampaikan ……….. 20

l. Hal-hal yang perlu diperhatikan ……… 21

BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep ... 23

B. Defenisi Operasional ... 24

BAB IV METODELOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 26

B. Populasi dan Sampel ... 26

C. Lokasi Penelitian ... 26

D. Waktu penelitian ... 27

E. Etika Penelitian ... 27

F. Instrumen penelitian ... 27

G. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 28

H. Prosedur Pengumpulan Data ... 29


(9)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian... 32 B. Pembahasan ... 40

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 49 B. Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden Di

Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

Tahun 2013……… 31

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Kebutuhan di

Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013.. 32

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Kebutuhan

yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun

2013………. 33

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Harapan di

Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

Tahun 2013………. 34

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Harapan

yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupten Deli Serdang Tahun

2013……… 34

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Minat di

Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

Tahun 2013……….. 35

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Minat yang

Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun

2013……… 36

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Dukungan

Keluarga di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten

Deli Serdang Tahun 2013……… 37

Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Dukungan

Keluarga yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

Tahun 2013………. 37

Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Lingkungan

di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli

Serdang Tahun 2013……… 38

Tabel 5.11 Distribusi Frekuensii Responden Berdasarkan Faktor Lingkungan


(11)

DAFTAR SKEMA

Skema 1 : Kerangka Konsep Penelitian Faktor-Faktor yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant di Desa Patumbak 1 Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013 ………….. 23


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 2 : Lembar Kuesioner

Lampiran 3 : Lembar Konsultasi Proposal Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 4 : Lembar Persetujuan Content Validity

Lampiran 5 : Surat Izin Data Penelitian dari Fakultas Keperawatan USU Lampran 6 : Balasan surat penelitian


(13)

Faktor-Faktor yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten

Deli Serdang Tahun 2013

ABSTRAK Sri Handayani

Latar Belakang : Metode kontrasepsi Efektif Terpilih (MKET) adalah metode kontrasepsi yang bersifat jangka panjang dan mantap. Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2010 alat kontrasepsi yang digunakan adalah Sterilisasi wanita (2,2%), Sterilisasi pria (0,1%), Kondom (1,1%), MAL (0,1%), Pantang berkala/kalender (0,4%), Pil (12,8%), IUD (5,1%), Suntikan (32,,4%), Implant (1,4%), Senggama terputus (0,3%), tidak menggunakan (44,0%). Sikap ibu dalam pemilihan kontrasepsi implant didorong oleh berbagai faktor.

Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013.

Metode Penelitian : Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif dengan sampel sebanyak 48 orang dengan metode pengambilan sampel total sampling.

Hasil Penelitian : Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa faktor kebutuhan yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant sebanyak 46 orang (95.8%), faktor harapan yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant sebanyak 48 orang (100%), faktor minat yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant sebanyak 45 orang (93.7%), faktor dukungan keluarga yang tidak mendorong ibu memakai kontrasepsi implant sebanyak 36 orang (75.0%) dan faktor lingkungan yang tidak mendorong ibu memakai kontrasepsi implant sebanyak 29 orang (60.4%).

Kesimpulan : Dari penelitian ini diharapkan agar petugas kesehatan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, upaya promosi kesehatan berupa dukungan sosial, yakni peningkatan kualitas penyuluhan kesehatan, memberikan motivasi dan dukungan dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan terutama dalam pelayanan keluarga berencana.


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu atau

pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif-objektif tertentu,

menghindarkan kelahiran yang tidak diinginkan, mengatur interval diantara kelahiran, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri dan menentukan jumlah anak dalam keluarga (Pinem, 2009).

Indonesia dikejutkan dengan angka Tingkat Fertilitas yang meningkat yang meningkat menurut hasil SDKI tahun 2007 sekitar 2,6 padahal 10 tahun sebelumnya (1997) angka tingkat fertilitas sudah mencapai 2,4. Ini menunjukkan kecenderungan jumlah anak dalam keluarga menjadi lebih banyak, pada 2007 terdapat kecenderungan tiap wanita usia subur sampai akhir masa suburnya memiliki sekitar dua sampai tiga anak . Ada selogan bahwa dua anak lebih baik belum sepenuhnya melembaga dan membudidaya diseluruh lapisan masyarakat Indonesia. Hasil SDKI 2007 menunjukkan bahwa 40% ibu di Indonesia yang telah memiliki dua anak menginginkan kehadiran anak yang ketiga. Keinginan untuk mempunyai anak ketiga di beberapa provinsi cukup tinggi, yaitu di Nanggro Aceh Darussalam (81,55%), Maluku Utara (73,9%), Sulawesi Barat (72,5%), Nusa Tenggara Timur (64,5%), Maluku (61,1%) dan Banten (60%). Kecenderungan untuk memiliki anak yang keempat di beberapa provinsi tersebut juga tinggi, dengan rata-rata masih diatas 50%. Fakta ini menjadi bukti bahwa ukuran


(15)

keluarga ideal dengan motto “dua anak lebih baik“ belum sepenuhnya diterima oleh seluruh provinsi di Indonesia (Tukiran dkk, 2010).

Berdasarkan hasil presurvey BKKBN pada tahun 2010 di Sumatera Utara, jumlah Pasangan Usia Subur sebanyak 2.120.692 peserta, pasangan yang menjadi peserta KB aktif pada Agustus 2010 sebanyak 1.424.630 yakni peserta KB IUD sebanyak 1.529 peserta, metode operasi pria 171 peserta, kondom 4.360 peserta dan pil sebanyak 10.273 peserta. Sementara pasangan usia subur yang bukan peserta KB ada sebanyak 716.739 yakni 73.863 jumlah pasangan usia subur yang sedang hamil, 10.299 jumlah pasangan usia subur yang ingin mempunyai anak segera (IAS), 52.606 jumlah pasangan usia subur tidak ingin mewujudkan anak lagi (TIAL), 13.688 jumlah pasangan usia subur yang ingin anak ditunda 15.712 (BKKBN, 2010).

Salah satu peranan penting bidan adalah meningkatkan jumlah penerimaan dan kualitas metode keluarga berencana kepada masyarakat sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan bidan. Metode keluarga berencana yang dianjurkan adalah kontrasepsi mantap, suntikan KB, susuk KB atau Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK) dan Alat Kontrasespi Dalam Rahim/AKDR (Manuaba, 2010).

Metode kontrasepsi Efektif Terpilih (MKET) adalah metode kontrasepsi yang bersifat jangka panjang dan mantap yaitu: IUD, Implant dan kontrasepsi mantap (kontap) pria/wanita (Manuaba, 2010).

Kontrasepsi Implant juga mempunyai keuntungan diantaranya daya guna tinggi, memberi perlindungan jangka panjang (lima tahun), tingkat kesuburan cepat kembali setelah implant dicabut, tidak perlu dilakukan periksa dalam, tidak


(16)

mengganggu kegiatan senggama dan juga tidak mengganggu produksi ASI, bebas dari pengaruh estrogen dan dapat dicabut setiap saat jika menurut kebutuhan (Pinem, 2009).

Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2010 alat kontrasepsi yang digunakan adalah Sterilisasi wanita (2,2%), Sterilisasi pria (0,1%), Kondom (1,1%), MAL (0,1%), Pantang berkala/kalender (0,4%), Pil (12,8%), IUD (5,1%), Suntikan (32,4%), Implant (1,4%), Senggama terputus (0,3%), tidak menggunakan (44,0%).

Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesi (SDKI) 2002-2003, prevalensi pemakaian kontrasepsi di Indonesia 60%. Alat kontrasepsi yang banyak digunakan adalah metode suntik (49,1%), pil (23,3%), Alat Kontrasepsi Dalam Rahim/AKDR (10,9%), implant (7,6%), metode operasi wanita /MOW (6,5%), kondom (1,6%), dan metode operasi pria /MOP (0,7%).

Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, alat kontrasepsi yang digunakan adalah Sterilisasi wanita (3,0%), Sterilisasi pria (0,2%), Kondom (1,3%), MAL (0,0%), Pantang berkala/kalender (1,5%), Pil (13,2%), IUD (4,9%), Suntikan (31,8%), Implant (2,8%), Senggama terputus (2,1%), tidak menggunakan (38,6%).

Berdasarkan survey awal dan mendapat data dari bidan desa yang ada di Desa Patumbak 1 Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang terdapat ibu yang memakai kontrasepsi implant sebanyak 36 orang, IUD 53 orang, Suntikan 126 orang, Kondom, 123 orang, Pil 132 orang, dan Metode Operasi Wanita/


(17)

B. Rumusan Masalah dan Permasalahan

Berdasarkan latar belakang diatas, yang menjadi perumusan masalah adalah “Faktor-faktor apa sajakah yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant di desa Patumbak 1 Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui faktor yang mendorong ibu memakai kontrasepsi

implant berdasarkan kebutuhan.

b. Untuk mengetahui faktor yang mendorong ibu memakai kontrasepsi

implant berdasarkan harapan.

c. Untuk mengetahui faktor yang mendorong ibu memakai kontrasepsi

implant berdasarkan minat.

d. Untuk mengetahui faktor yang mendukung ibu memakai kontrasepsi

implant berdasarkan dukungan keluarga.

e. Untuk mengetahui faktor yang mendukung ibu memakai kontrasepsi


(18)

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Institusi Pendidikan

Khususnya Jurusan D-IV Bidan Pendidik USU, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam pengembangan penelitian selanjutnya.

2. Bagi Petugas Kesehatan

Penelitian ini digunakan agar petugas kesehatan dapat memberikan informasi dan edukasi dalam pelayanan kesehatan khususnya pelayanan keluarga berencana

3. Bagi Peneliti yang Lain

hasil penelitian ini dapat dijadikan data dasar dalam melakukan penelitian lebih lanjut terutama mengenai faktor-faktor yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant


(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Motivasi

1. Pengertian Motivasi

Kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dsri dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif.

Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Pengertian yang dikemukakan mc.Donald ini mengandung tiga elemen penting.

a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energy pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energy di dalam system “neurophysiological” yang ada pada organisme manusia.

b. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa/ “feeling”, afeksi

seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah-laku manusia.

c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yakni tujuan.


(20)

Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang/ terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.

2. Motivasi Intrinsik

Yang di maksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi instrinsik datang dari hati sanubari umumnya dengan karena kesadaran, misalnya Ibu mau memakai alat kontrasepsi karena ibu sadar bahwa memakai alat kontrasesi itu sangat penting karena bisa menunda kehamilan dan menjarangkan jumlah anak.

. Menurut Taufik (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi

intrinsik yaitu:

a) Kebutuhan (need)

Seseorang melakukan aktifitas (kegiatan) karena adanya

faktor-faktor kebutuhan baik biologis mau pun psikologis, misalnya Ibu memakai alat kontrasepsi karena ingin menjarangkan jumlah anak.

b) Harapan (Expectancy)

Seseoarang di motivasi oleh karena keberhasilan dan adanya harapan keberhasilan bersifat pemuasan diri seseorang, keberhasilan dan harga diri meningkat dan menggerakkan seseorang ke arah pencapaian


(21)

tujuan, misal Ibu berharap setelah memakai kontrasepsi implant akan lebih lama menjaga anaknya.

c) Minat

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keinginan pada suatu hal tanpa ada yang menyuruh.

3. Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang atau pengaruh dari orang lain sehingga seseorang berbuat sesuatu (Hamzah, 2009).

Menurut Taufik (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ekstrinsik adalah;

a) Dorongan keluarga

Suami membawa istri ke tempat pelayanan kesehatan bukan kehendak sendiri tetapi karna dorongan dari keluarga seperti istri, orang tua, teman. Misalnya suami membawa istri ke tempat pelayanan kesehatan karena adanya untuk melakukan (dukungan) dari istri, orang tua atau pun anggota keluarga lainnya. Dukungan atau dorongan dari anggota keluarga semakin menguatkan motivasi ibu untuk memberikan sesuatu yang terbaik untuk keluarganya.

b) Lingkungan

Lingkungan adalah tempat dimana seorang tinggal. Lingkungan dapat mempengaruhi seseorang sehingga dapat termotivasi untuk melakukan


(22)

sesuatu. Selain keluarga, lingkungan juga mempunyai peran yang besar dalam memotivasi seseorang dalam mengubah tingkah lakunya. Dalam sebuah lingkungan yang terbuka, biasanya terdapat rasa kesetiakawanan yang tinggi. Seperti adanya puskesmas di suatu pemukiman orang-orang memungkinkan di sekitar lingkungan ibu akan mengajak, mengingatkan, atau pun memberikan informasi pada ibu tentang pelayanan kesehatan.

c) Imbalan

Seseorang dapat termotivasi untuk melakukan sesuatu karena adanya suatu imbalan sehingga orang tersebut ingin melakukan sesuatu.

d) Media

Media adalah faktor yang sangat berpengaruh bagi responden dalam memotivasi ibu untuk memakai alat kontrasepsi, mungkin karena pada era globalisasi ini hampir dari waktu yang dihabiskan adalah berhadapan dengan media informasi, baik itu media cetak maupun elektronika (TV, radio, komputer/internet) sehingga sasaran dapat meningkatkan pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya ke arah yang positif terhadap kesehatan.

e) Pekerjaan

Pekerjaan juga sangat mempengaruhi perhatian suami dalam mengawasi kondisi istri.


(23)

Suami yang bekerja pada lajur produksi atau melakukan pekerjaan yang tidak menyenangkan dan pekerjaan tangan yang sulit dapat membuat suami tertekan.

Dalam keadaan ini besarnya penghasilan merupakan pendorong semangat utama. Agar yang dilakukan menjanjikan peningkatan pendapatan, sebagai suatu alat untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.

f) Umur

Umur adalah lama waktu hidup individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat dilakukan penelitian. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseoarang akan lebih matang dalam berpikir dalam bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa akan lebih dewasa akan lebih di percaya dari orang yang belum cukup tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya. Semakin tua umur seseorang maka makin bertambah dalam memberikan dukungan.

g) Pendidikan

Pendidikan adalah peroses pengubahan sikap dan tata laku seseorang dalam usaha dalam mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseoarang dalam hal ini suami semakin mudah memberikan dukungan.


(24)

h) Paritas

Paritas adalah jumlah anak yang dilahirkan ibu saat ini. Tingkat paritas yang tinggi mempengaruhi dukungan pada ibu.

4. Tujuan Motivasi

Secara umum tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil dan mencapai tujuan (Taufik, 2007).

Setiap tindakan motivasi seseorang mempunyai tujuan yang akan di capai. Makin jelas tujuan yang di harapkan atau akan dicapai, maka akan semakin jelas pula bagaimana tindakan memotivasi itu dilakukan. Tindakan memotivasi akan lebih dapat berhasil apabila tujuannya jelas dan di dasari oleh yang di motivasi. Oleh karena itu, setiap orang yang akan memberikan motivasi kepada seseorang harus mengenal dan memahami benar-benar latar belakang kehidupan, kebutuhan, serta kepribadian orang yang akan dimotivasi (Taufik, 2007).

5. Unsur-Unsur Motivasi

Menurut Sadirman (2007), motivasi mengandung tiga unsur penting, yaitu :

a) Motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam sistem neurophysiological yang ada pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia, penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.


(25)

b) Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa ”feeling”, afeksi seseorang.Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan perubahan tingkah laku manusia.

c) Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam

hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam dari diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang / terdorong oleh adanya unsur lain, daalm hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akn menyangkut kebutuhan yang akan di capai oleh orang tersebut.

Menurut Taufik (2007), motivasi mengandung tiga komponen pokok di dalamnya, yaitu menggerakkan, mengarahkan, dan menopang tingkah laku manusia.

1. Menggerakkan berarti menimbulkan kekuatan pada individu,

memimpin seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu. Misalnya kekuatan dalam hal ingatan, respons-respons efektif dan kencenderungan mendapatkan kesenangan.

2. Motivasi juga mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku.

Dengan demikian seseorang menyediakan suatu orientasi tujuan.Tingkah laku seseorang individu diarahkan terhadap sesuatu.


(26)

3. Untuk menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan (reinforce) intensitas dan arah dorongan-dorongan dan kekuatan-kekuatan individu.

6. Fungsi Motivasi

Menurut Notoatmodjo (2007), motivasi mempunyai 3 (tiga) fungsi yaitu : a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor

yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendah

dicapai.Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan yang sudah direncanakan sebelumnya.

c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa

yang harus di kerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Pilihan perbuatan yang sudah ditentukan atau dikerjakan akan memberikan kepercayaan diri yang tinggi karena sudah melakukan proses penyeleksian.


(27)

B. Kontrasepsi Implant 1. Definisi Kontrasepsi

Kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan antara sel sel telur dan sel sperma. Untuk itu, berdasarkan maksud dan tujuan kontrasepsi, maka yang membutuhkan kontrasepsi adalah pasangan yang aktif melakukan hubungan seks dan kedua-duanya memiliki kesuburan hormonal namun tidak menghendaki kehamilan (Suratun dkk, 2008).

Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan, usaha itu dapat bersifat sementara dapat bersifat permanen (Prawirohardjo, 2008).

2. Definisi Implant

a. Beberapa konsep tentang Implan

Implan atau alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK) adalah kontrasepsi yang diinsersikan tepat dibawah kulit, dilakukan pada bagian dalam lengan atas atau di bawah siku melalui insisi tunggal dalam bentuk kipas (Pinem, 2009).

Alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK) atau implant adalah alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit (Suratun dkk, 2008).

b. Jenis-jenis Implant 1. Norplant

Terdiri dari enam batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm, diameter 2,4 mm, berisi 36 mg levonogestrel dengan lama kerja lima tahun.


(28)

2. Jadena dan indoplant

Terdiri dari dua batang silastik lembut berongga dengan panjang 4,3 cm, diameter 2,5 mm, berisi 75 mg levonogestrel dengan lama kerja tiga tahun.

3 Implanon

Terdiri dari satu batang silastik lembut berongga dengan panjang kira-kira 4,0 cm, diameter 2 mm, berisi 68 mg 3-keto-desogestrel dengan lama kerja tiga tahun.

c. Cara kerja Implant menurut suratun, 2008 yaitu :

1. Menghambat terjadinya ovulasi

2. Menyebabkan endometrium tidak siap untuk untuk nidasi

3. Mempertebal lender serviks

4. Menipiskan lapisan endometrium.

d. Keuntungan kontrasepsi menurut pinem 2009, yaitu :

1. Daya guna tinggi (kegagalan 0,2 – 1 kehamilan per 100 perempuan)

2. Memberikan perlindungan jangka panjang (lima tahun)

3. Tingkat kesuburan cepat kembali setelah implant dicabut 4. Tidak perlu dilakukan periksa dalam

5. Tidak mengganggu kegiatan senggama dan juga tidak mengganggu

produksi ASI

6. Bebas dari pengaruh estrogen, Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan


(29)

e. Keuntungan Nonkontrasepsi

1. Mengurangi nyeri haid dan mengurangi jumlah darah haid

2. Mengurangi/memperbaiki anemia

3. Melindungi terjadinya kanker endometrium

4. Menurunkan angka kejadian endometrium

5. Mengurangi kejadian kelainan jinak payudara

6. Memberi perlindungan terhadap beberapa penyebab penyakit radang

panggul

f. Keterbatasan implant

1. Nyeri kepala, pening/pusing kepala

2. Peningkatan/penurunan berat badan

3. Nyeri payudara

4. Perubahan mood atau kegelisahan

5. Tidak member perlindungan terhadap infeksi penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS

6. Memerlukan tindak pembedahan minor untuk memasang/insersi dan

pencabutannya

7. Efektivitasnya menurunkan jika menggunakan implant bersamaan

dengan penggunaan obat untuk epilepsy dan tuberculosis

8. Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000


(30)

g. Efek pada sistem reproduksi menurut Hartanto, 2004 yaitu:

1. Tidak dilaporkan adanya efek samping yang serius terhadap system

reproduksipada pemakaian norplant

2. Memang pada 10% akseptor ditemukan adanya kista ovarium yang

sementara, ada yang sampai mencapai ukuran 10 cm. umumnya tidak diperlukan tindakan pembedahan, pengeluaran Implant atau pengobatan lainnya, karena kista tersebut akan mengalami regresi spontan dalam waktu 6 minggu

3. Yang menjadi kekuatiran adalah kemungkinan bertambahnya risiko

dari kehamilan ektopik. Dari penelitian ditemukan kehamilan ektopik 1,5 per 1000 wanita per-tahun, dan ini hampir sama seperti pada akseptor IUD (baik yang non-medicated maupun yang mengandung Cu). Dan angka tersebut masih tetap lebih rendah dibandingkan wanita yang sama sekali tidak ber-KB.

4. Efek kontrasepsi Norplant menghilang dengan cepat setelah

Implantnya dikeluarkan. Mantan akseptor Norplant dapat menjadi hamil sama cepatnya seperti wanita yang sama sekali tidak memakai kontrasepsi apapun. Dari 95 wanita yang menginginkan kehamilan, 50% sudah hamil setelah 3 bulan menghentikan Implantnya, dan 86% setelah 1 tahun

5. Hasil penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa jumlah kecil dari


(31)

buruk pada bayi yang sedang dikandung maupun pada bayi yang masih menyusu

6. Pemakaian Norplant elama laktasi tidak mempengaruhi kadar hormon

bayinya. LH dan Testosterone di dalam urine adalah sama pada bayi yang disusui akseptor metode barrier ataupun ibu-ibu yang samasekali tidak menggunakan kontrasepsi apa pun.

h. Wanita yang boleh menggunakan Implant

1. Usia reproduksi, telah memiliki anak ataupun belum memiliki anak

2. Menginginkan kontrasepsi dengan efektifitas tinggi dan jangka

panjang

3. Menyusui dan memerlukan kontrasepsi

4. Pasca persalinan dan tidak menyusui

5. Pasca keguguran

6. Tidak menginginkan anak lagi tetapi tidak mau sterilisasi

7. Tekanan darah <180/110 mmHg, masalah pembekuan darah atau

anemia bulan sabit

8. Tidak boleh meggunakan kontrasepsi yang mengandung progesterone

9. Riwayat kehamilan ektopik

10.Sering lupa minum Pil

i. Wanita yang tidak boleh menggunakan Implant

1. Hamil atau diduga hamil

2. Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya


(32)

4. Penyakit hati akut, tumor hati jinak atau ganas

5. Tidak dapat menerimaperubahan pola haid yang terjadi 6. Gangguan toleransi glukosa

7. Benjolan/karsinoma payudara/riwayat karsinoma payudara

8. Tumor/neoplasma ginekologik

9. Miom uterus dan kanker payudara

j. Waktu untuk Insersi Implant

1. Yang terbaik pada saat haid hari ke-2 sampai hari ke-7 atau jangan

melewati 5-7 hari setelah haid mulai, tidak diperlukan kontrasepsi tambahan

2. Setiap saat diluar siklus haid asal dapat dipastikan ibu tidak hamil. Bila implant di insersikan setelah hari ke-7 siklus haid, jangan melakukan senggama atau menggunakan metode kontrasepsi lain selama 7 hari saja

3. Pasca persalinan antara 6 minggu sampai 6 bulan, menyusui, insersi

dapat dilakukan setiap saat. Bila menyusui penuh, tidak dibutuhkan penggunaan kontrasepsi lain

4. Bila setelah 6 minggu persalinan terjadi haid kembali, insersi dapat dilakukan setiap saat tetapi ibu jangan melakukan sanggama selama 7 hari atau menggunakan metoda kontrasepsi lain selama 7 hari saja

5. Bila ibu menggunakan kontrasepsi hormonal dan ingin menggantinya


(33)

benar dan ibu dapat tidak hamil, maka insersi dapat dilakukan setiap saat

6. Bila kontrasepsi sebelumnya adalah suntikan, implant dapat diberikan setiap saat sesuai jadwal kontrasepsi suntikan tersebut. Tidak diperlukan kontrasepsi lain

7. Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi nonhormonal kecuali

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), implant dapat diinsersikan pada saat siklus haid hari ke-7 dan jangan melakukan senggama selama 7 hari, atau menggunakan metoda kontrasepsi lain selama 7 hari saja. AKDR segera dicabut

8. Pasca keguguran dapat segera diinsersikan k. Informasi yang perlu disampaikan

1. Efek kontrasepsi timbul dalam beberapa jam setelah insersi dan

berlangsung sampai 5 tahun lagi Norplant dan 3 tahun bagi Implanon dan akan berakhir sesaat setelah pengangkatan

2. Sering ditemukan efek sampingberupa gangguan pola haid utamanya

pada Norplant, terutama 6 sampai 12 bulan pertama, beberapa perempuan mungkin haidnya berhenti sama sekali. Perubahan pola haid tersebut tidak membahayakan . efek samping lain berupa sakit kepala, penambahan berat badan, dan nyeri payudara. Efek samping ini tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya.

3. Norplant dicabut setelah 5 tahun dan susuk implanon dicabut setelah 3 tahun, tetapi dapat dicabut lebih awal bila dikehendaki. Tetapi bila


(34)

Norplant dicabut sebelum 5 tahun dan susuk Implanon dicabut sebelum 3 tahun, maka kemungkinan hamil sangat besar dan meningkatkan resiko kehamilan ektopik.

4. Implant tidak melindungi dari penyakit menular seksual, trmasuk

HIV/AIDS. Bila pasangan memiliki resiko, perlu menggunakan kondom bila melakukan senggama

5. Berikan kartu yang ditulis nama, tanggal insersi, tempat insersi dan nama klinik.

l. Hal-hal yang harus diperhatikan

1. Daerah insersi harus tetap kering dan bersih selama 48 jam pertama

setelah insersi. Tujuannya untuk mencegah infeksi pada luka insersi

2. Perlu disampaikan bahwa kemungkinan ada rasa nyeri, pembengkakan,

atau lebam didaerah insisi. Keadaan ini tidak berbahaya dan tidak perlu dikawatirkan

3. Pekerjaan rutin harian tetap dilakukan, tetapi hindari benturan, gesekan atau penekanan pada daerah insersi

4. Selama 48 jam balutan penekan jangan dibuka dan plester

dipertahankan sampai luka sembuh (biasanya 5 hari)

5. Setelah luka sembuh, daerah insersi dapat disentuh dan dicuci dengan tekanan yang wajar

6. Segera ke klinik atau hubungi dokter bila ada masalah sebagai berikut : ada tanda-tanda infeksi misalnya demam, peradangan atau rasa sakit


(35)

banyak, amenorea disertai nyeri pada perut bagian bawah, rasa nyeri pada lengan, luka bekas insisi mengeluarkan darah atau nanah, ekspulsi batang Implant, sakit kepala hebat atau penglihatan menjadi kabur, nyeri dada hebat, diduga hamilsebelum menggunakan Implant harus digali informasi dari klien dan dari berbagai sumber untuk mendapatkan data mengenai riwayat kesehatan, aspek sosial budaya dan agama yang dapat mempengaruhi respons klien, serta dilakukan pemeriksaan fisik sesuai kebutuhan untuk memastikan apakah klien boleh/tidak boleh menggunakan Implan (Pinem, 2009).


(36)

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antar variabel. Kerangka konsep akan membantu peneliti menghubungkan hasil penemuan dengan teori (Nursalam, 2008).

Kerangka konsep merupakan saling ketergantungan antar variabel yang

dianggap perlu untuk melengkapi dinamika situasi atau hal yang sedang atau akan diteliti (Hidayat, 2010). Adapun variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat dilihat pada bagan sebagai berikut:

Skema 3.1, Kerangka Konsep Penelitian

- Kebutuhan

- Harapan

- Minat

- Dukungan keluarga

- Lingkungan

Memakai kontrasepsi Implant


(37)

B. Defenisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No .

Variabel Definisi

Operasinal

Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

Ukur 1. 2. 3. Kebutuhan Harapan Minat Ibu merasa bahwa memakai alat kotrasepsi itu penting bagi dirinya Ibu memiliki harapan ketika memilih memakai kontrasepsi Implant Ibu memiliki kemauan untuk memakai kontrasepsi Implant Kuesioner Kuesioner Kuesioner Dengan menghitung jawaban responden pada kuesioner Dengan menghitung jawaban responden pada kuesioner Dengan menghitung jawaban responden pada kuesioner

1.Ya = Apabila responden menjawab pertanyaan dengan skor 3-5 2. Tidak = Apabila

responden menjawab pertanyaan dengan skor 0-2

1. Ya = Apabila responden dapat menjawab pertanyaan dengan skor 3-5 2.Tidak = apabila

responden dapat menjawab pertanyaan dengan skor 0-2 soal

1.Ya = Apabila responden menjawab pertanyaan dengan skor 3-5 2.Tidak = apabila

responden menjawab pertanyaan dengan skor 0-2

Ordinal

Ordinal


(38)

4. 5. Dukungan keluarga Lingkungan Ibu mendapatkan dukungan dari keluarga untuk memakai kontrasepsi Implant Tempat dimana ibu tinggal untuk mendukung ibu terhadap pemakaian kontrasepsi Implant Kuesioner Kuesioner Dengan menghitung jawaban responden pada kuesioner Dengan menghitung jawaban responden pada kuesioner

1. Ya = Apabila responden menjawab pertanyaan dengan skor 3-5 2. Tidak = apabila

responden menjawab pertanyaan dengan skor 0-2

1. Ya= Apabila responden menjawab pertanyaan dengan skor 3-5 2. Tidak = Apabila

responden menjawab pertanyaan dengan skor 0-2

Ordinal


(39)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant di Desa Patumbak 1 Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah Ibu-ibu yang memakai kontrasepsi Implant yang tinggal di Desa Patumbak 1 Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang sebanyak 48 orang.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah semua Ibu-ibu yang memakai kontrasepsi Implant yang tinggal di desa Patumbak 1 Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang, bersedia menjadi responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling seluruh populasi dijadikan sampel yaitu sebanyak 48 orang.

C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Patumbak 1 Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang.


(40)

D. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan mulai April 2013 sampai dengan Mei 2013.

E. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mendapatkan izin yaitu dari Ketua Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara, kemudian peneliti mengajukan permohonan izin penelitian kepada Kepala Desa Patumbak 1 Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang. Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan permasalahan etik, yaitu : peneliti memberikan penjelasan kepada calon responden tentang tujuan dan prosedur pelaksanaan penelitian. Apabila calon responden bersedia, maka calon responden dipersilahkan untuk menandatangani informed consent. Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri. Responden juga berhak mengundurkan diri selama proses pengumpulan data berlangsung. Kerahasiaan catatan mengenai data responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama responden pada instrumen penelitian, tetapi menggunakan inisial. Data-data yang diperoleh dari responden juga hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.

F. Instrumen Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan instrument berupa lembar kuesioner/angket yang disusun sendiri oleh peneliti dengan arahan dari


(41)

Kuesioner tentang faktor-faktor yang mendorong ibu berdasarkan kebutuhan (pertanyaan 1-5), faktor yang mendorong ibu berdasarkan harapan (pertanyaan 6-10) , faktor yang mendorong ibu berdasarkan minat (pertanyaan 11-15), faktor yang mendorong ibu berdasarkan dukungan keluarga (pertanyaan 16-20), dan faktor yang mendorong ibu berdasarkan lingkungan (pertanyaan 21-25). Bentuk pertanyaan dengan jawaban ya atau tidak. Nilai 1 untuk jawaban “ya” dan nilai 0 untuk jawaban “tidak” (Nursalam, 2003).

G. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoadmodjo, 2010). Sebelum mengumpulkan data, instrumen harus dilakukan uji coba dengan cara menguji validitas dengan uji validitas dan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing serta di content validity pada pertanyaan dikatakan valid apabila CVI (Content Validity Index) adalah 0,7 (Hidayat, 2007).

Dalam hal ini peneliti telah melakukan content validity pada bulan April tahun 2013 dengan HJ. Juliani, SST, MARS dengan score indeks 0.80.

2. Reabilitas

Uji Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukuran yang digunakan reliable atau tidak. Pada penelitian ini uji reabilitas dihitung dengan menggunakan cronbach’s alpha dengan bantuan program SPSS dengan uji analisa datanya dengan menggunakan


(42)

Kuder Richardson 21 (KR – 21) yaitu butir pertanyaannya bernilai genap dimana jawaban pertanyaan dichotomy question yaitu “ya” atau “tidak”. Jika didapatkan r hitung lebih besar dari r tabel maka instrumen dikatakan reliabel dan apabila r hitung lebih kecil dari r tabel maka dinyatakan tidak reliabel (Hidayat,2010). Menurut Sugiono (2009) sebuah instrumen dikatakan reliabel apabila koefisien reliabilitasnya di atas 0,60. Peneliti melakukan uji reabilitas terhadap 25 jawaban responden, diperoleh koefisien alpha cronbach’s sebesar 0,629. Oleh karena nilai koefisien reliabilitasnya lebih besar dari 0,629 maka instrument dinyatakan reliabel/handal.

H. Prosedur Pengumpulan Data

Ada beberapa prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data penelitian ini, yaitu :

1. Mendapatkan surat permohonan izin pelaksanaan dari Program D-IV Bidan

Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada Kepala Desa

Patumbak 1 Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang.

3. Responden diperoleh dengan wawancara langsung, kemudian menjelaskan

tujuan penelitian kepada calon responden.

4. Menanyakan persetujuan responden untuk menjadi responden secara suka rela.

5. Setelah calon responden bersedia maka diminta untuk menandatangani lembar


(43)

6. Melakukan observasi terlebih dahulu dengan menggunakan lembar checklist apakah termasuk dari kriteria bidan.

7. Menjelaskan cara pengisian kuesioner kepada responden dan selanjutnya

apabila ada pertanyaan yang kurang jelas dalam pengisian kuesioner oleh responden.

8. Setelah diisi kuesioner dikumpulkan kembali oleh peneliti dan diperiksa

kelengkapannya sehingga data yang diperoleh terpenuhi.

9. Memakai kontrasepsi Implant dinilai dengan menggunakan lembar checklist I. Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan analisis univariate di mana penelitian menganalisis data dengan menganalisa tiap variabel hasil penelitian yang akan menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel dengan menggunakan teknik komputerisasi. Dalam pengumpulan data dan langkah - langkah yang akan dilakukan di antaranya adalah :

1. Editing (Pemeriksaan Data)

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Pada penelitian ini melakukan editing dengan cara memeriksa kelengkapan, kesalahan pengisian dan konsistensi dari setiap jawaban dan pertanyaan.

2. Coding (Pengkodean Data)

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik pada data yang terdiri atas beberapa kategori. Untuk memudahkan dalam proses pembacaan yaitu : kode 0 jawaban salah, kode 1 jawaban benar.


(44)

3. Data Entry

Masukkan data yang telah dikumpulkan kedalam master tabel atau database komputer.

4. Melakukan Teknik Analisis

Tehnik analisis yang digunakan adalah analisa univariat untuk mengetahui frekuensi dan persentase masing-masing variabel yang akan diteliti. Kemudian hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel distribusi.


(45)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Dalam bab ini diuraikan hasil penelitian mengenai karakteristik responden dan faktor-faktor yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant yang diperoleh dari hasil pengumpulan data yang dilakukan di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013 dengan jumlah responden 48 orang.

1. Karakteristik Responden

Adapun karakteristik responden yang diperoleh mencakup usia dengan usia terbanyak 20-35 tahun yaitu 27 orang (56.3%), pendidikan responden mayoritas SMA sebanyak 26 orang (54,2%), pekerjaan responden mayoritas ibu rumah tangga(IRT) yaitu 36 orang (75.0%), paritas responden mayoritas multipara yaitu 40 orang (83.3%).

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden di Desa Patumbak 1 Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

No Karakteristik Frekuensi %

Umur

1 20-35 tahun 27 56.3

2 >35 tahun 21 43.8

Total 48 100.0

Pendidikan F %

1 SD 9 18.7

2 SMP 13 27.1

3 SMA 26 54.2

Total 48 100.0

Pekerjaan F %

1 IRT 36 75.0

2 Wiraswasta 12 25.0

Total 48 100.0

Paritas F %

1 Primipara 8 16.7

2 Multipara 40 83.3


(46)

2. Faktor-Faktor yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant Hasil penelitian ini menunjukkan faktor-faktor yang mendorng ibu memakai kontrasepsi implant yang diidentifikasi dengan 25 pertanyaan.

a. Faktor Kebutuhan

Dari 48 responden ibu yang memakai kontrasepsi implant didapatkan bahwa faktor kebutuhan mayoritas responden menjawab ya atas pertanyaan menurut ibu apakah kontrasepsi implant adalah cara untuk menunda kehamilan yaitu 48 orang (100%), dan mayoritas menjawab tidak atas pertanyaan apakah ibu mengerti manfaat kontrasepsi implant yaitu 10 orang (20.8%). Lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Kebutuhan di Desa Patumbak 1 Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013 No

Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

F % F %

Faktor Kebutuhan

1. Apakah ibu merasa penting untuk memakai

kontrasepsi implant?

48 100 0 0

2. Apakah ibu mengerti manfaat kontrasepsi implant? 38 79.2 10 20.8

3. Menurut ibu apakah kontrasepsi implant adalah cara

untuk menunda kehamilan?

48 100 0 0

4. Apakah ibu mengetahui bahwa kontrasepsi implant itu

alat kontrasepsi jangka panjang?

39 81.2 9 18.8

5. Apakah ibu mau memakai kontrasepsi implant karena

tidak diminta biaya/gratis?


(47)

b. Faktor Kebutuhan yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant

Berdasarkan perhitungan sesuai kategori yang ditetapkan, dari 48 responden faktor kebutuhan yaitu sebanyak 46 orang (95.8%), dan yang tidak sebanyak 2 orang (4.2%). Lebih jelas bisa dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Kebutuhan yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun

2013

No Faktor Kebutuhan Frekuensi %

1 Ya 46 95.8

2 Tidak 2 4.2

Total 48 100.0

c.Faktor Harapan

Dari 48 responden ibu yang memakai kontrasepsi implant didapat

bahwa dari faktor harapan yang mendorong ibu memakai kontrasepsi impant mayoritas responden menjawab ya untuk pertanyaan Apakah dengan memakai kontrasepsi implant ibu berharap bisa lebih dekat/lama merawat anaknya sebanyak 48 orang (100%), dan mayoritas menjawab tidak dengan pertanyaan Apakah dengan memakai kontrasepsi implant ibu merasa lebih sehat yaitu 3 orang (6.3%). Dapat dilihat pada tabel dibawah ini:


(48)

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Harapan di Desa Patumbak 1 Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

d. Faktor Harapan yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant Berdasarkan perhitungan sesuai kategori yang telah ditetapkan, dari 48 responden faktor harapan yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant yaitu sebanyak 48 orang (100%). Dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.5

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Harapan yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant di Desa Patumbak I

Kecamatan Patumabak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

No Faktor Harapan Frekuensi %

1 Ya 48 100,0

2 Tidak 0 0,0

Total 48 100.0

No.

Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

F % F %

Faktor Harapan

6. Apakah dengan memakai kontrasepsi implant

ibu merasa lebih sehat?

45 93.7 3 6.3

7. Apakah dengan memakai kontrasepsi implant

ibu berharap dapat terhindar dari anemia?

48 100 0 0

8. Apakah dengan memakai kontrasepsi implant

ibu berharap bisa lebih dekat/lama merawat anaknya?

48 100 0 0

9. Apakah dengan memakai kontrasepsi implant

ibu berharap bisa mengurangi pengeluaran keuangan rumah tangga?

48 100 0 0

10. Apakah dengan memakai kontrasepsi implant ibu berharap anaknya bisa melanjutkan pendidikan lebih tinggi?


(49)

e. Faktor Minat

Dari 48 responden ibu yang memakai kontrasepsi implant dalam penelitian ini menyatakan faktor minat yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant mayoritas menjawab ya dengan pertanyaan Apakah ibu memakai alat kontrasepsi implant karena ibu sadar tentang pentingnya memakai alat kontrasepsi sebanyak 48 orang (100%), dan mayoritas menjawab tidak dengan pertanyaan Seandainya ibu mengalami keluhan (nyeri) karena memakai alat kontrasepsi implant, apakah ibu tetap mau memakai alat kontrasepsi implant sebanyak 36 orang (75%). Dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.6

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Minat di Desa Patumbak 1 Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013 No.

Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

F % F %

Faktor Minat

11. Apakah ibu memakai alat kontrasepsi implant atas kemauan sendiri?

45 93.7 3 6.3

12. Apakah ibu memakai alat kontrasepsi implant karena ibu sadar tentang pentingnya memakai alat kontrasepsi ?

48 100 0 0

13. Seandainya ibu mengalami keluhan (nyeri) karena memakai alat kontrasepsi implant, apakah ibu tetap mau memakai alat kontrasepsi implant ?

12 25 36 75

14. Apabila ibu mengalami kesulitan melakukan aktifitas sehari-hari setelah memakai alat kontrasepsi implant, apakah ibu tetap mau memakai kontrasepsi implant?

28 58.3 20 41.7

15. Seandainya ibu merasakan kesakitan didaerah insisi setelah dipasang kontrasepsi implant, apakah ibu tetap mau memakai kontarsepsi implant?


(50)

f. Faktor Minat yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant Berdasarkan perhitungan sesuai kategori yang yang telah ditetapkan, dari 48 responden faktor minat yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant yaitu sebanyak 45 orang (93.7%), dan yang tidak sebanyak 3 orang (6.3%). Dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.7

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak

Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

No Faktor Minat Frekuensi %

1 Ya 45 93.7

2 Tidak 3 6.3

Total 48 100.0

g. Faktor Dukungan Keluarga

Dari 48 responden ibu yang memakai kontrasepsi implant didapat bahwa dari faktor dukungan keluarga yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant mayoritas menjawab ya dengan pertanyaan Apakah suami ibu setuju ibu memakai kontrasepsi implant sebanyak 36 orang (75%), dan mayoritas menjawab tidak dengan pertanyaan Apakah keluarga yang lain (saudara ibu) memberikan dorongan kepada ibu untuk memakai kontrasepsi implant yaitu 42 orang (87.5%). Dapat dilihat pada tabel dibawah ini:


(51)

Tabel 5.8

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Dukungan Keluarga Responden di Desa Patumbak 1 Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli

Serdang Tahun 2013

h. Faktor Dukungan Keluarga yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant

Berdasarkan perhitungan sesuai kategori yang telah ditetapkan, dari 48 responden faktor dukungan keluarga yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant yaitu sebanyak 12 orang (25.0%), dan yang tidak yaitu 36 orang (75.0%). Dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.9

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Dukungan Keluarga yang Mendorong Ibu Memaki Kontrasepsi Implant di Desa Patumbak I

Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

No Faktor Dukungan Keluarga Frekuensi %

1 Ya 12 25.0

2 Tidak 36 75.0

Total 48 100.0

No.

Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

F % F %

Faktor Dukungan Keluarga

16. Apakah suami ibu setuju ibu memakai kontrasepsi implant?

36 75 12 25

17. Apakah suami ibu pernah memotivasi ibu untuk memakai kontrasepsi implant?

9 18.7 39 81.3

18. Apakah suami ikut mendampingi dan menemani ibu selama pemasangan kontrasepsi implant?

13 27.1 35 72.9

19. Apakah suami ibu mengetahui manfaat dari kontrasepsi implant?

34 70.8 14 29.2

20. Apakah keluarga yang lain (saudara ibu) memberikan dorongan kepada ibu untuk memakai kontrasepsi implant?


(52)

i. Faktor Lingkungan

Dari 48 responden ibu yang memakai kontrasepsi implant dalam penelitian ini menyatakan bahwa faktor lingkungan yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant mayoritas responden yang menjawab ya dengan pertanyaan Apakah petugas kesehatan (Dokter/Bidan/Perawat) memotivasi ibu untuk memakai alat kontrasepsi implant sebanyak 34 orang (70.8%), dan mayoritas yang menjawab tidak dengan pertanyaan Apakah ibu terdorong memakai kontrsepsi implant karena banyak di lingkungan ibu yang memakai kontrasepsi implant yaitu 38 orang (79.2%). Dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.10

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Lingkungan di Desa Patumbak 1 Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

Tahun 2013 No.

Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

F % F %

Faktor Lingkungan

21. Bila ibu melihat teman memakai alat kontrasepsi implant, apakah ada dorongan ibu untuk memakai kontrasepsi implant juga?

23 47.9 25 52.1

22. Apakah banyak disekitar lingkungan ibu yang memakai kontrasepsi implant?

11 22.9 37 77.1

23. Apakah petugas kesehatan (Dokter/Bidan/Perawat) memotivasi ibu untuk memakai alat kontrasepsi implant ?

34 70.8 14 29.2

24. Apakah petugas kesehatan (Dokter/Bidan/Perawat) memberikan konseling tentang keuntungan dan kerugian kontrasepsi implant pada ibu?

31 64.6 17 35.4

25. Apakah ibu terdorong memakai kontrsepsi implant karena banyak di lingkungan ibu yang memakai kontrasepsi implant?


(53)

j. Faktor Lingkungan yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant

Berdasarkan perhitungan sesuai kategori yang telah ditetapkan, dari 48 responden faktor lingkungan yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant sebanyak 19 orang (39.6%), dan yang tidak sebanyak 29 orang (60.4%). Dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.11

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak

Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

No Faktor Lingkungan Frekuensi %

1 Ya 19 39.6

2 Tidak 29 60.4

Total 48 100.0

B. Pembahasan

Dari hasil penelitian yang diperoleh, pembahasan dilakukan untuk mengidentifikasi faktor- faktor yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013. 1. Faktor yang Mendorong Ibu Memakai Kontarsepsi Implant Berdasarkan

Kebutuhan

Penelitian ini menunjunjukkan bahwa dari faktor kebutuhan yang paling banyak mendorong ibu memakai kontrasepsi impant di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang adalah Menurut ibu apakah kontrasepsi implant adalah cara untuk menunda kehamilan yaitu 48 orang (100). Dan berdasarkan perhitungan sesuai kategori yang telah ditetapkan, dari 48


(54)

responden yaitu sebanyak 46 orang (95.8%), dan yang tidak sebanyak 2 orang (4.2%).

Dari 48 responden ibu yang memakai kontrasepsi implant didapat bahwa faktor kebutuhan mayoritas responden menjawab ya atas pertanyaan apakah ibu merasa penting untuk memakai kontrasepsi implant, pertanyaan menurut ibu apakah kontrasepsi implant adalah cara untuk menunda kehamilan dan pertanyaan apakah ibu mau memakai kontrasepsi implant karena tidak diminta biaya/gratis, dapat disimpulkan bahwa ibu memilih untuk memakai kontrasepsi implant karena ibu merasa penting untuk memakai kontrasepsi implant karena kontrasepsi implant adalah salah satu cara untuk menunda kehamilan dan ada program pemerintah yaitu Safari KB ibu-ibu yang ingin memakai KB dengan tidak diminta biaya/gratis.

Menurut Hamzah (2009), motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhan yang diinginkannya.

Hal ini sesuai dengan yang menyatakan bahwa motivasi sangat erat hubungannya dengan kebutuhan, sebab memang motivasi muncul karena kebutuhan. Seseorang akan terdorong untuk bertindak ketika dalam dirinya merasa ada kebutuhan. Kebutuhan ini yang menimbulkan keadaan ketidakseimbangan (ketidakpuasan), yaitu ketegangan-ketegangan, dan ketegangan itu akan hilang ketika kebutuhan itu telah terpenuhi.


(55)

meningkatnya kesadaran PUS untuk menggunakan jenis kontrasepsi yang lebih efektif bila sudah mencapai usia reproduksi mempunyai dua orang anak (Multipara). Karena dari 48 responden terdapat 40 ibu multipara atau mempunyai anak lebih dari dua orang anak.

Di samping itu tingginya motivasi akseptor menunjukkan bahwa tingkat pemahaman, kebutuhan akan program keluarga berencana dan kesadaran terfokus pada indikasi untuk mengatur kehamilannya. Hal ini sesuai dengan yang diharapkan oleh pemerintah melalui program keluarga berencana nasional bahwa sebaiknya bagi PUS dengan istri berumur 20-35 tahun untuk mengatur kehamilannya setelah mempunyai 2 orang anak dengan jarak kehamilan 2-4 tahun.

2. Faktor yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant Berdasarkan Harapan

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari faktor harapan yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant adalah Apakah dengan memakai kontrasepsi implant ibu berharap bisa lebih dekat/lama merawat anaknya yaitu sebanyak 48 orang (100%). Dan berdasarkan perhitungan sesuai kategori yang telah ditetapkan, dari 48 responden faktor harapan yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant yaitu sebanyak 48 orang (100%).

Menurut Taufik (2007), seseorang dimotivasi oleh karena keberhasilan dan adanya harapan keberhasilan bersifat pemuasan diri seseorang, keberhasilan dan


(56)

harga diri meningkat dan menggerakkan seseorang ke arah pencapaian tujuan yang diharapkan.

Meskipun masih ada sebagian orang beranggapan bahwa banyak anak banyak rejeki namun pada sebagian orang memandang anak adalah beban keluarga yang pada gilirannya akan menjadi beban psikologi dan sosial sehingga tidak jarang seorang wanita/ibu menolak lahirnya anak mereka dengan berbagai macam cara yang salah satunya adalah dengan menggunakan kontrasepsi khususnya yang dipilih ibu adalah kontrasepsi implant banyak harapan ibu setelah memakai kontrasepsi implant yaitu ibu berharap setelah memakai kontrasepsi implant ibu merasa lebih sehat, ibu berharap dapat terhindar dari penyakit anemia, ibu berharap bisa lebih dekat/lama merawat anaknya, ibu berharap bisa mengurangi pengeluaran keuangan rumah tangga setiap bulannya, dan ibu berharap anaknya bisa melanjutkan pendidikan lebih tinggi.

Sarana dan prasarana kesehatan serta informasi yang tersedia pada saat ini, memberikan kemudahan bagi wanita/ibu untuk memperoleh pelayanan dan informasi tentang keluarga berencana sehingga banyak wanita/ibu memilih mengatur/mengakhiri kehamilannya dengan menggunakan alat kontrasepsi sebagai cara yang terbaik yang tidak memberikan efek/dampak yang negatif terhadap kesehatan reproduksinya akibat hamil dan melahirkan yang berulang kali dan merupakan salah satu penyebab kesakitan dan kematian pada ibu. Oleh karena itu, sudah banyak ibu dengan paritas 1 dan 2 yang memutuskan atau memilih menggunakan kontrasepsi khususnya kontrasepsi implant sebagai salah


(57)

kehamilan. Hal tersebut seiring dengan program pemerintah dalam mensukseskan tujuan KB nasional untuk menunjukkan keluarga yang berkualitas.

3. Faktor yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant Berdasarkan Minat

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari faktor minat yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant adalah Apakah ibu memakai alat kontrasepsi implant karena ibu sadar tentang pentingnya memakai alat kontrasepsi yaitu sebanyak 48 orang (100%). Dan berdasarkan perhitungan sesuai kategori yang telah ditetapkan, dari 48 responden faktor minat yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant yaitu sebanyak 45 orang (93.7%), dan yang tidak sebanyak 3 orang (6.3%).

Dari 48 responden ibu yang memakai kontrasepsi implant dalam penelitian ini menyatakan faktor minat yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant mayoritas menjawab ya dengan pertanyaan apakah ibu memakai alat kontrasepsi implant karena ibu sadar tentang pentingnya memakai alat kontrasepsi, dapat disimpulkan bahwa ibu ingin memakai kontrasepsi implant karena ibu sadar tentang pentingnya memakai kontrasepsi dan ibu merasa lebih suka untuk memakai kontrasepsi implant.

Menurut Taufik (2007) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keinginan pada suatu hal tanpa ada yang menyuruh atau tidak ada paksaan oleh pihak manapun. Hal ini menunjukkan karena dalam setiap diri individu sudah ada


(58)

dorongan untuk melakukan sesuatu, motivasi datang darihati sanubari umumnya dengan karena kesadaran, minat dari diri sendiri bukan dari orang lain.

Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Taufik minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keinginan pada suatu hal tanpa ada yang menyuuh ibu atau ibu tidak dipaksa oleh puhak manapun. Hal ini menunjukkan tingkat minat yang tinggi pada ibu akan berperan dalm pemilihannya untuk memakai alt kontrasepsi khususnya ibu memilih untuk memaki kontrasepsi implant sebagai alat untuk menunda kehamilan/menjarangkan anak dengan metode efektif dan jangka panjang.

4. Faktor yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant Berdasarkan Dukungan Keluarga

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari faktor dukungan keluarga yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant adalah Apakah suami ibu setuju ibu memakai kontrasepsi implant yaitu sebanyak 36 orang (75%). Dan berdasarkan perhitungan sesuai kategori yang telah ditetapkan, dari 48 responden faktor dukungan keluarga yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant yaitu sebanyak 12 orang (25.0%), dan yang tidak sebanyak 36 orang (75.0%).

Dari 48 responden ibu yang memakai kontrsepsi implant dari faktor dukungan keluarga yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant mayoritas menjawab ya dengan pertanyaan apakah suami ibu setuju ibu memakai


(59)

suami ibu setuju atau suami mendukung ibu untuk memakai kontrasepsi implant sehingga ibu termotivasi untuk memakai kontrasepsi.

Menurut Taufik (2007) dukungan atau dorongan dari suami dan anggota keluarga yang lain semakin menguatkan motivasi ibu untuk memberikan sesuatu yang terbaik untuk keluarganya. Suami membawa istri ke tempat pelayanan kesehatan bukan kehendak diri ibu sendiri tetapi karena ada dorongan dari keluarga seperti : suami, orang tua dan teman. Dukungan atau dorongan dari anggota keluarga semakin menguatkan motivasi ibu untuk memberikan sesuatu yang terbaik untuk keluarganya.

Lawrence Green mengatakan bahwa prilaku ditentukan atau terbentuk dari tiga faktor yakni : faktor predisposisi, faktor pendukung dan faktor pendorong, peran suami/dukungan keluarga termasuk faktor pendorong yang ikut menentukan terjadinya prilaku pada istri. Dapat disimpulkan bahwa semakin besar peran suami mengenai penggunaan implant pada istri maka semakin besar pula penggunaan implant pada istri.

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 48 responden hanya 12 orang (25.0) yang mengatakan ya ada faktor dukungan keluarga yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant berarti didalam penelitian ini tidak sejalan dengan yang dinyatakan oleh Lawrence Green.


(60)

5. Faktor yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant Berdasarkan Lingkungan

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari faktor lingkungan yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant adalah Apakah petugas kesehatan (Dokter/Bidan/Perawat) memotivasi ibu untuk memakai alat kontrasepsi implant yaitu sebanyak 34 orang (70.8%). Dan berdasarkan perhitungan sesuai kategori yang telah ditetapkan, dari 48 responden faktor lingkungan yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant yaitu sebanyak 19 orang (39.6%), dan yang tidak sebanyak 29 orang (60.4%).

Dari 48 resposden ibu yang memakai kontrasepsi implant dalam penelitian ini menyatakan bahwa faktor lingkungan yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant mayoritas responden yang menjawab ya dengan pertanyaan apakah petugas kesehatan (Dokter/Bidan/Perawat) memotivasi ibu untuk memakai alat kontrasepsi implant, dapat disimpulkan bahwa petugas kesehatan sangat berperan penting untuk memotivasi ibu untuk memakai alat kontasepsi dengan cara petugas kesehatan khususnya Bidan untuk memberikan konseling kepada pasangan usia subur tentang keuntungan dan kerugian semua alat kontrasepsi, agar ibu dapat memilih sendiri alat kontrasepsi yang ibu inginkan.

Menurut Taufik (2007) lingkungan adalah tempat dimana seseorang itu tinggal. Lingkugan dapat mempengaruhi seseorang sehingga dapat termotivasi untuk melakukan sesuatu. Selain keluarga, lingkungan juga mempunyai peran yang besar dalam memotivasi seseorang dalam mengubah tingkah lakunya.


(61)

Ditinjau dari tingkat pendidikan akseptor KB, terdapat akseptor KB implant dari 48 responden paling banyak digunakan pada tingkat pendidikan SMA yaitu sebesar 26 orang (54.2%) karena pada era globalisasi ini masyarakat memperoleh informasi baik dari media masa, TV, Radio, teman dan informasi dari orang lain (tenaga kesehatan) yang memudahkan para wanita/ibu memperoleh informasi tentang seks dan kesehatan reproduksi sehingga menambah wawasan pengetahuan, pemahaman mereka tentang masalah kesehatan dan menambah minat bagi ibu yang ingin menunda atau menjarangkan jumlah anaknya khususnya untuk memakai kontrasepsi implant sebagai salah satu metoda kontrasepsi jangka panjang dan praktis. Disamping itu dengan adanya kegiatan penyuluhan kesehatan serta diskusi/komunikasi antar sesama akseptor akan menambah pengetahuan dan pemahaman mereka tentang manfaat dan tujuan KB.

Semakin tinggi tingkat pendidikan seorang wanita/ibu maka semakin mudah mencerna semua informasi yang di peroleh segala keputusannya di dasari atas pemikiran yang rasional. Dalam hal ini dapat di katakan bahwa tingkat pendidikan seseorang belum menjamin terhadap tingkat pengetahuan sehingga dapat di simpulkan bahwa penggunaan kontrasepsi tidak berhubungan langsung dengan tingkat pendidikan akseptor KB.


(62)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpualan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada BAB V dapat disimpulkan hasil sebagai berikut:

1. Hasil penelitian karakteristik responden menunjukkan mayoritas usia

responden adalah 20-35 tahun yaitu 27 responden (56.3%), pendidikan mayoritas SMA yaitu 26 responden (54.2%), pekerjaan mayoritas ibu rumah tangga (IRT) yaitu sebanyak 36 responden (75.0%), dan paritas mayoritas multipara yaitu sebanyak 40 responden (83.3%).

2. Dari faktor kebutuhan yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant

yaitu sebanyak 46 orang (95.8%).

3. Dari faktor harapan yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant yaitu

sebanyak 48 orang (100%).

4. Dari faktor minat yang medorong ibu memakai kontaspsi implant yaitu

sebanyak 45 orang (93.7%).

5. Dari faktor dukungan keluarga yang tidak mendorong ibu memakai

kontrasepsi implant sebanyak 36 orang (75.0%).

6. Dari faktor lingkungan yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant


(63)

B. Saran

Adapun saran pada penelitian ini yaitu: 1. Petugas Kesehatan

Petugas kesehatan yang ada di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak diharapkan dapat memberikan informasi dengan gencar atau penyuluhan mengenai pentingnya program keluarga berencana, baik disarana pelayanan kesehatan maupun tempat-tempat lain seperti pengajian, dan diharapkan agar petugas kesehatan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, upaya promosi kesehatan berupa dukungan sosial, yakni peningkatan kualitas penyuluhan kesehatan, memberikan motivasi dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan terutama dalam pelayanan keluarga berencana.

2. Bagi Kepala Desa

Diharapkan kepada Kepala Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang membuat suatu kebijakan pada petugas kesehatan yang berada didesa agar dapat menginformasikan bahwa pentingnya program keluarga berencana, diharapkan dapat merekrut petugas kesehatan lebih banyak lagi untuk memberikan informasi kepada pasangan usia subur mengenai program keluarga berencana.

3. Peneliti lanjutan

Peneliti lainnya yang ingin meneliti tentang faktor- faktor yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant agar melanjutkan secara lebih spesifik tentang faktor- faktor lainnya yang mendorong ibu memakai kontrasepsi implant.


(64)

DAFTAR PUSTAKA

Everet, Suzanne. ( 2007). Buku saku Kontrasepsi dan Kesehatan Seksual Reproduktif. Jakarta : EGC.

Hartanto, Hanafi. (2004). Keluarga Berencana dan Konrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Hidayat, A. Azizi Alimul. (2009). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.

Manuaba, I. B. (2010). Ilmu Kebidanan, penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.

Notoadmodjo, Soekidjo. (2010).Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metedologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Sadirman, A,M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Kharisma Putra Utama Offset.

Saroha, Pinem. (2009). Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Jakarta : Trans Info Media.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suratun ; Maryani, S ; Hartini, T ;Rusmiati ; Pinem, S. (2008). Pelayanan Keluarga Berencanan dan Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Trans Info Media.

Tukiran ; Pitayo, A, G ; Kutanegara, P, M. (2010). Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan.

Prawirohardjo, Sarwono, (2008). Ilmu Kebidanan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.


(65)

Lampiran 1

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bernama Sri Handayani, Nim: 125102126 adalah mahasiswa D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-faktor yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang. Untuk keperluan tersebut peneliti memohon kesediaan ibu untuk menjadi partisipan dalam penelitian ini. Selanjutnya peneliti mohon kesediaan ibu untuk mengisi kuesioner dengan jujur dan apa adanya. Jika ibu bersedia silahkan menandatangani persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan ibu.

Identitas pribadi sebagai partisipan akan dirahasiakan dan semua informasi yang diberikan hanya akan digunakan untuk penelitian ini. Ibu berhak atau tidak ikut berpartisipasi tanpa ada sanksi dan konsekuensi buruk dikemudian hari. Jika ada hal yang kurang dipahami ibu dapat bertanya langsung kepada peneliti. Atas perhatian dan kesediaan ibu menjadi partisipan dalam penelitian ini saya ucapkan terima kasih.

Partisipan Nama Peneliti


(66)

KUESIONER PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG IBU MEMAKAI KONTRASEPSI IMPLANT DI DESA PATUMBAK 1 KECAMATAN

PATUMBAK KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2013.

I. Petunjuk pengisian :

1. Bacalah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan teliti

2. Pilihlah jawaban salah satu yang dipilih dengan memberi tanda check list (√) 3. Apabila ada pertanyaan yang tidak dimengerti dapat ditanyakan kepada peneliti

yang memberikan kuesioner.

II. Data Demografi

1. Nama :

2. Umur :

3. Pendidikan Terakhir : SD SMA Perguruan Tinggi SMP

4. Pekerjaan : IRT Wiraswasta PNS

5. Paritas (jumlah anak) : ( ) 1 (Primipara) ( ) 2-5 (Multipara)


(67)

III. Kuesioner penelitian tentang Faktor – Faktor yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant Didesa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013.

No.

Pertanyaan Jawaban

Faktor kebutuhan Ya Tidak

1. Apakah ibu merasa penting untuk memakai kontrasepsi

implant?

2. Apakah ibu mengerti manfaat kontrasepsi implant?

3. Menurut ibu apakah kontrasepsi implant adalah cara untuk

menunda kehamilan?

4. Apakah ibu mengetahui bahwa kontrasepsi implant itu alat

kontrasepsi jangka panjang?

5. Apakah ibu mau memakai kontrasepsi implant karena tidak

diminta biaya/gratis?

Faktor Harapan Ya Tidak

6. Apakah dengan memakai kontrasepsi implant ibu merasa

lebih sehat?

7. Apakah dengan memakai kontrasepsi implant ibu berharap

dapat terhindar dari anemia?

8. Apakah dengan memakai kontrasepsi implant ibu berharap

bisa lebih dekat/lama merawat anaknya?

9. Apakah dengan memakai kontrasepsi implant ibu berharap

bisa mengurangi pengeluaran keuangan rumah tangga?

10. Apakah dengan memakai kontrasepsi implant ibu berharap anaknya bisa melanjutkan pendidikan lebih tinggi?

Faktor Minat Ya Tidak

11. Apakah ibu memakai alat kontrasepsi implant atas kemauan sendiri?

12. Apakah ibu memakai alat kontrasepsi implant karena ibu sadar tentang pentingnya memakai alat kontrasepsi ?


(68)

13. Seandainya ibu mengalami keluhan (nyeri) karena memakai alat kontrasepsi implant, apakah ibu tetap mau memakai alat kontrasepsi implant ?

14. Apabila ibu mengalami kesulitan melakukan aktifitas sehari-hari setelah memakai kontrasepsi implant,apakah ibu tetap mau memakai kontrasepsi implant?

15. seandainya ibu merasakan kesakitan didaerah insisi setelah dipasang kontrasepsi implant, apakah ibu tetap mau memakai kontrasepsi implant?

Faktor Dukungan Keluarga Ya Tidak

16. Apakah suami ibu setuju ibu memakai kontrasepsi implant? 17. Apakah suami ibu pernah memotivasi ibu untuk memakai

kontrasepsi implant?

18. Apakah suami ikut mendampingi dan menemani ibu selama pemasangan kontrasepsi implant?

19. Apakah suami ibu mengetahui manfaat dari kontrasepsi implant?

20. Apakah keluarga yang lain (saudara ibu) memberikan dorongan kepada ibu untuk memakai kontrasepsi implant?

Faktor Lingkungan Ya Tidak

21. Bila ibu melihat teman memakai alat kontrasepsi implant, apakah ada dorongan ibu untuk memakai kontrasepsi implant juga?

22. Apakah banyak disekitar lingkungan ibu yang memakai kontrasepsi implant?

23. Apakah petugas kesehatan (Dokter/Bidan/Perawat) memotivasi ibu untuk memakai alat kontrasepsi implant ?

24. Apakah petugas kesehatan (Dokter/Bidan/Perawat) memberikan konseling tentang keuntungan dan kerugian kontrasepsi implant pada ibu?


(69)

Tabulasi Faktor-Faktor yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten Del

No Nama Umur Pendidikan Pekerjaan Paritas 1 2 3 4 5 skor ket 6 7 8 9 10 skor ket 11 12 13 14 15 skor ket 16 17 18 19

1 U 22 SMA IRT 1 1 1 1 1 0 4 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 0 0 1 3 1 0 0 0 1

2 W 24 SMA IRT 2 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 0 1 1 4 1 1 0 1 1

3 N 35 SMP Wiraswasta 2 1 1 1 0 1 4 1 1 1 1 1 1 5 1 0 1 0 1 1 3 1 0 0 0 1

4 Y 38 SMP Wiraswasta 3 1 1 1 0 1 4 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 0 1 4 1 1 0 0 0

5 S 28 SMA IRT 2 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 0 1 1 4 1 1 0 1 0

6 E 28 SMA IRT 2 1 1 1 1 0 4 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 0 0 1 3 1 0 0 0 1

7 H 27 SMA IRT 2 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 0 4 1 1 1 1 0

8 I 23 SMA IRT 1 1 1 1 1 0 4 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 0 0 1 3 1 0 1 1 1

9 Y 28 SMA Wiraswasta 2 1 0 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 0 1 1 4 1 1 0 1 1

10 E 34 SD Wiraswasta 4 1 1 1 0 1 4 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 0 4 1 0 0 0 1

11 S 35 SMP IRT 5 1 0 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 0 1 1 4 1 1 1 0 0

12 T 30 SMP IRT 5 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 0 0 3 1 0 0 0 1

13 I 30 SMA IRT 2 1 1 1 0 1 4 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 0 1 4 1 1 1 0 0

14 S 30 SMA IRT 2 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 0 1 1 4 1 1 0 0 1

15 R 21 SMA IRT 1 1 0 1 1 1 4 1 0 1 1 1 1 4 1 1 1 0 0 1 3 1 0 1 1 1

16 S 21 SMA IRT 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 0 1 0 3 1 1 0 0 0

17 N 21 SMA IRT 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 0 1 1 4 1 0 0 0 1

18 R 30 SMA Wiraswasta 2 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 0 1 0 1 1 3 1 1 1 0 1

19 I 26 SMA IRT 2 1 0 1 0 0 2 0 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 0 4 1 0 0 0 1


(70)

21 S 30 SMP IRT 2 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 0 1 1 4 1 1 0 0 1

22 S 30 SMP IRT 2 1 0 1 0 0 2 0 1 1 1 1 1 5 1 1 1 0 0 0 2 0 1 1 0 1

23 S 20 SMA IRT 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 0 1 1 4 1 0 0 0 1

24 R 32 SMA Wiraswasta 3 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 0 1 1 4 1 1 0 1 0

25 Y 32 SMP IRT 4 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 0 0 0 2 0 1 0 1 1

26 S 37 SD IRT 3 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 0 1 1 4 1 1 0 0 0

27 H 30 SMA IRT 3 1 1 1 0 1 4 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 0 1 4 1 1 0 1 1

28 L 32 SMA Wiraswasta 3 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 0 1 1 4 1 0 0 0 1

29 E 30 SMP Wiraswasta 3 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 0 0 3 1 1 1 0 1

30 R 30 SD IRT 2 1 1 1 1 1 5 1 0 1 1 1 1 4 1 1 1 0 1 1 4 1 1 0 0 1

31 S 40 SD IRT 2 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 0 0 1 3 1 1 0 0 1

32 S 30 SMA IRT 2 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 0 1 1 4 1 1 0 0 1

33 P 25 SMA IRT 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 0 0 3 1 1 0 1 0

34 S 32 SMP IRT 3 1 0 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 0 1 1 4 1 1 0 0 0

35 F 26 SMA IRT 2 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 0 4 1 1 0 0 1

36 A 38 SD Wiraswasta 3 1 0 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 0 0 1 3 1 1 0 0 1

37 L 37 SD IRT 3 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 0 1 1 4 1 1 0 1 1

38 D 34 SMP IRT 2 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 0 0 1 3 1 1 0 0 1

39 M 28 SD IRT 2 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 0 1 1 4 1 1 0 0 1

40 M 41 SD IRT 3 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 0 0 3 1 1 0 0 0

41 A 36 SMA IRT 3 1 0 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 0 1 0 3 1 1 0 0 1

42 M 34 SMP IRT 3 1 0 1 0 1 3 1 0 1 1 1 1 4 1 1 1 0 0 1 3 1 1 0 1 0


(71)

44 N 35 SMP Wiraswasta 3 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 0 0 1 3 1 1 1 0 0

45 K 25 SMA IRT 1 1 1 1 1 0 4 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 0 0 0 2 0 1 0 0 1

46 H 32 SMP Wiraswasta 2 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 0 1 0 1 1 3 1 1 0 0 1

47 W 32 SMA Wiraswasta 2 1 1 1 1 0 4 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 0 0 1 1

48 R 36 SMA IRT 3 1 1 1 0 1 4 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 0 1 1 4 1 1 0 0 0


(72)

(73)

(74)

(75)

(76)

(77)

(78)

(79)

(80)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Sri Handayani

Tempat/Tanggal Lahir : Sidorukun, 09 Februari 1990 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam Nama Ayah : Ngatemin Nama Ibu : Sugiati

Anak ke : 1 dari 2 bersaudara

Alamat : Desa Tanah Gara Hulu Kecamatan STM Hulu Kabupaten Deli Serdang.

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1996-2002 : SD NEGERI No.106203 TANAH GARA HULU

Tahun 2002-2005 : SMP NEGERI I BANGUN PURBA

Tahun2005-2008 : SMA PLUS AL-AZHAR MEDAN

Tahun 2009-2012 : AKADEMI KEBIDANAN DELI HUSADA

DELITUA


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Sri Handayani

Tempat/Tanggal Lahir : Sidorukun, 09 Februari 1990 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam Nama Ayah : Ngatemin Nama Ibu : Sugiati

Anak ke : 1 dari 2 bersaudara

Alamat : Desa Tanah Gara Hulu Kecamatan STM Hulu Kabupaten Deli Serdang.

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1996-2002 : SD NEGERI No.106203 TANAH GARA HULU Tahun 2002-2005 : SMP NEGERI I BANGUN PURBA

Tahun2005-2008 : SMA PLUS AL-AZHAR MEDAN

Tahun 2009-2012 : AKADEMI KEBIDANAN DELI HUSADA

DELITUA

Tahun 2012-2013 : D-IV BIDAN PENDIDIK USU


Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Perimenopause Dalam Menghadapi Menopause di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

1 54 62

Faktor-Faktor yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 0 12

Faktor-Faktor yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 0 1

Faktor-Faktor yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 0 5

Faktor-Faktor yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 0 17

Faktor-Faktor yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 0 1

Faktor-Faktor yang Mendorong Ibu Memakai Kontrasepsi Implant di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 0 16

Hubungan Pengetahuan Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Perimenopause Dalam Menghadapi Menopause di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 0 11

Hubungan Pengetahuan Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Perimenopause Dalam Menghadapi Menopause di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 0 1

Hubungan Pengetahuan Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Perimenopause Dalam Menghadapi Menopause di Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 0 5