B. Kontrasepsi Implant 1. Definisi Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah menghindarimencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan antara sel sel telur dan sel sperma. Untuk
itu, berdasarkan maksud dan tujuan kontrasepsi, maka yang membutuhkan kontrasepsi adalah pasangan yang aktif melakukan hubungan seks dan
kedua-duanya memiliki kesuburan hormonal namun tidak menghendaki
kehamilan Suratun dkk, 2008.
Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan, usaha itu dapat bersifat sementara dapat bersifat permanen
Prawirohardjo, 2008.
2. Definisi Implant
a. Beberapa konsep tentang Implan
Implan atau alat kontrasepsi bawah kulit AKBK adalah kontrasepsi yang diinsersikan tepat dibawah kulit, dilakukan pada bagian dalam lengan
atas atau di bawah siku melalui insisi tunggal dalam bentuk kipas Pinem, 2009.
Alat kontrasepsi bawah kulit AKBK atau implant adalah alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit Suratun dkk, 2008.
b. Jenis-jenis Implant
1. Norplant Terdiri dari enam batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm,
diameter 2,4 mm, berisi 36 mg levonogestrel dengan lama kerja lima tahun.
Universitas Sumatera Utara
2. Jadena dan indoplant
Terdiri dari dua batang silastik lembut berongga dengan panjang 4,3 cm, diameter 2,5 mm, berisi 75 mg levonogestrel dengan lama kerja
tiga tahun. 3
Implanon Terdiri dari satu batang silastik lembut berongga dengan panjang kira-
kira 4,0 cm, diameter 2 mm, berisi 68 mg 3-keto-desogestrel dengan lama kerja tiga tahun.
c. Cara kerja Implant menurut suratun, 2008 yaitu :
1. Menghambat terjadinya ovulasi
2. Menyebabkan endometrium tidak siap untuk untuk nidasi
3. Mempertebal lender serviks
4. Menipiskan lapisan endometrium.
d. Keuntungan kontrasepsi menurut pinem 2009, yaitu : 1.
Daya guna tinggi kegagalan 0,2 – 1 kehamilan per 100 perempuan 2.
Memberikan perlindungan jangka panjang lima tahun 3.
Tingkat kesuburan cepat kembali setelah implant dicabut 4.
Tidak perlu dilakukan periksa dalam 5.
Tidak mengganggu kegiatan senggama dan juga tidak mengganggu produksi ASI
6. Bebas dari pengaruh estrogen, Klien hanya perlu kembali ke klinik bila
ada keluhan 7.
Dapat dicabut setiap saat jika menurut kebutuhan
Universitas Sumatera Utara
e. Keuntungan Nonkontrasepsi
1. Mengurangi nyeri haid dan mengurangi jumlah darah haid
2. Mengurangimemperbaiki anemia
3. Melindungi terjadinya kanker endometrium
4. Menurunkan angka kejadian endometrium
5. Mengurangi kejadian kelainan jinak payudara
6. Memberi perlindungan terhadap beberapa penyebab penyakit radang
panggul f.
Keterbatasan implant 1.
Nyeri kepala, peningpusing kepala 2.
Peningkatanpenurunan berat badan 3.
Nyeri payudara 4.
Perubahan mood atau kegelisahan 5.
Tidak member perlindungan terhadap infeksi penyakit menular seksual termasuk HIVAIDS
6. Memerlukan tindak pembedahan minor untuk memasanginsersi dan
pencabutannya 7.
Efektivitasnya menurunkan jika menggunakan implant bersamaan dengan penggunaan obat untuk epilepsy dan tuberculosis
8. Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi 1,3 per 100.000
perempuan pertahun.
Universitas Sumatera Utara
g. Efek pada sistem reproduksi menurut Hartanto, 2004 yaitu:
1. Tidak dilaporkan adanya efek samping yang serius terhadap system
reproduksipada pemakaian norplant 2.
Memang pada 10 akseptor ditemukan adanya kista ovarium yang sementara, ada yang sampai mencapai ukuran 10 cm. umumnya tidak
diperlukan tindakan pembedahan, pengeluaran Implant atau pengobatan lainnya, karena kista tersebut akan mengalami regresi
spontan dalam waktu 6 minggu 3.
Yang menjadi kekuatiran adalah kemungkinan bertambahnya risiko dari kehamilan ektopik. Dari penelitian ditemukan kehamilan ektopik
1,5 per 1000 wanita per-tahun, dan ini hampir sama seperti pada akseptor IUD baik yang non-medicated maupun yang mengandung
Cu. Dan angka tersebut masih tetap lebih rendah dibandingkan wanita yang sama sekali tidak ber-KB.
4. Efek kontrasepsi Norplant menghilang dengan cepat setelah
Implantnya dikeluarkan. Mantan akseptor Norplant dapat menjadi hamil sama cepatnya seperti wanita yang sama sekali tidak memakai
kontrasepsi apapun. Dari 95 wanita yang menginginkan kehamilan, 50 sudah hamil setelah 3 bulan menghentikan Implantnya, dan 86
setelah 1 tahun 5.
Hasil penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa jumlah kecil dari Levonorgestrel yang dilepaskan oleh Norplant tidak mempunyai efek
Universitas Sumatera Utara
buruk pada bayi yang sedang dikandung maupun pada bayi yang masih menyusu
6. Pemakaian Norplant elama laktasi tidak mempengaruhi kadar hormon
bayinya. LH dan Testosterone di dalam urine adalah sama pada bayi yang disusui akseptor metode barrier ataupun ibu-ibu yang samasekali
tidak menggunakan kontrasepsi apa pun. h.
Wanita yang boleh menggunakan Implant 1.
Usia reproduksi, telah memiliki anak ataupun belum memiliki anak 2.
Menginginkan kontrasepsi dengan efektifitas tinggi dan jangka panjang
3. Menyusui dan memerlukan kontrasepsi
4. Pasca persalinan dan tidak menyusui
5. Pasca keguguran
6. Tidak menginginkan anak lagi tetapi tidak mau sterilisasi
7. Tekanan darah 180110 mmHg, masalah pembekuan darah atau
anemia bulan sabit 8.
Tidak boleh meggunakan kontrasepsi yang mengandung progesterone 9.
Riwayat kehamilan ektopik 10.
Sering lupa minum Pil i.
Wanita yang tidak boleh menggunakan Implant 1.
Hamil atau diduga hamil 2.
Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya 3.
Tromboflebitis aktif atau penyakit trombo-emboli
Universitas Sumatera Utara
4. Penyakit hati akut, tumor hati jinak atau ganas
5. Tidak dapat menerimaperubahan pola haid yang terjadi
6. Gangguan toleransi glukosa
7. Benjolankarsinoma payudarariwayat karsinoma payudara
8. Tumorneoplasma ginekologik
9. Miom uterus dan kanker payudara
j. Waktu untuk Insersi Implant
1. Yang terbaik pada saat haid hari ke-2 sampai hari ke-7 atau jangan
melewati 5-7 hari setelah haid mulai, tidak diperlukan kontrasepsi tambahan
2. Setiap saat diluar siklus haid asal dapat dipastikan ibu tidak hamil. Bila
implant di insersikan setelah hari ke-7 siklus haid, jangan melakukan senggama atau menggunakan metode kontrasepsi lain selama 7 hari
saja 3.
Pasca persalinan antara 6 minggu sampai 6 bulan, menyusui, insersi dapat dilakukan setiap saat. Bila menyusui penuh, tidak dibutuhkan
penggunaan kontrasepsi lain 4.
Bila setelah 6 minggu persalinan terjadi haid kembali, insersi dapat dilakukan setiap saat tetapi ibu jangan melakukan sanggama selama 7
hari atau menggunakan metoda kontrasepsi lain selama 7 hari saja 5.
Bila ibu menggunakan kontrasepsi hormonal dan ingin menggantinya dengan implant, asal saja kontrasepsi terdahulu digunakan dengan
Universitas Sumatera Utara
benar dan ibu dapat tidak hamil, maka insersi dapat dilakukan setiap saat
6. Bila kontrasepsi sebelumnya adalah suntikan, implant dapat diberikan
setiap saat sesuai jadwal kontrasepsi suntikan tersebut. Tidak diperlukan kontrasepsi lain
7. Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi nonhormonal kecuali
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR, implant dapat diinsersikan pada saat siklus haid hari ke-7 dan jangan melakukan senggama
selama 7 hari, atau menggunakan metoda kontrasepsi lain selama 7 hari saja. AKDR segera dicabut
8. Pasca keguguran dapat segera diinsersikan
k. Informasi yang perlu disampaikan
1. Efek kontrasepsi timbul dalam beberapa jam setelah insersi dan
berlangsung sampai 5 tahun lagi Norplant dan 3 tahun bagi Implanon dan akan berakhir sesaat setelah pengangkatan
2. Sering ditemukan efek sampingberupa gangguan pola haid utamanya
pada Norplant, terutama 6 sampai 12 bulan pertama, beberapa perempuan mungkin haidnya berhenti sama sekali. Perubahan pola
haid tersebut tidak membahayakan . efek samping lain berupa sakit kepala, penambahan berat badan, dan nyeri payudara. Efek samping ini
tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya. 3.
Norplant dicabut setelah 5 tahun dan susuk implanon dicabut setelah 3 tahun, tetapi dapat dicabut lebih awal bila dikehendaki. Tetapi bila
Universitas Sumatera Utara
Norplant dicabut sebelum 5 tahun dan susuk Implanon dicabut sebelum 3 tahun, maka kemungkinan hamil sangat besar dan
meningkatkan resiko kehamilan ektopik. 4.
Implant tidak melindungi dari penyakit menular seksual, trmasuk HIVAIDS. Bila pasangan memiliki resiko, perlu menggunakan
kondom bila melakukan senggama 5.
Berikan kartu yang ditulis nama, tanggal insersi, tempat insersi dan nama klinik.
l. Hal-hal yang harus diperhatikan
1. Daerah insersi harus tetap kering dan bersih selama 48 jam pertama
setelah insersi. Tujuannya untuk mencegah infeksi pada luka insersi 2.
Perlu disampaikan bahwa kemungkinan ada rasa nyeri, pembengkakan, atau lebam didaerah insisi. Keadaan ini tidak berbahaya dan tidak perlu
dikawatirkan 3.
Pekerjaan rutin harian tetap dilakukan, tetapi hindari benturan, gesekan atau penekanan pada daerah insersi
4. Selama 48 jam balutan penekan jangan dibuka dan plester
dipertahankan sampai luka sembuh biasanya 5 hari 5.
Setelah luka sembuh, daerah insersi dapat disentuh dan dicuci dengan tekanan yang wajar
6. Segera ke klinik atau hubungi dokter bila ada masalah sebagai berikut :
ada tanda-tanda infeksi misalnya demam, peradangan atau rasa sakit yang menetap selama beberapa hari, perdarahan pervaginam yang
Universitas Sumatera Utara
banyak, amenorea disertai nyeri pada perut bagian bawah, rasa nyeri pada lengan, luka bekas insisi mengeluarkan darah atau nanah,
ekspulsi batang Implant, sakit kepala hebat atau penglihatan menjadi kabur, nyeri dada hebat, diduga hamilsebelum menggunakan Implant
harus digali informasi dari klien dan dari berbagai sumber untuk mendapatkan data mengenai riwayat kesehatan, aspek sosial budaya
dan agama yang dapat mempengaruhi respons klien, serta dilakukan pemeriksaan fisik sesuai kebutuhan untuk memastikan apakah klien
bolehtidak boleh menggunakan Implan Pinem, 2009.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP