Karakteristik Arus Kajian Pemanfaatan Ruang Pesisir Dan Laut Kepulauan Anambas Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau

Menurut DKP 2006 berdasarkan pengamatan yang dilakukan di lapangan pada umumnya gelombang yang terjadi di perairan dalam Kepulauan Anambas sangat besar bisa mencapai 3 m. Hal ini disebabkan karena perairan Anambas relatif terbuka, yakni langsung berhadapan dengan laut bebas Laut Natuna dan Laut Cina Selatan di sebelah utara dan Laut Natuna di sebelah selatan. Apabila angin bertiup dari arah utara maka pantai bagian utara akan terlihat lebih besar dibandingkan bagian selatan, sebaliknya jika angin bertiup dari selatan maka gelombang dibagian selatan akan lebih besar dibandingkan dengan pantai utara. Sedangkan perairan teluk dan selat relatif tenang 0,5 m, hal ini disebabkan gelombang tersebut telah mengalami refraksi maupun difraksi. Berdasarkan peramalan gelombang dari konversi data angin maksimum selama Tahun 2001 – Juli 2005 Lampiran 3, menunjukkan tinggi gelombang besar umumnya terjadi pada musim timur yakni berkisar 1,71 m – 4 m dengan periode geombang 7,14 detik – 9,47 detik dan musim barat Desember – Februari berkisar 1,71 m – 3,2 m dengan periode geombang 7,14 detik – 8,79 detik, sedangkan saat musim peralihan I April – Mei dan musim peralihan II September – Nopember lebih kecil yakni masing-masing berkisar 1,37 m – 1,37 m dan 1,14 m – 3,89 m dengan periode gelombang 6,63 – 9,29 detik dan 6,24 – 9,38 detik. Gerakan gelombang yang cukup tinggi memberikan indikasi ketidak terlindungan lokasi untuk kegiatan wisata bahari dan memberikan efek yang dapat menghambat kegiatan wisata dan kegiatan penangkapan. Efek ini akan lebih terasa pada kegiatan budidaya yang dilakukan dipermukaan seperti kegiatan budidaya ikan dengan menggunakan KJA atau KJT. Sehingga daerah-daerah yang relatif tenang dapat diperuntukkan bagi pemanfaatan pembudidayaan perikanan yang membutuhkan kondisi gelombang yang lebih kecil.

3. Karakteristik Arus

Pola arus di perairan gugusan Kepulauan Anambas umumnya mengikuti pola arus dari Laut Cina Selatan dimana sangat tergantung dari angin muson. Pada bulan Februari angin musom barat laut arus bergerak dari laut Cina Selatan menuju Pulau Jawa. Kedua pola arus besar tersebut akan berubah pada saat berputar di perairan gugusan Kepulauan Anambas. Hal ini dapat terjadi akibat gugusan pulau-pulau disekitarnya berfungsi sebagai pelindung. Arus merupakan pergerakan massa air yang sangat vital dalam perencanaan pengembangan budidaya perairan. Pergerakan massa air memungkinkan terjadinya pendistribusian nutrien di lingkungan perairan sehingga menjaga kesuburan perairan dampak positif, akan tetapi dapat juga sebagai media penyebaran bahan-bahan pencemar sehingga penyebarannya lebih luas di lingkungan perairan dampak negatif. Pada batasan tertentu fungsi arus sangat dibutuhkan untuk melakukan pencucian dan penetralisir massa air di lokasi budidaya. Selain itu peran arus sangat penting untuk mencegah terjadinya akumulasi partikel sedimen halus pada permukaan komoditas yang di budidayakan seperti rumput laut sehingga proses respirasinya dapat berjalan sempurna sedangkan untuk budidaya biota yang bersifat filter feeder seperti Holoturidea sp teripang, Molusca kerang mutiara, kerang hijau dan lain-lain arus sangat penting sebagai media penyuplai pakan. Karakteristik pergerakan massa air arus mesti diketahui untuk perencanaan pembudidayaan perairan, disebabkan peran arus sabagai faktor pembatas fisiologis biota yang dibudidayakan dan pertimbangan pembangunan konstruksi budidaya yang tepat. Karakteristik arus di wilayah ini sangat dipengaruhi oleh pola pasang surut permukaan air laut, selain pengaruh arus global yang dipengaruhi oleh faktor iklim. Pola arus yang dipengaruhi oleh pasang surut permukaan perairan gerakannya relatif bolak balik, yang secara umum digambarkan bahwa pada permukaan air saat mengalami surut, maka pola arus relatif menjauhi garis pantai sedangkan pada saat pasang arah arus relatif mendekati garis pantai. Pada beberapa daerah dengan karakteristik khusus, seperti pada selat-selat sempit, pergerakan massa air arus akan mengalami percepatan pergerakan. Karakteristik arus pada daerah selat umumnya sangat dipengaruhi oleh pola pergerakan pasang surut saat peralihan dari pasang tertinggi ke surut umumnya kecepatan arus sangat besar demikian juga sebaliknya, sedangkan pada saat menjelangmencapai pasang tertinggi atau surut terendah, maka kecepatannya melemah. Demikian halnya juga terjadi pada daerah teluk. Biasanya pada daerah ini perairannya sangat bagus untuk dikembangkan menjadi daerah budidaya, oleh karena adanya pengadukan massa air yang banyak mempengaruhi dan mengandung unsur-unsur hara maupun plankton yang sangat dibutuhkan organisme-organisme disekitarnya.

4. Suhu Perairan