Kategori Variabel Budaya Etis Kategori Variabel Asimetri Informasi Kategori Variabel Penegakan Peraturan Kategori Variabel Komitmen Organisasi

Tabel 3.2 Kategori Kesesuaian Pengendalian Internal No Interval Kategori 1 3-7 Sangat tidak efektif 2 8-12 Tidak efektif 3 13-17 Cukup efektif 4 18-22 Efektif 5 23-27 Sangat efektif Sumber: Pengolahan data, 2015

3.4.5 Kategori Variabel Kesesuaian Kompensasi

1. Rentang: Skor nilai maksimal adalah 6 jumlah soal x 5 skor maksimal = 30 Skor nilai minimal adalah 6 jumlah soal x 1 skor minimal = 6 2. Banyaknya kelas: Sesuai dengan jumlah skala likert dalam penelitian ini, maka banyaknya kelas yang diinginkan adalah 5. 3. Panjangnya kelas interval: P = = = 5 Maka panjang kelas interval variabel kesesuaian kompensasi adalah 5. Tabel 3.3 Kategori Kesesuaian Kompensasi No Interval Kategori 1 3-7 Sangat tidak puas 2 8-12 Tidak puas 3 13-17 Cukup puas 4 18-22 Puas 5 23-27 Sangat puas Sumber: Pengolahan data, 2015

3.4.6 Kategori Variabel Budaya Etis

1. Rentang: Skor nilai maksimal adalah 6 jumlah soal x 5 skor maksimal = 30 Skor nilai minimal adalah 6 jumlah soal x 1 skor minimal = 6 2. Banyaknya kelas: Sesuai dengan jumlah skala likert dalam penelitian ini, maka banyaknya kelas yang diinginkan adalah 5. 3. Panjangnya kelas interval: P = = = 5 Maka panjang kelas interval variabel budaya etis adalah 5. Tabel 3.4 Variabel Budaya Etis No Interval Kategori 1 3-7 Sangat tidak etis 2 8-12 Tidak etis 3 13-17 Cukup etis 4 18-22 Etis 5 23-27 Sangat etis Sumber : Pengolahan data,2015

3.4.7 Kategori Variabel Asimetri Informasi

1. Rentang: Skor nilai maksimal adalah 5 jumlah soal x 5 skor maksimal = 25 Skor nilai minimal adalah 5 jumlah soal x 1 skor minimal = 5 2. Banyaknya kelas: Sesuai dengan jumlah skala likert dalam penelitian ini, maka banyaknya kelas yang diinginkan adalah 5. 3. Panjangnya kelas interval: P = = = 4,2 dibulatkan menjadi 5 Maka panjang kelas interval variabel asimetri informasi adalah 5. Tabel 3.5 Variabel Asimetri Informasi No Interval Kategori 1 3-7 Asimetri sangat rendah 2 8-12 Asimetri rendah 3 13-17 Cukup asimetri 4 18-22 Asimetri tinggi 5 23-27 Asimetri sangat tinggi Sumber: Pengolahan data, 2015

3.4.8 Kategori Variabel Penegakan Peraturan

1. Rentang: Skor nilai maksimal adalah 4 jumlah soal x 5 skor maksimal = 20 Skor nilai minimal adalah 4 jumlah soal x 1 skor minimal = 4 2. Banyaknya kelas: Sesuai dengan jumlah skala likert dalam penelitian ini, maka banyaknya kelas yang diinginkan adalah 5. 3. Panjangnya kelas interval: P = = = 3,2 dibulatkan menjadi 4 Maka panjang kelas interval variabel penegakan peraturan adalah 4. Tabel 3.6 Variabel Penegakan Peraturan No Interval Kategori 1 3-6 Sangat tidak efektif 2 7-10 Tidak efektif 3 11-14 Cukup efektif 4 15-18 Efektif 5 19-22 Sangat efektif Sumber: Pengolahan data, 2015

3.4.9 Kategori Variabel Komitmen Organisasi

1. Rentang: Skor nilai maksimal adalah 8 jumlah soal x 5 skor maksimal = 40 Skor nilai minimal adalah 8 jumlah soal x 1 skor minimal = 8 2. Banyaknya kelas: Sesuai dengan jumlah skala likert dalam penelitian ini, maka banyaknya kelas yang diinginkan adalah 5. 3. Panjangnya kelas interval: P = = = 6,6 dibulatkan menjadi 7 Maka panjang kelas interval variabel komitmen organisasi adalah 7. Tabel 3.7 Variabel Komitmen Organisasi No Interval Kategori 1 6-12 Sangat tidak berkomitmen 2 13-19 Tidak berkomitmen 3 20-26 Cukup berkomitmen 4 27-33 Berkomitmen 5 34-40 Sangat berkomitmen Sumber: Pengolahan data, 2015

3.4 Metode Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECENDERUNGAN KECURANGAN (FRAUD) PERSEPSI PEGAWAI DINAS PROVINSI DIY

1 17 224

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA KECURANGAN (FRAUD) DI SEKTOR PEMERINTAHAN KABUPATEN KLATEN

9 96 138

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Empiris pada Dinas Kota Surakarta).

0 3 13

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Empiris pada Dinas Kota Surakarta).

0 2 23

DETERMINAN TERJADINYA FRAUD DI INSTANSI PEMERINTAH (STUDI EMPIRIS PADA PERWAKILAN BPKP PROVINSI DKI JAKARTA).

0 0 17

Determinan Terjadinya Fraud Di Instansi Pemerintah (Studi Empiris Pada Perwakilan Bpkp Provinsi Dki Jakarta) Doc1

0 0 1

Kecurangan Akuntansi (Fraud Accounting) Dalam Perspektif Islam

0 0 12

MORALITAS, PENGENDALIAN INTERNAL DAN GENDER DALAM KECENDERUNGAN TERJADINYA FRAUD

0 0 12

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN ETHICAL LEADERSHIP DAN PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KECENDERUNGAN TERJADINYA KECURANGAN (FRAUD) AKUNTANSI (STUDI EMPIRIS ORGANISASI MAHASISWA STIE PERBANAS SURABAYA) - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN ETHICAL LEADERSHIP DAN PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KECENDERUNGAN TERJADINYA KECURANGAN (FRAUD) AKUNTANSI (STUDI EMPIRIS ORGANISASI MAHASISWA STIE PERBANAS SURABAYA) - Perbanas Institutional Repository

0 0 17