Teori Atribusi TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Teori Atribusi

Atribusi adalah teori kontemporer yang paling berpengaruh dengan implikasi untuk motivasi akademik. Menurut Ikhsan dan Ishak 2005 teori ini dikembangkan oleh Fritz Heider yang berargumentasi bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh kombinasi antara kekuatan internal, yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang, seperti faktor kemampuan usaha dan kekuatan eksternal yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar, seperti kesulitan dalam pekerjaan atau keberuntungan. Pada teori atribusi merupakan posisi tanpa perlu disadari saat melakukan sesuatu menyebabkan orang-orang yang sedang menjalani sejumlah tes bisa memastikan apakah perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan orang lain dapat merefleksikan sifat-sifat karakteristik yang tersembunyi dalam dirinya, atau hanya berupa reaksi-reaksi yang dipaksakan terhadap situasi tertentu. Menurut Ivancevich et al., 2006 dalam Najahningrum 2013, berdasarkan teori atribusi, penyebab yang dipersepsikan dari suatu peristiwalah dan bukan peristiwa aktual itu sendiri yang memengaruhi perilaku seseorang. Secara spesifik, individu akan berusaha menganalisis mengapa peristiwa tertentu muncul dan dari hasil analisis tersebut akan mempengaruhi perilaku mereka di masa mendatang. Proses atribusi juga dapat menjadi hal penting dalam memahami perilaku dari orang lain. Perilaku orang lain dapat diperiksa atas dasar keunikan, konsistensi dan konsensus. Keunikan merupakan tingkatan dimana seseorang berperilaku serupa dalam situasi yang berbeda. Konsistensi merupakan tingkatan dimana seseorang menunjukkan perilaku yang sama pada waktu yang berbeda. Konsensus merupakan tingkatan dimana orang lain menunjukkan perilaku yang sama. Mengetahui sejauh mana perilaku seseorang menunjukkan kualitas ini dapat sangat bermanfaat dalam membantu memahami perilaku tersebut. Hubungan teori atribusi dalam penelitian ini yaitu tindakan atau keputusan yang diambil oleh pemimpin ataupun orang yang diberikan wewenang disebabkan oleh atribut penyebab.

2.3 Fraud Triangle Theory

Dokumen yang terkait

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECENDERUNGAN KECURANGAN (FRAUD) PERSEPSI PEGAWAI DINAS PROVINSI DIY

1 17 224

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA KECURANGAN (FRAUD) DI SEKTOR PEMERINTAHAN KABUPATEN KLATEN

9 96 138

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Empiris pada Dinas Kota Surakarta).

0 3 13

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Empiris pada Dinas Kota Surakarta).

0 2 23

DETERMINAN TERJADINYA FRAUD DI INSTANSI PEMERINTAH (STUDI EMPIRIS PADA PERWAKILAN BPKP PROVINSI DKI JAKARTA).

0 0 17

Determinan Terjadinya Fraud Di Instansi Pemerintah (Studi Empiris Pada Perwakilan Bpkp Provinsi Dki Jakarta) Doc1

0 0 1

Kecurangan Akuntansi (Fraud Accounting) Dalam Perspektif Islam

0 0 12

MORALITAS, PENGENDALIAN INTERNAL DAN GENDER DALAM KECENDERUNGAN TERJADINYA FRAUD

0 0 12

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN ETHICAL LEADERSHIP DAN PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KECENDERUNGAN TERJADINYA KECURANGAN (FRAUD) AKUNTANSI (STUDI EMPIRIS ORGANISASI MAHASISWA STIE PERBANAS SURABAYA) - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN ETHICAL LEADERSHIP DAN PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KECENDERUNGAN TERJADINYA KECURANGAN (FRAUD) AKUNTANSI (STUDI EMPIRIS ORGANISASI MAHASISWA STIE PERBANAS SURABAYA) - Perbanas Institutional Repository

0 0 17