4. Informasi dan komunikasi
5. Pemantauan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa keefektifan pengendalian internal penting dalam pelaksanaan suatu kegiatan untuk mencapai
tujuan instansi. Ketidakefektifan pengendalian internal akan dapat membuka kesempatan atau peluang bagi pegawai untuk melakukan tindakan yang
menyimpang atau kecurangan fraud karena pegawai akan memanfaatkan ketidakefektifan pengendalian internal tersebut sebagai suatu titik lemah instansi
dan melancarkan aksinya dalam melakukan kecurangan fraud.
2.7.2 Kesesuaian Kompensasi
Kompensasi merupakan suatu outcome atau reward yang penting bagi setiap pegawai yang bekerja dalam suatu instansi, karena kompensasi yang diperoleh
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut
Mangkuprawira Zulkarnain, 2013
Kompensasi merupakan bentuk pembayaran tunai langsung, pembayaran tidak langsung dalam bentuk manfaat bagi karyawan dan insentif yang memotivasi
karyawan bekerja keras dalam mencapai produktivitas kerja yang semakin tinggi. Kompensasi merupakan salah satu unsur yang penting yang dapat mempengaruhi
kinerja karyawan, sebab kompensasi adalah alat untuk memenuhi berbagai kebutuhan pegawai, sehingga dengan kompensasi yang diberikan pegawai akan
termotivasi untuk bekerja lebih giat. Tindakan curang yang dilakukan seseorang, disebabkan oleh keinginan untuk memaksimalkan keuntungan pribadi.
Kompensasi yang sesuaikan diharapkan mampu mengurangi adanya keinginan untuk melakukan tindakan curang.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kompensasi merupakan hasil kerja atau reward pegawai baik berupa nominal uang yang
diberikan atasan kepada pegawainya maupun berupa manfaat. Kompensasi dapat berperan dalam meningkatkan motivasi karyawan untuk bekerja lebih efektif dan
produktif, sebab kompensasi adalah alat untuk memenuhi berbagai kebutuhan karyawan. Tetapi kompensasi bukan merupakan satu-satunya motivasi karyawan
dalam berprestasi, tetapi kompensasi merupakan salah satu motivasi penting yang ikut mendorong karyawan untuk berprestasi.
Kompensasi dapat dibedakan menjadi dua jenis Zulkarnain, 2013, yaitu kompensasi langsung direct compensation berupa kompensasi, upah, dan upah
insentif, dan kompensasi tidak langsung indirect compensation atau employee welfare atau kesejahteraan karyawan. Sedangkan dari segi bentuknya kompensasi
dibagi menjadi tiga, yaitu material, sosial, dan aktivitas. Bentuk kompensasi material tidak hanya berbentuk uang, seperti kompensasi, bonus, dan komisi,
melainkan segala bentuk penguat fisik phisical reinforcer, misalnya fasilitas parkir, telepon, dan ruang kantor yang nyaman serta berbagai macam bentuk
tunjangan misalnya pensiun, asuransi kesehatan.
2.7.3 Budaya Etis