3
Maka dari itu perlunya diadakan penelitian melalui pendekatan penelitian tindakan kelas.
3 Minimnya sarana dan prasarana yang ada di lingkungan sekolah. Sehingga
pembelajaran tidak berjalan dengan efektif. 4
Kurangnya wawasan dan pengetahuan guru. Dalam pembelajarannya guru masih menggunakan metode yang konvensional sehingga pembelajaran
yang disajikan kurang menarik. Berdasarkan uraian dan alasan dalam latar belakang masalah, penulis ingin
menguji keefektifan pembelajaran passing dan control melalui media permainan kucing-kucingan. Metode permainan kucing-kucingan yaitu suatu pendekatan
pembelajaran yang lebih menekankan pada pembelajaran menggunakan metode bermain agar suasana pembelajaran menarik, tanpa menghilangkan inti dari
pembelajaran passing dan control dalam permainan sepak bola. Oleh karena itu,
penulis memilih judul ”Pembelajaran Passing Dan Control Melalui Media
Permainan Kucing-Kucingan Bagi Siswa Kelas V SDN Pecabean 02 Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal Tahun 2013
”.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah media permainan kucing-kucingan dapat
meningkatkan pembelajaran passing dan control dalam sepak bola bagi siswa kelas V SD Negeri Pecabean 02 Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal Tahun
2013?
4
1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil pembelajaran teknik dasar permainan sepak bola khususnya
passing dan control dengan menggunakan media permainan kucing-kucingan.
1.4. Manfaat Penelitian
1.1. Manfaat Teoritis
Dari hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan sumbangan bagi metode pembelajaran passing dan control dalam sepak bola melalui media
perminan kucing-kucingan pemahaman dan kemampuan gerak dalam upaya peningkatan prestasi olahraga siswa khususnya di sekolah. Dijadikan masukan
bagi pengkaji dan pelaksana proses belajar mengajar pendikan jasmani dan olahraga dalam memilih serta melaksanakan proses belajar mengajar secara
efektif.
1.4.2. Manfaat praktis
Untuk memperkaya ruang lingkup penelitian pada bidang pendidikan
jasmani khususnya pada proses pembelajaran sepak bola yaitu : 1
Bagi siswa
a Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan
meningkatkan peran aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.
5
b Dapat meningkatkan minat dan kemampuan passing dan control dalam
sepak bola serta mendukung pencapaian prestasi belajar siswa dalam pembelajaran sepak bola.
2 Bagi guru
a Untuk meningkatkan kreatifitas guru penjasorkes dalam mengembangkan
pembelajaran agar menjadi pembelajaran aktif, inovatif dan menyenangkan. b
Sebagai bahan masukan guru dalam memilih alternatif pendekatan pembelajaran yang akan dilakukan.
c Mengembangkan kemampuan ketrampilan guru dalam menghadapi
permasalahan yang dihadapi. 3
Bagi penulis
a Untuk melihat kemampuan siswa dalam melakukan teknik passing dan
control dalam permainan sepak bola. b
Sebagai bahan perbandingan antara ilmu yang di dapat di lembaga dengan yang di dapat di lapangan.
4 Bagi sekolah
a Sebagai umpan dalam pembenahan kinerja guru.
b Meningkatkan kualiatas lulusan peserta didik
1.5. Sumber pemecahan masalah
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka pemecahan masalahnya yaitu dengan menerapkan pendekatan metode
bermain kucing-kucingan untuk meningkatkan hasil belajar passing dan control bagi siswa kelas V di Sekolah Dasar Negeri Pecabean 02 Kabupaten Tegal Tahun
6
2013. Langkah-langkah pemecahan masalah yang diajukan berupa penelitian tindakan kelas mulai dari mengidentifikasi masalah, merancang tindakan,
melaksanakan dan memberikan penilaian. Penelitian ini dilakukan melalui dua siklus, masing-masing siklus dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan dan refleksi.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Pendidikan Jasmani
Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik yang bertujuan untuk
meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional Toto Subroto, 2008:1.5. Secara umum, tujuan pendidikan jasmani
adalah sebagai berikut: 1
Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai dalam Pendidikan Jasmani.
2 Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial
dan toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis dan agama. 3
Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis melalui pelaksanaan tugas-tugas ajar Pendidikan Jasmani.
4 Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja
sama, percaya diri dan demokratis melalui aktivitas jasmani, permainan dan olahraga.
5 Mengembangkan keterampilan gerak dan keterampilan berbagai macam
permainan dan olahraga seperti: permainan dan olahraga, aktivitas
8
pengembangan, uji dirisenam, aktivitas ritmik, akuatik aktivitas air dan pendidikan luar kelas outdoor education.
6 Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga.
7 Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan
orang lain. 8
Mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga sebagai informasi untuk mencapai kesehatan, kebugaran, dan pola hidup sehat.
9 Mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat
rekreatif. Pendidikan jasmani adalah pergaulan pedagogik dalam dunia gerak dan
penghayatan pendidikan jasmani Siti Safariatun, 2008:1.11. Juga dikatakan bahwa guru pendidikan jasmani mencoba mencapai tujuannya dengan
mengajarkan dan memajukan aktivitas-aktivitas jasmani. Dirjen Dikti mengungkapkan bahwa pendidikan jasmani merupakan interaksi antara peserta
didik dan lingkungan yang dikelola melalui aktivitas jasmani secara sistematik menuju pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. Dilanjutkan oleh Rijsdorp
mengatakan bahwa pendidikan jasmani itu pendidikan yang menolong anak, dan orang muda menuju kedewasaannya. Selanjutnya dikatakan juga pendidikan
9
jasmani itu merupakan pergaulan pendidikan dalam bidang gerak dan pengetahuan tentang tubuh.
Tujuan pendidikan jasmani sudah tercakup dalam pemaparan di atas, yaitu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari berbagai kegiatan yang
membina sekaligus mengembangkan potensi anak, baik dalam aspek fisik, mental, sosial dan emosional. Dalam bentuk bagan dapat digambarkan sebagai berikut.
Gabbard, Leblanc, Lowy mengutarakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan belajar melalui aktivitas jasmani akan mempengaruhi hal-hal di bawah ini.
Tabel 2.1 Ranah Tujuan Pendidikan Jasmani
2.2. Karakteristik dan Minat Siswa