36
Indonesia dalam bahasa Jawa ngoko lugu yang berbentuk kata, dan 2 campur kode bahasa Indonesia dalam bahasa Jawa ngoko lugu yang berbentuk klausa.
4.1.3.1.1 Campur Kode Bahasa Indonesia dalam Bahasa Jawa Ngoko Lugu yang Berbentuk
Kata
Campur kode bahasa yang berupa penyisipan dalam bentuk kata dapat dijelaskan dalam peristiwa tutur antara anak SMP yang bertemu, di desa Pakembaran Slawi-Tegal yang
membicarakan tentang tugas PR kliping. 11
KONTEKS :PERCAKAPAN ANAK SMP YANG BERTEMU TEMANNYA DI JALAN YANG MENANYAKAN TUGAS
P : Koen kas maring ngendi? ‘Kamu habis dari mana?’
MT : Kas maring warung. ‘Dari
warung.’ P : Tane koen pan maring ngendi maning.
‘Lalu kamu mau kemana lagi?’ MT : Nyong pan maring warnet. Pan melu?
‘Aku mau ke Warnet.Mau ikut?’ P : Neng kana pan ngapa?
‘Disana mau ngapain?’ MT : Pan gawe PR kliping. Sida melu?
‘Mau buat PR Kliping.Jadi ikut?’ P :
Ya wis, tapi sing mbayari sapa?
‘Ya sudah, tapi yang membayar siapa?’
MT : Urunan wis. Oke?
‘Iuran, deh.Oke?’
P :
Oke wis. Makasih.
‘Oke deh.Terima kasih.’ Data, 21
Wacana percakapan di atas menunjukan adanya campur kode bahasa Indonesia dalam bahasa Jawa ngoko lugu yang berbentuk kata. Hal ini terlihat dalam percakapan anatara anak
yang satu dengan anak satunya yang ditunjukan dengan kata-kata bahasa Indonesia, yaitu oke dalam kalimat Urunan wis. Oke? ,tapi dalam kalimat Ya wis, tapi sing mbayari sapa? dan
37
makasih dalam kalimat Oke wis. Makasih.. Hal tersebut menunjukan adanya campuran satu
ragam bahasa dalam bahasa lain. Dalam wacana percakapan di atas kata yang di selipkan adalah kata bahasa Indonesia yang diselipkan ke dalam bahasa Jawa ngoko lugu.
12 KONTEKS : SEORANG IBU SEDANG MENANYAKAN TANGGAL ARISAN PADA
BULAN DEPAN
P : Bu, wulan ngarep arisane tanggal pira bu, aku klalen bu.
‘Bu, bulan depan arisannya tanggal berapa, saya lupa.’ MT :
Tanggal sepuluh, nang umahe bu Ratih. ‘Tanggal sepuluh, di rumahnya bu Ratih
P : Iya, aku bisa ora eling yawis makasih bu.
‘Iya, saya tidak ingat ya sudah terimakasih bu’ Data,
30
Wacana percakapan di atas menunjukan adanya campur kode bahasa Indonesia dalam bahasa Jawa ngoko lugu yang berbentuk kata. Hal ini terlihat dalam percakapan anatara anak
yang satu dengan anak satunya yang ditunjukan dengan kata-kata bahasa Indonesia, yaitu
terimakasih dalam kalimat Iya, aku bisa ora eling yawis makasih bu,’ dan terimakasih dalam kalimat ‘Iya, aku bisa ora eling yaw is makasih bu.’ Hal tersebut menunjukan adanya campuran
satu ragam bahasa dalam bahasa lain. Dalam wacana percakapan di atas kata yang di selipkan adalah kata bahasa Indonesia yang diselipkan ke dalam bahasa Jawa ngoko lugu.
4.1.3.1.2 Campur Kode Bahasa Indonesia dalam Bahasa Jawa Ngoko Lugu yang Berbentuk