Reduksi data Penyajian data Penarikan Simpulan Verifikasi

analisis data pada umumnya mengandung tiga kegiatan yang saling berkaitan yaitu a kegiatan mereduksi data, b menampilkan data, c melakukan verifikasi untuk membuat kesimpulan. Proses analisis dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dengan berbagai sumber yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Dari hasil perolehan data, maka hasil penelitian dianalisis secara tepat agar simpulan yang diperoleh tepat pula. proses analisis data memiliki tiga unsur yang dipertimbangkan oleh penganalisis yaitu:

3.7.1 Reduksi data

Reduksi dapat diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan Miles dan Huberman, 1992:16. Proses analisis data ini dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, setelah itu membuat rangkuman setiap pertemuan dengan responden dan kemudian peneliti melakukan reduksi data.

3.7.2 Penyajian data

Sajian data adalah suatu susunan informasi yang memungkinkan kesimpulan dapat ditarik Miles dan Huberman, 1992:17. Melihat suatu sajian data, penganalisis akan dapat memahami apa yang terjadi, serta memberikan peluang bagi penganalisis untuk mngerjakan sesuatu pada analisis atau tindakan lain berdasarkan pemahaman tersebut. Penyajian Data Pengumpulan Data SimpulanVerifikasi Reduksi Data

3.7.3 Penarikan Simpulan Verifikasi

Verifikasi penarikan kesimpulan merupakan kegiatan penting lainnya. Untuk dapat menggambarkan dan menjelaskan kesimpulan yang memiliki makna, peneliti pada umumnya dihadapkan pada dua kemungkinan strategi atau taktik yaitu: a memaknai analisis spesifik b menarik serta menjelaskan kesimpulan Sukardi, 2006:73. Simpulan akhir dalam proses analisis kualitatif ini tidak akan ditarik kecuali setelah proses pengumpulan data berakhir. Simpulan yang ditarik perlu diverifikasi dengan cara melihat dan mempertanyakan kembali. Gambar 2: Diagram Proses Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

4.1.1 Kondisi Geografis dan Sosial Notoyudan adalah salah satu kampung yang berada dalam wilayah administratif kelurahan Pringgokusuman, kecamatan Gedongtengen, kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kampung Notoyudan ini terdiri dari 4 rukun warga RW dan 19 rukun tangga RT. Kampung Notoyudan ini jika dilihat berdasarkan peta kelurahan Pringgokusuman, maka akan tampak batas-batas wilayah kampung Notoyudan, yaitu sebelah utara kampung Notoyudan dibatasi oleh kampung Jlagran dan kampung Pringgo, sedangkan untuk sebelah timur berbatasan dengan kampung Sutodirjan. Kemudian di sebelah selatan kampung Notoyudan berbatasan langsung dengan kampung Sanggrahan Kelurahan Ngampilan, sedangkan di bagian barat kampung Notoyudan di batasi oleh sungai Winongo dan kampung Sudagaran Kelurahan Tegalrejo. Kampung Notoyudan merupakan salah satu kampung padat penduduk di wilayah kelurahan Pringgokusuman. Sebagian besar dari penduduk kampung Notoyudan adalah warga pendatang, baik yang berasal dari daerah yang masih dalam area provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta DIY itu sendiri maupun dari luar provinsi DIY. Kegiatan perekonomian di kampung Notoyudan berlangsung dengan semarak, hal ini dipengaruhi oleh letak kampung Notoyudan yang 62

Dokumen yang terkait

Pola Interaksi Masyarakat Pendatang Dengan Masyarakat Lokal Studi Tentang Interaksi Sosial Etnis Tionghoa Dan Etnis Karo Di Desa Lama Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deli Serdang

26 200 137

Interaksi Sosial Pondok Pesantren Dengan Masyarakat Sekitar (Studi Deskriptif Pola Interaksi Assosiatif Pada Pondok Pesantren Modern Al-Abraar Dengan Masyarakat Desa Sikuik-Huik Dusun Siondop Julu Kecamatan Angkola Selatan Kabupaten Tapanuli Selatan Suma

11 143 159

HUBUNGAN FREKUENSI KEIKUTSERTAAN KEGIATAN PESANTREN DENGAN KONSEP DIRI WARIA DI PONDOK PESANTREN WARIA NOTOYUDAN YOGYAKARTA

0 4 49

PEMBINAAN KEAGAMAAN BAGI SANTRI WARIA DI PESANTREN AL-FATAḤ KOTAGEDE YOGYAKARTA.

0 1 42

INTERAKSI SOSIAL WARIA DI LINGKUNGAN KELUARGA Interaksi Sosial Waria Di Lingkungan Keluarga.

0 2 17

INTERNALISASI NILAI-NILAI IBADAH SYAUM DI PONDOK PESANTREN : Studi Kasus Kesalehan Sosial di Pondok Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta.

0 1 48

Peranan Komunikasi Dalam Pemaknaan Identitas Subkultur (Studi Kasus Peranan Komunikasi Waria Dalam Memaknai Identitas Sebagai Waria Santri Di Pondok Pesantren Waria Senin-Kamis Yogyakarta).

0 1 17

Pondok Pesantren "Abu-Abu" (Sebuah Film Dokumenter Tentang pondok Pesantren Waria Senin-Kamis Kampung Notoyudan, Yogyakarta, Tempat Bagi Kaum Waria untuk Mempelajari Agama Islam).

0 0 14

POLA INTERAKSI SOSIAL KOMUNITAS WARIA PATI (HIWAPA) DENGAN MASYARAKAT MULYOHARJO DI KABUPATEN PATI

0 4 47

WARIA ISLAMI (Studi tentang Komitmen Religiusitas pada Waria yang Mengikuti Kegiatan Keagamaan di Pesantren Waria Al-Fatah Yogyakarta) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 20