Ketika di sekolah ia berpenampilan sebagaimana seorang laki- laki umumnya, namun ketika di luar lingkungan sekolah ia lebih suka
berpenampilan layaknya perempuan. Perilaku Tika ini pun ternyata juga diketahui oleh teman-teman dan guru-guru di sekolahnya. Dan mereka
tidak mempermasalahkanya selama ia tidak mengganggumelanggar tata tertib sekolah Tika
4.2.2 Pola Interaksi Sosial Antara Waria dengan Masyarakat di Ponpes Khusus Al-Fatah Senin Kamis
Menurut pemaparan Maryani sebagai pengasuh dan pendiri ponpes kerjasama yang terjadi antara waria dengan masyarakat sangat baik, tidak
pernah adanya pertikaiaan ataupun permasalahan yang serius diantara kami. Kerjasama yang terjalin biasanya kerjasama dalam membangun desa dan
ponpes, seperti kerjabakti, gotongroyong, dan lain-lain. Menurut pemaparan masyarakat kerjasama yang terjalin sangat baik.
Para waria selalu antusias dengan kegiatan yang diadakan oleh masyarakat, dan mereka selalu ikut kegiatan tersebut, contohnya seperti kerjabakti,
pengajian rutinan, dan lain-lain, berikut pemaparan beliau: Saya sebagai masyarakat selalu menjalin kerjasama dengan para waria dan pengasuh dengan
baikSeno Dalam akomodasi antara waria dengan masyarakat tidak mengalami
kendala-kendala. Adaptasi waria dalam masyarakat cukup baik, karna masyarakat yang ramah dan tidak pernah membuat masalah dengan para waria
di pondok pesantren. Dalam kehidupan pasti ada yang suka ada yang tidak, apa lagi menilai seorang waria, tapi masyarakat sekitar bisa menerima adanya
ponpes khusus waria ini, berikut pemaparan beliau:
antara waria dengan masyarakat tidak pernah ada persaingan dalam bentuk apapun, begitu juga sebaliknya, dan antara waria dengan waria juga jarang
terjadi persaingan satu sama lain, kalaupun ada itu langsung diselesaikanMaryani
Asimilasi ada dua unsur yaitu toleransi dan perubahan dalam hubungan sosial. Hasil penelitian yang saya dapat dilapangan toleransi antara waria
dengan masyarakat cukup baik, saling mengerti satu sama lain. dalam hal perubahan sosial yang terjadi yaitu perbedaan kebudayaan antara waria dengan
masyarakat, seperti waktu sholat, dan lain-lain, berikut pemaparan beliau: masyarakat disini sangat mengerti keadaan kami, walau kami waria
mereka tidak pernah mengolok-ngolok atau menghina kami. Kami sering sholat berjamaah di masjid, waktu mereka melihat kami memakai rukuh
mereka bisa terima itu tanpa ada yang menegurnyawulan
Persaingan yang terjadi antara waria dengan masyarakat jarang sekali ditemui, karna masyarakat yang terlalu cuek dengan apapun yang dilakukan
waria. Waria juga tidak pernah merasa bersaing dengan masyarakat. Antara waria dengan waria sering terjadi persaingan karna tiap manusia pasti ada rasa
iri dengan individu lain, berikut pemaparan beliau: persaingan antara waria dengan waria sering terjadi, tapi di ponpes ini
kami diajarkan untuk tidak bersaing antara sesama, mami Maryani selalu mengajarkan kita itu saling membantu dan menolong, tidak ada persaingan
atau permusuhanwulan
Kontraversi disini meliputi pertikaian dan pertentangan, pertikaian yang terjadi antara waria dengan masyarakat sekitar belum pernah terjadi sama
sekali. Waria yang sibuk dengan kegiatannya dan masyarakat yang terlalu cuek sehingga diantara waria dan masyarakat tidak pernah bertikai, berikut
pemaparan beliau: kalau bertikai menurut saya tidak pernah, karna kami disini tidak pernah menyimpang
Pertentangan yang terjadi antara waria dengan masyarakat tidak pernah
terjadi, tapi kalau beda pendapat sering terjadi dan itu wajar dalam kehidupan sehari-hari, berikut pemaparan beliau: perbedaan pendapat itu wajar terjadi
mbak, tapi langsung diselesaikan saat itu juga
4.2.3 Persepsi Masyarakat Tentang Ponpes Waria