3.3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional variabel adalah bagaimana menentukan dan mengukur variabel-variabel tersebut di lapangan dengan merumuskan secara
singkat dan jelas, serta tidak menimbulkan berbagai tafsiran. Pertanyaan atau pernyataan dalam kuisioner untuk masing-masing variabel alam penelitian ini
diukur dengan menggunakan skala Likert yaitu suatu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial. Jawaban dari responden bersifat kualitatif dikuantitatifkan, dimana jawaban diberi skor dengan menggunakan 5 lima
point skala Likert, yaitu: nilai 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, 5 = sangat setuju.
Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu: variabel independen ketidakjelasan peran, konflik peran, profesionalisme, budaya organisasi,
tekanan anggaran waktu dan variabel dependen kinerja auditor. Berdasarkan kajian pustaka dan penelitian terdahulu, pendekatan operasional
variabel untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kinerja Auditor
Kinerja auditor adalah hasil dari pelaksanaan dan tanggung jawab pekerjaan yang dilakukan oleh seorang auditor berdasarkan kemampuan,
tanggung jawab dan keobyektifan dalam melaksanakan audit. Pengukuran
menggunakan 5 point skala Likert yaitu: nilai 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, 5 = sangat setuju.
Variabel kinerja auditor dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Trisnaningsih 2007,
yaitu: 1. Kualitas hasil kerja
2. Kuantitas hasil kerja 3. Efektivitas dan efisiensi kerja
2. Ketidakjelasan Peran
Ketidakjelasan peran adalah suatu keadaan dimana informasi suatu peranpekerjaan yang dimiliki seorang pegawai kurang jelas untuk
mencapai hasil yang diinginkan. Pengukuran menggunakan 5 point skala Likert yaitu: nilai 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 =
setuju, 5 = sangat setuju. Variabel ini diukur dengan menggunakan indikator yang telah
dikembangkan oleh Hanna dan Firnanti 2013, yaitu: 1. Mengetahui pasti wewenang yang dimiliki
2. Mengetahui pasti arah dan tujuan pekerjaan 3. Mengetahui pasti alokasi waktu kerja
4. Mengetahui secara jelas pertanggung jawaban yang dimiliki 5. Mengetahui pasti apa yang diharapkan
6. Mendapatkan penjelasan tentang apa yang harus dilakukan