04. Barombong
05. Sombaopu
06. Bontomarannu
07. Parangloe
08. Tinggimoncong
09. Tombolo Pao
10. Bungaya
11. Tompobulu
12. Biringbulu
15 250
1.126 1.296
903 230
9.060 3.670
6.8202 73
1.056 5.576
7.184 4.650
1.059 41.323
17.659 32.330
- -
- -
100 -
- -
- -
- -
- 178
- -
- -
Jumlah
25.706 122.905
335 623
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Gowa,2003
Tabel 7 Produksi Buah-Buahan Menurut Jenisnya Di Kabupaten Gowa
Buah-Buahan 2000
2001 2002
2003
01. Alpukat
02. Mangga
03. Rambutan
04. Langsat
05. Jeruk
06. Durian
07. J a m b u
08. S a w o
09. Pepaya
10. Pisang
11. Nenas
12. Salak
13. Markisa
14. Semangka
1.723,99 9.819,78
4.759,87 4.824,09
601,36 6.628,27
236,23 -
891,.35 24.521,73
302,36 20,84
9.591,10 2.376,00
8.060,96 2.877,30
1.413,67 6.654,99
1.073,81 9.991,09
1.198,78 -
1.487,28 40.422,05
242,61 29,69
11.517,00 2.075,40
1.352,37 3.296,21
109,91 63,56
110,20 416,32
237,31 4,00
846,52 68.223,10
133,23 26,91
22.724,00 22.724,00
6.009,26 2.776,71
7.455,34 26.842,23
3.604,99 47.140,95
295,06 5,11
4.770,15 74.553,42
2.221,91 1.650,91
57.135,20 19.773,50
15. Belimbing
16. Sukun
17. Sirsak
18. Nangka
19. Petai
20. Jambu
Biji 21.
Jambu Air 23.74
13.036,66 1.725,85
3.982,09 514,90
189,53 46,70
17,22 3.824,91
566,40 16.196,60
480,50 219,27
27,46 25,31
454,503 6.434
6.010,34 66,80
227,27 10,4
119,58 21.378,85
1.273,63 1.562,48
1.650,50 295,06
12,75 Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Gowa, 2003
Tabel 8 Produksi Sayur-Sayuran Menurut Jenisnya Di Kabupaten Gowa
2000-2003 Sayur-Sayuran
2000 2001
2002 2003
01. Bawang
Merah 02.
Bawang Putih
03. Bawang
Daun 04.
Kentang 05.
Kubis 06.
Petsai 07.
Wortel 08.
Kacang Panjang
09. Cabe
10. Tomat
11. Terong
12. Buncis
127 -
13.608 12.916
13.878 7.333
5.460 546
1.557 5.523
4.732 3.212
89,80 1,50
11.872,80 1.995,80
12.312,60 12.321,54
715,00 6.599,62
2.203,29 11.237,50
1.054,40 9.162,10
1.940 -
794,93 1.197,5
1.097,03 819,27
69,43 6.733,54
19.832,00 58.832,00
16.725,09 392,22
10 -
1.978,12 1.984,86
1.123,32 6.883,00
2.825,00 6.902,60
1.728,40 12.256,60
5.143,70 3.376,30
13. Ketimun
14. Kangkung
15. Bayam
280 975
132 319,70
2.389,47 398,50
131,82 3.279,20
3.464,56 11.321,90
7.747,90 624,80
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Gowa, 2003 8.
Perkebunan Pada tahun 2003, beberapa jenis tanaman perkebunan mengalami
peningkatan produksi dibandingkan tahun 2002. Peningkatan produksi terbesar terjadi pada tanaman tebu yaitu sebesar 167,70 persen dari 21.495 ton
tahun 2002 menjadi 57.543 ton tahun 2003. Kemudian disusul oleh kenaikan produksi coklat sebesar 63,11 persen yaitu dari 103 ton tahun 2002 menjadi
168 ton pada tahun 2003. Selanjutnya tej juga mengalami kenaikan sebesar 54,55 persen yaitu dari 110 ton tahun 2002 menjadi 170 ton pada tahun 2003.
Jenis tanaman perkebunan yang mengalami penurunan produksi adalah tanaman kapas yaitu sebesar 97,72 persen. Selanjutnya produksi kopi
arabika juga mengalami penurunan sebesar 18,49 persen, produksi kemiri mengalami penurunan sebesar 10,08 persen dan produksi kapuk mengalami
penurunan sebesar 2,14 persen bila dibanding tahun 2002. B. Kontribusi Sektor Pertanian Dalam Perekonomian Sulawesi Selatan
Sektor pertanian sebagai sektor dominan dalam struktur perekonomian Sulawesi Selatan memegang peranan penting dalam peningkatan kesejahteraan
masayarakat. Selain untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, sektor ini juga mempunyai peranan yang besar dalam penyerapan tenaga kerja di Sulawesi
Selatan. Menurut hasil Statistik Pertanian Sulawesi Selatan tahun 2000, sebanyak 61,79 persen tenaga kerja di Sulawesi Selatan bekerja di sektor pertanian.
Meskipun sejak tahun 1999 hingga 2003, kontribusi sektor pertanian cenderung menurun, namun secara keseluruhan sektor ini masih mendominasi
struktur perekonomian Sulawesi Selatan. Pada tahun 2003 kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Sulawesi Selatan adalah sebesar 37,55 persen. Disisi
lain sektor ini masih belum menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Fenomena ini terlihat dari rendahnya rata-rata pertumbuhan sektor ini selama lima
tahun terakhir yaitu 1,48 persen. Pertumbuhan tertinggi sektor ini terjadi pada tahun 2002 dengan pertumbuhan mencapai 4,45 persen yang berarti lebih tinggi
dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 1,12 persen.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka perlu diupayakan percepatan- percepatan pembangunan di sektor pertanian untuk lebih meningkatkan kinerja
yang ada selama ini. Diharapkan upaya-upaya tersebut bermuara pada keberhasilan pembangunan pertanian yang akan berdampak luas terhadap
peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani. Selain itu di era perdagangan bebas diharapkan produk-produk dari sektor ini dapat menjadi
komoditi andalan yang mampu bersaing di pasaran internasional. Tabel 9
Kontribusi SektorPertanian Terhadap Pembentukan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku di Sulawesi Selatan Tahun 1999 – 2003
Uraian 1999 2000
2001 2002
2003 Sektor
Paertanian:
Tanaman Pangan
Tanaman Perkebu
nan Rakyat Peternakan
Kehutanan Perikanan
Sektor Non Pertanian
41,93 21,67
9,46 1,36
0,24 9,20
58,07 39,03
16,65 11,10
1,01 0,23
10,04 60,97
37,85 15,40
12,98 1,05
0,22 8,20
62,15 37,50
15,03 12,70
1,06 0,21
8,50 62,50
37,55 15,38
12,26 1,04
0,22 8,66
62,45
J um l a h 100
100 100
100 100
PDRB Milyaran
Rupiah 24.064,89 27.772,14
32.102,40 36.550,29 40..094,87
Sumber : BPS Propinsi Sulawesi Selatan, 2003
1. Luas Lahan Sawah