F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Teknik pengumpulan data
G. Metode Analisis Data
Data-data yang diperoleh dalam penelitian akan dianalisis menggunakan beberapa metode sebagai berikut.
1. Analisis Uji Coba Soal
a. Analisis validitas butir soal Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Validitas butir soal ditentukan dengan menggunakan teknik korelasi produk moment Arikunto 2006:
2 2
2 2
xy
r
Keterangan: r
xy
= koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y, dua variabel yang dikorelasikan
N = jumlah sampel X = skor butir
Y = skor total
Hasil r
xy
kemudian dibandingkan dengan r
tabel
product moment dengan α 0,05. Jika r
xy
r
tabel
maka butir soal dikatakan valid dan jika r
xy
r
tabel
maka butir soal dikatakan tidak valid. Kriteria koefisien korelasi adalah Arikunto 2006:
0,81-1,00 : sangat tinggi
0,61-0,80 : tinggi
Data Teknik
Instrumen penelitian
Responden penelitian
Analisis data Hasil belajar
Tes Non Tes
Soal posttest Observasi
Siswa Siswa
Deskriptif kuantitatif Deskriptif kuantitatif
Motivasi belajar Angket
Angket motivasi belajar
Siswa Deskriptif kuantitatif
Tanggapan guru Wawancara
Lembar wawancara tanggapan guru
Guru Deskriptif kualitatif
Tanggapan siswa Angket
Lembar angket tanggapan siswa
Siswa Deskriptif kuantitatif
= 1
0,41-0,60 : cukup
0,21-0,40 : rendah
0,00-0,20 : sangat rendah
Hasil analisis soal yang berjumlah 60 diperoleh 33 soal dengan kriteria valid dan 27 soal tidak valid. Data nomor soal yang valid dan tidak
valid disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Hasil analisis validitas uji coba soal
Data selengkapnya pada Lampiran 14
b. Reliabilitas Suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut memberikan hasil yang tetap. Untuk mencari reliabilitas menggunakan rumus K-R. 21
Arikunto 2006:
Keterangan: r
11
= reliabilitas instrumen k
= banyaknya butir soal atau butir pertanyaan M
= skor rata-rata V
= varian total Setelah r
hitung
diketahui kemudian dibandingkan dengan r
tabel
dengan α 0,05. Jika r
hitung
r
tabel
maka dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut reliabel. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus KR-21
diperoleh r
11
= 0,763 data selengkapnya pada Lampiran 14. Berdasakan
hasil perhitungan diketahui bahwa r
11
r tabel, maka dapat dinyatakan bahwa tes tersebut reliabel dengan tingkat reabilitas tinggi.
Kriteria Nomor Soal
Valid 2, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 19, 20, 22, 24, 27,
31, 32, 35, 36, 37, 40, 41, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 57, 59, 60
Tidak Valid 1, 3, 8, 13, 16, 17, 18, 21, 23, 25, 26, 28, 29, 30, 33,
34, 38, 39, 42, 43, 44, 45, 46, 54, 55, 56, 58
c. Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran yaitu persentase jumlah siswa yang menjawab
soal dengan benar, dihitung dengan rumus Arikunto 2006: JS
B P
Keterangan: P
= tingkat kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab benar
JS = banyaknya siswa peserta tes Kriteria tingkat kesukaran soal pada Tabel 3.
Tabel 3 Kriteria indeks kesukaran
Hasil analisis tingkat kesukaran soal disajikan pada Tabel 4. Tabel 4 Tingkat kesukaran soal
Data selengkapnya pada Lampiran 14
d. Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan
siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya
pembeda disebut indeks D yang dinyatakan dengan rumus:
Keterangan: BA
= Banyaknya jawaban benar dari kelas atas
1
PB PA
JB BB
JA BA
D
Interval P
Kriteria 0-0,3
Sukar 0,31-0,7
Sedang 0,71-1
Mudah
Kriteria Nomor Soal
Mudah 4, 7, 10, 13, 14, 22, 26, 27, 30, 31, 32, 34, 36, 57, 58,
59, 60 Sedang
1, 2, 5, 6, 9, 11, 12, 15, 20, 21, 24, 25, 35, 38, 40, 50, 53, 55
Sukar 3. 8, 16, 17, 18, 19, 23, 28, 29, 33, 37, 39, 41, 42, 43,
44, 45, 46, 47, 48, 49, 51, 52, 54, 56
BB = Banyaknya jawaban benar dari kelas bawah
JA = Banyaknya peserta dari kelas atas
JB = Banyaknya peserta dari kelas bawah
PA = Proporsi jawaban benar dari kelas atas
PB = Proporsi jawaban benar dari kelas bawah
Kriteria daya pembeda pada Tabel 5. Tabel 5 Klasifikasi daya pembeda
Hasil perhitungan daya pembeda soal uji coba pada Tabel 6. Tabel 6 Hasil perhitungan daya pembeda
Data selengkapnya pada Lampiran 14
Rekapitulasi hasil uji coba soal pada Tabel 7. Tabel 7 Rekapitulasi soal yang dipakai
Hasil uji coba soal diperoleh 33 soal yang memiliki kriteria valid. Soal yang digunakan untuk posttest berjumlah 30, sehingga 3 soal dibuang.
Soal nomor 20 tidak digunakan karena soal ini memiliki kemiripan dengan soal nomor 5. Soal nomor 20 dibuang karena memiliki daya beda lebih jelek
Interval DP Kriteria
DP 0,00 0,00 DP ≤ 0, 19
Sangat Jelek Jelek
0,20 DP ≤ 0,39 Cukup
0,40 DP ≤ 0,69 Baik
0,70 DP ≤ 1,00 Sangat sekali
Kriteria Nomor Soal
Sangat Jelek 1, 8, 13, 16, 17, 18, 21, 23, 26, 30, 38, 39,
42, 43, 44, 45, 54, 55, 56 Jelek
3, 10, 34, 46, 58 Cukup
14, 25, 27, 28, 29, 31, 32, 33, 36, 37, 47 Baik
4, 7, 19, 22, 24, 49, 57, 59, 60 Sangat Baik
2, 5, 6, 9, 11, 12, 15, 20, 35, 40, 41, 48, 50, 51, 52, 53
Ket Soal Nomor Soal
Dipakai
2, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 19, 22, 24, 27, 31, 32, 35, 37, 40, 41, 47, 48, 50, 51, 52, 53, 57, 59, 60
Dibuang 20, 36, 49
dibandingkan daya beda soal nomor 5. Soal nomor 36 dan 49 masuk dalam kelompok soal untuk posttest pada pertemuan kedua. Soal nomor 36
dibuang karena soal ini merupakan soal materi chlorophyta dan jumlah soal materi ini sudah cukup yaitu 3 soal. Selain itu, soal nomor 36 bukan soal
bergambar, sedangkan soal materi chlorophyta lainnya merupakan soal bergambar. Oleh karena itu, soal yang dipakai adalah soal yang bergambar.
Soal nomor 49 mirip dengan soal nomor 53. Soal ini dibuang karena termasuk pada kategori sukar, sedangkan soal nomor 53 pada kriteria
sedang.
2. Analisis motivasi belajar siswa