64
Modul Pembelajaran Kewirausahaan
Suplemen Bab 4.
Ketegasan dalam Aspek Produksi
4.1. Pendahuluan
Sistem produksi yang baik harus mampu menghasilkan produk seperti yang diharapkan. Umumnya suatu sistem diukur dengan kemampuan memproduksi dalam jumlah
dan kualitas yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan konsumen, kemampuan sumberdaya perusahaan serta harapan dari wirausahawan sebagai pemilik dan mungkin juga sekaligus
sebagai manajer.
Tahap awal dalam pelaksanaan proses produksi adalah merencanakan produk yang akan diproduksi. Pada pembelajaran sebelumnya Aspek Pemasaran telah dirumuskan jenis
produk yang akan dihasilkan sesuai dengan potensi diri yang dimiliki, tentunya produk tersebut memiliki potensiprospek pasar yang memadai. Gambaran mengenai karakteristik
produk yang akan dihasilkan, memberikan kemudahan dalam menyusun kebutuhan bahan, tenaga kerja, mesinperalatan, lokasi produksi dan biaya yang dibutuhkan dalam proses
produksi. Dengan gambaran produk ini, juga akan memudahkan dalam menetapkan sistem produksi yang akan diterapkan dalam menghasilkan produk yang dimaksud. Olehnya itu,
dalam sistem produksi dikenal adanya 3 tiga komponen, yaitu masukan input, proses dan keluaran output.
4.2. Definisi Produksi
Berbagai literatur tentang produksi mendefenisikan produksi dengan gaya pengungkapan yang berbeda-beda. Istilah produksi sering digunakan dalam suatu organisasi
untuk menghasilkan suatu keluaran atau output, baik berupa barang maupun jasa. Produksi dari sudut pandang kegiatan penciptaan produk seperti yang dikemukakan oleh Assauri
1993 bahwa produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa. Demikian pula defenisi yang dikemukakan oleh Reksohadiprojo dan
Gitosudarmo 2003 bahwa produksi adalah kegiatan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa sesuai dengan kehendak konsumen dalam hal jumlah, kualitas, harga serta
waktu.
65
Modul Pembelajaran Kewirausahaan
Produksi tidak hanya menciptakan produk sebagai keluaran output, namun juga menggunakan berbagai faktor produksi sebagai masukan input. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Prawirosentono 1997 bahwa produksi adalah membuat atau menghasilkan produksi suatu barang dari berbagai bahan lain. Hal yang sama juga
dikemukakan oleh Sofyan 1999 bahwa produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan menjadi keluaran atau dengan pengertian bahwa
produksi mencakup setiap proses yang mengubah masukan menjadi keluaran yang berupa barang dan jasa.
Produksi sebagai suatu proses, diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu dilaksanakan atau suatu kegiatan untuk menciptakan dan
menambah kegunaan Utility suatu barang dan jasa. Ahyari 1990 mengemukakan bahwa proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah kegunaan suatu
barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada.
Melihat berbagai definisi yang telah diungkapkan di atas, maka dapat dirumuskan bahwa proses produksi dalam konteks kewirausahaan adalah merupakan kegiatan untuk
menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana, agar menghasilkan
produk yang dibutuhkan dan sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen.
4.3. Kebutuhan Proses Produksi