189
Modul Pembelajaran Kewirausahaan
9.3. Seleksi Barang Dan Jasa
Keputusan produk merupakan hal yang fundamental dan mempunyai implikasi yang besar pada fungsi operasi. Keputusan produk akan mempengaruhi biaya peralatan modal,
desain tata letak, kebutuhan ruang, keahlian orang-orang yang dipekerjakan, bahan mentah, dan proses yang digunakan. Memilih produk memang cukup rumit. Di satu sisi, berbisnis
dalam bidang yang langka membuat hati tenang karena minimnya pesaing. Namun di sisi lain, pebisnis membutuhkan kesabaran karena produk yang dijual bukan barang primer
masyarakat. Sementara ketika memilih produk yang dibutuhkan pasar dalam jumlah yang banyak, pasti banyak pesaing.
Mengembangkan produk berarti adalah memenuhi kebutuhan konsumen, sebagai sebuah solusi masalah sekaligus menghasilkan kualitas. Oleh karena itu, diperlukan
pemahaman untuk merasakan bagaimana mengembangkan produk dan pada saat yang sama perlu memperhatikan konsumen atau pelanggan.
9.1.1 Quality Function Deployment QFD
Salah satu cara utama untuk menyeleksi produk dan jasa yang akan dihasilkan adalah dengan memperhatikan kualitas yang dihasilkan oleh produk. Pendekatan kepuasan
konsumen akan kualitas produk dan jasa adalah salah satu kunci sukses menetapkan pasar dan menguasai pasar. Oleh karena itu, dalam mengelola inovasi salah satu dasar utama
yang dilakukan adalah menilai keberhasilan penerapan kualitas pada produk atau jasa yang diunggulkan.
Quality Function Deployment QFD adalah suatu proses menetapkan keinginan pelanggan tentang hal-hal yang diinginkan konsumen dan menterjemahkannya menjadi
atribut pada produk dan jasa agar setiap area fungsional usaha dapat memahami dan melaksanakannya. Alat yang digunakan dalam QFD adalah rumah kualitas house of quality
yaitu merupakan teknik grafis untuk menjelaskan hubungan antara keinginan konsumen dan produk barang atau jasa.
190
Modul Pembelajaran Kewirausahaan
Gambar 7. Rumah Kualitas pada Diagram QFD
Menurut Cohen 1992 tahap-tahap dalam menyusun home of quality adalah sebagai berikut:
a. Tahap I: Matrik Kebutuhan Pelanggan, Tahap ini meliputi:
Memutuskan siapa pelanggan
Mengumpulkan data kualitatif berupa keinginan dan kebutuhan konsumen
Menyusun keinginan dan kebutuhan tersebut
Pembuatan diagram afinitas
191
Modul Pembelajaran Kewirausahaan
Gambar 8. Diagram QFD
Gambar 9. Kebutuhan Pelanggan pada Diagram QFD
192
Modul Pembelajaran Kewirausahaan
Gambar 10. Penjelasan Teknis pada Diagram QFD
Gambar 11.
Hubungan Kebutuhan Pelanggan dengan Penjelasan Teknis pada Diagram QFD
193
Modul Pembelajaran Kewirausahaan
Gambar 12. Penilaian Hubungan Kebutuhan Pelanggan dengan Penjelasan Teknis pada Diagram QFD
Gambar 13. Perencanaan Produksi Diagram QFD
b. Tahap II :Matrik Perencanaan
Tahap ini bertujuan untuk mengukur kebutuhan-kebutuhan pelanggan dan
menetapkan tujuan-tujuan performansi kepuasan.
194
Modul Pembelajaran Kewirausahaan
Gambar 14. Perencanaan Produksi Diagram QFD
c. Tahap III: Respon Teknis
Pada tahap ini dilakukan transformasi dari kebutuhan-kebutuhan konsumen
yang bersifat non teknis menjadi data yang besifat teknis guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.
Gambar 15. Perencanaan Proses Produksi Diagram QFD
d. Tahap IV :Menentukan Hubungan Respon Teknis dengan Kebutuhan Konsumen
Tahap ini menentukan seberapa kuat hubungan antara respon teknis tahap 3
dengan kebutuhan-kebutuhan pelanggan tahap 1.
195
Modul Pembelajaran Kewirausahaan
Gambar 16.
Perencanaan Peluncuran Produk pada Diagram QFD
e. Tahap V :Korelasi Teknis
Tahap ini memetakan hubungan dan kepentingan antara karakteristik kualitas
pengganti atau respon teknis. Sehingga dapat dilihat apabila suatu respon teknis
yang satu dipengaruhi atau mempengaruhi respon teknis lainnya dalam proses produksi, dan dapat diusahakan agar tidak terjadi bottleneck.
f. Tahap VI :Benchmarking dan Penetapan Target
Pada tahap ini perusahaan perlu menentukan respon teknis mana yang ingin
dikonsentrasikan dan bagaimana jika dibandingkan oleh produk sejenis
196
Modul Pembelajaran Kewirausahaan
BAGIAN 4: KOMPETENSI MENJUAL PRODUK ATAU JASA