Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Islam Dengan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id terhadap konseli berdasarkan prognosis. Terapitreatment yang digunakan konselor memakai pendekatan bimbingan dan Konseling Islam dengan eksplorasi nilai-nilai Al- Qur’an dan hadits yang bertujuan untuk meningkatkan regulasi emosi siswi atau usia remaja dikolaborasikan dengan hasil interpretasi kepribadian face reading. Adapun tahapannya sebagai berikut: a. konselor membantu konseli dalam mengidentifikasi permasalahannya dengan memancing permasalahan dan penyelesaian dari konseli tersbeut. b. Konselor menguatkan dan memperbaiki hubungan konseli dengan lingkungannya dengan eksplorasi ayat-ayat Al- Qur’an dan Hadits. Sehingga konseli mendapatkan pandangan kehidupan yang baru. c. Membacakan hasil analisis face reading d. Konseli didorong untuk mengaplikasikan nilai dalam permasalahan yang dihadapi sehingga menemukan kehidupan seerti yang konseli harapkan. e. Konselor memberi nasihat, motivasi, serta pengertian bahwa konseli mempunyai banyak potensi yang perlu dikembangkan. Konseli dianjurkan untuk senantiasa bersikap tenang menghadapi segala tekanan yang menimpanya. 8 Evaluasi atau fillow up Konselor melakukan beberapa kali pertemuan dan mengumpulkan data dari konseli dan beberapa Melihat perubahan pada konseli dengan wawancara dan observasi serta memberikan skala penilaian. Sesudah dan sebelum proses konseling dengan face reading untuk meningkatkan regulasi emosinya. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id informan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi. Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa analisa proses bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh konselor dengan langkah- langkah konseling yang meliputi tahap identifikasi masalah, diagnosis, prognosis, treatment, dan evaluasi. Dalam paparan teori pada tahap identifikasi masalah yakni langkah yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berfungsi untuk mengenal kasus-kasus besera gejala-gejala yang nampak pada konseli.Melihat gejala-gejala yang Nampak di lapangan, maka konselor menetapkan bahwa masalah yang dihadapi oleh konseli adalah tentang bagaimana konseli bisa mengontrol emosinya ketika bersama dengan teman-temannya serta menekan emosi negatif agar dapat berkomunikasi dengan baik dengan teman-temannya. Pemberian treatment disini digunakan untuk meluaskan kesadaran konseli agar mampu bertindak, berkomunikasi dengan baik dan bertanggungjawab atas segala yang dilakukannya. Sehingga akan memunculkan kesadaran untuk bersifat terbuka dan semakin bisa menekan emosi negatif dan sadar bahwa komunikasi yang baik dengan teman- temannya sangat mempengaruhi prestasi dan kehidupan lebih terasa bewarna. Maka berdasarkan perbandingan antara data dari teori dan lapangan pada saat proses bimbingan dan konseling ini, diperoleh kesesuaian dan persamaan yang mengarahh pada proses bimbingan dan konseling islam. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

B. Analisa Hasil Proses Bimbingan Dan Konseling Islam Dengan Face

Reading Untuk Meningkatkan Regulasi Emosi Seorang Siswi Kelas VIII Di SMP Islam Insan Kamil Sidarjo. Untuk lebih jelas analisis data tenttang hasil akhir proses pelaksanaan bimbingan dan konseling islam yang dilakukan dari awal konseling hingga tahap-tahap akhir proses konseling, apakah ada perubahan pada diri konseli antara sebelum dan sesudah dilaksanakan Bimbingan dan Konseling Islam dapat digambarkan pada tabel dibawah ini: Tabel: 4.2 Analisis Keberhasilan Proses Bimbingan dan konseling Islam K e t e r a n Keterangan: 1 = Sangat marah sekali 2 = Sangat marah 3 = Marah 4 = Biasa agak marah 5 = Tidak marah 6 = Sangat tidak marah No Aspek yang Nampa k Sebelum proses bimbingan dan konseling islam Perubahan sesudah proses bimbingan dan konseling islam 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 marah     2 Bersalah     3 Iri hati      4 cemburu      5 sedih      6 Egois     digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 7 = Sangat tidak marah sama sekali Adapun dari segi rohaniah, konseli sudah 70 dapat menjadi aaaaaapribadi yang lebih tawakkal kepada Allah. Konseli juga lebih bisa mengatur emosinya dengan berusaha sabar yang ditunjukkan dalam tingkah lakunya ketika ada temannya yang berbuat secara sengaja maupun tidak sengaja, hal ini dapat dilihat dalam lampiran observasi. Adapun dari segi akademis, konseli adalah termasuk anak yang aktif dalam kegiatan di luar kelas, seperti pramuka dan kegiatan olah raga. Dalam hal ini konseli mengaku dirinya lebih giat lagi mengasah kemampuannya dalam 2 bidang yang disukainya tersebut. Konseli juga mengaku lebih bersemangat dalam mengampu mata pelajaran saat di kelas dan sudah berusaha mengurangi untuk tidak tidur di dalam kelas pada saat guru menjelaskan mata pelajaran. Pembuktian dari perubahan sikap konseli dijelaskan pada tabel dan penjelaan di atas yang dapat dilihat setelah dilaksanakannya Bimbingan dan Konseling Islam dengan menggunakan face Reading untuk meningkatkan regulasi emosi seorang siswi pada kondisi awal. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 109

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Proses pelaksaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan face reading untuk meningkatkan regulasi seorang siswi kelas VIII di SMP Islam Insan Kamil Sidoarjo, yaitu konselor menggunakan pendekatan bimbingan dan konseling Islam pada umumnyayaitu identifikasi, diagnosis, prognosa, terapi, dan langkah terakhir follow up atau evaluasi untuk menindak lanjuti hasil dari konseling yang telah berlangsung. Adapun dalam pendekatannya peneliti menggunakan pendekatan Bimbingan dan Konseling islam dengan eksplorasi nilai-nilai Al- Qur’an dan Hadits. Pendekatan ini akan membantu konseli memotivasi dan memberikan nilai pada dirinya sendiri untuk bangkit menjadi manusia yang berbuna dan menjalani hidup dengan suka cita. Hal ini sesuai dengan permasalahan konseli mengenai bagaimana cara meregulasi emosi dengan baik ketika dalam tekanan. a Pendekatan Bimbingan dan Konseling Islam dengan eksplorasi nila-nilai Al- Qur’an dan Hadits telah dikolaborasikan dengan hasil interpretasi dari analisa kepribadian face reading, dengan tahapan: konselor membantu konseli dalam mengidentifikasi permasalahannya dengan memancing permasalahan dan penyelesaian dari konseli tersbeut. b Konselor menguatkan dan memperbaiki hubungan konseli dengan lingkungannya digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dengan eksplorasi ayat-ayat Al- Qur’an dan Hadits. Sehingga konseli mendapatkan pandangan kehidupan yang baru. c Membacakan hasil analisis face reading d Konseli didorong untuk mengaplikasikan nilai dalam permasalahan yang dihadapi sehingga menemukan kehidupan seerti yang konseli harapkan. e Konselor memberi nasihat, motivasi, serta pengertian bahwa konseli mempunyai banyak potensi yang perlu dikembangkan. Konseli dianjurkan untuk senantiasa bersikap tenang menghadapi segala tekanan yang menimpanya. 2. Setelah dilaksanakan upaya “Bimbingan dan Konseling Islam dengan Face readinguntuk meningkatkan regulasi seorang siswi kelas VIII di SMP Islam Insan Kamil Sidoarjo” dikategorikan cukup berhasil. Hal itu dapat dilihat dari perhitungan prosentase yakni 70 yang tergolong dalam kategori 60-70 dikategorikan cukup berhasil. Keberhasilan tersebut dibuktikan dengan adanya perubahan secara menyeluruh, konseli memahami cara menyikapi kepribadiannya. Konseli mengetahui kelebihan dan kekurangan pribadinya, serta menemukan solusi menyelesaikannya. Konseli juga mengetahui potesinya dan cara mengembangkannya. Konseli menemukkan cara untuk menjadi teman yang baik bagi temannya, murid yang baik bagi ustadzahnya, dan anak yang baik bagi orang tuanya.

B. Saran

Dalam penelitian ini, peneliti menyadari masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, peneliti berharap kepada peneliti selajutnya untuk lebih menyempurnakan hasil penelitian yang tentunya menunjuk pada digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id hasil penelitian yang sudah ada, dengan harapan agar penelitian yang dihasilkan nantinya dapat menjadi baik.Dalam hal ini Face Readingmerupakan hal yang baru bagi konseling.Namun dalam penelitian peneliti berusaha membahasnya dalam ranah konseling, kemudian dikaitkan dengan peningkatan regulasi emosi seorang remajasetingkat sekolah menengah pertama.Jadi, peneliti berharap adanya koreksi perbaikan untuk peneliti lebih lanjut. Adapun sasaran sarannya yakni sebagai berikut: 1. Bagi para konselor, konseli, dan pembaca dalam menggunakan bimbingan dan konseling islam dengan Face Reading alangkah lebih baik jika proses konseling dilakukan dalam jangka waktu yang lebih panjang untuk lebih efisien dalam keberhasilan proses konseling, sehingga konseli bisa meregulasi diri secara tepat dengan menggunakan personal peace prosedur. Dengan cara ini, kejadian negatif dalam dalam 3 bulan konseli akan dapat mengatasi 90-270 permasalahan. Setelah 3 bulan akan merasa jauh lebih baik secara fisikmaupun emosi dan merasa lebih toleransi terhadap kejadian negatif sehari-hari akan semakin besar. Hubungan- hubungan yang dibangun akan lebih baik, dan permasalah baik fisik maupun psikis yang selama ini menghantui hidup secara perlahan tapi [asti akan lenyap, Bahkan tekanan darah dan pernafasan akan membaik. 2. Bagi para konselor, khususnya yang berkonsentrasi dibidang karir, untuk ikut terjun secara sukarela memberikan penyuluhan dan pelatihan bagi teman, orang yang sudah dewasa dan orang yang membutuhkannya dengan merekomendasikannya untuk mengikuti pelatihan dan yang lebih

Dokumen yang terkait

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TEKNIK MODELLING UNTUK MENINGKATKAN KEPEDULIAN REMAJA KEPADA ORANG TUA DI DESA BARENGKRAJAN KRIAN SIDOARJO.

0 0 111

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TEKNIK TIMING OF EVENT MODELS UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN EMOSIONAL SEORANG ANAK DI DESA GROGOL KECAMATAN TULANGAN KABUPATEN SIDOARJO.

0 0 109

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DALAM MENINGKATKAN HARGA DIRI (SELF ESTEEM) SEORANG PEMUDA GAGAL BERCINTA DI DESA BALONGDOWO CANDI SIDOARJO.

0 2 77

BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS UNTUK MENINGKATKAN SELF CONTROL SEORANG ANAK DI DESA GUMENG BUNGAH GRESIK.

6 42 114

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM PASCA FACE READING UNTUK MENINGKATKAN SELF ACCEPTANCE CALON ISTRI TERHADAP PASANGAN : STUDI KASUS CALON ISTRI DI BIRO KONSULTASI & KONSELING KELUARGA SAKINAH AL-FALAH.

3 4 133

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN STRATEGI RESTRUKTURING KOGNITIF UNTUK OPTIMALISASI BELAJAR SEORANG SISWA KELAS VIII DI MTS NURUL HUDA SAWO DUKUN GRESIK.

0 3 110

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN FINGER PRINT APPRAISAL UNTUK MENINGKATKAN KEYAKINAN PEMILIHAN JURUSAN SEORANG SISWA KELAS X DI SMA NURUL HUDA SURABAYA.

1 8 119

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TEKNIK MODELLING UNTUK MENGATASI ONLINE SHOP ADDICT : STUDI KASUS SEORANG WARGA KELURAHAN MAGERSARI DI SIDOARJO.

0 0 109

BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF UNTUK MENANGANI DEPRESI SEORANG ANAK YANG TIDAK MENERIMA AYAH TIRINYA DI TLASIH TULANGAN SIDOARJO.

0 0 97

Bimbingan dan Konseling Islam untuk Pasi

0 0 25