Deskripsi Umum Obyek Penelitian
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
4. Deskripsi Konseli Dalam penelitian ini, konselor menjadikan satu keluarga
sekaligus menjadi Konseli dengan rincian sebagai berikut:
3
a. Identits Nenek Sebagai Konseli 1 Nama
: Sri Rahayu bukan nama asli Tempat, tanggal lahir : Mojokerto, 02 Juni 1945
Alamat : Jl.Gunung Anyar RTRW
003006 Kel. Gunung Gedangan Kec. Magersari Kota Mojokerto
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SDSederajat
b. Identitas Ayah Sebagai Konseli 2 Nama
: Soni Kurniawan bukan nama asli Tempat, tanggal lahir : Sidoarjo, 12 Januari 1971
Alamat : Jl. Gunung Anyar RTRW 003006
Kel. Gunung Gedangan Kec. Magersari Kota Mojokerto
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
3
Dokumen Kartu Keluarga KK konseli
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Pendidikan : SLTPSederajat
c. Identitas Ibu Sebagai Konseli 3 Nama
: Santi Rahmawati bukan nama asli Tempat, tanggal lahir : Mojokerto, 07 Juni1977
Alamat : Jl. Gunung Anyar RTRW 003006
Kel. Gunung Gedangan Kec. Magersari Kota Mojokerto
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SDSederajat
d. Identitas Anak I Sebagai Konseli 4 Nama
: Ani Ratna Sari bukan nama asli Tempat, tanggal lahir : Mojokerto, 05 Maret 1997
Alamat : Jl. Gunung Anyar RTRW 003006
Kel. Gunung Gedangan Kec. Magersari Kota Mojokerto
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMASederajat
e. Identitas Anak II Sebagai Konseli 5 Nama
: Herianto bukan nama asli Tempat, tanggal lahir : Mojokerto, 09 Agustus 2006
Alamat : Jl. Gunung Anyar RTRW 003006
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Kel. Gunung Gedangan Kec. Magersari Kota Mojokerto
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SDSederajat
Kelima konseli diatas tinggal bersama dalam satu rumah yang tediri dari Nenek, Ayah, Ibu, dan 2 orang Anak. Anak yang
pertama berusia 19 Tahun, dan anak yang kedua masih berusia 9 Tahun. Sedangkan Nenek yang tinggal bersama tersebut adalah
Orang Tua dari pihak Ibu. f. Kondisi Kepribadian
4
1 Kondisi Kepribadian Nenek Nenek dilahirkan di Mojokerto, beliau adalah orang
yang tidak suka berdiam diri dirumah menunggu dikasih uang oleh anak-anaknya. Oleh karena itu warga sekitar mengenal
sosok nenek ini sebagai orang yang mandiri dan pekerja keras. Seringkali nenek ini membantu salah seorang tetangga
yang memiliki sebuah warung gorengan, seperti mengupas kulit singkong yang akan di masak, ataupun menyiapkan
keperluan lainnya. Dari situ si nenek dikasih upah oleh pemilik warung. Tak jarang pula nenek ini menjadi buruh tani
4
Wawancara dengan saudara ke-1 pada tanggal 03 Mei 2016 pukul 20:00 WIB.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
ketika ada tetangga yang menawarkan pekerjaan itu kepadanya.
Beliau terkenal baik dan rajin, namun si nenek ini juga terkenal suka mengeluh mengenai kehidupan keluarganya.
Bahkan suka bercerita pada orang lain dengan raut wajah marah dan kecewa ketika ada permasalahan. Ketika
mendengar atau melihat tetangga yang lagi ada masalah, nenek juga suka ikut campur dan ingin tahu permasalah yang
terjadi pada orang lain. 2 Kondisi Kepribadian Ayah
Sebenarnya ayah adalah orang yang sangat menyayangi anak-anaknya. Ayah tidak mudah percaya dengan ucapan
orang, tapi ketika dia sudah tidak bisa menahan emosi maka kemarahannya akan meluap-luap. Ayah lebih suka diam jika
ada masalah, karena yang difokuskan adalah memikirkan pekerjaannya saja, yakni yang berhubungan dengan uang.
Berbeda dari si nenek tadi yang justru lebih suka mengumbar cerita tentang keluarganya pada orang lain. Akan
tetapi sikap ayah pada anak begitu longgar dalam artian si ayah ini tidak menekan memberikan batasan mengenai
kehidupan anak serta istrinya. Namun kelonggaran yang diberikan ayah ini terlalu berlebihan sehingga terlihat seperti
tidak menghiraukan.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Seperti yang pernah peneliti amati bahwa ketika anak- anaknya keluar bermain hingga larut malam, si ayah hanya
diam saja tidak merasakan kekhawatiran atau memikirkan bahwa besok anaknya bersekolah dan harus belajar dirumah.
Sikap ayah ini begitu acuh dengan keluarganya. Dia suka berkeluh kesah, namun bukan mengeluhkan masalah
keluarganya, justru yang paling sering terlihat adalah mengeluh tentang kondisi keuangan. Hal tersebut seperti yang
tertulis pada buku versi tafsir al-azhar berikut ini, Tuhan Berfirman: “Sungguh manusia diciptakan dalam keadaan
keluh kesah” QS. Al-Ma’rij: 19. Keluh kesah tidak mempunyai ketenangan hati, selalu cemas, selalu ketakutan,
dan selalu merasa kekurangan saja.
5
Menurut warga disekitar tempat tinggalnya, ayah adalah orang yang kurang bersyukur jika mendapatkan rizky.
Walaupun memiliki uang banyak atau sedikit dia tetap saja merasa kurang.
3 Kondisi Kepribadian Ibu Kondisi Ibu suka marah-marah dan berkata kasar.
Selalu cuekacuh pada orang lain. Ibu lebih suka memikirkan kepentingan dirinya sendiri seperti berbelanja pakaian,
perhiasan, bahkan tidak mau terlihat tua. Sang Ibu sering
5
Program Studi BKI FDK UIN Sunan Ampel, Tafsir ayat-ayat Bimbingan Konseling Islam Versi Tafsir Al Azhhar, Surabaya: 2016, hlm 81.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
pergi ke salon utuk mengikuti trend anak muda jaman sekarang yang meluruskan rambut rebondiing. Akan tetapi
untuk keperluan makan atau kebutuhan keluarga, dia sangat enggan dan berat untuk mengeluarkan uang.
Ibu kurang memperhatikan anak-anaknya. Pernah peneliti melihat pada saat tetangganya bertanya pada si Ibu,
kenapa anaknya tidak disuruh mengaji dan dibiarkan bermain saja? Padahal teman-teman seusianya pergi mengaji ketika
sore hari. Dengan nada datar serta acuh Ibu ini menjawab, “biarkan saja, anaknya yang tidak mau mengaji kok ya mau di
apakan lagi”. Kondisi tersebut terlihat jelas bahwa Ibu Kurang
memberikan perhatian yang intens kepada anak-anaknya. Ibu ini juga merupahan orang yang sangat mudah panikgelisah
ketika keinginannya tidak terpenuhi, dan juga merupakan orang yang suka memperhatikan penampilan atau gaya hidup
saudara-saudaranya yang lain. Dikalangan warga masyarakat tempat tinggalnya, Ibu ini terkenal sebagai pribadi yang pelit
dan begitu rapat dengan uang, jarang bergaul dengan tetangga.
4 Kondisi Kepribadian Anak I Anak pertama ini mempunyai kepribadian seperti anak
pada umumnya, ketika mendapatkan perhatian dari keluarga
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
serta kedua orang tuanya, maka akan sangat senang sekali. sebaliknya jika sedang mendapat kesedihan, anak ini akan
menangis dan tidak akan keluar kamar. Dia lebih bersikap introvet tertutuppendiam, tidak mudah percaya kepada
orang. Namun jika dirasa ada orang yang cocok untuk diajak bicara, maka anak ini akan bersikap terbuka.
5 Kondisi Kepribadian Anak II Anak kedua sangat acuh sekali dengan orang lain.
Ketika diajak bicara dia hanya cuwek saja. Bahkan kadang tidak menjawab. Dengan orang yang lebih tua darinya, dia
tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa halussopan. Saat peneliti melihat dia sedang bermain dengan teman sebayanya,
dia juga berbicara dengan kasar. Anak ini lebih terlihat lemah dan diam ketika berada
dirumah, karena dia takut jika Ibunya marah-marah. Namun hal yang baik dari anak ini adalah dia suka memberi. Ketika
dia ke toko bersama temannya, dia tidak hanya membeli kue sendirian, akan tetapi teman yang bersamanya juga ia belikan
kue dengan uangnya sendiri. Sebenarnya dia adalah anak yang baik, hanya saja dia kurang memahami bagaimana tata
krama yang benar ketika harus berhadapan dengan orang yang lebih tua darinya.
g. Kondisi Keagamaan Keluarga
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
keluarga ini adalah keluarga yang awam dengan keagamaan. Meskipun seluruh anggota keluarga adalah
muslim namun yang tekun menjalankan sholat dalam keluarga tersebut hanya nenek dan cucunya yakni si anak
pertama. Meskipun anak pertama juga sesekali menjalankan sholat nya. Ayah dan Ibunya tidak pernah menjalankan sholat
sama sekali, hal itulah yang menjadikan anak kedua yang paling kecil sendiri juga tidak pernah sholat, karena orang
tuanya tidak meberikan contoh kepada anak-anaknya. Ketika peneliti bertanya kepada salah satu saudaranya
tentang keagamaan keluarga tersebut, saudaranya mengatakan bahwa keluarga itu memang jarang sholat, mereka sholat
hanya ketika hari raya saja. Yang rajin sholat selama ini hanya si nenek.
h. Kondisi Ekonomi Keluarga Kondisi ekonomi dalam keluarga ini bisa dibilang pas-
pasan. Hal tersebut dapat terlihat karena si nenek berusaha mencari uang sendiri dengan membantu tentangga yang
mempunyai sebuah warung , dan kadangkala juga menjadi buruh tani. Hal tersebut nenek lalukan karena penghasilan si
ayah hanya cukup untuk mencukupi anak istrinya, selain itu si ibu juga ikut mencari tambahan penghasilan dengan bekerja
di sebuah pabrik karena penghasilan suaminya dirasa yang
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
masih kurang untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari- hari.
Kondisi tersebut tampak bahwa dukungan keluarga dalam segi ekonomi begitu kurang. Oleh karena itu keluarga
ini selalu terfokuskan untuk bekerja dan kurang memperhatikan anggota keluarga.
6
i. Deskripsi Masalah Masalah adalah suatu keadaan yang mengakibatkan
seseorang menjadi rugi atau sakit dalam melakukan sesuatu, dan mempersulit dalam mencapai tujuan. Di dalam kasus ini
masalah yang dihadapi adalah sebuah keluarga yang telah kehilangan kepercayaan Trust kepada anggota keluarganya.
1 Permasalahan Pada Nenek a. Sering menuduh dan curiga pada keluarganya sendiri,
Nenek seringkali marah-marah dan langsung mencurigai keluarganya ketika ia mendapati atau
menyadari bahwa ada barang yang dimilikinya telah hilang. Nenek juga tidak segan-segan untuk langsung
melontarkan tuduhan itu kepada keluarga sambil berteriak marah-marah. Hal tersebut nenek lakukan
karena dirasa tidak ada orang lain lagi yang
6
Wawancara ke-1 dengan keluarga konseli pada tanggal 06 Juni 2016 pukul 09:00 WIB.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
melakukannya selain keluarga, karena mereka tinggal bersama dalam satu rumah.
b. Suka ikut campur ingin tahu masalah orang lain, selain suka menceritakan masalah pribadinya pada
orang lain, nenek ini juga selalu ikut campur dengan masalah orang lain. Ketika tetangganya yang sedang
ada konflik rumah tangga ataupun hal yang lain, si nenek akan langsung bertanya dan ingin tahu apa
yang terjadi. 2 Permasalahan Pada Ayah
a. Kurang percaya pada istri dan keluarga, Ayah sering bertengkar dengan keluarga karena kecurigaan yang
terlanjur tertanam dalam diri sang ayah. Meskipun ayah terlihat diam saja ketika istrinya tidak pernah
memperhatikan keluarga, namun dibalik itu semua ayah tetap curiga dan mengamati aktivitas yang
dilakukan istrinya. Masalah ini terjadi setelah adanya rumor yang beredar tentang istrinya yang
berselingkuh dan kurangnya perhatian istri untuk keluarga.
b. Kurangnya perhatian dan komunikasi dengan anggota keluarganya, Ayah hanya akan berbicara seperlunya
saja dengan keluarga, seperti yang pernah peneliti
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
amati ketika ayah sedang mencari istrinya. Ia bertanya pada anaknya kemana ibunya pergi, dan
ketika anak sudah menjawab maka ayah akan langsung beranjak pergi. Begitupun anaknya yang
memberikan jawaban sambil berlalu pergi. 3 Permasalahan Pada Ibu
a. Kurang perhatian pada keluarga, Ibu kurang memperhatikan keluarga khususnya dalam hal
memberikan kasih sayang dan dorongan untuk keluarganya. Dia membiarkan jika anak-anaknya
tidak mau mengaji atau bersekolah, hal ini pernah peneliti lihat ketika anak yang paling kecil berada
dirumah ketika hari aktif untuk sekolah. Dan ibu hanya diam saja seolah-olah tidak ada yang terjadi.
Seringkali ibu juga berkata kasar pada anak-anaknya jika tidak mau mendengarkan apa yang ibu katakan
kepada mereka. Kemudian pernah juga peneliti lihat ketika ayah sedang menyuruh ibu untuk pergi ke
acara tetangga yang sedang menempati rumah baru, ibu hanya diam saja dan tidak menghiraukan
suaminya. b. Merasa mampu mendapatkan penghasilan sendiri,
Kepercayaan ibu pada suaminya mulai memudar
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
karena ia merasa lebih bisa menghasilkan uang dengan jerih payahnya sendiri. Dan ibu merasa lebih
mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang ia inginkan dengan gaji yang diperolehnya.
4 Permasalahan Pada Anak I Permasalahan yang peneliti liat dari anak pertama ini
dimulai dari satu hal yaitu, tidak menghiraukan jika di nasehati. Anak ini menjadi sulit untuk dinasehati karena
adanya ketidak percayaan pada keluarga yang melatarbelakanginya. Dia tidak menghiraukan apa yang
dikatakan orang tua kepadanya. Dari situlah peneliti juga ingin memberikan
pemahaman kepada sang anak untuk bisa percaya kepada keluarga dan mendengarkan nasehat yang diberikan
orang tua. Peneliti juga mengharapkan agar anak tidak melawan orang tuanya. Karena bagaimanapun baik atau
buruknya sifat orang tua, kita harus tetap mendengarkan nasehat yang diberikan kepada kita selagi nasehat itu
bersifat baik. 5 Permasalahan Pada Anak II
Karena anak kedua ini yang paling sering berada diluar rumah untuk bermain, dan tidak seperti kakaknya
yang lebih sering terlibat aktivitas keluarga di dalam
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
rumah, maka peneliti melihat permasalahan pada anak terakhir ini adalah mengenai tingkahlakunya. Yang mana
anak tersebut selalu menggunakan bahasa yang kasar ketika diajak berbicara orang yang lebih tua.
Pada saat peneliti mengamati kegiatan anak tersebut didalam rumah, peneliti juga melihat hal yang sama
ketika orang tua sedang mengajak anaknya tersebut berbicara. Si anak menjawab pertanyaan orang tuanya
dengan bahasa yang kasar.