13 tingkat perkembangan siswa, sehingga diharapkan dapat membantu proses
pembelajaran matematika di sekolah. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
matematika adalah proses membelajarkan siswa agar memiliki kemampuan dalam berfikir matematis dan mengembangkan keterampilan matematika agar siswa
mampu menerapkan pola pikir matematika dalam pengetahuan lain maupun dalam memecahkan masalah.
2. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Untuk memahami tentang kemampuan pemecahan masalah matematika, perlu beberapa teori untuk membahas tentang masalah, pemecahan masalah, dan
kemampuan pemecahan masalah.
a. Masalah
Menurut Bell 1981:310, “a situation is a problem for a person if he or she
is aware of its existence, recognizes that it requires action, wants or needs to act and does so, and is not immediately able to resolve the situation.
” Ini berarti bahwa situasi disebut masalah bagi seseorang jika ia menyadari keberadaannya, mengakui
bahwa hal tersebut memerlukan tindakan, ingin atau perlu bertindak dan melakukannya, dan tidak langsung mampu mengatasi situasi tersebut. Senada
dengan pendapat tersebut, Erman Suherman, dkk. 2003:92 menyatakan bahwa suatu masalah biasanya memuat suatu situasi yang mendorong seseorang untuk
menyelesaikannya. Akan tetapi, tidak tahu secara langsung apa yang harus dikerjakan untuk menyelesaikannya.
14 Pendapat lain mengungkapkan bahwa masalah memiliki keadaan awal,
tujuan hasil yang diinginkan, dan jalan untuk mencapai tujuan tersebut. Masalah berkisar mulai dari yang terstruktur dengan baik well-structured sampai yang
terstruktur secara tidak baik ill-structured, tergantung seberapa jelas tujuannya dan berapa banyak struktur yang disediakan untuk mengatasi masalah tersebut
Woolfolk, 2009:74. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa masalah memiliki
tujuan yang akan dicapai, memuat situasi menantang untuk diselesaikan, dan membutuhkan kesadaran serta keinginan untuk mengatasinya, tetapi prosedur untuk
menyelesaikan tidak dapat diketahui secara langsung.
b. Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah dipandang sebagai suatu proses untuk menemukan kombinasi dari sejumlah aturan yang dapat diterapkan dalam upaya mengatasi
situasi yang baru. Menurut Gagne Made Wena, 2010:52, pemecahan masalah tidak sekadar sebagai bentuk kemampuan menerapkan aturan-aturan yang telah
dikuasai melalui kegiatan-kegiatan belajar terdahulu, melainkan lebih dari itu, merupakan proses untuk mendapatkan seperangkat aturan pada tingkat yang lebih
tinggi. Hampir sama dengan pendapat di atas, Mayer Wittrock Woolfolk, 2009:74 mengungkapkan bahwa pemecahan masalah didefinisikan sebagai
memformulasikan jawaban baru, yang lebih dari sekadar penerapan aturan-aturan yang sudah dipelajari sebelumnya untuk mencapai suatu tujuan.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pemecahan masalah merupakan suatu proses untuk memformulasikan sejumlah aturan yang
15 dapat diterapkan untuk mengatasi situasi baru. Pemecahan masalah bukan sekadar
penerapan aturan-aturan yang telah dipelajari sebelumnya, melainkan proses untuk mendapatkan seperangkat aturan matematika pada tingkat yang lebih tinggi.
c. Kemampuan Pemecahan Masalah