digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
bangkit dari keterpurukan dari relasi kuasa yang menindas menuju kesetaraan. Tentunya hal tersebut untuk mencapai kesehatan sosial bagi
masyarakat. Kesehatan ini hanya dengan konsep keadilan dan kesetaraan. al- Qur’an menegaskan dalam surat al-A’raf ayat: 31:
Artinya: “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap memasuki masjid, makan dan minumlah dan janganlah
berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
81
Ayat tersebut menganjurkan untuk tidak berlebih-lebihan. Berlebih- lebihan akan mendatangkan murka Allah, seperti sebagian orang yang hidup
dengan belebih-lebihan. Sedangkan di sisi lain banyak orang yang mengalami kekurangan. Apalagi sebagian orang yang hidup berlebihan tersebut
melakukan ekspoitasi terhadap orang yang mengalami kekurangan. Keadilan ekonomi, politik, dan sosial merupakan masalah pokok dalam ajaran Islam.
Kehidupan di dunia akan lebih tertata dengan sistem yang berkeadilan dan tercapainya kesetaraan sosial.
81
QS. al- A’raf: 31.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
131
BAB VIII PENUTUP
A. Kesimpulan
Bedasarkan penelitian untuk pendampingan mengenai Penyelamatan Petani Dari Ketergantungan Terhadap Pola Relasi Ekonomi Yang Tidak
Berpihak Di Dusun Tondowesi Desa Pule Kecamatan Jatikalen Kabupaten Nganjuk dapat disimpulkan dalam paragraf berikut:
Ketergantungan pola relasi ekonomi masyarakat terdapat dua jenis, yakni: hutang piutang modal dan harga jual yang dimonopoli oleh tengkulak.
Ketergantungan masyarakat terhadap hutang piutang modal dan pupuk sudah tejadi dalam waktu yang cukup lama. Ketergantungan tersebut dikarenakan
sistem pertanian kimiawi yang dilakukan masyarakat sendiri. Masyarakat tidak paham bahaya sistem tersebut terhadap kesuburan tanah yang berdampak
terhadap produksi petanian yang semakin menurun. Sistem pertanian kimiawi dengan modal dan pupuk dari hasil menghutang. Sedangkan sebagai jaminan
untuk membayar dari hasil panen. Di sisi lain harga jual hasil panen tersebut jauh lebih murah dari harga semestinya yang dimonopoli oleh oknum
tengkulak tersebut. Hal ini semakin membuat masyarakat tidak berdaya dan terpuruk dengan keadaan tersebut. Relasi ekonomi selanjutnya adalah jual beli
kebutuhan sehari-hari yang berakibat tingginya perilaku konsumtif masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat harus
membeli seperti beras, bumbu cabai, bawang dll, sayur dan sebagainya. Padahal sebagian besar kebutuhan tersebut masyarakat bisa menanam sendiri.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
hal ini disebabkan juga oleh pragmatisme masyarakat tetapi tidak bisa trbebas dari dominasi kuasa oknum tengkulak dan peminjam modal. Masyarakat
semakin lama kondisi kehidupannya semakin menurun. Para oknum tengkulak dan peminjam modal justru semakin makmur.
Terdapat dua program aksi kecil yang dilakukan bersama masyarakat dari hasil pendampingan, yakni membuat kelompok kecil masyarakat peduli
lingkungan dan membuka akses penjualan hasil ternak masyarakat langsung ke luar wilayah atau pembeli yang difasilitasi oleh para pemuda. Kelompok
kecil masyarakat peduli lingkungan ini melakukan gerakan pemanfaatan lahan pekarangan dan pinggiran sawah untuk ditanami cabai dan sayuran tanpa
menggunakan pupuk kimia. Hal ini dimaksudkan untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat terhadap cabai dan sayur. Di samping itu
juga untuk melakukan percobaan pertanian yang ramah lingkungan untuk mencapai harapan tidak tergantung lagi dengan keberadaan pupuk kimia. Juga
untuk mengurangi ketergantungan terhadap tengkulak dan peminjam modal. Kedua pola pendampingan tersebut tentunya belum bisa dimanfaatkan
langsung secara berama-sama. Hasil dari tanaman ramah lingkungan dapat dimanfaatkan dalam waktu beberapa bulan kemudian. Sedangkan hasil
penjualan tenak secara langsung kepada pembeli di luar daerah dapat secara langsung oleh masyarakat. Kebetulan momentum pada waktu itu mendekati
hari raya Qurban. Akses yang dimanfaatkan adalah menjual langsung kepada pembeli yang hendak melakukan penyembelihan hewan qurban. Hal ini dapat
meningkatkan nilai jual ternak masyarakat.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
B. Saran
Berdasarkan tujuan turunnya agama Islam kedunia, yakni membebaskan masyarakat dari segala bentuk penindasan dan ketidaksetaraan. Sehingga dapat
tercapainya kondisi sosial masyarakat yang berkeadilan dan berdaya. Ancaman agar tidak hidup berlebihan juga dijelaskan gamblang di dalam al-
Qur’an. Hendaknya setiap diri kita sebagai umat Islam sadar untuk mengurangi hidup
berlebih-lebihan atau bahkan melakukan penindasan terhadap umat yang lainnya. Demi tercapainya masyarakat yang hidup harmonis dan sejahtera.