diatas panggung, mereka menggunakan peralatan yang dalam bahasa Jawa disebut
uborampe
seperti bunga, kemenyandupa, dan lain-lain. Pada bab sebelumnya sudah sedikit membahas tentang kegiatan dan ritual yang dilakukan
oleh Siramandalem, maka dalam bab ini akan membahas lebih dalam tentang ritual dari band Siramandalem Legion.
5.1 Ritual
Ritual adalah salah satu kegiatan yang dilakukan yang biasanya terdapat pada upacara-upacara agama maupun upacara adat daerah. Secara umum dapat
dilihat bahwa hampir pada semua upacara ritual terdapat representasi yang mengarah pada pemusatan kekuasaan. Ritual dalam kehidupan masyarakat
dibedakan menjadi dua, yaitu ritual individual dan ritual komunal. Yang membedakan antara ritual komunal dan ritual individu adalah, ritual komunal
merupakan upacara yang dilaksanakan untuk kepentingan orang banyak atau umum. Ritual individu adalah upacara yang diselenggarakan untuk kepentingan
seseorang, baik upacara ritual individu maupun komunal, umumnya dilaksanakan dengan maksud untuk memperoleh keselamatan.
Pengertian ritual menunjuk pada hal ikhwal ritus. Ritus atau rite Inggris berasal dari Bahasa Latin, yang diartikan sebagai tata cara keagamaan atau
upacara keagamaan Prent C.M.,dkk., 1969, Kamus Latin Indonesia. Ritus biasanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu secara berulang-ulang dari masa ke
masa. Ritus dalam kehidupan masyarakat sehari-hari dibedakan menjadi dua, yaitu ritus bersifat profan dan ritus yang bersifat sakral. Ritus yang bersifat sakral
tidak hanya ditemui pada upacara-upacara keagamaan tetapi juga dilakukan oleh masyarakat dengan pendekatan budaya masing-masing, yang termanifestasi dalam
ritual adat. Pada hakikatnya ritual-ritual adat maupun agama merupakan media untuk memediasi dua atau lebih entitas yang berbeda, sekaligus penyeimbang
dalam kosmos. Kata ritus umumnya digunakan oleh kaum-kaun beragama maka kata ini diartikan sebagai ibadat. Dalam perspektif ini, ibadat ritus merupakan
bagian dari tingkah laku religius yang aktif dan dapat diamati karena dalam ritus terdapat ucapan-ucapan termasuk mantra, pemujaan, nyanyian, doa, tarian,
busana, simbol-simbol, dan tindakan-tindakan tertentu yang dapat dilihat, didengar, dan dirasakan oleh indera manusia Abdullah 2009:283.
Secara teoritik, ritual dapat dipahami melalui beberapa pemikiran berikut. Pertama, Durkheim 2001, 1984, yang melihat ritual sebagai sarana yang
digunakan untuk menghasilkan, untuk mengalami dan membenarkan keyakinan dan gagasan sebagai hal yang nyata oleh komunitasnya. Menurutnya, ritual adalah
sarana yang digunakan untuk menuju dengan tepat atau untuk mengkondisikan persepsi individual. Kedua, Victor Turner 1967,1977, yang menyebutkan ritual
sebagai pembenaran kesatuan komunal. Ketika ritual digambarkan sebagai perwujudan aspek-aspek struktural dan anti struktural, Turner menggambarkan
ritual sebagai aktivitas yang spesial dan yang paradikmatik, yang menuju pada tuntutan-tuntutan yang diperlukan dan yang bertentangan dari baik komunitas
terbatas maupun tatanan sosial yang sudah diformulasikan secara luas. Pada prinsipnya ritual merupakan suatu transformasi sikap dari yang
profan nyata kepada sesuatu yang sakral kudus. Dalam ritual terdapat simbol-
simbol yang menyatakan perilaku dan perasaan yang turut membentuk pribadi mereka yang memuja dan melakukan ritual. Dalam hal ini diyakini bahwa
terdapat kekuatan yang lebih besar dan lebih kuat
the suppreme being
di luar diri manusia. Melalui pelaksanaan ritual, manusia orang-orang yang melakukan
ritual merasa akrab atau dekat dengan subjek yang kudus dan dapat perlindungan atau rasa aman Bell, 1992; Susanto, 1987; Dhavamony, 1995; Van Gennep,
1968. Dhavamony 1995:175, membedakan tindakan ritual dalam empat kategori. Pertama, tindakan magis yang dikaitkan dengan penggunaan bahan-
bahan yang bekerja karena daya mistik. Kedua, tindakan religius dan kultus para leluhur. Ketiga, ritual yang mengungkapkan hubungan sosial dan merujuk pada
pengertian-pengertian mistik. Terakhir, ritual yang meningkatkan produktivitas, kekuatan, pemurnian dan perlindungan. Geertz 1992:32, menyebutkan bahwa
dalam ritus dan tingkahlaku yang dikeramatkan, seseorang akan menemukan tujuan religiusnya. Abdullah. 2009 : 282-284
5.2 Ritual dalam Siramandalem Legion