Pelaksanaan Siklus Dua Hasil Penelitian

50 Tabel 10. Pengamatan Kinerja Guru Pertemuan ke-1 Siklus Dua Rentang Skor Kriteria Skor Hasil 00 – 10 Pelaksanaan pembelajaran berlangsung kurang baik. - 11 – 20 Pelaksanaan pembelajaran berlangsung cukup baik. - 21 – 30 Pelaksanaan pembelajaran berlangsung dengan baik. - 31 – 40 Pelaksanaan pembelajaran berlangsung dengan sangat baik. 33 Hasil menunjukkan bahwa kinerja guru berkategori sangat baik dalam hal proses pembelajaran gerak dasar meroda dengan pendekatan bermain dan peragaan di pertemuan ke-1 siklus dua. 2 Observasi Pertemuan ke-2 Observasi pertemuan ke-2 dalam hal pengamatan kinerja guru dijelaskan pada tabel 11, berikut ini: Tabel 11. Pengamatan Kinerja Guru Pertemuan ke-2 Siklus Dua Rentang Skor Kriteria Skor Hasil 00 – 10 Pelaksanaan pembelajaran berlangsung kurang baik. - 11 – 20 Pelaksanaan pembelajaran berlangsung cukup baik. - 21 – 30 Pelaksanaan pembelajaran berlangsung dengan baik. - 31 – 40 Pelaksanaan pembelajaran berlangsung dengan sangat baik. 38 3 Hasil menunjukkan bahwa kinerja guru berkategori juga sangat baik dalam hal proses pembelajaran gerak dasar meroda dengan pendekatan bermain dan peragaan di pertemuan ke-2 siklus dua. 51 Sedangkan penilaian mengenai hasil belajar gerak dasar meroda siswa kelas V SD Negeri Klegung Tempel Sleman yang pelaksanaannya pada pertemuan ke-2 ini, adalah pada tabel 12 berikut: Tabel 12. Hasil Belajar Gerak Dasar Meroda Siswa Kelas V SD Negeri Klegung Tempel Sleman Siklus Dua No Interval Penilaian Kategori Frekuensi Persentase 1 X 81 Sangat Baik 9 siswa 32,14 2 61 – 80 Baik 14 siswa 50,00 3 41 – 60 Sedang 4 siswa 14,28 4 21 – 40 Kurang 1 siswa 3,58 5 X 20 Kurang Sekali 0 siswa Jumlah = 28 siswa 100 Berdasarkan tabel 12 di atas bahwa hasil belajar gerak dasar meroda siswa kelas V SD Negeri Klegung Tempel Sleman pada siklus dua yang masuk kedalam kategori sangat baik sebanyak 9 siswa atau sebesar 32,14, kategori baik sebanyak 14 siswa atau sebesar 50,00, kategori sedang sebanyak 4 siswa atau sebesar 14,28, kategori Kurang sebanyak 1 siswa atau sebesar 3,58, dan kategori kurang sekali sebanyak 0 siswa atau sebesar 0. c. Refleksi 1 Pembelajaran guru Terjadi peningkatan pembelajaran guru yang signifikan hasilnya. Pengamatan pembelajaran guru di keseluruhan proses pembelajaran pada siklus dua telah terjadinya peningkatan yang hasilnya secara signifikan dibandingkan pada siklus satu dan telah sesuai indikator keberhasilan. 52 2 Hasil Belajar Siswa Terjadi peningkatan hasil belajar siswa di siklus dua dibandingkan dengan data kasus dan hasil belajar di siklus satu. Peningkatan yang terjadi secara signifikan hasilnya dan telah sesuai dengan indikator keberhasilan.

B. Pembahasan

Penelitian ini dalam bentuk PTK dengan 2 siklus dalam keseluruhan 4 kali proses pembelajaran gerak dasar meroda dengan pendekatan bermain dan peragaan siswa kelas V SD Negeri Klegung, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman. Setiap siklus terdiri dari tahapan: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran gerak dasar meroda melalui permainan dan peragaan meningkat. Peningkatan tersebut diantarannya, adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan proses pembelajaran guru yang signifikan selama adanya perlakuan dalam kegiatan proses pembelajaran di dua siklus dengan keseluruhan selama 4 kali proses tatap muka. Terlihat guru mampu memotivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Guru mampu mengelola kelas dengan baik, sehingga kegiatan pembelajaran dapat terkontrol dan guru mampu menciptakan suasana kegiatan pembelajaran bagi siswa yang menyenangkan, sehingga siswa antusias dalam mengikuti proses pembelajaran gerak dasar meroda. 2. Siswa sudah baik dalam berpartisipasi secara aktif. Hampir seluruh siswa bergerak dan berpartisipasi secara aktif. Pembelajaran gerak dasar meroda 53 dengan pendekatan melalui permainan dan peragaan sudah mampu mendorong kreatifitas siswa untuk beraktivitas selama pembelajaran. Hampir seluruh siswa dapat menyelesaikan tugas yang diberikan guru dengan cukup baik. Disamping itu, suasana pembelajaran sudah menyenangkan, hal ini dibuktikan dengan seluruh siswa bersemangat dalam proses pembelajaran, bersungguh-sungguh dalam mengikuti proses pembelajaran dan seluruh siswa bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas dari guru. 3. Hasil belajar siswa meningkat. Hal dibuktikan dengan perkembangan hasil belajar gerak dasar meroda siswa di siklus dua dibandingkan dengan hasil data kasus dan hasil belajar di siklus satu. Hasil belajar gerak dasar meroda telah sesuai dengan indikator keberhasilan, yaitu minimal sebanyak 75 dari total siswa dalam satu kelas masuk dalam kategori penilaian “baik” dan “sangat baik”. Pengertian siklus dalam penelitian ini adalah putaran keseluruhan proses tindakan dari awal sampai akhir. Tindakan pembelajaran dalam dua siklus, terbukti bahwa kenyataannya dalam keseluruhan sebanyak 4 kali pertemuan sudah dapat meningkatkan pembelajaran gerak dasar meroda. Peningkatan tersebut meliputi: peningkatan proses pembelajaran guru dan peningkatan hasil belajar siswa setelah adanya perlakuan dengan permainan dan peragaan. 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pendekatan bermain dan peragaan dapat meningkatkan pembelajaran gerak dasar meroda siswa kelas V SD Negeri Klegung, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman. Hasil tersebut berdasarkan kenyataan, bahwa: 1. Peningkatan proses pembelajaran guru yang signifikan selama adanya perlakuan dalam KBM di dua siklus dengan keseluruhan selama 4 kali proses tatap muka dengan menggunakan jadwal remidi pada semester II tahun ajaran 20142015, di dapat hasil telah sesuai dengan indikator keberhasilan, yaitu: Hasil pengamatan kinerja guru telah mendapatkan skor ≥ 31 dengan arti lain pelaksanaan pembelajaran berlangsung dengan “sangat baik”. 2. Perkembangan hasil belajar gerak dasar meroda siswa yang signifikan di siklus dua dibandingkan dengan hasil data kasus dan hasil belajar di siklus satu. Hasil belajar gerak dasar meroda di siklus dua telah sesuai dengan indikator keberhasilan, yaitu sebanyak 23 siswa atau sebesar 82,14 dari keseluruhan 28 siswa kelas V SD Negeri Klegung, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman ma suk dalam kategori penilaian “baik” dan “sangat baik”.

B. Implikasi Hasil Penelitian

Pendekatan pembelajaran melalui permainan dan peragaan perlu ditumbuhkembangkan dalam merencanakan pembelajaran dengan memperhatikan materi pelajaran, karakteristik siswa, cuaca, dan sarana prasarana yang tersedia. Disamping itu, materi pembelajaran Penjasorkes yang 55 terdapat dalam kurikulum dirancang dan dilaksanakan dengan tetap mengacu pada kebutuhan siswa baik fisik maupun mental.

C. Keterbatasan Penelitian

Kendatipun peneliti sudah berusaha keras memenuhi segala kententuan yang dipersyaratkan, bukan berarti penelitian ini tanpa kelemahan dan kekurangan. Beberapa kelemahan dan kekurangan yang dapat dikemukakan di sini antara lain : 1. Peneliti tidak melakukan triangulasi kepada Pengawas TKSD Kecamatan Tempel Kabupaten Sleman. 2. Peneliti tidak melibatkan dalam hal menganalisis kemampuan kognitif, afektif, psikomotor, dan kondisi kesehatan tiap siswa secara lebih mendalam.

D. Saran

1. Pendekatan pembelajaran melalui bermain dan peragaan perlu ditumbuhkembangkan untuk pembelajaran lainnya, agar para peneliti lebih tertarik untuk mengembangkan kreativitasnya untuk menciptakan inovasi dalam pembelajaran. 2. Pembudayaan beraktivitas jasmani para siswa perlu dukungan dari berbagai pihak, diantaranya orang tua, penyelenggara pendidikan Kepala Sekolah dan guru. 3. Diperlukan penelitian pada pembelajaran senam dengan materi pembelajaran yang lain dan tetap memperhatikan faktor- faktor yang terkait dengan pembelajaran senam.

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI GERAK MERODA MELALUI ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V SDN 1 SUMUR BATU

2 65 51

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOKOMOTOR LARI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SUMBER 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 19

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT DAN LONCAT MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SDLB-C SLB NEGERI SURAKARTATAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 18

UPAYA PENINGKATAN KEBERANIAN SISWA DALAM MERODA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SIDOLUHUR KECAMATAN AMBAL KABUPATEN KEBUMEN TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 4 109

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR TOLAK PELURU GAYA LINEAR MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 NUSAMANGIR, KECAMATAN KEMRANJEN, BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 5 150

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN GULING BELAKANG MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TARAMAN KECAMATAN NGAGLIK KABUPATEN SLEMAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

1 8 106

UPAYA PENINGKATAN KEBERANIAN SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN GULING DEPAN MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DI SD SUMBERJO KECAMATAN NGLIPAR, KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015.

0 7 213

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN LEMPAR CAKRAM DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI MEDIA PIRING PLASTIK SISWA KELAS V SD NEGERI KLEGUNG 1 KECAMATAN TEMPEL KABUPATEN SLEMAN.

0 8 110

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MERODA DENGAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 4 SUMAMPIR KECAMATAN REMBANG KABUPATEN PURBALINGGA.

0 5 145

MENINGKATKAN MINAT SISWA DALAM MERODA DENGAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KALIDUREN KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN.

0 0 117