89
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti tentang “Identifikasi Keterlaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani di
SMAN Pleret”, maka dapat disimpulkan pembelajaran pendidikan di SMAN Pleret sudah berjalan dengan baik, tetapi belum optimal yang dikarenakan
kurikulum yang belum sesuai dengan pelaksanaannya, persiapan pembelajaran yang kurang matang, proses pembelajaran yang belum sesuai dengan
kompetensi di silabus, evaluasi pembelajaran yang kurang menyeluruh, sarana dan prasarana yang belum sesuai dengan jumlah siswa yang ada dan
penggunaannya sendiri, dan alokasi waktu belum maksimal.
B. Implikasi Hasil Penelitian
1. Penelitian ini menyumbang pada literatur yang berkaitan bagi civitas
akademika yang ingin mengembangkan penelitian serupa. 2.
Memberikan gambaran tentang identifikasi keterlaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani di SMAN Pleret tahun ajaran 20112012.
3. Memberikan gambaran untuk dijadikan acuan pembuat kebijakan di
SMAN Pleret. 4.
Memberikan gambaran untuk pengembangan keterlaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani lebih baik lagi.
90
C. Saran
1. Bagi guru, diharapkan dalam pembelajaran lebih mengetahui karakteristik
siswa, memberikan kompetensi sesuai dengan kaidah-kaidah Penjas yaitu ranah afektif, psikomotor, dan konitif. Pengawasan terhadap siswa perlu
ditingkatkan. Memaksimalkan sarana dan prasarana yang ada, mengevaluasi sarana dan prasarana tiap tahun untuk diusulkan kepada
sekolah agar pendidikan jasmani lebih berkualitas. Guru hendaknya mengembangkan kompetensi pedagogik lebih baik lagi untuk proses
pembelajaran lebih jelas dan tujuan terarah. 2.
Bagi pihak sekolah dapat dijadikan masukan sehingga dalam pengadaan sarana
dan prasarana
Penjasorkes dapat
disesuaikan dengan
potensikondisi daerah setempat. 3.
Kebijakan sekolah mengenai aspek aquatik yang dianggap tidak bisa dilaksanakan karena visi dan misi sekolah, sebaiknya ditinjau ulang,
karena kompetensi ini nantinya akan sangat berguna bagi siswa sendiri dalam kehidupan sehari-hari.
4. Kebijakan sekolah mengenai moving class, hendaknya setiap jam
pelajaran di beri waktu tenggang untuk pembelajaran Penjas. 5.
Bagi civitas akademika, perlu adanya penelitian lebih lanjut baik dalam tema yang sama maupun tema lain yang masih berhubungan dengan
pendekatan penelitian yang lebih beragam.
91
D. Keterbatasan Penelitian