Penggudangan Beras Komersial dalam Mengantisipasi Penerapan "Warehouse Receipts System"
SICILIA
BEKTI
bTAYASAR1.
Penggudangan
Beras
Komersial
Dalam
IVIengantisipasi Penerapan Warehouse Receipts System (Dibawah bimbingan
YAYAW KARLIAH WAGLONO)
Penerapan Warehouse Receipts System (WRS) rnembutuhkan berbagai
prasarana dan sarana pendukung derni kelancaran sistem ini.
Penggudangan
nierupakan salah satu sarana yang sangat penting bagi pelaksanaan WRS,
sehingga perlu dilakukan suatu analisis tentang kelayakan pendirian suatu gudang
beras baik yang akan disewakan maupun untuk pengelolaan gudang beras.
*
*
Analisis kelayakan yang dilakukan dilihat dari dua sisi yaitu sisi penyewaan
dan sisi pengelolaan gudang.
Dan segi penyewaan gudang, analisis terbagi atas
dua bagian yang dibedakan berdasarkan investasi tanahnya; kondisi penyewaan
gudang dengan tanah membeli dan penyewaan gudang dengan tanah menyewa.
Clntuk pengelolaan gudang dibagi dalam pengelolaan dengan penjualan pada b!lh::
keempat, bulan pertama, bulan kedua, bulan ketiga, dan secara bertahap.
Penjualan pada bulan keempat dapat dipecah lagi menjadi tiga kasus yaitu kasus
dengan mark up normal, mark up menurun 5%
mark up menurun linier hingga di
akhir tahun investasi keuntungan pengusaha gudang hanya sebesar tingkat bunga
yang berlaku.
Masing-masing kasus dianalisis dengan menggunakan tiga knteria kelayakan
yaitu Net Present Value (NPV), Infernal Rate of Return (IRR), dan B/C Rafio.
Tingkat discuunt rate yang digunakan adalah 15% dan 18% yang besamya
berdasarkan tingkat bunga kredit yang berlaku pada saat penelitian dimulai.
BEKTI
bTAYASAR1.
Penggudangan
Beras
Komersial
Dalam
IVIengantisipasi Penerapan Warehouse Receipts System (Dibawah bimbingan
YAYAW KARLIAH WAGLONO)
Penerapan Warehouse Receipts System (WRS) rnembutuhkan berbagai
prasarana dan sarana pendukung derni kelancaran sistem ini.
Penggudangan
nierupakan salah satu sarana yang sangat penting bagi pelaksanaan WRS,
sehingga perlu dilakukan suatu analisis tentang kelayakan pendirian suatu gudang
beras baik yang akan disewakan maupun untuk pengelolaan gudang beras.
*
*
Analisis kelayakan yang dilakukan dilihat dari dua sisi yaitu sisi penyewaan
dan sisi pengelolaan gudang.
Dan segi penyewaan gudang, analisis terbagi atas
dua bagian yang dibedakan berdasarkan investasi tanahnya; kondisi penyewaan
gudang dengan tanah membeli dan penyewaan gudang dengan tanah menyewa.
Clntuk pengelolaan gudang dibagi dalam pengelolaan dengan penjualan pada b!lh::
keempat, bulan pertama, bulan kedua, bulan ketiga, dan secara bertahap.
Penjualan pada bulan keempat dapat dipecah lagi menjadi tiga kasus yaitu kasus
dengan mark up normal, mark up menurun 5%
mark up menurun linier hingga di
akhir tahun investasi keuntungan pengusaha gudang hanya sebesar tingkat bunga
yang berlaku.
Masing-masing kasus dianalisis dengan menggunakan tiga knteria kelayakan
yaitu Net Present Value (NPV), Infernal Rate of Return (IRR), dan B/C Rafio.
Tingkat discuunt rate yang digunakan adalah 15% dan 18% yang besamya
berdasarkan tingkat bunga kredit yang berlaku pada saat penelitian dimulai.