MANAJEMEN RISIKO lanjutan III. Profil Risiko lanjutan Risiko Kredit lanjutan b Risiko kredit konsentrasi lanjutan

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

41. MANAJEMEN RISIKO lanjutan III. Profil Risiko lanjutan

1. Risiko Kredit lanjutan b Risiko kredit konsentrasi lanjutan

Jaminan dan perlindungan kredit lainnya Agunan yang dapat diterima oleh Bank dibagi atas 2 dua kelompok besar yaitu: 1 2 Kualitas kredit per golongan aset keuangan Agunan yang diambil alih Penilaian penurunan nilai 1 Penilaian penyisihan penurunan nilai individual; 2 Penilaian penyisihan penurunan nilai kolektif. Penilaian penyisihan penurunan nilai individual 1 Kemungkinan rencana bisnis debitur; 2 Kemampuan untuk memperbaiki kinerja setelah adanya kesulitan keuangan; 3 Proyeksi penerimaan dan pembayaran apabila terjadi kebangkrutan; 4 Kemungkinan adanya sumber pembayaran lainnya; 5 Jumlah yang dapat direalisasikan atas jaminan dan ekspektasi waktu arus kas. Penilaian penyisihan penurunan nilai kolektif Bank menentukan penyisihan secara individual untuk masing-masing aset keuangan kredit diberikan individu secara signifikan. Beberapa hal yang dipertimbangkan dalam menentukan jumlah penyisihan antara lain mencakup: Kualitas kredit aset keuangan dikelola oleh Bank dengan menggunakan pedoman dari Bank Indonesia. Kualitas kredit berdasarkan golongan aset yang memiliki risiko kredit mengacu pada hasil penilaian dari lembaga pemeringkat eksternal yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Bank memiliki kebijakan untuk mengelola kinerja kualitas kredit debitur. Hal ini akan memudahkan fokus manajemen risiko dalam mengendalikan eksposur risiko kredit yang dimiliki oleh Bank. Tahun 2015 tidak ada penjualan Agunan yang diambil alih, sedangkan selama tahun 2014 telah dijual sebanyak 2 dua unit tanah dengan nilai buku sebesar Rp 2.509, sedangkan sisanya dalam proses dilakukan penjualan oleh Bank. Untuk mempercepat proses pemberian kredit, Bank mengimplementasikan aplikasi Credit Risk Rating CRR sebagai suatu perangkat untuk melakukan penilaian awal terhadap kemungkinan kemampuan bayarkegagalan bayar debitur atas permohonan kreditnya di masa mendatang yang dideskripsikan melalui perolehan rating debitur. Pertimbangan utama untuk penilaian penurunan nilai kredit yang diberikan termasuk pembayaran-pembayaran pokok atau bunga yang menunggak lebih dari 90 hari atau ada kesulitan atau pelanggaran yang diketahui dari persyaratan yang terdapat dalam kontrak. Bank melakukan penilaian penurunan nilai dalam 2 dua area yaitu: Untuk memfasilitasi penilaian risiko dari debitur Korporasi, Non Korporasi RetailUsaha Kecil MenengahUKM dan Mikro Kredit Wira UsahaKWU, serta debitur konsumtif karyawan dan non karyawan Bank melakukan pemantauan terhadap seluruh aspek penilai dari debitur dan sektor industrinya termasuk migrasi rating debitur secara berkala triwulan. Satuan Kerja Manajemen Risiko SKMR melakukan pemantauan terhadap kualitas kinerja dari debitur secara sampling khususnya debitur inti Bank dengan melakukan review independen secara periodik semester dan pemantauan portofolio yang dimiliki Bank secara berkesinambungan. Informasi yang relevan disampaikan kepada unit bisnis untuk mendukung pelaksanaan penilaian risiko kredit Bank yang efektif. Bank mengukur, menilai dan memantau risiko kredit untuk setiap debitur baik secara individual maupun obligor, sektor ekonomi, sektor geografi, maupun seluruh portofolio kredit. Bank telah menetapkan standar dan prosedur untuk mendukung terciptanya suatu proses pemberian kredit yang sehat dan hati-hati dengan mempertimbangkan risiko dan perolehan hasil. Nilai dan jenis jaminan yang dibutuhkan tergantung pada penilaian risiko kredit dari debiturcounterparty . Kebijakan dan pedoman tentang jenis jaminan dan parameter penilaian jaminan telah diimplementasikan oleh Bank. Umumnya agunan diperlukan dalam setiap pemberian kredit sebagai sumber terakhir pelunasan kredit secondary source of repayment dan sebagai salah satu bentuk mitigasi risiko kredit jika debiturcounterparty gagal bayar macet. Sumber utama pelunasan kredit adalah dari hasil usaha debitur. Penyisihan penurunan nilai dievaluasi setiap tanggal pelaporan, kecuali bila terdapat beberapa kondisi yang mengharuskan adanya pemantauan yang lebih berhati-hati. Penilaian penyisihan kerugian secara kolektif dilakukan atas aset keuangan yang tidak signifikan secara individu. Agunan tunai, yaitu deposito tabunganrekening girosetoran margindana tunai yang diblokir atau dibukukan pada rekening penampungan yang disimpan serta dicatat pada Bank dan Stand-By LC yang diterbitkan oleh bank berperingkat prime bank ; Agunan non tunai yaitu agunan yang tidak termasuk dalam jenis jaminan seperti pada agunan tunai di atas. 59 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 September 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

41. MANAJEMEN RISIKO lanjutan III. Profil Risiko lanjutan