dan melekat pada prosesus spinosus vertebra di atasnya. Kerja otot-otot ini relatif inaktif pada posisi berdiri santai, namun aksinya sangat diperlukan
sebagai otot postural statik untuk menjaga stabilitas columna vertebralis Moore dan Dalley, 2004.
Gambar 2.5 Otot- otot Paravertebral
Putz R dan Pabst R, 2006
2.1.6 Biomekanik Vertebra lumbal
Biomekanik adalah studi tentang struktur dan fungsi dari sistem biologis dengan mekanika. Ditinjau dari keluasan gerak sendinya, sendi tersebut termasuk
amphiartrosis hyaline joint. Adapun bidang geraknya antara lain bidang gerak sagital , transversal dan frontal. Sedangkan gerakan yang terjadi yaitu fleksi,
ekstensi, rotasi, dan latero fleksi. Pada pemeriksaan gerakan dari columna vertebralis ini mengambil titik pusat pada sendi lumbosacral Kapandji, 2010.
1 Gerakan fleksi lumbal
Gerakan ini menempati bidang sagital dengan axis gerakan frontal. Sudut yang normal gerakan fleksi lumbal sekitar 60º. Gerakan ini dilakukan oleh otot
fleksor yaitu otot rectus abdominis dibantu oleh otot-otot ekstensor spine Kapandji, 2010.
2 Gerakan Ekstensi lumbal Gerakan ini menempati bidang sagital dengan axis frontal. Sudut ekstensi
lumbal sekitar 35º. Gerakan ini dilakukan oleh otot spinalis dorsi, otot longisimus dorsi dan iliocostalis lumborum Kapandji, 2010.
3 Gerakan Rotasi Terjadi di bidang horizontal dengan aksis melalui processus spinosus
dengan sudut normal yang dibentuk 45º dengan otot penggerak utama m. iliocostalis lumborum untuk rotasi ipsi lateral dan kontra lateral, bila otot
berkontraksi terjadi rotasi ke pihak berlawanan oleh m. obliqus eksternus abdominis. Gerakan ini dibatasi otot rotasi samping yang berlawanan dan ligamen
interspinosus Kapandji, 2010.
4 Gerakan Lateral Fleksi
Gerakan pada bidang frontal dan sudut normal yang dibentuk sekitar 30°dengan otot penggerak m. obliqus internus abdominis, m. rektus abdominis
Hislop dan Montgomery, 2013.
Gambar 2.6 Posisi Collumna Vertebralis saat melakukan gerakan sederhana Keterangan:
A. Posisi collumna pada saat beristirahat
B. Posisi collumna pada saan teregang
C. Posisi collumna pada saat terkompresi
D. Posisi collumna pada saat ekstensi, tulang vertebra di atas bergerak ke posterior sehingga nucleus terdorong ke anterior.
2.2 Konsep Dasar Nyeri