Penilaian Kinerja Landasan Teori dan Konsep .1 Pengertian Kinerja

iii beraneka ragam jenis kinerja yang diukur melalui berbagai cara. Kuncinya adalah dengan sering mengukur kinerja dan menggunakan informasi tersebut untuk koreksi pertengahan periode. Mitchell dalam Sedarmayanti, 2009:51 menyatakan bahwa kinerja meliputi beberapa aspek, yaitu : 1 Quality of work 2 Promptness 3 Initiative 4 Capability 5 Communication Darmanegara 2013 menggunakan empat indikator kinerja ketenagakerjaan yaitu : 1 Kuantitas, 2 Kualitas, 3 Ketepatan waktu 4 Kemampuan kerjasama. Simamora 2004:383 menyatakan bahwa kinerja karyawan sesungguhnya dinilai atas lima dimensi : 1 Mutu 2 Kuantitas 3 Penyelesaian proyek 4 Kerjasama 5 Kepemimpinan iv Tohardi 2002:225 menyatakan bahwa unsur-unsur yang dinilai adalah sebagai berikut : 1 Kesetiaan loyalitas 2 Tanggung jawab 3 Ketaatan 4 Kejujuran 5 Kerjasama 6 Prakarsa 7 Daerah organisasi Penelitian dari Cahyono 2014 menggunakan aspek-aspek kinerja sebagai berikut : 1 Pencapaian jumlah pekerjaan sesuai target 2 Kesediaan menyelesaikan tugas 3 Pengerjaan tugas dan pekerjaan dengan cermat dan teliti 4 Pengerjaan rapi dan mudah dipertanggungjawabkan 5 Tingkat ketidaksalahan dalam bekerja 6 Optimalisasi jam kerja 7 Pengerjaan tugas sesuai dengan kualitas yang ditargetkan 8 Ketepatan waktu kerja 2.1.3 Pengertian Kepuasan Kerja Luthans dalam Dewi 2012 menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan keadaan emosional yang positif dari seseorang yang ditimbulkan dari penghargaan atas sesuatu pekerjaan yang telah v dilakukannya. Sementara Robbins dalam Dhermawan, dkk, 2012 mendefisinikan kepuasan kerja sebagai suatu sikap umum terhadap pekerjaan seseorang, selisih antara banyaknya ganjaran yang diterima seorang pekerja dan banyaknya yang mereka yakini seharusnya mereka terima. Hasibuan 2007 : 202 menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja. Gorda dalam Dhermawan, dkk 2012 menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah faktor pendorong meningkatnya kinerja pegawai yang pada gilirannya akan memberikan kontribusi kepada peningkatan kinerja organisasi. Keith Davis, et al., dalam Mangkunegara 2011:117 menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah suatu perasaan yang menyokong atau tidak menyokong diri karyawan yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun dengan kondisi dirinya. 2.1.4 Indikator-Indikator Kepuasan Kerja Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Faktor-faktor itu sendiri dalam peranannya memberikan kepuasan kepada karyawan bergantung pada pribadi masing-masing karyawan. Menurut Burt dalam Tohardi 2002 : 434 faktor-faktor yang dapat menimbulkan kepuasan kerja sebagai berikut. 1 Faktor hubungan antar karyawan dengan indikator. 1 Hubungan antara manajer dengan karyawan 2 Faktor fisik dan kondisi kerja vi 3 Hubungan sosial diantara karyawan 4 Sugesti dari teman kerja 5 Emosi dan situasi kerja 2 Faktor individu, yang berhubungan dengan indikator. 1 Sikap orang terhadap pekerjaannya 2 Umur orang sewaktu bekerja 3 Jenis kelamin 3 Faktor-faktor luar eksternal yang berhubungan, dengan indikator. 1 Keadaan keluarga pegawai 2 Rekreasi 3 Pendidikan training, up-grading dan sebagainya Ada dua faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu yang ada di dalam diri pegawai dan faktor pekerjaannya menurut Mangkunegara 2011 : 120. 1 Faktor karyawan, yaitu kecerdasan IQ, kecakapan khusus, umur, jenis kelamin, kondisi fisik, pendidikan, pengalaman kerja, masa kerja, kepribadian, emosi, cara berfikir, persepsi dan sikap kerja. 2 Faktor pekerjaan, yaitu jenis pekerjaan, struktur organisasi, pangkat golongan, kedudukan, mutu pengawasan, jaminan finansial, kesempatan promosi jabatan, interaksi sosial, dan hubungan kerja. Hasibuan 2007 : 203, kepuasan kerja karyawan dipengaruhi faktor-faktor sebagai berikut. 1 Balas jasa yang adil dan layak. 2 Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian. vii 3 Berat ringannya pekerjaan. 4 Suasana dan lingkungan kerja. 5 Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan. 6 Sikap pimpinan dalam kepemimpinannya. 7 Sifat pekerjaan monoton atau tidak.

2.1.5 Pengertian Pemimpin

Bila menyaksikan sebuah perusahaan yang sama, namun dipimpin oleh orang yang berbeda, ternyata dinamika atau perkembangannya juga berbeda. Dari kenyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa peran seorang pemimpin dalam maju mundurnya sebuah perusahaan sangatlah besar. Dari sudut manajemen, seorang pimpinan harus mampu menetapkan tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi atau mampu merancang taktik dan strategi yang tepat. Dengan adanya taktik dan strategi yang tepat tersebut maka langkah yang akan ditempuh oleh perusahaan tersebut akan berjalan lebih efektif dan efisien dalam penggunan anggaran, waktu dan tenaga bawahan yang digunakan oleh perusahaan. Winanti 2010 : 11 menyatakan bahwa pemimpin adalah orang yang memberi pengaruh pada suatu kelompok atau organisasi. Danim dan Suparno 2009 : 3 menyataka bahwa pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin dan menjalankan kepemimpinan. Dia berkemampuan mempengaruhi pendirian atau pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan, dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama. viii Hasibuan 2007 : 169 menyatakan bahwa pemimpin leader adalah seseorang yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya, mengarahkan bawahan untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dalam mencapai tujuan organisasi. Leader adalah seorang pemimpin yang mempunyai sifat-sifat kepemimpinan dan kewibawaan personality authority. Falsafah kepemimpinannya bahwa pemimpin adalah untuk bawahan dan milik bawahan. Pelaksanaan kepemimpinannya cenderung menumbuhkan kepercayaan, partisipasi, loyalitas, dan internal motivasi para bawahan dengan cara persuasif. Hal ini semua akan diperoleh karena kecakapan, kemampuan dan perilakunya. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa pemimpin adalah orang yang melakukan dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain atau kelompok dalam suatu organisasi, tanpa mengindahkan bentuk alasannya. 2.1.6 Pengertian Kepemimpinan Thoha 2010 : 9 menyatakan bahwa kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain atau seni mempengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok. Winanti 2010 : 12 menyatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti yang didalamnya memiliki unsur-unsur : seni, adanya kemampuan dan kecerdasan mempengaruhi perasaan dan pikiran dari proses tersebut mengakibatkan adanya kesediaan untuk melakukan suatu usaha yang diinginkan dan mengarahkan tercapai tujuan bersama.

Dokumen yang terkait

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BAGIAN PROTOKOL PROVINSI LAMPUNG

2 27 93

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, KEMAMPUAN DIRI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Kemampuan Diri Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten.

0 1 14

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, KEMAMPUAN DIRI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Kemampuan Diri Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten.

0 1 13

PENGARUH WORK FAMILY CONFLICT TERHADAP STRES KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL PEGAWAI KONTRAK DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI BALI,.

0 0 15

PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA DINAS PENDAPATAN PROVINSI BALI.

0 6 40

Analisis Tingkat Spesialisasi Kerja dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Kerja Pada Pegawai Biro Umum Setda Propinsi Jawa Tengah.

0 2 2

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI BANK KALSEL

0 1 11

PENGARUH BUDAYA ORGANISASIONAL, KOMITMEN KERJA, DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA RSUD KELET JEPARA

0 3 13

B AB I PENDAHULUAN - PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI PDAM DI PROVINSI BANTEN - repo unpas

0 0 25

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI PDAM DI PROVINSI BANTEN - repo unpas

0 0 79