Kajian Pustaka KAJIAN PUSTAKA, DESKRIPSI KONSEP, LANDASAN TEORI DAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, DESKRIPSI KONSEP, LANDASAN TEORI DAN

MODEL PENELITIAN

2.1 Kajian Pustaka

Kajian pustaka merupakan kajian terhadap penelitian mutakhir sebelumnya yang relevan dengan penelitian yang dilakukan saat ini. Dalam sub uraian dari 4 tesis dan 1 artikel jurnal, yang dianggap relevan, terutama yang berhubungan dengan kajian strategi pengembangan wisata heritage. Hasil-hasil penelitian tersebut selanjutnya dijadikan rujukan serta dipakai sebagai sumber kajian untuk menemukan konsep-konsep yang terkait dengan penelitian ini. Berikut adalah uraian kajian penelitian-penelitian sebelumnya yang digunakan sebagai referensi dalam penelitian ini: Penelitian terdahulu pernah dilakukan oleh Muryadi pada tahun 2000 tentang pemanfaatan dan pelestarian bangunan kuno bernilai sejarah di Surabaya. Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kawasan yang dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata sejarah adalah kawasan Jembatan Merah, kawasan Tugu Pahlawan, kawasan Tunjungan dan Jalan Pemuda. Bangunan kuno yang banyak terdapat dikawasan tersebut berasal dari peninggalan zaman kolonial Hindia Belanda yang mempunyai keunikan dan gaya seni arsitektur yang langka. Persamaan penelitian ini terletak pada topiknya mengenai pengembangan wisata heritage di Surabaya, perbedaannya terletak pada kurun waktu penelitiannya yaitu tahun 2000 yang mana situasi dan kondisi saat ini telah mengalami perubahan. Selain itu destinasi yang diteliti lebih fokus ke Monkasel di Surabaya dan penelitian ini lebih menekankan pada penetapan strategi pengembangan wisata Monkasel. Rahajoe pada tahun 2007 dalam penelitiannya yang berjudul “Strategi Pengembangan Wisata Heritage sebagai Daya Tarik Wisata Kota Surabaya ”. Penelitian ini menganalisis faktor internal dan eksternal untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. menetapkan suatu strategi pengembangan berkelanjutan atau bertahap yang spesifik harus sesuai dengan situasi dan kondisi destinasinya . Penelitian ini menggunakan analisis SWOT serta faktor internalnya meliputi: lokasi, pelayanan, harga, fasilitas perusahaan, SDM, saluran distribusi, promosi, keuangan, potensi wisata, kegiatan wisata dan faktor eksternalnya meliputi: pemerintah, pengunjung, pemasok, ekonomi, sosial, pesaing, kesenian, mitra kerja dan teknologi. Persamaan penelitian ini terletak pada segi topiknya yaitu pengembangan wisata heritage menggunakan analisis SWOT dengan mengindentifikasi faktor internal dan eksternalnya, sedangkan perbedaannya pada segi destinasi penelitian, Rahajoe di masjid sunan Ampel dan tugu pahlawan sedangkan penelitian ini di Monkasel historical, dan daya tarik wisatanya. Rahyuda tahun 2012 dalam penelitiannya yang berjudul “Wisata puri sebagai daya tarik dan tujuan wisata Bali, tentang pemanfaatan dan pelestarian bangunan kuno bernilai sejarah yang juga merupakan kegiatan wisata pariwisata budaya di desa Ubud, Bali ”. Kegiatan dapat di definisikan sebagai kegiatan yang mengeksplorasi puri. Ada dua jenis kegiatan wisata kunjungan yang bertujuan untuk mengetahui dan memahami aspek Intangible dan Tangible, Penelitian ini adalah untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi minat wisatawan untuk mengunjungi istana sebagai tujuan berwisata kultural Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang didukung dengan metode kuantitatif, untuk membentuk argumentasi yang diperoleh dari minat para wisatawan yang mengunjungi puri istana dan didukung oleh persepsi masyarakat yang hidup di sekitar puri, pembahasan tesis ini menggunakan teknik deskriptif interpretatif dalam menganalisa data tersebut. Persamaan penelitian ini terletak pada segi topiknya yaitu pengembangan wisata heritage menggunakan analisis SWOT dengan mengindentifikasi faktor internal dan eksternalnya, sedangkan perbedaannya pada segi destinasi penelitian dan kurun waktu penelitiannya. Wiarti 2012, penelitiannya berjudul “Bali sebagai destinasi warisan budaya dengan tema culture event studi kasus kabupaten Badung dan kota Denpasar. Ada tiga pokok permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini. Pertama, potensi apakah yang dimiliki Bali untuk dikembangkan sebagai Destinasi Wisata Warisan Budaya dengan tema event budaya, khususnya di kabupaten Badung dan budaya tersebut tanpa merusaknya. Ketiga, event budaya manakah yang dapat menjadi icon warisan budaya. Penelitian ini adalah sebuah penelitian deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis hasil yang diperoleh khususnya menjabarkan dan menjelaskan data yang secara langsung diperoleh dalam penelitian. Persamaan penelitian ini terletak pada segi topiknya yaitu pengembangan wisata heritage menggunakan analisis SWOT dengan mengindentifikasi faktor internal dan eksternalnya, sedangkan perbedaannya pada segi destinasi penelitian. Rachmawan 2012, jurnal de sain berjudul “ Perancangan Branding Fisik Monkasel”. branding fisik dengan merefleksikan nuansa under water dengan melakukan pembaruan pada bangunan penunjang monkasel dan lingkungannya agar suasana Monkasel menjadi lebih hidup dan terkonsep. Pengunjung yang datang tertarik dan dapat larut dalam nuansa dalam air. Tema perancangan ini nantinya akan mengarah pada perancangan ekterior mulai dari bentuk bangunan penunjang Monkasel, environment, setting area. Dalam perancangan ini, Metode penelitian yang dikakukan adalah dengan melakukan observasi, penyebaran kuesioner, serta wawancara mendalam. Observasi ini bertujuan untuk mengamati secara langsung terhadap kondisi lingkungan Monkasel.

2.2 Konsep