Profil Destinasi dan Daya Tarik Wisata

2.2.3 Profil Destinasi dan Daya Tarik Wisata

Menurut Siagian 2003 profil perusahaan adalah penentuan kompetensi dan kelemhan perusahaan yang sifatnya stratejik atau menentukan. Penentuan profil suatu perusahaan dilakukan dengan mengindetifikasi dan kemudian menilai faktor-faktor internal yang bersifat stratejik tersebut Menurut Undang-Undang No. 9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan disebutkan bahwa yang dimaksud dengan profil destinasi dan daya tarik wisata merupakan segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjungi daerah tujuan wisata. Profil destinasi dan daya tarik wisata terdiri dari: 1 destinasi dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan yang berwujud keadaan alam serta flora dan fauna. 2 destinasi dan daya tarik wisata hasil karya manusia. Daya tarik wisata menurut Yoeti 2008, adalah segala sesuatu yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung pada suatu daerah tujuan wisata, seperti: a Nature attraction: landscape, seascape, beaches, climate, and other geographical features of the destinations. b Cultural attractions: history and folklore, religion, art and special event, festivals. c Social attractions: the way of life, the recident populations, language, opportunities for social encounters. d Build attraction: building, historic and modern architecture, monument, park, garden, marinas, etc. Menurut Chafid Fendeli dkk. Dalam Wirawan 2009, menjelaskan tentang sifat dan karakter pariwisata : 1. In situ; daya tarik wisata hanya dapat dinikmati secara utuh dan sempurna. Pemindahan objek ex situ akan menyebabkan terjadinya perubahan objek dan attraksinya. Umumnya wisatawan kurang puas apabila tidak mendapatkan sesuatu secara utuh dan apa adanya. 2. Perishable; suatu gejala atau proses hanya terjadi pada waktu tertentu. Gejala atau proses ini berulang dalam kurun waktu tertentu. Kadang siklusnya beberapa tahun, bahkan ada yang puluhan tahun objek dan daya tarik wisata yang demikian membutuhkan pengkajian secara mendalam untuk dipasarkan. 3. Non Recoverable; destinasi wisata mempunyai sifat dan perilaku pemulihan yang tidak sama. Pemulihan tergantung dari faktor dalam genotype dan faktor luar phenotype. Pada umumnya pemulihan terjadi dalam waktu yang panjang. Bahkan ada objek dan daya tarik wisata yang tidak bisa dipulihkan 4. Non substitutable: destinasi atau daya tarik wisata bisa digantikan dengan destiansi yang lain, karena masing-masing memiliki keunikan dan daya tarik yang berbeda. Lebih lanjut Cooper dkk 1995, menyatakan ada 4 komponen yang harus dimiliki oleh sebuah daya tarik wisata : 1. Attraksi attractions, seperti alam yang menarik, kebudayaan daerah yang menawan, dan seni-seni pertunjukan. 2. Aksesibilitas accessibilities, seperti terpenuhinya komponen transportasi untuk menuju objek wisata. 3. Amenitas amenities, seperti tersedianya unsur penunjang pariwisata yaitu akomodasi, restoran dan lain-lain. 4. Ancillary service : organisasi kepariwisataan yang dibutuhkan untuk pelayan wisatawan.

2.2.4 Pengelolaan