WAHYU CONDRO SAPUTRO C 9407077

(1)

commit to user

i

PENGEMBANGAN OBYEK WISATA ATLANTIC DREAMLAND SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI KOTA SALATIGA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memeperoleh Gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata

Oleh

WAHYU CONDRO SAPUTRO C 9407077

PROGRAM DIPLOMA III USAHA PERJALANAN WISATA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

commit to user


(3)

commit to user


(4)

commit to user

iv MOTTO

Kehidupan seseorang tidak berakhir saat dia gagal atau dikalahkan, kehidupannya berakhir saat dia berhenti dan tidak mau berjuang lagi.

( Galatia 6 : 9 )

Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain, orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa sulit tetap tegar, tidak membiarkan dirinya

hanyut dalam kesedihan dan keputus asaan. ( Wahyu Condro Saputro )


(5)

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Dengan setulus hati penulis persembahkan Tugas Akhir ini untuk :

1. Ibu ku ENDANG SWR S.Pd. tercinta yang selalu memberikan dukungan baik secara moral maupun moril, selalu memberikan kasih sayang yang tiada akhir dan doa yang sangat luar biasa.

2. Kakak ku DEWI dan KRISTIN tersayang yang telah memberikan dukungan, semangat disaat penulis putus asa.


(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia, rahmat, berkat, serta tuntunan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik dan tanpa halangan serta hambatan. Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam menyelesaikan studi bagi mahasiswa Program DIII Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret. Penulis menyadari tanpa bantuan dari beberapa pihak, tugas akhir ini tidak mungkin dapat terselesaikan dengan baik.

Selama proses penelitian yang melelahkan hingga pengolahan data, penulis telah melibatkan banyak pihak yang sangat membantu sehingga terselesaikannya penelitian ini, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa yang telah mengijinkan dan mengesahkan tugas akhir ini.

2. Ibu Dra. Isnaini Wijaya Wardani.MPd., selaku ketua Program DIII Usaha Perjalanan Wisata yang telah memberi petunjuk dan saran serta pengarahan yang sangat berharga sehingga dapat terselesainya penulisan Tugas Akhir ini. 3. Ibu Umi Yuliati, SS Hum, selaku pembimbing pertama. Terima kasih atas

kesediaan waktu, ketelitian, semangat, bimbingan, dan dukungan bagi penulis untuk memberikan yang terbaik sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. 4. Ibu Tiwuk Kusuma Hastuti, S.S M.Hum, selaku pembimbing kedua atas

waktu dan saran untuk memberikan bimbingan penulisan tugas akhir.

5. Seluruh dosen dan staf Program Studi Usaha Perjalanan Wisata yang telah banyak memberikan ilmu, motivasi serta pengalaman yang berarti selama kuliah.

6. Mbak Ifa, selaku bagian tata usaha DIII usaha perjalanan wisata yang telah membantu penulis dalam pembuatan surat ijin yang berhubungan dengan penyelesaian tugas akhir.

7. Ibu tercinta yang telah memberikan kasih sayang, perhatian, dukungan, dan doa yang tiada hentinya bagi penulis, serta kakak ku yang selalu memberikan


(7)

commit to user

vii

8. Kakak ku Diah S.Pd yang telah memberi dukungan dan menyediakan fasilitas bagi penulis.

9. Teman-teman Kos (Majid, Agus, Nanda, Bowo, Kaesya, Adit, Novan, Didit, Riska, Heru, Aldi) yang telah banyak memberi kenangan manis, tawa, motivasi, dan masukan di dalam menjalani studi.

10.Teman-teman DIII Usaha Perjalanan Wisata 2007, terima kasih atas kebersamaannya selama ini, dukungan dan semangat kalian sangat berarti bagi penulis.

11.Krisnawati yang selalu memberikan semangat, kekuatan dan dukungan di saat penulis putus asa.

12.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penulisan tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan dan banyak kekurangan, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Surakarta, Oktober 2011


(8)

commit to user

viii ABSTRAK

Wahyu Condro Saputro, 2011. Pengembangan Obyek Wisata Atlantic Dreamland Sebagai Daya Tarik Wisata Di Kota Salatiga. Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Laporan Tugas Akhir ini bertujuan mengkaji tentang rumusan masalah yaitu Potensi apa yang dimiliki obyek wisata Atlantic Dreamland sebagai daya tarik wisata di Kota Salatiga? Bagaimana usaha pengembangan yang bisa dilakukan oleh pengelola untuk kemajuan obyek wisata Atlantic Dreamland? Bagaimana pemasaran yang dilakukan oleh pengelola obyek wisata Atlantic Dreamland?

Penulisanan laporan tugas akhir ini disusun menggunakan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka, observasi lapangan dan wawancara langsung dengan berbagai narasumber. Penulisan laporan tugas akhir ini disajikan secara deskriptif, kemudian data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Atlantic Dreamland memiliki beberapa potensi – potensi yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik di Kota Salatiga dan memiliki beberapa tujuan yaitu, sebagai pelayanan jasa yang di berikan kepada publik dalam bentuk daerah tujuan wisata, dengan berbagai atraksi wisata yang dapat ditemukan hanya dalam satu obyek wisata.

Kesimpulan dari penulisan Tugas Akhir ini yaitu Atlantic Dreamland telah berusaha memberikan kontribusinya terhadap eksistensinya dunia pariwisata di Indonesia khususnya di Kota Salatiga. Atlantic Dreamland mempunyai banyak potensi yang dapat berkembang dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan antara lain : Water Boom, Mini Car, Flying Fox, Berkuda dan lainnya. Pengelola Atlantic Dreamland memiliki dua cara pengembangan yaitu 1. usaha pengembangan ke dalam, usaha pengembangan ke dalam adalah usaha pengembangan yang tertuju pada pembinaan dan pelatihan SDM, perawatan, penambahan wahana dan perluasan lahan. 2. Pengembangan ke luar adalah usaha pengembangan yang cenderung mempromosikan potensi yang ada dengan membina kerjasama dengan instansi lain.


(9)

commit to user

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Kajian Pustaka ... 5

F. Metode Penelitian ... 9

1. Lokasi Penelitian ... 9

2. Teknik Pengumpulan Data... 9

3. Tehnik Analisa Data ... ... 11

I. Sistematika Penelitian ... 12

BAB II GAMBARAN UMUM KEPARIWISATAAN KOTA SALATIGA A. Sejarah Kota Salatiga ... 13

B. Visi dan Misi Kota Salatiga ... 17

C. Kondisi Geografis Kota Salatiga ... 19

1. Letak Geografis ... 19

2. Batas Wilayah ... 20


(10)

commit to user

x

D. Potensi dan Produk Kepariwisataan Kota Salatiga ... 22

1. Potensi Wisata Salatiga ... 22

2. Produk Kepariwisataan Salatiga ... 26

BAB III PENGEMBANGAN ATLANTIC DREAMLAND SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI KOTA SALATIGA A. Gambaran Umum Obyek Wisata Atlantic Dreamland ... 28

B. Potensi di Atlantic Dreamland …………... 30

C. Data Kunjungan Wisatawan ... 47

D. Pengembangan Obyek Wisata Atlantic Dreamland dilihat dari 4 A ... 49

E. Usaha Pengembangan Obyek Wisata Atlantic Dreamland ... 56

F. Pemasaran Obyek Wisata Atlantic Dreamland ... 58

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan... 62

B. Saran... 64

DAFTAR PUSTAKA... 65


(11)

commit to user

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Peta Wisata Kota Salatiga... 67

- Gambar 1 Peta Wisata Kota Salatiga... 67

Lampiran 2 Peta Atlantic Dreamland... 68

- Gambar 2 Peta Atlantic Dreamland... 68

Lampiran 3 Foto Brosur Atlantic Dreamland... 69

- Gambar Brosur Atlantic Dreamland... 69

Lampiran 4 Foto Atlantic Dreamland... 70

- Gambar 4 Pintu Masuk Dreamland... 70

- Gambar 4 Ruang Istirahat Kru bus... 70

- Gambar 5 Kantin... 71

- Gambar 6 Konter Penjualan Tiket Terusan dan Sovenir... 71

Lampiran 4 Daftar Nama Informan... 72


(12)

PENGEMBANGAN OBYEK WISATA

ATLANTIC DREAMLAND SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI KOTA SALATIGA

Wahyu Condro Saputro1

Umi Yuliati, S.S.M Hum2 Tiwuk Kusuma Hastuti, S.S.,M.Hum3

ABSTRAK

2011. Pengembangan Obyek Wisata Atlantic Dreamland Sebagai Daya Tarik Wisata Di Kota Salatiga. Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Laporan Tugas Akhir ini bertujuan mengkaji tentang rumusan masalah yaitu Potensi apa yang dimiliki obyek wisata Atlantic Dreamland sebagai daya tarik wisata di Kota Salatiga? Bagaimana usaha pengembangan yang bisa dilakukan oleh pengelola untuk kemajuan obyek wisata Atlantic Dreamland? Bagaimana pemasaran yang dilakukan oleh pengelola obyek wisata Atlantic Dreamland?

Penulisanan laporan tugas akhir ini disusun menggunakan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka, observasi lapangan dan wawancara langsung dengan berbagai narasumber. Penulisan laporan tugas akhir ini disajikan secara deskriptif, kemudian data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Atlantic Dreamland memiliki beberapa potensi – potensi yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik di Kota Salatiga dan memiliki beberapa tujuan yaitu, sebagai pelayanan jasa yang di berikan kepada publik dalam bentuk daerah tujuan wisata, dengan berbagai atraksi wisata yang dapat ditemukan hanya dalam satu obyek wisata.

1

Mahasiswa Jurusan DIII Usaha Perjalanan Wisata dengan NIM C9407007

2

Dosen Pembimbing I

3

Dosen Pembimbing I

Kesimpulan dari penulisan Tugas Akhir ini yaitu Atlantic Dreamland telah berusaha memberikan kontribusinya terhadap eksistensinya dunia pariwisata di Indonesia khususnya di Kota Salatiga. Atlantic Dreamland mempunyai banyak potensi yang dapat berkembang dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan antara lain : Water Boom, Mini Car, Flying Fox, Berkuda dan lainnya. Pengelola Atlantic Dreamland memiliki dua cara pengembangan yaitu 1. usaha pengembangan ke dalam, usaha pengembangan ke dalam adalah usaha pengembangan yang tertuju pada pembinaan dan pelatihan SDM, perawatan, penambahan wahana dan perluasan lahan. 2. Pengembangan ke luar adalah usaha pengembangan yang cenderung mempromosikan potensi yang ada dengan membina kerjasama dengan instansi lain.


(13)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di Indonesia pariwisata telah menampilkan peranannya dengan nyata dalam memberikan kontribusi terhadap kehidupan ekonomi, sosial dan budaya bangsa. Kesempatan kerja bagi orang-orang trampil dibidang ini makin bertambah jumlahnya, pendapatan negara dari sektor pajak dan devisa makin bertambah, keadaan sosial masyarakat yang terlibat dalam sektor ini makin baik. Kebudayaan bangsa makin memperoleh apresiasi. Pariwisata hakekatnya berlandaskan pada keindahan alam, flora dan fauna, air laut khatulistiwa yang hangat sepanjang masa, kebudayaan multi etnis, adat istiadat, busana dan makanan, way of life yang ramah, situs dengan benda-benda sejarah purbakala dan sebagainya ( Nyoman S. Pendit 1965 : 5 ).

Keindahan alam dan keanekaragaman budaya yang ada, menjadikan Jawa Tengah terkenal akan obyek wisata, baik itu obyek wisata alam, buatan maupun budaya. Selain untuk menjadi kelangsungan hidup para pelaku wisata, pendapatan dari obyek-obyek wisata dapat meningkatkan pemasukan bagi pemerintah daerah khususnya dan pemerintah pusat pada umumnya. Untuk kelancaran pengembangan pariwisata diperlukan beberapa pendorong yang penting antara lain : akses jalan yang baik, transportasi darat, laut, udara dan


(14)

commit to user

akomodasi sebagai sarana yang tidak kalah pentingnya dalam pengembangan pariwisata.

Pengelola kegiatan pariwisata sangat diperlukan dalam rangka membuat para wisatawan untuk tinggal lebih lama di daerah tujuan wisata dan bagaimana agar wisatawan membelanjakan uang sebanyak-banyaknya selama melakukan kegiatan wisata. Makin lama wisatawan tinggal di suatu tempat akan meningkatkan pengeluaran mereka, sehingga akan meningkatkan perusahaan jasa transportasi, hiburan, akomodasi dan jasa lainnya ( Dyah Sekarsari, 2005 : 1 ).

Banyak obyek wisata yang perlu dikembangkan agar mendatangkan para wisatawan. Obyek yang berada di Jawa Tengah khususnya di Salatiga memiliki beberapa obyek yang menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan. Salah satu sektor potensial yang diharapkan dapat mendongkrak pengembangan ekonomi masyarakat adalah sektor pariwisata. Ini didasarkan kepada pertimbangan ketersediaan potensi wisata, Kota Salatiga yang berada di titik persimpangan Joglosemar, di dukung kondisi udara yang sejuk hal itu akan membuat daya tarik tersendiri khususnya kepada wisatawan domestik maupun mancanegara.

Kota Salatiga merupakan salah satu daerah yang memiliki daya tarik wisata untuk dikunjungi. Obyek wisata yang memiliki daya tarik di Salatiga diantaranya Kopeng, Kali Pancur, Agro Wisata Camping Ground Salib Putih,Muncul atau Tirta Muncul, Kali Taman, Atlantic Dreamland, Air Sendang Senjaya dan masih banyak yang belum dikembangkan.


(15)

commit to user

Salah satu potensi wisata yang ada di Kota Salatiga yang sampai saat ini masih belum banyak dikenal oleh masyarakat luas adalah obyek wisata Atlantic

Dreamland. Obyek wisata Atlantic Dreamland ini dibangun di atas sebidang tanah dengan luas lebih kurang 5 hektar ini akan memberikan kepuasan dan kenyamanan bagi para wisatawan yang berkunjung.

Obyek wisata Atlantic Dreamland tergolong baru karena obyek ini belum lama berdiri. Obyek ini terletak di Tingkir, Salatiga yang berjarak 1 KM dari kota Salatiga. Di dalam obyek tersebut terdapat berbagai jenis fasilitas bermain anak, Flying Fox, juga dilengkapi dengan souvenir shop dan outlet makanan dan minuman, kantin, mushola, toilet dan parkir yang luas.

Produk wisata Atlantic Dreamland dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama pengelola obyek tersebut. Karena obyek wisata Atlantic

Dreamland ini merupakan sebuah produk wisata yang sangat bisa dikembangkan

dan dijual untuk dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Keadaan seperti ini memberi fenomena yang menarik bagi kepariwisataan di Kota Salatiga yang merupakan sebuah potensi untuk dikelola dan dikembangkan secara serius. Dengan adanya Atlantic Dreamland juga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar obyek.

Dengan berdasarkan semua latar belakang masalah yang telah disebutkan di atas, maka di ambil judul “Pengembangan Obyek Wisata Atlantic Dreamland Sebagai Daya Tarik Wisata Di Kota Salatiga”. Laporan ini disusun sebagai tugas akhir guna memenuhi sebagian persyaratan memperoleh


(16)

commit to user

gelar Ahli Madya di Program Pendidikan Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Universitas Sebelas Maret Surakarta.

A. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang, maka dapat dirumuskan beberapa pokok masalah sebagai berikut :

1. Potensi apa yang dimiliki obyek wisata Atlantic Dreamland sebagai daya tarik wisata di Kota Salatiga ?

2. Bagaimana pemasaran yang dilakukan oleh pengelola obyek wisata Atlantic Dreamland ?

3. Bagaimana usaha pengembangan yang bisa dilakukan oleh pengelola untuk kemajuan obyek wisata Atlantic Dreamland ?

B. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui potensi yang dimiliki obyek wisata Atlantic Dreamland agar dapat dikembangkan menjadi obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi wisatawan.

2. Mengetahui usaha pengembangan obyek wisata Atlantic Dreamland sebagai daya tarik wisata di Kota Salatiga.


(17)

commit to user

C. Manfaat Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian diharapkan dapat memberikan hasil penelitian memberikan manfaat antara lain sebagai berikut:

1. Manfaat praktis

Penulis dapat mengetahui dan mencoba menuliskan dari teori yang didapat dan dapat memberikan suatu gambaran mengenai potensi wisata yang ada di Kota Salatiga khususnya obyek wisata Atlantic Dreamland dan juga bisa dijadikan bahan referensi bagi pembaca.

2. Manfaat akademis

Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dengan keadaan yang sebenarnya. Dan juga data-data yang diperoleh penulis untuk dijadikan acuan dalam laporan penelitian.

D. Kajian Pustaka

1. Pengertian Pariwisata

Pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan dalam sementara waktu, dari suatu tempat ke tempat yang lain, dengan maksud dan tujuan bukan untuk perusahaan (business) atau mencari nafkah ditempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata sebagai konsumen yang menikmati perjalanan tersebut guna untuk bertamasya atau rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beranekaragam (Oka A.Yoeti,1983;109).


(18)

commit to user

Menurut UU No. 1 Pasal 1 Tahun 2009 secara jelas dan tegas menyatakan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.

Saat ini pariwisata sudah dipandang sebagai bisnis yang banyak mendatangkan uang maupun devisa oleh semua bangsa. Negara-negara seperti Amerika Serikat, Swiss, Spanyol dan lain-lain menempatkan hasil devisa dari sector pariwisata diurutan tertinggi sumber keuangan mereka. Bahkan Indonesia pariwisata juga merupakan penyumbang devisa terbesar disamping sector lain.

Sebenarnya apa “Pariwisata” itu sendiri akan kami jelaskan dalam bab ini

termasuk obyek atraksi wisata yang mendukung sektor pariwisata ini. Sebenarnya pariwisata Indonesia tidak kalah dengan pariwisata dinegara lain, hal ini dibuktikan dengan adanya berbagai macam obyek wisata yang berupa wisata alam maupun wisata budaya yang terbanyak di seluruh dunia. Jika obyek ini dikelola dengan baik maka sumber devisa di Indonesia akan semakin meningkat.

Pariwisata menyangkut segala kegiatan dan hal-hal yang diperlukan wisatawan. Berbagai ragam kegiatan dan keperluan itu menyangkut aspek pemerintah, swasta, alam dan masyarakat yang saling kait-mengkait dan saling menunjang dalam rangka memberikan jasa pelayanan yang memadai kepada para wisatawan. Pariwisata bertujuan untuk memperkenalkan kebudayaan, keindahan alam dan kepribadian Indonesia sekaligus membantu meningkatkan pendapatan


(19)

commit to user

masyarakat dan membuka kesempatan wisatawan dalam negeri untuk mengenal tanah airnya sendiri (Oka A.Yoeti,1983,110).

2. Pengertian Wisatawan

Wisatawan Berasal dari bahasa sansekerta yang berasal dari kata “ wisata” yang berarti perjalanan, ditambah dengan akhiran “ wan” berarti orang yang melakukan perjalanan (Musanef, 1995 : 14).

Menurut Chafied Fandeli mengatakan bahwa Wisatawan adalah seseorang yang terdorong oleh sesuatu atau beberapa keperluan melakukan perjalanan atau persinggahan sementara diluar tempat tinggalnya untuk jangka waktu lebih dari 24 jam tidak dengan maksud untuk mencari nafkah (Chafied Fandeli, 1995:58).

3. Pengertian Obyek Wisata

Obyek wisata menurut Musanef adalah tempat atau keadaan alam yang mempunyai sumber daya wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik wisata dan diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi oleh wisatawan.

Daya Tarik Wisata menurut UU No. 5 Pasal 1 adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.


(20)

commit to user

Menurut H. Kodhyat Ramaini dalam “ Kamus Pariwisata dan Perhotelan” obyek wisata dikelompokan menjadi :

a. Obyek wisata alam adalah sumber daya alam yang berpotensi serta mempunyai daya tarik bagi wisatawan.

b. Obyek wisata budaya adalah obyek wisata dengan daya tarik yang bersumber pada obyek kebudayaan seperti peninggalan budaya, sejarah, museum, atraksi-atraksi kesenian, peristiwa-peristiwa khusus, serta obyek-obyek lain berkaitan dengan obyek wisata budaya.

c. Obyek wisata tirta adalah kawasan perairan yang dapat digunakan untuk rekreasi maupun olahraga air, dilengkapi dengan segala macam fasilitas pendukungnya.

4. Pengertian Potensi

Potensi adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan, kekuatan, kemampuan, kesanggupan daya (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1995 : 784).

Potensi di daerah tujuan wisata di pengaruhi adanya 4 pendekatan yang lebih dikenal dengan istilah 4 A, antara lain :

a. Atraksi

Atraksi merupakan kemudahan untuk mencapai daerah tujuan wisata,yang dapat dinikmati oleh wisatawan ditempat tujuan yang merupakan sasaran para wisatawan datang berkunjung.


(21)

commit to user

Sarana yang memberikan kemudahan untuk mencapai daerah tujuan wisata,yang mana tempat tersebut mudah dijangkau dan sarana yang diperlukan wisatawan mudah ditemukan.

c. Amenitas

Tersedianya fasilitas pendukung ditempat tujuan wisata untuk memudahkan wisatawan sebelum berkunjung seperti : penginapan, restoran, hiburan, transportasi lokal, alat komunikasi, fasilitasperbankan, fasilitas kesehatan dan lainya.

d. Aktivitas

Aktivitas adalah kegiatan yang dapat dilakukan oleh wisatawan selama tinggal di daerah tujuan wisata.

F. Metode Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini di Obyek Wisata Atlantic Dreamland yang terletak di Jl. Soekarno-Hatta No. 303, Isep-Isep, Salatiga. Telp / Fax : 0298-322157 , 323014 / (0298)314695 . Yang berjarak 1km dari pusat kota Salatiga.

2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam menyusun laporan tugas akhir ini penulis mengumpulkan data dengan metode pengumpulan data, antara lain :


(22)

commit to user

a. Observasi

Observasi adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan jalan mengamati, meneliti atau mengukur kejadian yang sedang berlangsung. Dengan cara ini data yang diperoleh adalah data faktual dan aktual dalam arti data yang dikumpulkan diperoleh pada saat peristiwa berlangsung. Dalam penelitian ini observasi di lakukan di obyek wisata Atlantic Dreamland pada bulan Mei sampai dengan Juni. Observasi dilakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum masalah yang dikaji sehingga penelitian akan terarah untuk mendapatkan deskripsi nyata tentang permasalahan yang akan dibahas.

b. Wawancara

Penulis mencari data melalui wawancara dengan cara melakukan tanya jawab dengan beberapa pegawai di obyek wisata Atlantic Dreamland, sebagai narasumber adalah mas Dwi Hartanto sebagai Supervisor Marketing di obyek wisata Atlantic Dreamland, dan juga Dewi merupakan wisatawan yang berkunjung di obyek wisata Atlantic Dreamland.

c. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah metode pengumpulan data yang ditujukan untuk memperoleh data-data yang akurat dari mengkaji buku-buku literatural yaitu mengutip bagian yang kiranya mempunyai kaitan langsung dengan judul masalah. Studi pustaka merupakan data pendukung yang dapat digunakan sebagai acuan pembahasan permasalahan dalam penelitian baik segi instansi terkait maupun yang lain melalui buku-buku untuk mendapatkan informasi secara menyeluruh.


(23)

commit to user

Studi Pustaka yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara membaca buku dan tulisan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dan data yang diperoleh dari buku-buku teori, perpustakaan Laboraturium Tour DIII Usaha Perjalanan Wisata maupun informasi dari pihak Obyek Wisata Atlantic

Dreamland dan Dinas Pariwisata Kota Salatiga.

d. Studi Dokumen

Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang ditunjukan untuk memperoleh data secara langsung dari tempat penelitian meliputi laporan kegiatan berupa gambar, foto, brosur dan data yang relevan untuk penelitian.

3. Teknik Analisis Data

Setelah data yang diperlukan terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa. Pada tahap ini data yang dikumpulkan dimanfaatkan guna menjawab persoalan yang diajukan di dalam rumusan masalah. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode diskriptif kualitatif adalah penelitian yang berusaha mendiskriptifkan atau menggambarkan atau melukiskan fenomena atau hubungan antar fenomena yang diteliti secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.


(24)

commit to user

BAB II

GAMBARAN UMUM KEPARIWISATAAN KOTA SALATIGA

A. Sejarah Kota Salatiga

Kota Salatiga adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Tengah. Kota ini berbatasan sepenuhnya dengan Kabupaten Semarang. Salatiga terletak 49 km sebelah Selatan Kota Semarang atau 52 km sebelah Utara Kota Surakarta, dan berada di jalan negara yang menghubungan Semarang-Surakarta. Salatiga terdiri atas 4 kecamatan, yakni Argomulyo, Tingkir, Sidomukti, dan Sidorejo. Salatiga terletak di ketinggian 750-850 mdpl, dan terletak di lereng timur Gunung Merbabu yang membuat daerah Salatiga menjadi lebih sejuk. Pemandangan Gunung Ungaran, Gunung Telomoyo, dan Gunung Merbabu yang indah membuat Salatiga menjadi daerah yang indah dan spektakuler. Seluruh wilayah Salatiga dibatasi oleh Kabupaten Semarang, antara lain di bagian Utara berbatasan dengan Kecamatan Tuntang dan Kecamatan Pabelan, di bagian Selatan berbatasan dengan Kecamatan Tengaran, di bagian Barat berbatasan dengan Kecamatan Tuntang dan Kecamatan Getasan, di bagian Timur berbatasan dengan Kecamatan Tengaran dan Kecamatan Pabelan ( Wikipedia.com/sejarah salatiga ).

Menurut Sartono Kartodirdjo (1992), sejarah merupakan pengalaman kolektif dari suatu bangsa. Berpangkal dari pengertian sejarah itu, suatu daerah akan mengukir makna penting dalam sejarahnya apabila masyarakat pendukungnya mampu berkiprah mempertahankan kehidupan dalam waktu yang cukup panjang. Usaha itu harus dibarengi pengungkapan pengalaman kolektif


(25)

commit to user

yang dimiliki sejak munculnya sampai sekarang. Namun penulusuran terhadap bukti – bukti sejarah suatu daerah bukanlah hal yang mudah dilakukan, karena selain peristiwanya sudah jauh dari masa kini juga karena sumber sejarahnya semakin langka.

Penuluran Hari Jadi Salatiga menjadi masalah yang panjang karena banyak faktor yang menghadang. Kelangkaan sumber sejarah lokal Salatiga merupakan faktor menonjol yang mengakibatkan kabut sejarah lokal Salatiga tetap menjadi misteri yang membayang. Tetapi bagaimanapun adanya, usaha untuk memulai langkah kearah pemahaman hari jadi ini merupakan hal yang sangat menggembirakan. Ada beberapa sumber yang dijadikan dasar untuk mengungkap asal-usul Salatiga, yaitu yang berasal dari cerita rakyat, prasasti maupun penelitian dan kajian yang cukup detail. Dari beberapa sumber tersebut Prasasti Plumpungan-lah yang dijadikan dasar asal-usul Kota Salatiga. Berdasarkan prasasti ini Hari Jadi Kota Salatiga dibakukan, yakni tanggal 24 Juli 750 Masehi yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Tingkat II Kota Salatiga Nomor 15 Tahun 1995 tentang Hari Jadi Kota Salatiga. Prasasti Plumpungan, cikal bakal lahirnya Salatiga, tertulis dalam batu besar berjenis andesit berukuran panjang 170cm, lebar 10cm dengan garis lingkar 5 meter yang selanjutnya disebut Prasasti Plumpungan.Berdasar prasasti di Dukuh Plumpungan, Desa Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo, maka Salatiga sudah ada sejak tahun 750 Masehi, pada waktu itu Salatiga merupakan perdikan. Perdikan artinya suatu daerah dalam wilayah kerajaan tertentu. Daerah ini dibebaskan dari segala kewajiban pajak atau upeti karena daerah tersebut memiliki kekhususan tertentu, daerah tersebut harus


(26)

commit to user

digunakan sesuai dengan kekhususan yang dimiliki. Wilayah perdikan diberikan oleh Raja Bhanu meliputi Salatiga dan sekitarnya. Menurut sejarahnya, di dalam Prasasti Plumpungan berisi ketetapan hukum, yaitu suatu ketetapan status tanah perdikan atau swantantra bagi Desa Hampra. Pada zamannya, penetapan ketentuan Prasasti Plumpungan ini merupakan peristiwa yang sangat penting, khususnya bagi masyarakat di daerah Hampra. Penetapan prasasti merupakan titik tolak berdirinya daerah Hampra secara resmi sebagai daerah perdikan atau swatantra. Desa Hampra tempat prasasti itu berada, kini masuk wilayah administrasi Kota Salatiga. Dengan demikian daerah Hampra yang diberi status sebagai daerah perdikan yang bebas pajak pada zaman pembuatan prasasti itu adalah daerah Salatiga sekarang ini. Dahulu para pakar telah memastikan bahwa penulisan Prasasti Plumpungan dilakukan oleh seorang citralekha disertai para pendeta (resi). Raja Bhanu yang disebut-sebut dalam prasasti tersebut adalah seorang raja besar pada zamannya yang banyak memperhatikan nasib rakyatnya (Sumber: Martinus Maria Sukarto Karto Atmojo,1995 : 19 ).

Prasasti Plumpungan ditulis dalam Bahasa Jawa Kuno dan Bahasa Sansekerta. Tulisannya ditatah dalam petak persegi empat bergaris ganda yang menjorok ke dalam dan keluar pada setiap sudutnya. Pemberian tanah perdikan merupakan peristiwa yang sangat istimewa dan langka, karena hanya diberikan kepada desa-desa yang benar-benar berjasa kepada raja. Untuk mengabadikan peristiwa itu maka raja menulis dalam Prasasti Plumpungan Srir Astu Swasti Prajabhyah, yang artinya: "Semoga Bahagia, Selamatlah Rakyat Sekalian". Ditulis


(27)

commit to user

pada hari Jumat, tanggal 24 Juli tahun 750 Masehi (Sumber: Kantor Informasi dan Komunikasi Salatiga, 2005 ).

Pada masa kolonial Salatiga tercatat sebagai tempat ditandatanganinya perjanjian antara Pangeran Sambernyawa atau Raden Mas Said (kelak menjadi KGPAA Mangkunegara I) di satu pihak dan Kasunanan Surakarta dan VOC di pihak lain. Perjanjian ini menjadi dasar hukum berdirinya Kadipaten Mangkunegaran. Pada zaman penjajahan Belanda telah cukup jelas batas dan status Kota Salatiga, berdasarkan Staatsblad 1917 No. 266 Mulai 1 Juli 1917 didirikan Stadsgemeente Salatiga yang daerahnya terdiri dari 8 desa. Karena dukungan faktor geografis, udara sejuk dan letak yang sangat strategis, maka Salatiga cukup dikenal keindahannya di masa penjajahan Belanda, bahkan sempat memperoleh julukan "Kota Salatiga yang Terindah di Jawa Tengah".

Kota Salatiga adalah bekas stadsgemeente yang dibentuk berdasarkan

staadblad 1929 No. 393 yang kemudian dicabut dengan Undang-Undang No. 17

Tahun 1950 tentang pembentukan daerah-daerah kecil dalam lingkungan Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Ditinjau dari segi administratif pemerintah dikaitkan dengan kondisi fisik dan fungsi Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga yang memiliki luas sekitar 17,82 Km dengan 75% telah merupakan wilayah terbangun adalah tidak efektif. Berkat kesadaran bersama dan didorong kebutuhan areal pembangunan demi pengembangan daerah, muncul gagasan mengadakan pemekaran wilayah yang dirintis tahun 1983. Kemudian terealisir tahun 1992 dengan terbitnya Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 1992 yang menetapkan luas wilayah Salatiga menjadi sekitar 5.898 Ha dengan 4 Kecamatan


(28)

commit to user

yang terdiri dari 22 Kelurahan. Berdasarkan amanat Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah daerah, Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga berupah penyebutannya menjadi Kota Salatiga (Sumber: Kantor Informasi dan Komunikasi Salatiga, 2005 ).

B. Visi dan Misi Kota Salatiga

Visi dan misi Kota Salatiga menjadi pedoman, arah kebijakan pembangunan daerah yang dijabarkan dalam program dan kegiatan pembangunan. Dengan memperhatikan issue strategis, kondisi, potensi, dan masalah yang dihadapi, maka dirumuskan Visi dan Misi rencana pembangunan jangka menengah daerah 2007-2012 yaitu: Salatiga lebih maju dan Harmonis, dengan tata kelola pemerintahan yang lebih baik.

Perwujudan visi tersebut mengandung filosofi bahwa: 1. Salatiga Lebih Maju

Salatiga lebih maju yang artinya terwujudnya masyarakat dan Kota Salatiga yang lebih baik dalam lima tahun ke depan di berbagai aspek, mengandung makna bahwa pembangunan daerah senantiasa dilandasi keinginan bersama untuk mewujudkan Kota Salatiga yang lebih baik dengan didukung oleh SDM yang handal, berdaya saing serta pengelolaan pembangunan yang berkelanjutan sehingga mampu mengikuti tuntutan perkembangan kemajuan jaman.


(29)

commit to user

Harmonis artinya terwujudnya keserasian, keselarasan dan keseimbangan dalam pembangunan masyarakat dan Kota Salatiga. Mengandung makna bahwa dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan senantiasa memperhatikan keseimbangan material maupun spiritual sehingga terjalin hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara segenap pemangku kepentingan pembangunan dan memperoleh hasil pembangunan daerah yang sinergis, komprehensif dan menjadi kota tertata yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan estetika.

3. Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik

Tata kelola pemerintah yang baik artinya terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih, profesional, berwibawa dan bertanggung jawab, mengandung makna bahwa penyelenggaraan pemerintahan dilaksanakan dengan senantiasa berwawasan ke depan, terbuka, cepat tanggap, akuntabilitas, efektifitas, efisiensi, menjunjung tinggi supremasi hukum, mendorong partisipasi masyarakat dan memiliki komitmen pada lingkungan hidup.

Untuk mewujudkan Visi Kota Salatiga 5 (Lima) tahun ke depan dalam menghadapi era globalisasi dan tuntutan demokratisasi maka dijabarkan dalam misi sebagi berikut:

1. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih maju dari berbagai aspek Politik, Sosial Budaya, dan Ekonomi.

2. Mewujudkan prasarana dan saran kota yang lebih memadai. 3. Mewujudkan kota yang bersih, indah dan hijau.


(30)

commit to user

4. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

5. Mewujudkan ketertiban dan keamanan, dengan mengutamakan asas kepastian hukum, keterbukaan, bertanggung jawab, responsif dan partisipatif (Sumber : situs resmi: http://wwwpemkot-salatiga.go.id/).

C. Kondisi Geografis Kota Salatiga

1. Letak Geografis

Secara astronomis wilayah Kota Salatiga terbentang pada posisi antara

110.2.28’.37.79-11.32.39.79” BT dan antara 7.17’.4-7.23”.48” LS, yang diperhitungkan dari Meridian O Grenwich dan Eguator. Posisi semacam ini dan ditunjang oleh morfologi dan berupa pegunungan, menyebabkan Salatiga beriklim tropis yang mempuntai suhu rata-rata 23°-24° .

Secara geomorfologi terletak di daerah pedalaman Jawa Tengah, berada di kaki Gunung Merbabu dan gunung-gunung kecil lainnya. Disebelah Selatan terdapat Gunung Merbabu yang kakinya langsung berpadu dengan pegunungan Telomoyo dan pegunungan Gajah Mungkur. Perpaduan kaki kedua gunung itu membentuk batas Barat Daya Salatiga. Disebelah Utara terdapat Pegunungan Payung dan Rong. Sedangkan di sebelah Barat Laut berbatasan dengan Rawa Pening. Adanya kombinasi lereng dan kaki gunung itulah menyebabkan Salatiga terletak pada dataran yang nampaknya miring ke arah Barat. Tingkat kemiringan berkisar dataran dan sekaligus lereng, sehingga dapat dikatakan Salatiga merupakan dataran dan sekaligus lereng dari gunung dan pegunungan yang mengelilinginya.


(31)

commit to user

Secara administratif Kota Salatiga mempunyai 4 kecamatan dan 22 kelurahan atau desa. Adapun 4 kecamatan tersebut adalah Kecamatan Argomulyo, Kecamatan Tingkir, Kecamatan Sidomukti dan Kecamatan Sidorejo. Kota ini dilihat dari segi administratif pada tahun 1998 mempunyai luas 5.678,110 hektar.

Secara administrasi Kota Salatiga berada di Propinsi Jawa Tengah, di tengah-tengah wilatah Kabupaten Semarang. Salatiga mengalami beberapa perubahan luas wilayah. Perubahan wilayah yang terakhir terjadi pada tahun 1992 dan telah diresmikan pada tahun 1993. Pemekaran wilayah tersebut adalah dari 9 kelurahan, 1 kecamatan menjadi 9 kelurahan dan 13 desa, 4 kecamatan (Sumber : BPS, Kondisi Geografis Kotamadia Salatiga ).

2. Batas wilayah

Kota Salatiga dibatasi oleh desa-desa di wilayah kecamatan yang termasuk Kabupaten Dati II Semarang sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan wilayah Kecamatan Pabelan dan Kecamatan Tuntang, Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang.

b. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan wilayah Kecamatan Getasan dan Kecamatan Tengaran, Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang.

c. Sebelah Timur : Berbatasan dengan wilayah Kecamatan Pabelan dan Kecamatan Tengaran, Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang.


(32)

commit to user

d. Sebelah Barat : Berbatasan dengan wilayah Kecamatan Getasan dan Kecamatan Tuntang, Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang ( Sumber : BPS, Kondisi Geografis Kotamadia Salatiga ).

1. Pola Perkampungan

Pola perkampungan di Kota Salatiga sebagaimana pola perkampungan di daerah pegunungan menunjukkan pola perkampungan yang tidak teratur. Rumah- rumah dibangun terkesan tidak teratur, hal ini disebabkan keadaan kota Salatiga yang berlahan miring dan tidak datar atau bergelombang. Rumah- rumah penduduk secara fisik sudah banyak yang permanen yaitu temboknya terbuat dari batu bata, tetapi ada juga rumah penduduk yang semi permanen dan belum permanen. Rumah- rumah yang sudah permanen biasanya sudah berupa bangunan- bangunan yang telah mencontoh model- model asing.

Jenis bangunan yang berupa tempat ibadah di Kota Salatiga sebagian besar berupa masjid dan mushola, hal ini disebabkan oleh karena mayoritas masyarakat kota Salatiga beragama Islam, walaupun tempat ibadah lainnya seperti gereja, kuil, pura atau vihara juga ada. Pada umumnya letak tempat ibadah berada di tengah- tengah perkampungan atau pada tempat- tempat yang mudah dijangkau oleh masyarakat.

Disamping itu di kota ini juga terdapat banyak bangunan sekolah, baik sekolah negeri maupun swasta dari tingkat SD sampai Perguruan Tinggi. Misalnya saja Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), dan Akademi Manajemen dan Akuntansi (AMA).


(33)

commit to user

Bangunan yang berupa pertokoan juga tidak sedikit, kebanyakan berada di sepanjang jalan Jendral Sudirman dan sekitarnya, misalnya saja supermarket atau swalayan, Mall dan Pasar Raya I dan Pasar Raya II. Ada beberapa Rumah Sakit di kota ini dan beberapa Bank baik negeri maupun swasta yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Dengan demikian kota ini sudah cukup padat dan ramai dilihat dari wilayahnya yang tidak begitu besar (Sumber : BPS, Kondisi Geografis Kotamadia Salatiga ).

D. Potensi dan Produk Kepariwisataan Kota Salatiga

1. Potensi wisata Salatiga

Melihat dari potensi alam yang ada, terobosan pembangunan melalui berbagai kebijakan pembangunan ekonomi di Salatiga, serta penciptaan peluang ekonomi yang mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan ekonomi mutlak diperlukan. Demikian juga upaya untuk menemukan dukungan potensi sektoral selain sektor primer (sektor pertanian) merupakan langkah strategis yang perlu mendapat prioritas pengembangannya ke depan. Sektor pariwisata adalah salah satu sektor potensial yang dapat membantu pengembangan dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Di dukung dengan udara Salatiga yang sejuk maka akan membuat daya tarik tersendiri khususnya kepada wisatawan yang berkunjung di Salatiga ( http://www.google.com/kepariwisataan salatiga ).

Dalam rangka meningkatkan upaya pengembangan pariwisata yang memadai, perlulah langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mengembangkan secara berkelanjutan. Misalnya yang perlu dikembangkan dan dilestarikan, yaitu


(34)

commit to user

wisata alamnya dengan panorama pegunungan dan lingkungan kota yang berhawa sejuk. Dari sisi wisata sejarah, kota itu mempunyai sebuah prasasti simbol lahirnya kota dan banyak gedung-gedung sejarah bertebaran yang kini banyak dimanfaatkan sebagai gedung pemerintahan. Selain itu ada wisata budaya seperti tarian reok, tarian Jawa dan wayang kulit. Ditambah juga dengan wisata religius, dimana Salatiga sangat kompleks atas keanekaragaman tentang agama, bila mampu dikembangkan maka mempunyai nilai arti tersendiri. Dan juga ada wisata kuliner, antaranya makanan khas seperti enting-enting gepuk, kripik paru dan makanan-makanan kecil lain yang masih banyak. Serta peningkatan wisata pada sektor pembangunan seperti perdagangan, komunikasi, jasa, restoran dan perhotelan yang perlu ditingkatkan. Dari sekian banyak wisata ini, apabila mampu dipadukan menjadi satu wadah sebagai tempat wisata yang layak dikunjungi, dan dikelola secara baik dan profesional, maka Salatiga akan mempunyai daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung. Dengan demikian upaya nyata sangat diperlukan dalam meningkatkan ekonomi (http://www.google.com/kepariwisataan

salatiga ).

Kota Salatiga dikenal sebagai Kota Pendidikan, Olahraga, Perdagangan dan Transit Pariwisata. Banyak bangunan kuno tersebut dimanfaatkan untuk sekolah, kantor dan tempat tinggal. Salatiga memiliki keanekaragaman daya tarik wisata baik yang bersifat budaya,alam dan air. Obyek wisata tersebut antara lain :


(35)

commit to user

a. Prasasti Plumpungan

Prasasti Plumpungan terletak di dukuh Plumpungan, Kelurahan Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo. Prasasti Plumpungan ini berupa batu endesit berukuran panjang 170cm, Lebar 160cm, garis lingkar 5m, dengan berat kurang lebih 20 ton. Prasasti Plumpungan bertuliskan huruf Jawa kuno dan Sansekerta, merupakan cikal bakal lahirnya Salatiga sejak tahun 750 M, tepatnya hari jumat, tanggal 24 Juli tahun750 Masehi. Hari tersebut selanjutnya ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Salatiga.

b. Mapag Tanggal

Upacara Mapag Tanggal ini dilaksanakan setiap tanggal 1 Syuro dan bertempat di Makam Ki Hajar Sampurno, Dusun Sugihwaras, Kelurahan

Randuacir, Kecamatan Argomulyo. Proses ini diawali dengan ritual “ mandi kungkum “ disendang senjoyo. Ketika kungkum mereka membawa telur dan botol

kosong. Telur diyakini akan meramalkan nasib mereka pada satu tahun mendatang, sedangkan botol kosong yang nantinya akan diisi air ketika kungkum diyakini sebagai lambang besarnya rejeki dan keberuntungan yang akan diperoleh pada tahun tersebut. Beribu pengunjung datang dari berbagai pelosok nusantara untuk ngalap berkah Ki Hajar Sampurno ( Sumber : Arsip Dishubkombudpar Salatiga, Tentang Salatiga ).


(36)

commit to user

a. Desa Wisata Tingkir Lor

Tingkir Lor merupakan Desa Wisata dengan pemandangan yang indah dan alam yang bersih. Produk yang dihasilkan berupa makanan khas, kemilan dan konveksi yang sudah sangat dikenal. Bahkan sampai Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. Disini terdapat makam K.H. Wachid yang merupakan eyang dari Gusdur ( Sumber : Arsip Dishubkombudpar Salatiga, Tentang Salatiga ).

3.Wisata Air

a. Atlantic Dreamland

Atlantic Dreamland terletak di Desa Isep-Isep Salatiga merupakan kolam pemandian andalan Kota Salatiga yang menyediakan berbagai jenis fasilitas atau wahana permainan seperti kolam renang besar, waterboom, water toys, circullar track, jet coaster,carousel, boom-boom car, soft play, game center, water ball, battery car, balon loncat, ATV, flying fox, kuda poni, trampoline, dan lain-lain.

b.Kolam Renang Kalitaman

Kolam renang ini merupakan kolam renang tertua yang ada di Kota Salatiga. Kolam ini pernah dipakai sebagai salah satu arena renang kejuaraan PON pertama pada tahun 1948 yang diselenggarakan di Solo. Fasilitas yang tersedia dikolam ini antara lain kolam renang orang dewasa, kolam renang anak-anak, papan loncat indah, taman kanak-kanak-anak, ruang bilas, ruang ganti dan area khusus para orang tua untuk menunggu anak-anak yang sedang asyik mandi/berenang ( Sumber : Arsip Dishubkombudpar Salatiga, Tentang Salatiga ).

Kota Salatiga memiliki potensi dan produk kepariwisataan yang prospektif. Mengingat potensi tersebut maka Dinas Perhubungan, Komunikasi,


(37)

commit to user

Kebudayaan dan Pariwisata Kota Salatiga telah merancang dan menetapkan Salatiga sebagai Kota tujuan wisata, bukan lagi sekedar sebagai Kota transit wisata, maka sarana pariwisata, jasa pariwisata, obyek dan daya tarik wisata perlu dibenahi, dimodifikasi dan dikembangkan agar memiliki daya saing. Maka dari itu, Dinas Perhubungan, Komunikasi, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Salatiga mengajak seluruh komponen masyarakat terutama investor dan pelaku usaha kepariwisataan Dalam maupun Luar Negeri untuk berinvestasi di bidang kepariwisataan di Kota Salatiga.

2. Produk Kepariwisataan Salatiga

Kota Salatiga saat ini memiliki tempat yang direncanakan sebagai kawasan wisata yaitu Taman Wisata Salatiga terletak di Kelurahan Bugel yang berjarak 1,5 km dari pusat kota Salatiga, Cagar Budaya Prasasti Plumpungan di Kelurahan Kauman Kidul yang berjarak 1,5 km dari pusat Kota Salatiga dan Tempat Wisata Kuliner di Kelurahan Sidorejo Lor yang berjarak 0,5 km dari pusat Kota Salatiga. Selain itu, Kota Salatiga juga memiliki 144 Bangunan Cagar Budaya yang potensial menjadi obyek wisata yang terbesar di pusat kota, terutama sepanjang jalan Diponegoro.

Beberapa langkah strategis yang saat ini ditempuh untuk menarik investor dan pelaku usaha kepariwisataan untuk berinvestasi antara lain menyediakan lahan untuk kawasan pariwisata dan memberi kemudahan berupa ijin usaha kepariwisataan dengan tidak dipungut biaya. Produk-produk kepariwisataan yang


(38)

commit to user

berkembang di Kota Salatiga saat ini cukup mempunyai daya saing. Produk kepariwisataan di Kota Salatiga antara lain :

a. Usaha Jasa Pariwisata

Saat ini Kota Salatiga memiliki beberapa Biro dan Agen Perjalanan Wisata baik perjalanan darat maupun udara, usaha jasa impresariat (Event Organizer)

pramuwisata, jasa wedding.

b. Usaha Obyek dan Daya Tarik Wisata

Kota Salatiga memiliki beberapa jenis obyek wisata, baik obyek dan daya tarik wisata alam, obyek dan daya tarik wisata budaya maupun obyek dan daya tarik wisata buatan/minat khusus. Dari ketiga jenis obyek wisata tersebut, obyek wisata yang paling prospektif adalah obyek dan daya tarik wisata budaya seperti kesenian tradisional, tarian tradisional dan tradisi lainnya serta obyek dan daya tarik wisata buatan/minat khusus seperti kolam pemandian/kolam renang, kolam pemancingan ikan, tempat wisata belanja, wisata kuliner, tempat hiburan umum seperti karaoke, billiard, dan lain-lain.

c. Usaha Sarana Pariwisata

Selain jasa pariwisata dan obyek wisata, Kota salatiga juga memiliki berbagai jenis sarana pariwisata seperti hotel baik hotel berbintang maupun hotel melati, penginapan, restoran dan rumah makan (Sumber : Profil dan visualisasi potensi dan produk kepariwisataan Salatiga, Arsip Dishubkombudpar Salatiga).


(39)

commit to user

BAB III

PENGEMBANGAN ATLANTIC DREAMLAND SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI KOTA SALATIGA

A. Gambaran Umum Obyek Wisata Atlantic Dreamland

Atlantic Dreamland didirikan oleh seorang pengusaha yang berasal dari Boyolali yang bernama Santoso. Atlantic Dreamland dibangun di atas sebidang tanah dengan luas lebih dari 5 hektar ini merupakan sebuah taman hiburan keluarga konsepnya family juga bisa dikatakan seperti pulau impian. Atlantic

Dreamland sebagai obyek wisata edukatif menyediakan fasilitas-fasilitas yang tidak hanya menyenangkan tapi juga mendidik. Para wisatawan akan dimanjakan dengan aneka permainan berskala nasional bahkan internasional.

Atlantic Dreamland Salatiga adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata, yang didirikan sejak bulan Juni tahun 2008. Atlantic

Dreamland menyediakan sarana rekreasi, hiburan dan permainan bagi keluarga. Nama Atlantic Dreamland sendiri berasal dari dua suku kata ATLANTIC dan

DREAMLAND. ATLANTIC berupa singkatan dari Arena Taman Liburan Andalan

Salatiga Cebongan. Sementara itu DREAMLAND diambil dari bahasa Inggris yang berarti Taman Impian. Arena Bermain dengan status kepemilikan modal swasta ini memiliki 16 wahana permainan, yang sejak berdiri hingga akhir tahun 2010 telah dikunjungi oleh 329.953 pengunjung. Perusahaan yang memiliki jumlah karyawan tetap sebanyak 56 orang dan freelance 25 orang ini


(40)

commit to user

mengharapkan agar jumlah pengunjung Atlantic Dreamland akan terus bertambah setiap tahunnya.

Selain fasilitas bermain Atlantic Dreamland juga dilengkapi dengan

souvenir shop, outlet makanan dan minuman, kantin, mushola, ruang p3k dan toilet juga disertai area parkir yang luas demi kenyamanan wisatawan. Atlantic

Dreamland berlokasi di kota Salatiga tepatnya di JL.Soekarno-Hatta, lokasi yang sangat strategis memberikan kemudahan bagi wisatawan untuk berkunjung dan menikmati fasilitas yang disediakan.

Obyek wisata Atlantic Dreamland memiliki beberapa tujuan yaitu, sebagai pelayanan jasa yang diberikan kepada publik dalam bentuk Daerah Tujuan Wisata (DTW), dengan berbagai atraksi wisata yang dapat ditemukan hanya dalam satu obyek wisata yang ditunjang dengan berbagai fasilitas yang mendukung. Disamping itu, sebagai salah satu cara yang dilakukan pengelola dalam mengentaskan kemiskinan dengan merekrut tenaga ahli yang dapat berkecimpung di dunia pariwisa ( Observasi pada tanggal 14 Mei 2011 ).

Obyek wisata Atlantic Dreamland memiliki visi dan misi untuk perkembangan ke depan. Adapun visi dan misi nya adalah :

1. Visi

Menjadi wahana rekreasi keluarga terbesar dan terlengkap di Kota Salatiga 2. Misi

a. Menambah wahana permainan anak-anak dengan kualitas dan standar keamanan yang tinggi.


(41)

commit to user

b. Bekerjasama dengan perusahaan dan instansi terkait dalam pengembangan pariwisata di Kota Salatiga

c. Menyediakan sarana dan prasarana sebagai tempat penyelenggaraan event-event di Kota Salatiga

( Sumber : wawancara dengan Dwi Hartanto, Supervisor Marketing, Tanggal 14 Mei 2011 )

B. Potensi – Potensi Yang Terdapat Di Obyek Wisata Atlantic Dreamland

Obyek wisata Atlantic Dreamland terletak di Desa Isep-Isep, Kota Salatiga. Untuk mencapai daerah tujuan wisata ini tidak sulit, karena dengan tersedianya berbagai macam transportasi untuk menuju ke obyek Atlantic

Dreamland sangat mudah dicari. Serta didukung dengan akses jalan menuju obyek yang bagus, juga karena lokasi obyek itu sendiri terletak di jalan utama Surakarta-Semarang. Itulah yang menjadikan obyek ini terus digali potensinya karena mempunyai modal lokasinya yang strategis. Obyek wisata Atlantic

Dreamland juga menyediakan berbagai fasilitas wisata. Disamping harga tiket masuknya relatif murah, Atlantic Dreamland juga menyediakkan tiket terusan, fasilitas dari tiket terusan ini adalah wisatawan dapat menikmati berkali-kali wahana-wahana yang ada, namun juga ada wahana yang hanya bisa satu kali. Bila wisatawan ingin menikmati lagi, maka wisatawan juga harus membayar tiket wahana lagi. Adapun potensi wisata yang terdapat di obyek wisata Atlantic


(42)

commit to user

1. Arena Bermain

a. Battery Car

Gambar : Battery Car

(Sumber : Dokumen Pribadi,Sabtu 14 Mei 2011)

Battery Car merupakan salah satu sarana bermain untuk anak-anak, terdapat mobil-mobilan yang menggunakan tenaga baterai. Disini sudah disediakan jalur sendiri apabila ingin mencoba atau ingin mengendarai mobil-mobilan tersebut. Lintasanya tidak terlalu jauh tetapi hanya memutar di bagian yang sudah ditentukan dan permainan ini hanya dapat digunakan maksimal umur 5 tahun, apabila di atas 5 tahun petugas tidak memperbolehkan. Wisatawan khususnya anak-anak bisa mengendarai wahana ini sendiri. Harga tiket untuk permainan ini Rp 7.500 untuk 3 kali putaran. Namun bila wisatawan sudah


(43)

commit to user

membeli tiket terusan maka wisatawan diperbolehkan menaiki wanaha ini berulang- ulang.

b. Flying Fox

Gambar : Flying Fox

(Sumber : Dokumen Pribadi, Sabtu 14 Mei 2011)

Ada hal yang menarik dalam permainan Flying Fox di Atlantic Dreamland ini, selain meluncur dari atas tower setinggi 13 meter ini pengunjung akan dibawa melintasi hampir setengah arena wisata dan dapat melihat semua permainan dibawahnya dimana pengunjung melintas. Flying Fox yang dibangun ditempat ini dirancang sedemikian rupa oleh MPRO PROVIDER dan menjadi satu-satunya

Flying Fox terpanjang di kota abon ini. Disamping untuk anak-anak Flying Fox

ini juga dapat di nikmati oleh orang dewasa yang lintasan nya lebih tinggi dari lintasan anak-anak. Harga tiket untuk sekali meluncur,untuk yang pendek Rp 10.000,- dan untuk yang panjang Rp 15.000,-.


(44)

commit to user

c. Water Boom

Gambar : Water Boom

(Sumber : Dokumen Pribadi, 14 Mei 2011)

Water Boom adalah kolam renang dengan 5 buah papan seluncur dengan ketinggian mulai dari 3-12 meter dan dengan panjang lintasan antara 10-30 meter menjadi tantangan untuk menguji keberanian wisatawan dan Selalu dalam pengawasan 3 orang lifeguard. Wisatawan dapat bermain-main di kolam ini dengan diguyur air dari atas dan tersedia juga seluncuran yang berkelok-kelok. Fasilitas yang di sediakan di waterboom adalah kantin, kamar bilas, dan toilet. Untuk masuk di wahana ini wisatawan dikenakan tiket masuk seharga Rp 15.000,-.


(45)

commit to user

d. Jet Coaster

Gambar Jet Coaster

(Sumber : Dokumen Pribadi, Sabtu 14 Mei 2011)

Wahana Jet Coaster selain mengenalkan salah satu jenis alat transportasi ( kereta api ), wahana Jet Coaster ini juga sangat seru. Dengan lintasan yang berkelok, naik dan turun yang cukup tajam dan kecepatan yang cukup kencang wahana Jet Coaster dapat menguji mental wisatawan. Untuk menaiki wahana ini wisatawan dikenakan tiket sebesar Rp 6.000,-. Tetapi bagi wisatawan yang sudah membeli tiket terusan, wisatawan dapat menaiki wahana Jet Coaster berkali-kali.


(46)

commit to user

e. Water Ball

Gambar : Water Ball

(Sumber : Dokumen Pribadi, Sabtu 14 Mei 2011)

Wahana Water Ball adalah wahana berupa bola yang bisa dimasuki wisatawan sehingga wisatawan bisa berjalan di atas air tanpa takut basah. Bagi wisatawan yang menaiki wahana Water Ball ini tidak perlu takut tenggelam atau susah bernafas, karena didalam bola juga ada 1 pemandu yang sudah terlatih. Bola ini juga di isi dengan gas oksigen sehingga aman bagi para wisatawan yang menaikinya. Tidak hanya anak-anak yang boleh naik wahana Water Ball ini, tetapi orang dewasa juga diperbolehkan naik wahana ini. Untuk naik Water Ball ini wisatawan dikenakan tiket masuk seharga Rp 10.000,-. Bagi wisatawan yang sudah membeli tiket terusan wisatawan bisa menaiki berkali-kali.


(47)

commit to user

f. Bioskop 4 Dimensi

Gambar : Bioskop 4 Dimensi

(Sumber : Dokumen Pribadi, Sabtu 14 Mei 2011)

Bioskop 4 Dimensi adalah wahana paling baru yang ada di Atlantic Dreamland. Bioskop 4 Dimensi ini menyediakan 5 judul film seri terbaru. Selain menambah pengalaman wahana ini juga sarat dengan ilmu pengetahuan, tidak hanya dengan jenis film yang diputar, namun juga alur cerita yang sangat menarik dan mendidik. Seputar dunia air, dunia luar angkasa, dunia dinosaurus, dunia burung juga di sajikan bagi wisatawan. Dengan kapasitas 24 orang dewasa, dilengkapi dengan kipas angin untuk efek angin, efek cahaya serta efek


(48)

commit to user

gelembung yang siap menemani wisatawan saat menyaksikan film-film di Bioskop 4 Dimensi. Wisatawan dikenakan tiket masuk seharga Rp. 10.000,-.

g. Carousel

Gambar : Carousel

(Sumber : Dokumen Pribadi, Sabtu 14 Mei 2011)

Wahana Komidi Putar dengan 16 kursi dengan model replika aneka jenis satwa dalam goresan warna-warni cat yang menarik. Wahana Komedi Putar sangat cocok untuk menambah pengetahuan seputar dunia satwa bagi wisatawan khususnya anak-anak. Wahana ini digemari wisatawan terutama anak-anak karena model permainannya yang menarik dengan replika satwa dan sangat aman digunakan anak-anak. Wisatawan yang ingin menaiki wahana Caurosel ini dikenakan tiket seharga Rp 5.000,-.


(49)

commit to user

h. Balon Loncat

Gambar : Balon Loncat

(Sumber : Dokumen Pribadi, Sabtu 14 Mei 2011)

Wahana yang sangat digemari anak-anak, dengan luas sekitar 100m2 sehingga anak-anak merasa betah dalam melompat, berguling, dan berlarian. Aneka karakter balon yg lucu dengan warna-warni menarik siap menemani wisatawan yang bermain di balon loncat ini. Wisatawan dikenakan tiket masuk untuk balon loncat ini seharga Rp 5.000,-. Wisatawan yang sudah membeli tiket terusan, wisatawan dapat menaiki wahana ini berkali-kali.


(50)

commit to user

i. Kuda Poni

Gambar : Kuda Poni

(Sumber : Dokumen pribadi, Sabtu 14 Mei 2011)

Kuda Poni adalah satu-satunya wahana hewan yang ada di Atlantic Dreamland ini. Kuda poni juga digemari para wisatawan khususnya anak-anak karena bentuk kuda nya yang sangat lucu dan kecil maka anak-anak tidak merasa takut mendekati ataupun menaiki kuda poni ini. Wisatawan bisa menunggangi kuda poni mengelilingi atlantic dreamland dengan dipandu oleh petugas yang professional. Setelah lelah bermain, sambil istirahat wisatawan juga bisa menikmati naik kuda yang berbentuk kecil ini dan mengelilingi di arena atlantic dreamland. Selain mengenalkan jenis satwa ini, juga melatih keberanian dalam bermain dengan binatang. Untuk menunggangi kuda poni ini wisatawan hanya dikenakan tiket seharga Rp 10.000,-.


(51)

commit to user

j. Soft Play

Gambar : Soft Play

(Sumber: Dokumen pribadi, Sabtu 14 Mei 2011)

Arena Soft Play dengan ruangan AC, terdiri dari 3 lantai dengan luas ruangan 800m³. Dilengkapi dengan berbagai jenis permainan seperti : mandi bola,

flying fox mini, walk climbing, trampoline, titian tali, jembatan goyang, halang rintang, shuting ball, permainan huruf dan angka, serta papan seluncur. Para wisatawan khususnya anak-anak dapat bebas memilih permainan yang diinginkan, permainan ini dapat melatih kemandirian dan mental anak. Wisatawan bebas memilih untuk bermain di area soft play ini, disini anak-anak bukan hanya sekedar bermain, tetapi juga ada unsur mendidik. Untuk masuk di arena soft play ini wisatawan ddikenakan tiket seharga Rp 7.500,-


(52)

commit to user

k. Game Center

Gambar B.11 Game Center

(Sumber: Dokumen pribadi, Sabtu 14 Mei 2011)

Game Center adalah pusat berbagai permainan ketangkasan dengan seri permainan terbaru, yang tidak hanya melatih ketangkasan dan kelincahan anak, tetapi juga kecepatan dalam mengambil sebuah keputusan. Macam-macam permainan yang terdapat pada game center, antara lain Video Game, Game Motor,

Game Shoter dan Game-game ketangkasan lainnya. Bila wisatawan ingin

mencoba permainan di game center ini, maka wisatawan harus membeli koin. Karena semua jenis permainan disini memakai koin untuk memulai permainannya. Harga per koin untuk di game center ini Rp 2.000,-/ Coin.


(53)

commit to user

l. Bumper Car

Gambar : Bumper Car

(Sumber: Data pribadi, Sabtu 14 Mei 2011)

Dilengkapi dengan 7 unit bumper cars seri terbaru dan tempat yang luas, nyaman untuk dikendarai bagi wisatawan. Dilengkapi dengan safety belt untuk menunjang keamanan dan kenyamanan dalam bermain. Permainan bumper cars

ini digemari oleh anak-anak dan orang dewasa. Wisatawan dapat bersenggol-senggolan dengan mobil yang lain nya, permainan ini sangat seru dan mengasyikan. Bagi anak di bawah 5 tahun di wajibkan untuk di dampingi oleh orang dewasa, hal ini dimaksudkan untuk menjaga keselamatan wisatawan. Untuk naik bumper cars ini wisatawan dikenakan tiket dengan harga Rp 8.000,-.


(54)

commit to user

m. Circular Track

Gambar : Circular Track

(Sumber: Data pribadi, Sabtu 14 Mei 2011)

Wahana Cirrcular track ini pertama kali wahana yang ada di Pulau Jawa serta yang kedua di Indonesia, dengan tinggi 11 meter, dan panjang lintasan 22 meter. Circular track merupakan salah satu wahana yang bisa memacu adrenalin bagi kawula muda. Lintasan yang berbentuk hampir setengah lingkaran ini, bagi wisatawan yang menaiki wahana ini akan merasakan ayunan yang hebat. Itulah daya tarik permainan ini,karena memacu adrenalin wisatawan yang menaikinya. Disamping itu keselamatan wisatawan juga diutaman dan dijamin aman. Harga tiket untuk permainan ini adalah Rp 5.000,-.


(55)

commit to user

n. Bungee Trampoline

Gambar : Bungee Trampoline

(Sumber: Data pribadi, Sabtu 14 Mei 2011)

Wahana dengan system permainan dengan melontarkan tubuh putra-putri anda ke atas, dibantu dengan alat lontar seperti tali dan trampolin. Selain menambah sensasi baru, tentunya juga menumbuhkan keberanian anak dalam menghadapi ketinggian. Permainan ini bukan hanya anak-anak saja yang diperboleh, tetapi orang dewasa juga diperbolehkan menaiki wahana ini. Permainan ini dilengkapi perlengkapan yang sangat sesuai dengan Standart Nasional Indonesia pengelola sediakan bagi putra putri anda dan di bantu dengan tenaga ahli. Harga tiket permainan ini Rp 10.000,-.


(56)

commit to user

o. ATV

Gambar : ATV

(Sumber: Data pribadi, Sabtu 14 Mei 2011)

Salah satu permainan yang bisa digunakan untuk menguji ketangkasan dan keberanian wisatawan dalam berkendara melintasi jalur yang telah disediakan. Tersedia dua seri untuk anak-anak ( 50cc ) dan dewasa ( 150cc). Wisatawan bisa mengelilingi di arena yang telah disediakan, dengan lintasan dari tanah dan terdapat rintangan-rintangan sehingga wisatawan bisa menguji ketangkasannya dan serasa menjadi offroader handal. Tiket untuk permainan ini seharga ATV untuk anak Rp 15.000,- dan ATV untuk dewasa Rp 20.000,- untuk 3 kali putaran.


(57)

commit to user

2. Fasilitas di Atlantic Dreamland

a. Tiket Terusan

Obyek wisata Atlantik Dreamland juga menyediakan tiket terusan untuk para wisatawan. Berbeda dengan tiket biasa yang harus membeli setiap kali ingin menikmati wahana, bedanya tiket terusan adalah tiket yang bisa di gunakan untuk menaiki semua wahana dengan berkali-kali tanpa harus membayar tiket lagi, kecuali wahana Flying Fox, Kuda Poni, Circural Track, khusus wahana tersebut hanya dapat menaiki satu kali saja. Harga dari tiket terusan ini adalah Rp 55.000,- per orang.

a. Mushola dan Toilet

Saat ini terdapat 2 mushola yang terdapat di kawasan wisata Atlantic Dreamland. Kondisi Mushola saat ini dalam keadaan baik sekali karena tergolong baru dibangun. Selain itu, sudah banyak tersedia toilet atau kamar mandi di kawasan wisata ini. Terdapat 5 toilet dan semuanya dalam kondisi baik dan terawat kebersihanya.

b. Area Parkir dan Ruang crew bus

Kawasan obyek wisata Atlantic Dreamland telah dilengkapi dengan area parkir yang cukup luas, yang mampu menampung kendaraan apapun dari kendaraan bermotor sampai dengan bus. Serta disediakan ruang crew bus untuk istirahat sopir dan crew bus.


(58)

commit to user

c. Souvenir Shop

Kawasan obyek Atlantic Dreamland juga di lengkapi dengan souvenir shop, disini menyediakan kenang-kenangan di Dreamland dan menyediakan oleh-oleh makanan khas Kota Salatiga untuk dibawa pulang (Sumber : Wawancara dengan Dwi Hartanto, Supervisor Marketing, Tanggal 8 Juni 2011).

C. Data Kunjungan Wisatawan

Pengelola obyek wisata Atlantic Dreamland telah melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan serta meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di Atlantic Dreamland. Untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan pihak pengelola juga telah membuat brosur tentang profil dan daya tarik Atlantic

Dreamland yang biasanya dibagikan pada waktu ada suatu acara di kawasan obyek. Dengan diselenggarakan acara di kawasan obyek diharapkan jumlah kunjungan wisatawan di obyek Atlantic Dreamland dapat mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tabel dibawah ini merupakan daftar kunjungan wisatawan tahun 2008-2010.


(59)

commit to user

DATA KUNJUNGAN WISATAWAN DI ATLANTIC DREAMLAND PERIODE TAHUN 2008-2010

Data kunjungan wisatawan di Atlantic Dreamland Tahun 2008-2010

Bulan Jumlah (ORANG) Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010

Januari 13,884 14.314

Pebruari 3,582 2.887

Maret 7,336 8.451

April 7,255 7.563

Mei 8,771 6.894

Juni 22,817 13.045 14.103

Juli 20,872 15.973 15.987

Agustus 15,459 6.072 5.886

September 3,667 21.331 18.731

Oktober 24,020 5.369 10.644

November 5,522 6.311 7.689

Desember 13,122 12.894 13.986

TOTAL 80.995 121.823 127.135

(Sumber : Arsip Atlantic Dreamland)

Dari daftar tabel kunjungan wisata di atas dapat diketahui bahwa kunjungan wisatawan pada Tahun 2008-2010 mengalami pasang surut. Kunjungan wisatawan tertinggi pada bulan Oktober di Tahun 2008, pada bulan September di Tahun 2009 dan pada bulan September di Tahun 2010, hal ini dikarenakan pada bulan-bulan tersebut bersamaan dengan liburan sekolah dan


(60)

commit to user

bersamaan dengan liburan Hari Raya Idul Fitri. Jadi banyak wisatawan yang berlibur di Atlantic Dreamland baik dari anak-anak sekolah dan juga keluarga. Kebanyakan pengunjung yang datang dari daerah Salatiga, Semarang dan sekitarnya. Sedangkan kunjungan terendah terjadi pada bulan September di Tahun 2008 hal ini disebabkan pada bulan September bersamaan dengan bulan Ramadhan. Pada bulan Febuari di Tahun 2009 dan Tahun 2010 hal ini disebabkan karena pada bulan tersebut intensitas atau curah hujan yang tinggi dan juga pada masa-masa masuk sekolah. Pada dasarnya Obyek wisata Atlantic Dreamland

mengalami peningkatan jumlah kunjungan terjadi pada masa liburan Sekolah dan mengalami penurunan jumlah kunjungan karena masa-masa masuk Sekolah dan faktor cuaca ( Sumber : wawancara dengan Dwi Hartanto, Supervisor Marketing, Tanggal 6 November 2011).

D. Pengembangan obyek wisata Atlantic Dreamland Dilihat Dari Analisa 4A

Suatu obyek wisata yang dikatakan baik dan memenuhi standar adalah dengan memenuhi persyaratan yang terkandung dalam metode 4A, yaitu :

1. Atraksi ( Attraction )

Dalam dunia pariwisata segala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk dikunjungi dan dilihat disebut atraksi ( Nyoman S. Pendit, 2003:19). Dalam istilah

menyebutkan yang dimaksud dengan atraksi atau daya tarik wisata adalah “The features that attract a tourist to aparticular destination...They constitute the main

reason for travel to the destination. They are the pull factors tourism” artinya atraksi merupakan aspek yang menarik bagi wisatawan untuk mengunjungi tempat


(61)

commit to user

tertentu. Atraksi merupakan salah satu tujuan utama dalam suatu perjalanan dan merupakan salah satu tujuan utama dalam suatu perjalanan dan merupakan salah satu faktor penarik dalam pariwisata (Soekadijo, 1996:124).

Sebuah Daerah Tujuan Wisata harus memiliki sebuah daya tarik tersendiri yang dapat menarik minat wisatawan yang hendak berkunjung. Di obyek wisata Atlantic Dreamland ini terdapat berbagai atraksi yang dapat dinikmati, yaitu :

Flying Fox, Outbound, Permainan air, Wisata Berkuda, Game center, dan wahana-wahana permainan lainya.

Analisis dari atraksi yang ada di obyek wisata Atlantic Dreamland dapat disimpulkan sudah cukup bagus dan bervariasi, untuk menarik wisatawan agar berkunjung di Atlantic Dreamland pengelola telah memperhatikan dan merawat wahana-wahana secara rutin agar wisatawan dapat nyaman berada di obyek dan mempunyai rencana untuk menambah atraksi-atraksi yang lebih banyak lagi

sehingga para wisatawan mau berkunjung di obyek Atlantic Dreamland lagi

2. Aksesibilitas ( Accecibility )

Aksesibelitas adalah sarana pendukung yang memberikan kemudahan untuk mencapai daerah tujuan wisata. Aksesibilitas tidak hanya menyangkut kemudahan transportasi bagi wisatawan tetapi juga waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke lokasi. Dengan kata lain aksebilitas atau disebut juga keterjangkauan obyek merupakan sarana pendukung untuk mencapai suatu obyek wisata serta jarak tempuh dan waktu yang diperlukan untuk mencapai obyek wisata tersebut. Faktor-faktor yang penting di dalam aksesibilitas meliputi “... road signage, acces


(62)

commit to user

to tourist attractions, and ground transport,... time taken to reach the destination, the cost of travelling to destination, and the frequency of transport to the

destination.” Aksesibilitas yang dimaksud meliputi penunjuk jalan, jalan menuju atraksi wisata, transportasi darat, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai obyek, biaya perjalanan menuju obyek dan jumlah transportasi yang tersedia menuju obyek (Soekadijo, 1996: 204).

Aksesibilitas merupakan faktor penting dalam menganalisis suatu obyek wisata agar obyek wisata tersebut dapat dijangkau oleh wisatawan baik dari segi sarana transportasi darat atau udara serta fasilitas yang ada selama menuju obyek. Adapun uraian yang diberikan mengenai segi aksesibilitas sebagai berikut :

a. Kondisi jalan

Kondisi jalan menuju Atlantic Dreamland sudah cukup bagus dsn relatif mudah, karena obyek ini terletak di jalur utama Solo-Semarang. Kalau dari Solo kurang lebih 500 meter setelah terminal bus Tingkir dan hanya berjarak 1kilometer dari pusat Kota Salatiga, tepatnya di Jl. Soekarno-Hatta, Desa Isep-Isep, Salatiga.

b. Transportasi

Untuk menuju Atlantic Dreamland terdapat sarana transportasi yang sangat mudah untuk dilalui kendaraan umum seperti Bus dengan rute Solo-Semarang. Wisatawan bisa langsung turun di depan obyek tanpa harus naik kendaraan umum lain.


(63)

commit to user

c. Papan Petunjuk

Untuk sarana perlengkapan berupa papan petunjuk jalan menuju ke obyek wisata Atlantic Dreamland hanya ada di depan obyek wisata saja. Sebaiknya pengelola membuat papan petunjuk atau baliho berupa tulisan dan gambar Atlantic Dreamland dan terdapat disemua titik jalan menuju ke kawasan obyek dan terbuat dari plat besi yang terpajang dipinggir jalan, sehingga apabila wisatawan akan berkunjung ke obyek ini tidak perlu khawatir akan papan petunjuk yang ada untuk mengakses ke obyek karena dari segi ini sudah cukup memadai bagi wisatawan.

Analisis dari aksesibilitas obyek wisata Atlantic Dreamland dapat disimpulkan sebagai berikut, dari segi jalan sudah sangat baik dan dapat dilalui dengan kendaran pribadi maupun bus besar. Karena obyek wisata Atlantic Dreamland berada tepat di pinggir jalan raya jalur utama Solo-Semarang sehingga obyek ini dapat di kunjungi dengan mudah. Dari segi transportasi juga terbilang sangat mudah, karena Atlantic Dreamland dilalui kendaraan umum seperti bus umum Solo-Semarang dan angkot. Jadi wisatawan yang naik kendaraan umum bisa langsung turun di depan obyek Atlantic Dreamland. Dari segi papan petunjuk memang masing sangat kurang, belum tersedianya papan petunjuk jalan yang jelas terpampang dipinggir jalan menuju Atlantic Dreamland. Sebaiknya pengelola memperhatikan kekurangan ini, dan membuat papan petunjuk yang jelas dan dipasang di titik jalan tertentu. Sehingga para wisatawan yang hendak berkunjung lebih mudah untuk menuju ke obyek.


(64)

commit to user

3. Amenitas ( Amenity )

Amenitas adalah fasilitas pendukung demi kelancaran kegiatan pariwisata yang juga ditujukan untuk memberikan kenyamanan kepada wisatawan.

Pengertian lain menyebutkan “...basic facilities required by tourist...aminities do not usually in themselves generate or attrac tourist, but the lack of aminities might

cause tourist to avoid a particular destination “ artinya amenitas merupakan fasilitas dasar yang menjadi permintaan wisatawan. Amenitas biasanya tidak untuk menghasilkan atau menarik wisatawan, tetapi kurangnya amenitas di suatu obyek wisata dapat mengakibatkan para wisatawan enggan untuk mengunjungi obyek tersebut (Soekadijo, 1996:15).

Berbagai sarana wisata yang harus dibangun atau disediakan oleh daerah tujjuan wisata antara lain adalah hotel, biro perjalanan, alat transportasi, restoran dan rumah makan serta sarana yang sama atau lengkap, pengadaan sarana wisata tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan (Gamal Suwantoro, 1997:22).

Adapun fasilitas pendukung dari Atlantic Dreamland antara lain terdapat Rumah makan Elang Sari yang berada di samping Dreamland. Hotel yang terdapat di Kota berjarak 1 Km dari lokasi obyek, serta pusat perbelanjaan, terdapat pasar tradisional yang tak lain dijadikan sebagai daya tarik penunjang pemasukan pendapatan daerah dari penjualan souvenir-souvenir, disini juga terdapat pusat oleh-oleh makanan khas Salatiga. Amenitas yang berada di obyek


(65)

commit to user

wisata Atlantic Dreamland dapat dianalisa dengan kriteria-kriteria fasilitas yang ada di obyek sebagai berikut :

a. Akomodasi

Dalam hal ini obyek wisata Atantic Dreamland yang berada di Kota Salatiga mempunyai lokasi penginapan yang cukup memadai dan fasilitas hotel mulai dari hotel berkelas bintang sampai hotel berkelas melati dengan tarif yang sangat bervariasi dan terjangkau bagi wisatawan yang akan melakukan perjalanan wisata dan menginap di kota Salatiga. Adapun jenis dan tempat penginapan yang ada di sekitar obyek dan masih dalam kawasan kota Salatiga dapat di uraikan dengan kategori harga dan kelas-kelas yang bisa dipilih oleh wisatawan jika dalam kegiatan wisatanya menginginkan sarana akomodasi sebagai tempat untuk singgah.

b. Restoran dan Rumah Makan

Untuk jenis fasilitas berupa Restoran atau Rumah makan yang berada di kawasan obyek wisata Atlantic Dreamland terdapat banyak restoran atau rumah makan yang menyediakan berbagai menu masakan. Wisatawan dapat memilih sendiri berbagai makanan sesuai dengan keinginan dan selera masing-masing, selain itu juga dapat dibeli untuk dijadikan oleh-oleh dan dibawa pulang ke daerahnya masing-masing.

Analisis dari amenitas obyek wisata Atlantic Dreamland dapat disimpulkan dari segi akomodasi dilihat dari lokasi obyek yang berada di kota maka para wisatawan yang ingin menginap di Kota Salatiga sangat mudah, di


(1)

commit to user

dikarenakan terkadang ketika ada wisatawan dalam jumlah yang banyak masuk dalam obyek wisata hampir seluruh karyawan dan ikut membantu pelaksanaan acara yang digelar. Namun perlahan tapi pasti hal itu dapat dikesampingkan demi aksistensi dari obyek wisata tersebut, karena pengelola Atlantic Dreamland juga mempunyai karyawan free lane yang dapat membantu karyawan lainya ( Sumber : wawancara dengan Dwi Hartanto, Supervisor Marketing, Tanggal 8 Juni 2010 ).

Pemasaran yang dilakukan oleh pengelola Atlantic Dreamland terbilang sederhana dan masih belum ada yang spesial, masih terkesan sama seperti yang dilakukan oleh beberapa obyek wisata, berikut merupakan usaha-usaha yang dilakukan untuk memasarkan Atlantic Dreamland :

1. Brosur

Seperti kebanyakan pemasaran yang dilakukan obyek wisata lainnya, pembuatan brosur masih dianggap sebagai alat pemasaran yang bagus untuk mendapatkan wisatawan yang banyak. Begitu juga dengan Atlantic Dreamland, pengelola membuat banyak brosur yang menceritakan tentang potensi yang dimiliki secara singkat disertai fasilitas-fasilitas yang disediakan, gambar yang menarik dan dilengkapi dengan denah wilayah obyek wisata.

2. Pemasangan iklan

Pengelola Obyek Wisata Atlantic Dreamland juga melakukan pemasaran dengan memasang iklan di media cetak seperti koran, situs website di www.atlanticdreamland.com maupun media elektronik seperti iklan di


(2)

radio, hal ini dilakukan karena potensi pemasaran yang dihasilkan akan lebih luas dan secara tidak langsung dapat dirasakan oleh masyarakat.

3. Presentasi ke Sekolah dan Perusahaan

Pengelola Obyek Wisata Atlantic Dreamland juga melakukan pemasaran dengan datang langsung ke sekolah-sekolah dari SD, SMP, SMA di Kota Salatiga dan perusahaan-perusahaan seperti di perusahaan Galaxi Departement Store Boyolali mempresentasikan potensi yang ada di obyek, serta mengajak kerjasama dengan sekolah atau perusahaan. Dengan menyediakan tempat buat event-event, sekaligus mempromosikan Obyek

Atlantic Dreamland supaya pengunjung bisa melihat secara langsung.

4. Mengadakan Event

Dalam usaha mempromosikan obyek wisata Atlantic Dreamland, pengelola sering mengadakan event-event yang diadakan di sekitar wilayah obyek terebut, adapun kegiatan tersebut adalah festival musik yang dapat di ikuti oleh umum, lomba menggambar antar TK se Kota Salatiga, outbond dan lainnya. Hal ini dilakukan karena dengan semakin banyak kegiatan yang dilakukan di komplek obyek wisata, semakin banyak pula yang mengetahui berbagai potensi yang dimiliki obyek tersebut. Berikut ini data event-event yang di adakan di Atlantic Dreamland :


(3)

commit to user

- Lomba Menggambar & Mewarnai Tingkat TK & SD se kota Salatiga 2009

- Lomba Menggambar & Mewarnai Tingkat TK & SD se kota Salatiga 2010

- Lomba Graffity “ Bomb Your Dreamland I” se Jawa Tengah 2009

- Lomba Graffity “ Bomb Your Dreamland II” se Jawa Tengah 2010

- Photogenic Competition “Girl Power” with Olga Magazine 2009

- Photogenic Competition Anak TK & Sederajat 2010 - Photogenic Competition SMA se Salatiga 2010 - Konser Musik Anak 2009

- Konser Musik Anak Spesial Liburan 2010 - Festival Band Umum 2008

- Festival Band Pelajar 2009 - Festival Band Umum 2010 - Festival Band Umum 2011 - Photogenic Competition 2010

- Konser Musik “ Hello Band, 9embilan Band, Firman Idol ” bersama

Clasmild 2010

- Kunjungan Pemilihan Mas & Mbak Dreamland 2009 - Bazar UKM 2009 – 2010

- Pentas Seni Reog 2008, 2009, 2010

- Pentas Musik Orkes Melayu : 2008, 2009, 2010, 2011 - Barongsay Performance : 2009, 2010, 2011

- Photo bareng Santa Claus : 2009, 2010 (Sumber : arsip Atlantik Dreamland ).


(4)

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian di atas Atlantic Dreamland telah berusaha memberikan kontribusinya terhadap eksistensi dunia pariwisata di Indonesia khususnya di Kota Salatiga, dengan berdirinya obyek wisata Atlantic Dreamland yang berbasis hiburan, permainan dan menyediakan tempat outbond yang ditawarkan mampu memberikan sumbangsih terhadap Pendapatan Asli Daerah dengan banyak menarik wisatawan yang berkunjung.

Obyek wisata Atlantic Dreamland mempunyai banyak potensi yang dapat berkembang dan menjadi daya tarik tersendiri dari wisatawan yang berkunjung. Obyek wisata ini menawarkan atraksi berupa outbound secara family tergantung permintaan wisatawan, dengan didukung oleh tenaga ahli yang telah dipersiapkan secara khusus oleh pengelola, selain itu terdapat banyak permainan yang disediakan, diantaranya : Kolam Renang, Mini Car, Flying Fox, berkuda, dan lainnya.

Obyek wisata ini didirikan oleh pengusaha swasta dari Boyolali atas nama pribadi, dengan pemikiran yang sangat sederhana, yaitu dengan membangun sebuah Daerah Tujuan Wisata yang bukan sekedar menghibur namun juga syarat


(5)

commit to user

dengan nilai mendidik sehingga diharapkan dapat memberikan banyak pendidikan yang sambil dinikmati dengan berlibur.

Dalam komitmennya pengelola obyek wisata Atlantic Dreamland terhadap kepuasan yang akan diberikan untuk wisatawan yang berkunjung dengan peningkatan sarana dan prasarana obyek wisata yang dilakukan dengan perencanaan upaya pengembangan. Berdasarkan perencanaan pengembangan yang telah diuraikan terdapat dua macam yaitu usaha pengembangan ke dalam, yang cenderung ke pembinaan dan pelatihan SDM, perawatan dan pengecekan wahana secara berkala, penambahan wahana dan perluasan lahan. Dan pengembangan ke luar yang cenderung mempromosikan potensi-potensi yang telah ada dengan membina kerjasama dengan instansi-instansi lain demi perkembangan obyek.

Dalam kesuksesan terhadap pendirian suatu obyek wisata tidak terlepas dari peran marketing yang bekerja keras dalam mempromosikan obyek wisata ini agar dikenal dan di kunjungi oleh masyarakat luas. Atlantic Dreamland mempunyai beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mempromosikan yaitu penyebaran brosur, presentasi ke instansi-instansi, melakukan promosi melalui media, baik media cetak, elektronik maupun yang lainnya, dan juga sering mengadakan berbagai kegiatan-kegiatan yang bekerjasama dengan pihak manapun.


(6)

Dari berbagai aspek-aspek yang terurai di atas dapat membuat sebuah Daerah Tujuan Wisata tetap eksis untuk memberikan kepuasan terhadap wisatawan dan juga dapat memberikan kesejahteraan terhadap masyarakat sekitar.

B. Saran

Setelah mencermati, mengamati dan memahami seluk beluk obyek wisata Atlantic Dreamland ada beberapa hal yang perlu disampaikan melalui saran-saran yang sekiranya dapat menjadi masukan yang berarti, adapun saran-sarannya antara lain :

1. Sebaiknya penjualan tiket terusan juga disediakan di gerbang pintu masuk utama, sehingga wisatawan tidak bingung mencari loket penjualan tiket terusan dan wisatawan mengetahui terlebih dahulu harga tiket terusan tersebut.

2. Sebaiknya parkir mobil pribadi atau kendaraan karyawan juga di parkirkan di lokasi parkir yang sudah disediakan di luar. Hal ini dapat dilihat ada beberapa titik yang menjadi lahan parkir bagi para pengunjung dan karyawan sehingga terkesan kurang rapi.

3. Untuk pengelola sebaiknya memanfaatkan keadaan atau cuaca di Salatiga dengan menambah potensi wisata berupa agrowisata atau potensi yang mendidik dan memanfaatkan keindahan alam. Dengan demikian kemungkinan akan menjadi ciri khas dari obyek tersebut, selain itu obyek