paket kegiatan yang bergantung pada sumber daya alam dan budaya yang dimiliki oleh suatu daerah. Pariwisata Pusaka atau heritage tourism biasanya disebut juga
dengan pariwisata pusaka budaya cultural and heritage tourism atau cultural heritage tourism atau lebih spesifik disebut dengan pariwisata pusaka budaya dan
alam. Pusaka adalah segala sesuatu baik yang bersifat materi maupun non materi yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya yang ingin kita jaga
keberadaan dan keberlangsungannya. Dalam undang-undang negara kita, pusaka yang bersifat material disebut sebagai Benda Cagar Budaya.
2.3 Landasan Teori
Dalam penelitian “Strategi Pengembangan Monumen Kapal Selam Sebagai Daya Tarik Wisata di Kota Surabaya”. Ada beberapa teori yang
digunakan untuk menganilisis yang diuraikan sebagai berikut:
2.3.1 Manajemen Pariwisata
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan yang
sudah ditetapkan Manulang, 2012:5 manajemen yang baik dan efektif menghasilkan keberhasilan dalam suatu organisasi. Keberhasilan suatu organisasi
tergantung dari manajemennya dan untuk memudahkan pencapaian tujuan, baik tujuan organisasi maupun tujuan pribadi diperlukan fungsi dan proses manajemen
yang dibagi menjadi beberapa fungsi manajemen. Menurut Flippo 2002:5, fungsi manajemen terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, dan evaluasi. Tahap perencanaan
berkaitan dengan penentuan mengenai program tenaga kerja, program kegiatan akan dilaksanakan dan yang akan mendukung pencapaian tujuan dan penunjang
manajemen. Tahap Pengorganisasian yaitu organisasi yang dibentuk dengan merancang struktur hubungan yang mengaitkan antara pekerjaan, karyawan, dan
faktor-faktor fisik sehingga dapat terjalin kerjasama satu dengan yang lainnya. Tahap Pengawasan adalah pengarahan yang terdiri dari fungsi staffing dan
leading. Fungsi staffing yaitu menempatkan orang-orang dalam struktur
organisasi, sedangkan fungsi leading dilakukan pengarahan SDM supaya karyawan bekerja sesuai dengan tujuan yang ditetapkan oleh manajemen
Monkasel. Pitana 2009:80 menekankan bahwa koordinasi merupakan fungsi utama
dan terpenting yang harus dipisahkan dan memerlukan pembahasan tersendiri. Fungsi koordinasi merujuk kepada fungsi seseorang manajer untuk
menerjemahkan sebuah informasi, seperti perencanaan dan pengawasan, dan mengaplikasikan informasi tersebut secara sistematis ke dalam semua fungsi
manajerial yang diterjemahkan secara nyata dalam kegiatan directing, planning, and controlling.
Hasibuan 2006:18-19 mengemukakan bahwa tujuan manajemen dilihat dari berbagai sudut pandang yaitu menurut tipenya:
a. Profit objectives bertujuan untuk mendapatkan laba bagi pemiliknya
b. Service objectives bertujuan untuk memberikan pelayanan yang baik bagi
konsumen dengan mempertinggi nilai barang dan jasa yang ditawarkan kepada konsumen.
c. Social objectives bertujuan meningkatkan nilai guna yang diciptakan oleh
perusahaan kesejahteraan masyarakat. d.
Personal objectives bertujuan agar para karyawan secara individual, economic, and social psychological mendapat kepuasan dibidang
pekerjaannya dalam perusahaan. Yoeti, Oka 2008, manajemen adalah merujuk kepada seperangkat
peranan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang atau bisa juga merujuk kepada fungsi-fungsi yang melekat pada peranan tersebut. Fungsi-fungsi
manajemen tersebut adalah sebagai berikut 1.
Planning perencanaan. 2.
Directing mengarahkan. 3.
Organizing termasuk coordinating. 4.
Controlling pengawasan. menekankan bahwa koordinasi merupakan fungsi utama dan terpenting
yang harus dipisahkan dan memerlukan pembahasan tersendiri. Fungsi koordinasi merujuk kepada fungsi seseorang manajer untuk menterjemahkan sebuah
informasi, seperti perencanaan dan pengawasan, serta mengaplikasikan informasi tersebut secara sistematis kedalam semua fungsi manajerial yang diterjemahkan
secara nyata dalam kegiatan directing, planning, and controlling. Manajemen yang baik dan efektif memerlukan penguasaan atas orang-
orang yang akan dikelola. Di tingkat individual, orang akan mudah mengatur hidupnya begitu bisa mandiri. Di tingkat sosial, subjek manajemen adalah
organisasi dan kumpulan organisasi yang merupakan :
“..... grouping of people working in a prescribed or structured fashion toward predetermined ends ... management involves the conscious integration of
organizational activity to achive chosen ends”. Seorang manajer dapat mengelola input, proses dan output dari sistem
organisasinya namun tidak dapat mengelola dan mengontrol faktor-faktor yang berada di luar organisasi meski faktor-faktor tersebut ikut menentukan bagaimana
organisasi tersebut berjalan. Jadi cakupan dan limit dari manajemen tergantung pada sistem organisasi dimana kekuasaan manajerial diaplikasikan.
Pengelolaan pariwisata harus mengacu pada prinsip-prinsip pengelolaan yang menekankan nilai-nilai kelestarian lingkungan alam, komunitas dan nilai
sosial yang memungkinkan wisatawan menikmati kegiatan wisatanya serta bermanfaat bagi kesejahteraan komunitas lokal. Pengelolaan pariwisata harus
memperhatikan prinsip-prinsip berikut: 1.
Pembangunan dan pengembangan pariwisata haruslah didasarkan pada kearifan local dan special local sense yang merefleksikan keunikan
peninggalan budaya dan keunikan lingkungan. 2.
Preservasi, proteksi, dan peningkatan kualitas sumber daya yang menjadi Basis pengembangan kawasan pariwisata.
3. Pengembangan atraksi wisata tambahan yang mengakar pada khasanah
budaya lokal. 4.
Pelayanan kepada wisatawan yang berbasis keunikan budaya dan lingkungan lokal.
5. Memberikan dukungan dan legitimasi pada pembangunan dan pengembangan
pariwisata jika terbukti memberikan manfaat postif, tetapi sebaliknya mengendalikan atau menghentikan aktivitas pariwisata tersebut jika
melampaui ambang batas carrying capacity lingkungan alam atau akseptabilitas sosial walaupun di sisi lain mampu meningkatkan pendapatan
masyarakat. Dapat disimpulkan bahwa manajemen dapat dilakukan dengan baik
apabila dalam hal ini adalah Monkasel dapat menggerakkan, mengkordinir, mengarahkan dan mengatur sesuai proses pemanfaatan sumber daya organisasi
dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang direncanakan sesuai dengan perencanaan bersama kelompok masyarakat
sehingga terjalin kerjasama antara pengelola dengan masyarakat setempat dengan tujuan melestarikan peninggalan budaya dan meningkatkan taraf hidup
masyarakat setempat. Teori manajemen dalam penelitian ini dipergunakan untuk menganalisis
strategi pengembangan wisata heritage dalam pengelolaan Monkasel sebagai rumusan masalah 2.
2.3.2 Strategi Perencanaan Pariwisata