UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN) DENGAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I TRIMULYO KECAMATAN TANJUNG BINTANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN) DENGAN
METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I TRIMULYO KECAMATAN TANJUNG
BINTANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
OLEH DWI YATI
Pembelajaran PKn di kelas IV SD Negeri I Trimulyo tahun pelajaran 2011/2012 masih belum melibatkan peran siswa secara optimal. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa. Salah satu pendekatan untuk mengatasi permasalahan tersebut, melalui penelitian tindakan kelas dengan metode sosiodrama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar PKN siswa kelas IV SD Negeri I Trimulyo, melalui implementasi metode sosiodrama.
Penelitian dilaksanakan menggunakan desain penelitian tindakan kelas dengan tahapan, 1) perencanaan, 2) tindakan, 3) Observasi/evaluasi, dan 4) refleksi. Dalam penelitian ini terdiri dari III siklus, setiap siklus 2 x pertemuan. Data yang diambil meliputi nilai aktivitas belajar siswa menggunakan lembar Observasi, dan data hasil belajar siswa. Pengelolaan pembelajaran oleh guru menggunakan lembar observasi kinerja guru.
Hasil penelitian, (a) nilai rata-rata aktivitas siswa mengalami peningkatan dengan hasil 59,33% (siklus I), 69,74% (siklus II), dan 78,33% (siklus III); (b) nilai rata-rata kinerja guru meningkat dengan hasil 62,5% (siklus I),75,84% (siklus II), dan 81,67% (siklus III); (c) nilai rata-rata hasil belajar siswa yang mencapai KKM meningkat dengan hasil 50% (siklus I ), 66,66% (siklus II), dan 83,33% (siklus III). Artinya, pembelajaran PKn dengan metode sosiodrama dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
(2)
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, perlu ditingkatkan terus menerus untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia. Konstitusi Negara Republik Indonesia perlu ditanamkan kepada seluruh komponen bangsa Indonesia, khususnya generasi muda sebagai generasi penerus.
Indonesia harus menghindari sistem pemerintahan yang memasung hak-hak asasi manusia, hak-hak-hak-hak warganegara untuk dapat menjalankan prinsip-prinsip demokrasi. Kehidupan yang demokratis didalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, pemerintahan dan organisasi-organisasi non pemeritahan perlu dikenal, dipahami, diinternalisasi dan diterapkan demi terwujudnya pelaksanaan prinsip-prinsip demokrasi serta
(3)
demi peningkatan martabat kemanusian, kesejahteraan, kebahagiaan, kecerdasan dan keadilan.
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara yang baik, yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar 2006 dan Standar Isi 2006 ditegaskan bahwa tujuan pendidikan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman selama ini, siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Anak cenderung tidak begitu tertarik dengan pelajaran PKn karena selama ini pelajaran PKn dianggap sebagai pelajaran yang hanya mementingkan hafalan semata, kurang menekankan aspek penalaran sehingga menyebabkan rendahnya minat belajar PKn siswa di sekolah.
Banyak faktor yang menyebabkan hasil belajar PKn siswa rendah yaitu faktor internal dan eksternal dari siswa. Faktor internal antara lain: motivasi belajar, intelegensi, kebiasan dan rasa percaya diri. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang terdapat di luar siswa, seperti; guru sebagai
(4)
Pembina kegiatan belajar, strategi pembelajaran, sarana dan prasarana, kurikulum dan lingkungan.
Dari masalah-masalah yang dikemukakan diatas, perlu dicari strategi baru dalam pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif. Pembelajaran yang mengutamakan penguasaan kompetensi harus berpusat pada siswa, memberikan pembelajaran dan pengalaman belajar yang relevan dan kontekstual dalam kehidupan nyata dan mengembangkan mental yang kaya dan kuat pada siswa.
Disinilah guru dituntut untuk merancang kegiatan pembelajaran yang mampu mengembangkan kompetensi, baik dalam ranah kognitif, ranah afektif maupun psikomotorik siswa. Strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa dan penciptaan suasana yang menyenangkan sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PKn. Dalam hal ini penulis memilih “Upaya meningkatkan aktifitas dan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan metode sosiodrama pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Trimulyo kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan”.
Pembelajaran harus dibuat dalam suatu kondisi yang menyenangkan sehingga siswa akan terus termotivasi dari awal sampai akhir kegiatan belajar mengajar (KBM). Dalam hal ini pembelajaran dengan metode sosiodrama merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan guru di sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PKn. Pembelajaran aktif dengan menciptakan suatu kondisi dimana siswa dapat berperan aktif, sedangkan guru bertindak sebagai fasilitor.
(5)
1.2 Permasalahan
Berdasarkan uraian di atas maka Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, dirancang untuk mengkaji penerapan pembelajaran metode sosiodrama dalam meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dalam mata pelajaran PKn sehingga didapat rincian permasalahan diantaranya:
1. Kurangnya aktivitas siswa yang mendukung proses pembelajaran 2. Penggunaan metode yang konvensional masih sangat mendominasi
pembelajaran
3. Pembelajaran masih berpusat pada guru 4. Rendahnya hasil belajar yang diperoleh. 1.2.1Identifikasi masalah
Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran penulis dibantu oleh beberapa pihak yang terkait diantaranya teman sejawat yang membantu dalam pengawasan pembelajaran seizin dari kepala SDN 1 Trimulyo selaku penanggung jawab obyek penelitian. Berdasarkan hasil pra penelitian, kondisi pembelajaran PKn saat ini lebih diwarnai oleh pendekatan yang menitukberatkan pada model belajar konvensional seperti ceramah sehinnga membosankan kurang menarik dan kurang mampu merangsang siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Indikasi lain dari pola pembelajarannya bersifat guru-sentris (teacher centered). Dalam pembelajaran yang dilakukan oleh penulis dengan beberapa siklus terdapat perubahan yang sangat nyata dengan menggunakan metode pembelajaran yang tertuang dalam penilaian hasil belajar dari jumlah siswa 30 anak pada awalnya untuk rata-rata 54,83 dari nilai KKM 65 ini menunjukkan tidak
(6)
tercapainya pembelajaran yang dilakukan. Dilihat dari pada itu maka penulis melakukan perubahan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran yang menunjang. Rendahnya hasil belajar siswa tersebut diduga kuat akibat motivasi, minat, dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran sangat rendah. Suasana belajar seperti itu, semakin menjauhkan peran PKn dalam upaya mempersiapkan warga negara yang baik. Dengan demikian maka penulis dapat mengidentifikasikan beberapa masalah yang muncul diantaranya :
1. Kurangnya minat dan keaktifan siswa serta memotifasi pada pembelajaran. 2. Menyajikan materi yang kurang menarik siswa.
3. Guru kurang terampil dalam mengembangkan metode pembelajaran sehingga kurang berfariasi.
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apakah pembelajaran PKn menggunakan metode sosiodrama dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas IV di SD Negeri 1 Trimulyo?
2. Apakah pembelajaran PKn menggunakan metode sosiodrama dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di SD Negeri 1 Trimulyo? 1.2.3 Pemecahan Masalah
Setelah mengidentifikasi masalah dan mengetahui rumusan masalah langkah pemecahan masalah dari permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut:
(7)
a. Guru mengubah dan memperbaiki metode mengajar yang digunakan sesuai dengan minat dan kemampuan siswa.
b. Guru meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran PKn. Kesimpulan dari pemecahan masalah yang ada adalah guru dituntut agar dapat menciptakan sebuah proses belajar PKn yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
1.3 Tujuan Penelitian 1.Tujuan Umum
a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkunganya.
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan proses dalam kehidupan sosial.
2.Tujuan Khusus
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini untuk:
1. Untuk meningkatkan aktivitas belajar PKn menggunakan metode sosiodrama pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Trimulyo.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar PKn menggunakan metode sosiodrama pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Trimulyo.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Sekolah
(8)
a. Memberikan informasi tentang kemampuan guru dalam memvariasikan bentuk pelayanan kepada siswa dalam belajar.
b. Memberikan informasi tentang profil guru dan siswa dalam belajar. c. Memperoleh metode pembelajaran yang memiliki keberpihakan kepada
siswa lebih dominan dibanding metode belajar yang lain. 2. Bagi Guru
a. Memberikan informasi kepada guru PKn mengenai situasi pembelajaran PKn.
b. Sebagai bahan evaluasi bagi guru PKn dalam usahanya untuk meningkatkan keberhasilan mengajar PKn.
c. Memberikan informasi kepada guru mengenai kesiapan dan daya kritis serta keberhasilan siswa dalam belajar.
3. Bagi Siswa
a. Sebagai upaya untuk mengingkatkan aktivitas belajar siswa dalam mempelajari PKn.
b. Sebagai upaya untuk meningkatkan kecerdasan dan kemampuan siswa dalam berfikir kompleks.
c. Sebagai umpan balik terhadap keberhasilan belajar siswa. 4. Bagi penulis
a. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam pembelajaran. b. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode dalam pembelajaran
terhadap mata pelajaran PKn pada siswa kelas IV sekolah dasar. c. Untuk bahan rujukan dalam penelitian selanjutnya.
(9)
BAB II
KAJIAN TEORI PUSTAKA
2.1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
Menurut Sadiman, dalam Herpratiwi (1994:95) pada prinsipnya belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku, tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas, itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi pembelajaran.
Menurut Djamarah (2002:38)
belajar bukanlah berproses dalam kehampaan,tidak juga pernah sepi dari berbagai aktivitas,tidak pernah terlihat orang yang belajar tanpa melibatkan aktivitas raganya dalam belajar, seseorang tidak akan dapat menghindari dari sesuatu situasi, situasi akan menentukan aktivitas yang akan dilakukan dalam rangka belajar. Bahkan situasi itu lah yang mempengaruhi dan menentukan aktivitas belajar.
Belajar merupakan proses perubahan yang terjadi pada diri seseorang melalui penguatan (reinforcement), sehingga terjadi perubahan yang bersifat permanen dan persisten pada dirinya sebagai hasil pengalaman, demikian pendapat John Dewey, salah seorang ahli pendidikan Amerika Serikat dari aliran Behavioural Approach.
(10)
Perubahan yang dihasilkan oleh proses belajar bersifat progresif dan akumulatif, megarah kepada kesempurnaan, misalnya dari tidak mampu menjadi mampu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, baik mencakup aspek pengetahuan (cognitive domain), aspek afektif (afektive domain) maupun aspek psikomotorik (psychomotoric domain).
Ada empat pilar belajar yang dikemukakan oleh UNESCO, dalam Soedijarto (2008:10-18) yaitu :
a. Learning to Know, yaitu suatu proses pembelajaran yang memungkinkan siswa menguasai tekhnik menemukan pengetahuan dan bukan semata-mata hanya memperoleh pengetahuan.
b. Learning to do adalah pembelajaran untuk mencapai kemampuan untuk melaksanakan Controlling, Monitoring, Maintening, Designing, Organizing. Belajar dengan melakukan sesuatu dalam potensi yang kongkret tidak hanya terbatas pada kemampuan mekanistis, melainkan juga meliputi kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dengan orang lain serta mengelola dan mengatasi koflik.
c. Learning to live together adalah membekali kemampuan untuk hidup bersama dengan orang lain yang berbeda dengan penuh toleransi, saling pengertia dan tanpa prasangka.
d. Learning to be adalah keberhasilan pembelajaran yang untuk mencapai tingkatan ini diperlukan dukungan keberhasilan dari pilar pertama, kedua dan ketiga. Tiga pilar tersebut ditujukan bagi lahirnya siswa yang mampu mencari informasi dan menemukan ilmu pengetahuan yang mampu memecahkan masalah, bekerjasama, bertenggang rasa, dan toleransi terhadap perbedaan. Bila ketiganya berhasil dengan memuaskan akan menumbuhkan percaya diri pada siswa sehingga menjadi manusia yang mampu mengenal dirinya, berkepribadian mantap dan mandiri, memiliki kemantapan emosional dan intelektual, yang dapat mengendalikan dirinya dengan konsisten, yang disebut emotional intelegence (kecerdasan emosi).
Berdasarkan teori di atas penulis menyimpulkan seseorang dapat dikatakan belajar jika dalam diri orang tersebut terjadi sesuatu aktivitas yang mengakibatkan perubahan tingkah laku yang dapat diamati relatif lama. Perubahan tingkah laku itu tidak muncul begitu saja, tetapi sebagai akibat dari usaha orang tersebut. Oleh karena itu proses terjadinya perubahan tingkah laku dengan tanpa adanya usaha tidak disebut belajar.
(11)
2.2. Pengertian Aktivitas Belajar
Pembelajaran dititik beratkan pada keaktifan siswa dan guru bertindak sebagai fasilitator dan narasumber, yang memberikan kemudahan bagi siswa untuk belajar. Dengan melakukan berbagai aktivitas dalam kegiatan pembelajaran diharapkan siswa dapat membangun pengetahuannya sendiri.
Aktivitas belajar menurut WS.Winkel (1983: 48) adalah segala bentuk kegiatan belajar siswa yang menghasilkan suatu perubahan yaitu hasil belajar yang di capai.
Aktivitas belajar menurut Abdulrahman (2006 :34) aktivitas belajar adalah seluruh kegiatan siswa baik kegiatan jasmani maupun rohani yang mendukung keberhasilan belajar.
Aktivitas adalah suatu kegiatan belajar yang dilakukan seseorang berupa kegiatan mendengarkan, merenungkan, menganalisa, berfikir, membandingkan dan mengembangkan dengan masa lampau Hamalik (dalam Herpratiwi,1993:23).
Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan yang dimaksud dengan aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang melibatkan kerja, pikiran dan badan terutama dalam hal kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
2.3. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah segala kemampuan yang dapat dicapai siswa melalui proses belajar yang berupa pemahaman dan penerapan pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi siswa dalam kehidupannya sehari-hari serta sikap dan cara berpikir kritis dan kreatif dalam rangka mewujudkan manusia
(12)
yang berkualitas, bertanggung jawab bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara serta bertanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil dari proses pembelajaran yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan pesikomotorik yang diperoleh siswa melalui interaksi dengan lingkungan bagi suatu kondisi pembelajaran tertentu. Hasil belajar menurut Anni (2004:4) merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktifitas belajar. Sedangkan menurut Sudjana (1990:22) adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
Menurut Dogne Dimyati dan Mujiono (2002) hasil belajar yang di peroleh seseorang setelah belajar berupa keterampilan pengetahuan sikap dan nilai. Jadi hasil belajar itu didapat setelah mengalami suatu proses pengajaran.
Untuk memperoleh hasil yang optimal, sebaiknya guru memperhatikan perbedaan individual peserta didik, baik aspek biologis, intelektual, maupun psikologis. Kerangka berfikir demikian dimaksudkan agar guru mudah dalam melakukan pendekatan kepada setiap anak didik secara individual (Pupuh F. dan Sobry, 2007: 15 ).
Mencermati pendapat di atas penulis menyimpulkan hasil belajar PKn adalah hasil belajar yang dicapai siswa setelah mengikuti proses pembelajara PKn berupa seperangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan dasar yang berguna bagi siswa untuk kehidupan sosialnya baik untuk masa kini maupun masa yang akan datang yang meliputi: keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia, keragaman keyakinan (agama dan golongan) serta keragaman tingkat kemampuan intelektual dan emosional. Hasil belajar didapat baik dari
(13)
hasil tes (formatif, subsumatif dan sumatif), unjuk kerja (performance), penugasan (Proyek), hasil kerja (produk), portofolio, sikap serta penilaian diri.
Untuk meningkatkan hasil belajar PKn, dalam pembelajarannya harus menarik sehingga siswa termotivasi untuk belajar. Diperlukan model pembelajaran interaktif dimana guru lebih banyak memberikan peran kepada siswa sebagai subjek belajar, guru mengutamakan proses dari pada hasil. Guru merancang proses belajar mengajar yang melibatkan siswa secara integratif dan komprehensif pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik sehingga tercapai hasil belajar. Agar hasil belajar PKn meningkat diperlukan situasi, cara, dan strategi pembelajaran yang tepat untuk melibatkan siswa secara aktif baik pikiran, pendengaran, penglihatan, dan psikomotor dalam proses belajar mengajar. Adapun pembelajaran yang tepat untuk melibatkan siswa secara totalitas adalah pembelajaran dengan sosiodrama.
Dari uraian di atas dapat diduga bahwa pembelajaran dengan sosiodrama dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa dibandingkan dengan pendekatan tradisional (metode ceramah).
2.4. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
PKn sebagai pendidikan nilai, moral, dan norma yang bertujuan untuk membentuk warga negara yang baik, yaitu warga negara yang tahu, mau, dan sadar akan hak dan kewajibannya. Dengan demikian, kelak siswa diharapkan dapat menjadi bangsa yang terampil dan cerdas, dan bersikap baik, serta mampu mengikuti kemajuan teknologi modern.
(14)
Pendidikan Kewarganegaraan menurut Depdiknas (2006:49), adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD NRI 1945. Lebih lanjut Somantri (2001:154) mengemukakan bahwa: PKn merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar yang berkenaan dengan hubungan antar warga negara dengan negara serta pendidikan pendahuluan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.
Menurut Udin S. Winataputra dan Budimansyah, (2007 : 86 ).
PKn secara programatik dirancang sebagai subjek pembelajaran yang menekankan pada isi yang mengusung nilai-nilai ( content embedding volues ) dan pengalaman belajar ( learning experiences ) dalam bentuk berbagai prilaku yang perlu diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan tuntunan hidup bagi warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sebagai penjabaran lebih lanjut dari ide, nilai, konsep, dan moral pancasila, kewarganegaraan yang demokratis, dan bela negara.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelajaran Pkn :
Pertama : PKn merupakan bidang kajian kewarganegaraan yang ditopang berbagai disiplin ilmu yang releven, yaitu: ilmu politik, hukum, sosiologi, antropologi, psokoliogi dan disiplin ilmu lainnya yang digunakan sebagai landasan untuk melakukan kajian-kajian terhadap proses pengembangan konsep, nilai dan perilaku demokrasi warganegara.
Kedua : PKn mengembangkan daya nalar (state of mind) bagi para peserta didik. Pengembangan karakter bangsa merupakan proses pengembangan warganegara yang cerdas dan berdaya nalar tinggi. PKn memusatkan
(15)
perhatiannya pada pengembangan kecerdasan warga negara (civic intelegence) sebagai landasan pengembangan nilai dan perilaku demokrasi. Ketiga : PKn sebagai suatu proses pencerdasan, maka pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah yang lebih inspiratif dan partisipatif dengan menekankan pelatihan penggunaan logika dan penalaran. Untuk menfasilitasi pembelajaran PKn yang efektif dikembangkan bahan pembelajaran yang interaktif yang dikemas dalam berbagai paket seperti bahan belajar tercetak, terekam, tersiar, elektronik, dan bahan belajar yang digali dari ligkungan masyarakat sebagai pengalaman langsung (hand of experience).
Keempat: kelas PKn sebagai laboratorium demokrasi. Melalui PKn, pemahaman sikap dan perilaku demokratis dikembangkan bukan semata-mata melalui “mengajar demokrasi” (teaching democracy), tetapi melalui model pembelajaran yang secara langsung menerapkan cara hidup secara demokrasi (doing democracy). Penilaian bukan semata-mata dimaksudkan sebagai alat kedali mutu tetapi juga sebagai alat untuk memberikan bantuan belajar bagi siswa sehingga lebih dapat berhasil di masa depan. Evaluasi dilakukan secara menyeluruh termasuk portofolio siswa dan evaluasi diri yang lebih berbasis kelas.
Dari beberapa teori penulis menyimpukan pendidikan kewarganegaraan (PKn) adalah sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan, watak dan karakter warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Sedangkan warga negara yang baik adalah warga negara yang mengetahui dan menyadari serta melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warga negara.
(16)
2.5. Pengertian Metode Sosiodrama
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Metode mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan memanfaatkan metode secara akurat, guru akan mampu mecapai tujuan pengajaran.
Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah, bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
Menurut Syaiful Bahri dan Zain (1995: 7) mengemukakan kedudukan metode, yaitu sebagai alat motivasi ekstrinsik, sebagai strategi pengajaran dan sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal (Wina Sanjaya, 2006: 145)
Metode sosiodrama atau bermain peranan merupakan dua buah metode mengajar yang mengandung pengertian yang dapat dikatakan bersama dan karenanya dalam pelaksanaan sering disilih gantikan. Istilah sosiodrama berasal dari kata sosio = sosial dan drama. Kata drama adalah suatu kejadian atau peristiwa dalarn kehidupan manusia yang mengandung konflik kejiwaan, pergolakan, clash atau benturan antara dua orang atau lebih. Sedangkan
(17)
bermain peranan berarti memegang fungsi sebagai orang yang dimainkannya, misalnya berperan sebagai Lurah, penjudi, nenek tua renta dan sebagainya. Menurut Syaiful Bahri dan Zain (1995 : 115)
Sosiodrama adalah sandiwara tanpa naskah ( script ) dan tanpa latihan terlebih dahulu, sehingga dilakukan secara sepontan. Masalah yang didramatisasikan adalah mengenai situasi sosial. Sosiodrama akan menarik bila situasi yang sedang memuncak, kemudian dihentikan. Selanjutnya diadakan diskusi, bagaimana jalan cerita seterusnya, atau pemecahan masalah selanjutnya.
Wina Sanjaya (2006: 159), sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan akan masalah–masalah sosial serta mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkannya.
Pendapat lain tentang metode sosiodrama diungkapkan oleh Martinis Yamin (2003 : 76) bahwa: Metode bermain peran adalah metode yang melibatkan interaksi antara dua siswa atau lebih tentang suatu topik atau situasi. Siswa melakukan peran masing-masing sesuai dengan tokoh yang ia lakoni, mereka berinteraksi sesama mereka melakukan peran terbuka.
Menurut Roestiyah N.K (2008 : 90) mengemukakan : Sosiodrama adalah siswa dapat mendramatisasikan tingkah laku, atau uangkapan gerak gerik wajah seseorang dalam hubungan sosial antara manusia. Atau dengan roll playing dimana siswa bisa berperan atau memainkan peranan dalam dramatisasi masalah sosial/psikologis itu.
Kedua metode tersebut biasanya disingkat menjadi metode “sosiodrama” yang merupakan metode mengajar dengan cara mempertunjukkan kepada siswa tentang masalah-masalah hubungan sosial, untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. Masalah hubungan sosial tersebut didramatisasikan oleh siswa dibawah pimpinan guru. Melalui metode ini guru ingin mengajarkan
(18)
cara-cara bertingkah laku dalam hubungan antara sesama manusia. Cara yang paling baik untuk memahami nilai sosiodrama adalah Mengalami sendiri sosiodrama, mengikuti penuturan terjadinya sosiodrama dan mengikuti langkah-langkah guru pada saat memimpin sosiodrama.
Guru memberi kesempatan kepada para pendengar (siswa lain) untuk memberikan pendapat atau mencari pemecahan dengan cara-cara lain, kemudian diambil kesimpulan.
Dalam diskusi kemungkinan terjadi diskusi yang seru karena adanya perbedaan pendapat. Timbul pertanyaan, apakah dalam keadaan yang sebenamya mereka juga berani berkata demikian? Sampai dimanakah manusia dapat mengambil kesimpulan atau keputusan yang sama apabila dalam situasi yang menekan. Permainan peranan ini menimbulkan sejumlah masalah yang perlu dicamkan oleh para siswa. Perasaan mereka dapat diperkuat oleh pengalaman yang realistis itu.
2.5.1 Manfaat Metode Sosiodrama
Menurut Roestiyah N.K (2008:93), bila metode sosiodrama ini dikendalikan dengan cekatan oleh guru, banyak manfaat yang dapat dipetik, yaitu :
1) Dapat mempertinggi perhatian siswa melalui adegan-adegan, hal mana tidak selalu terjadi dalam metode ceramah atau diskusi.
2) Siswa tidak saja mengerti persoalan sosial psikologis, tetapi mereka juga ikut merasakan perasaan dan pikiran orang lain bila berhubungan dengan sesama manusia, seperti halnya penonton film atau sandiwara, yang ikut hanyut dalam suasana film seperti, ikut menangis pada adegan sedih, rasa marah, emosi, gembira dan lain sebagainya.
3) Siswa dapat menempatkan diri pada tempat orang lain dan memperdalam pengertian mereka tentang orang lain
(19)
Sebaliknya betapapun besar nilai metode ini ditangan yang kurang bijaksana akan menjadi nihil. Pada umumnya karena guru sendiri tidak paham akan tujuan yang dicapai, atau guru memilih metode ini walaupun sebenarnya kurang tepat untuk tujuan tertentu. Dapat terjadi guru tidak menyadari pentingnya langkah-langkah dalam metode ini.
2.5.2 Kelebihan Metode Sosiodrama :
Menurut Syaiful Bahri dan Zain (1995:101) kelebihan metode sosiodrama antara lain:
Mengembangkan kreativitas siswa (dengan peran yang dimainkan siswa dapat berfantasi)
Memupuk kerjasama antara siswa.
Menumbuhkan bakat siswa dalam seni drama.
Siswa lebih memperhatikan pelajaran karena menghayati sendiri.
Memupuk keberanian berpendapat di depan kelas.
Melatih siswa untuk menganalisa masalah dan mengambil kesimpulan dalam waktu singkat.
2.5.3 Kelemahan Metode Sosiodrama:
Menurut Syaiful Bahri dan Zain (1985:102) Kelemahan metode sosiodrama antara lain:
Sosiodrama dan bermain peranan memerlukan waktu yang relatif panjang/banyak.
Pada umumnya yang aktif hanya yang berperan saja.
Sering mengganggu kelas di sebelahnya.
Dalam pembelajaran metode sosiodrama tugas guru mengatur strategi belajar, membantu menghubungkan pengetahuan lama dengan pengetahuan baru, dan memfasilitasi belajar. Anak harus tahu makna belajar dan menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya.
(20)
Pembelajaran dengan metode sosiodrama dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar efektif dan kreatif, dimana siswa dapat membangun sendiri pengetahuannya, menemukan pengetahuan dan keterampilannya sendiri melalui proses bertanya, kerja kelompok, belajar dari model yang sebenarnya, bisa merefleksikan apa yang diperolehnya antara harapan dengan kenyataan sehingga peningkatan hasil belajar yang didapat bukan hanya sekedar hasil menghafal materi belaka, tetapi lebih pada kegiatan nyata (pemecahan kasus-kasus) yang dikerjakan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran (diskusi kelompok dan diskusi kelas)
Berdasarkan definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa, metode sosiodrama merupakan suatu metode pembelajaran dimana siswanya dapat memainkan suatu peranan dari prilaku seseorang dalam suatu peristiwa masalah-masalah sosial yang sedang terjadi di masyarakat.
2.6 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka di atas dirumusksn hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai berikut: Jika pembelajaran PKn menggunakan metode sosiodrama dengan langkah-langkah yang tepat, maka aktivitas dan hasil
(21)
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan pengembangan metode dan strategi pembelajaran. Metode dalam penelitian ini adalah metode sosiodrama yaitu suatu penelitian yang dikembangkan bersama-sama untuk peneliti dan decision maker tentang variable yang dimanipulasikan dan dapat digunakan untuk melakukan perbaikan.
3.1.Setting dan Subyek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Trimulyo pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Trimulyo Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012.
3.1.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Trimulyo Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012. Dengan jumlah siswa 30 anak, yang terdiri dari 16 anak laki-laki dan 14 anak perempuan.
3.1.3 Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester ganjil, saat mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan berlangsung dengan materi “sistem
(22)
pemerintahan”. Pada tahun pelajaran 2011/2012. Penelitan tindakan kelas ini terjadi pada bulan September, Oktober dan November tahun 2011.
3.2. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian terdiri dari 4 tahap, yakni perencanaan, melakukan tindakan, observasi dan evaluasi serta refleksi dalam tahap siklus dan akan berulang kembali pada siklus-siklus berikutnya.
3.3. Rencana Penelitian
Rencana penelitian digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis meliputi aspek perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang merupakan langkah berurutan dalam satu siklus atau daur yang berhubungan siklus berikutnya.
Daur ulang dalam penelitian tindakan kelas diawali dengan perencanaan tindakan (planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan (observer and evaluation), dan melakukan refleksi (reflecting) dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan), Hopkins dalam Arikunto, (2004: 105).
(23)
GAMBAR 1 SIKLUS PTK
Gambar siklus Penelitian Tindakan Kelas (Suyono, 2009: 24) Pelaksanaan
Observasi Perencanaan
Refleksi SIKLUS I
Pelaksanaan
SIKLUS II
Observasi Refleksi
Perencanaan
Pelaksanaan
Observasi
Refleksi
dst Perencanaan SIKLUS III
(24)
3.4 Langkah-langkah Penelitian Siklus I
A. Perencanaan
perencanaan pada setiap siklus dalam penelitian ini diawali dengan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran secara kolaboratif menggunakan metode sosiodrama langkah perencanaan ini dilakukan pada setiap siklus 1,2 dan seterusnya.
B. Tindakan
siklus I
Pada siklus pertama materi pembelajaran PKn tentang sistem pemerintahan desa dan pemerintahan kecamatan yang akan dilaksanakan dalam 4 (empat) jam pelajaran (2xpertemuan) kegiatan ini diawali dengan pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran, dengan menggunakan metode sosiodrama yang meliputi beberapa tahap:
1. Kegiatan awal
a. Menyajikan cerita dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan materi pelajaran.
b. Memberikan motivasi pada siswa dengan contoh-contoh kejadian yang ada di lingkungan sekitar
2. Kegiatan inti
a. Menjelaskan dan memilih peran tentang cara pemilihan kepala desa b. Menjelaskan tata cara bermain drama.
c. Memilih siswa yang akan bermain drama, dan siswa yang tidak bermain drama menjadi pengamat.
(25)
d. Melaksanakan permainan drama
e. Setelah peranan selesai, guru meminta pendapat dari kelompok pengamat tentang peranan yang baru saja dilakukan.
3. Kegiatan akhir
a. Guru memberikan soal tes secara individu.
b. Siswa di bimbing guru untuk membuat kesimpulan dari permainan drama yang sudah diperankan.
Selama proses pembelajaran akan dilakukan observasi oleh observer pada akhir pembelajaran. Pada akhir pembelajaran siklus I diperoleh data observasi dan hasil belajar siswa, maka dapat diketahui kelebihan dan kelemahan pembelajaran siklus I tersebut, sehingga hasil refleksinya akan menjadi acuan untuk menentukan pembelajaran siklus II.
Siklus II
Materi pembelajaran pada siklus kedua adalah sistem pemerintahan desa dan kecamatan. Langkah-langkah pelaksanaan tindakan kelas pembelajaran yang akan dilakukan sama seperti pada siklus pertama, hanya saja disesuaikan dengan materi dan perbaikan yang dilakukan untuk siklus pertama. Pada akhir siklus II pun, dilakukan refleksi oleh semua tim peneliti untuk mengkaji proses pembelajaran yang akan dilakukan guru sebagai acuan dalam pembuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang baru untuk siklus berikutnya hingga tercapai tujuan dari PTK yang diharapkan.
Siklus III
Materi pembelajaran pada siklus ketiga adalah sistem pemerintahan desa dan kecamatan. Langkah-langkah pelaksanaan tindakan kelas pembelajaran
(26)
yang akan dilakukan sama seperti pada siklus kedua hanya saja disesuaikan dengan materi dan perbaikan yang dilakukan untuk siklus ketiga. Pada akhir siklus III pun, dilakukan refleksi oleh semua tim peneliti untuk mengkaji proses pembelajaran yang akan dilakukan guru sebagai acuan dalam pembuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang baru untuk siklus berikutnya bila diperlukan hingga tercapai tujuan dari PTK yang diharapkan.
C. Observasi
Observasi dilakukan pada setiap selesai melakukan pelaksanaan pada masing-masing siklus, yang ditentukan untuk diolah, digeneralisasikan agar diperoleh kesimpulan yang akurat dari semua kekurangan dan kelebihan pelaksanaan siklus I, II, dan III sehingga dapat direfleksikan guna perbaikan. D. Refleksi
Pada akhir siklus, dilakukan refleksi oleh peneliti serta pengkajian aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung, sebagai acuan dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran baru pada siklus-siklus berikutnya. Refleksi diadakan agar pada pelaksanaan siklus yang baru, perencanaan yang matang pun dapat dilaksanakan dengan maksimal melalui observasi dan analisis oleh peneliti guna mendapatkan hasil dan tujuan yang ingin dicapai serta harapan dari penelitian ini.
3.5 Instrumen penelitian
Selama mengadakan pengamatan dan wawancara digunakan beberapa instrument yaitu:
(27)
1. Lembar Panduan Observasi
Lembar observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas belajar siswa selama penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran PKn dengan menggunakan metode sosiodrama.
2. Tes Hasil Belajar
Instrument ini digunakan untuk menjaring data mengenai peningkatan hasil belajar atau prestasi belajar siswa khususnya mengenai pengusaan terhadap materi yang dibelajarkan dengan menggunakan metode sosiodrama.
3.6 Teknik Pengumpulan Data a. Alat Pengumpul Data
Alat pengumpul data terdiri dari:
1. Lembar observasi yaitu lembar observasi siswa yang berguna untuk mengetahui keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
2. Lembar tes hasil belajar, tes hasil belajar diperoleh dari tes yang dilaksanakan setiap akhir pertemuan pembelajaran. Tes ini berguna untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman konsep siswa terhadap materi yang diajarkan setelah berlangsungnya proses tindakan.
b. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatiof. Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi siswa sedangkan data kuantitatif diperoleh dari tes hasil belajar siswa. Adaptasi dari Purwanto (2008:112)
(28)
1. Analisis Aktivitas Siswa
Data hasil observasi meliputi data hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran dianalisis dengan menentukan nilai rata-rata yang dihitung menggunakan rumus:
Jumlah skor perolehan
Nilai = --- X 100% Jumlah item aktivitas
2. Analisis Tes Hasil Belajar
Analisis tes hasil belajar siswa bertujuan untuk mengetahui tingkat ketuntasan belajar siswa yang diperoleh dari setiap siklus. Pengusaan materi pelajaran dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa pada setiap akhir pertemuan pembelajaran. Hasil belajar dapat dihitung menggunakan rumus:
Skor Perolehan
Nilai = --- X 100% Jumlah Skor
Siswa yang mendapatkan nilai kurang dari KKM dinyatakan mengalami kesulitan belajar sedangkan siswa yang mencapai KKM dinyatakan telah tuntas belajar. Persentase ketuntasan belajar secara klasikal dihitung dengan rumus:
Jumlah siswa yang tuntas belajar
Nilai= --- X100% Jumlah seluruh siswa
3.7 Indikator Keberhasilan PTK
Acuan keberhasilan penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat dari aktivitas dan tes hasil belajar yang baik. Keberhasilan kelas dilihat dari jumlah siswa yang mampu mencapai KKM, sekurang-kurangnya 85% dari jumlah siswa yang ada di kelas terebut (Mulyasa, 2002:99)
(29)
54
BAB V
KESIMPULAMN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan terhadap siswa kelas IV mata pelajaran PKn di SD Negeri I Trimulyo dapat disimpulkan bahwa:
1. Aktivitas siswa menunjukan peningkatan dari setiap siklus, siklus I yaitu 59,33% dengan kriteria kurang aktif, siklus II diperoleh nilai 69,74% dengan kriteria cukup aktif dan pada siklus III diperoleh nilai 78,33% dengan kriteria aktif. Terjadi peningkatan sebanyak 10,41% dari siklus I ke Siklus II, dan 8,59% dari siklus II ke siklus III. Selain itu dengan adanya kolaborasi, partisipasi dan refleksi antara teman sejawat dan peneliti, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan dan professional guru. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan aktivitas guru mulai dari siklus I sampai siklus III. Secara berurutan persentase kinerja guru mengajar yaitu pada siklus I, 62,5%, siklus II, 75,84%, dan siklus III, 81,67%.
2. Penerapan metode sosiodrama dalam pembelajaran PKn, dapat meningkatkan hasil belajar siswa mulai dari siklus I sampai siklus III. Secara berurutan persentase hasil belajar siswa pada siklus I sebanyak 15
(30)
55
siswa atau 50% mencapai KKM, siklus II sebanyak 20 siswa atau 66,66% mencapai KKM, dan siklus III sebanyak 25 siswa atau 83,33% mencapai KKM. Selain itu penerapan metode sosiodrama dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru karena dalam proses pembelajarannya guru dituntut untuk dapat memotivasi siswa agar dapat bermain drama dengan baik.
5.2 Saran
1. Bagi siswa, agar senantiasa membiasakan untuk belajar dan bekerja sama dengan siswa lain guna memperkaya ilmu pengetahuan dan informasi yang maksimal agar memperoleh hasil belajar yang lebih baik.
2. Bagi guru, sesuaikan dengan indikator yang cocok dengan pelaksanaan metode sosiodrama, upayakan manfaatkan waktu yang efektif dengan menggunakan perencananan yang baik agar tidak terbuang sia-sia, menggunakan fariasi metode dalam pembelajaran untuk mencegah kejenuhan siswa dalam menerima ilmu, karena dengan adanya variasi atau hal yang baru yang tepat maka siswa akan lebih antusias dan terpancing untuk aktif dalam mengikuti pembelajaran.
3. Bagi sekolah, agar melengkapi sarana dan prasarana yang dapat mendukung pembelajaran guna meningkatkan prestasi siswa dan sekolah. 4. Bagi peneliti, penelitian ini hanya mengkaji perbaikan pembelajaran
materi sistem pemerintahan desa/kelurahan dan kecamatan dengan menggunakan metode sosiodrama untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan materi pada KD/indikator yang lain.
(31)
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DENGAN
METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I TRIMULYO KECAMATAN TANJUNG
BINTANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
(Skripsi)
Oleh DWI YATI 1013079023
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2012
(32)
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR TABEL ... vii DAFTAR GAMBAR ... viii BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1 1.2 Permasalahan ... 4 1.2.1 Identifikasi Masalah ... 4 1.2.2 Rumusan Masalah ... 5 1.2.3 Pemecahan Masalah ... 5 1.3 Tujuan Penelitian ... 6 1.4 Manfaat Penelitian ... 6 BAB II KAJIAN TEORI PUSTAKA
2.1 Pengertian Belajar ... 8 2.2 Pengertian aktivitas Belajar ... 10 2.3 Pengertian Hasil Belajar ... 10
2.4 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan ... 12
2.5 Pengertian Metode Sosiodrama ... 15 2.5.1 Manfaat Metode Sosiodrama... 17 2.5.2 Kelebihan Metode Sosiodrama ... 18 2.5.3 Kelemahan Metode Sosiodrama ... 18 2.6 Hipotesis Tindakan ... 19 BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Subjek Penelitian ... 20 3.1.1 Tempat Penelitian ... 20 3.1.2 Subjek Penelitian ... 20 3.1.3 Waktu Penelitian ... 21 3.2 Prosedur Penelitian ... 21 3.3 Rencana Penelitian ... 21 3.4 Langkah-langkah Penelitian ... 23 3.5 Instrumen Penelitian ... 26 3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 26 3.7 Indikator Kebersihan PTK ... 28
(33)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ... 29 4.1.1 Pelaksanaan Siklus I ... 29 4.1.1. 1 Hasil Observasi Aktivitas siswa Pada Siklus I ... 33 4.1.1.2 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ... 34 4.1.1.3 Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 34 4.1.1.4 Refleksi Siklus I ... 34 4.1.1.5 Rekomendasi Siklus II ... 35 4.1.2 Pelaksanaan Siklus II ... 35 4.1.2.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus II ... 39 4.1.2.2 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II ... 40 4.1.2.3 Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 41 4.1.2.4 Refleksi Siklus II ... 41 4.1.2.5 Rekomendasi Siklus III ... 42 4.1.3 Pelaksanaan Siklus III ... 42 4.1.3.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus III ... 46 4.1.3.2 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus III ... 47 4.1.3.3 Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 47 4.1.3.4 Refleksi Siklus III ... 47 4.2 Pembahasan ... 48 4.2.1 Pembahasan Siklus I ... 49 4.2.2 Pembahasan Siklus II ... 49 4.2.3 Pembahasan Siklus III ... 50 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 54 5.2 Saran ... 55 DAFTAR PUSTAKA
(34)
DAFTAR PUSTAKA
Abdulrahman, 2006.pengertian hasil Belajar.
http://www.scibd.com/doc/51282702/Pengertian-Hasil-Belajar-Menurut-Para-Ahli
Anni, 2004. Pengertian Hasil Belajar.
http://www.scibd.com/doc/51282702/Pengertian-Hasil-Belajar-Menurut-Para-Ahli
Arikunto, Suharsimi, 2004. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Renika Cipta. Bandung.
Bahri Syaiful D, Zain. 1995. Konsep Trategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta.
Jakarta
Depdiknas.2006.Standar Kompetensi Kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan
Tahun 2006. Depdiknas. Jakarta.
Depdiknas, 2006.Permendiknas No. 22/2006 Tentang Standar isi Untuk Satuan
Pendidikan Dasar Dan Menengah.Depdiknas. Jakarta
Djamarah. 2002. Hubungan Motivasi Belajar, Bimbingan Belajar, Dengan Hasil
Belajar
Dimyati D dan Mudjiono.2002.Belajar dan Pembelajaran. PT.Renika Cipta.
Jakarta.
Fathurrohman Pupuh, Sobry. 2007. Strategi Belajar Mengajar Melalui Konsep
Umum dan Konsep Islam. Refika Aditama. Bandung.
Hamalik, Oemar.1993.Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara:Jakarta
Herpratiwi, 1993.Pengertian Aktivitas Belajar.
http://www.scibd.com/doc/51282702/Pengertian-Hasil-Belajar-Menurut-Para-Ahli
(35)
Herpratiwi, 1994.Prinsip Belajar Dalam Interaksi Pembelajaran.
http://www.scibd.com/doc/51282702/Pengertian-Hasil-Belajar-Menurut-Para-Ahli
Kaelan, MS. 2004. Pendidikan Pancasila, Edisi Reformasi, Penerbit Paradigma.
Jogjakarta.
Mulyasa. 2002.Kurikulum Berbasis Kompetensi.Remaja Rosdakarya. Bandung.
Poerwanto. 2008.Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi.Remaja Karya. Bandung
Roestiyah N.K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta.
Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidkan.Kencana Prenada Media Grup. Jakarta.
Sudjana, N. 1990.Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru Agensindo.
Bandung.
Suyono. 2009. Modul Perencanaan PTK Dan Penulisan Karya Ilmiah, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Soedijarto, 2008. Landasan Dan Arah Pendidikan Nasional Kita. Kompas.
Jakarta
Somantri, 2001. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan.
http://maryatul- kibtiyah.blogspot.com/2011/09/pengertian-pendidikan-kewarganegaraan.html.
Winataputra Udin S, Budimansyah. 2007. Civic Education (Konteks, Landasan,
Bahan Ajar dan Kultur Kelas). Program Studi PPKn. UPI Bandung
Winataputra. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Penerbit Universitas Terbuka.
Jakarta.
Winkel, WS. 1983.Psikologi Pengajaran.Grafindo. Jakarta.
Yamin Martinis. 2003. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Garing
(36)
GAMBAR 5 STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA
Kepala Desa BPD
Sekertaris desa LKMD
Kepala Urusan pemerintahan
Kepala urusan pembangunan
Kepala urusan perekonomian
Kepala urusan kesejahteraan
Kepalaurusan keamanan &
ketertiban
Kepala dusun
RW & RT
(37)
143
Lampiran 28
JADWAL PENELITIAN
NO KEGIATAN
BULAN
September 2011 Oktober 2011 November 2011
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Perencanaan
2 Proses Pembelajaran
3 Evaluasi
4 Pengumpulan Data
5 Analisis Data
6 Penyusunan Hasil
7 Pelaporan Hasil
Keterangan :
Perencanaan perbaikan, penyusunan dan pengesahan proposal penelitian
Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi dan refleksi siklus I Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi dan refleksi siklus II
Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi dan refleksi siklus III Penyusunan hasil dan pelaporan hasil penelitian.
(38)
144
GAMBAR FOTO SIKLUS I
Guru mengamati siswa/i yang sedang melaksanakan permainan drama
Guru membimbing siswa/i yang menjadi pengamat untuk memberikan pendapat atau masukan kepada teman yang melaksanakan permainan drama.
(39)
Lampiran 1
LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS SISWA Kelas/semester :
Mata pelajaran : hari/tanggal : Siklus/Pertemuan ke :
No Aspek Indikator Kreteria Penilaian
1 Aktivitas siswa
dalam bermain drama
a) Melaksanakan pemeranan b) Mengamati pemeranan c) Melaksanakan peranan ulang
Nilai 4, jika semua (3)
indikator tiap-tiap aspek terpenuhi
Nilai 3, jika dua indikator tiap-tiap aspek terpenuhi
Nilai 2, jika satu indikator tiap-tiap aspek terpenuhi
Nilai 1, jika tidak ada indikator tiap-tiap aspek terpenuhi
2 Partisipasi
siswa
a) Mengajukan pertanyaan b) Mengemukakan pendapatatau
menjawab pertanyaan
c) Mengikuti semua tahapan-tahapan pembelajaran
3 Motivasi dan
semangat
a) Antusias/semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
b) tertib dan bersegera terhadapintruksi yang diberikan
c) menampakkan keceriaan dan kegembiraan dalam belajar
4 Interaksi antar
sesame siswa
a) Menghargai pendapat teman
b) Berinteraki dengan teman secara baik c) tidak mengganggu teman
5. Interaksi siwa
dengan guru
a) Melaksanakan intruksi/perintah guru b) mendengarkan penjelasan guru dengan
seksama
c) Menghormati dan menghargai guru
Skor maksimal 5x4 20
Sumber: Diadopsi dari Poerwanto (2008:5.27)
Klasifikasi aktivitas belajar siswa tampak dalam dibawah ini:
No Rentang skor Tingkat aktivitas belajatr siswa
1. >75,6 Aktif
2. 59,4-75,5 Cukup aktif
3. <59,4 Kurang aktif
(40)
LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS SISWA Kelas/semester :
Mata pelajaran : Hari/tanggal : Siklus/Pertemuan ke :
No Nama Skor aspek
aktivitas siswa Jumlah skor Skor Maksi mal % Aktivitas Kategori
1 2 3 4 5
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Jumlah Skor Maksimal Persentase
Sumber: Diapdosi dari Poerwanto (2008:5.27) Keterangan:
1. Aktivitas siswa dalam bermain drama 2. Partisipasi siswa
3. Motivasi dan semangat 4. Interaksi antar sesame siswa 5. Interaksi siswa dengan guru.
(41)
Lampiran 7
LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS SISWA
Kelas/semester : IV / I
Mata pelajaran : PKn
Hari/tanggal : Senin, 26 September 2011 Siklus/Pertemuan ke : I (satu)/I (satu)
No Nama Skor aspek
aktivitas siswa Jumla h skor Skor Maksimal % Aktivitas Kategori 1 2 3 4 5
1. Agus R 1 1 2 1 4 9 20 45 Krg aktif
2. Alia F 1 2 3 1 4 11 20 45 Krg aktif
3. Angga P 1 2 1 2 4 10 20 50 Krg aktif
4. Anisadela 1 2 2 1 4 10 20 50 Krg aktif
5. Aria P 3 2 2 3 4 14 20 70 Ckp aktif
6. Aseh S 3 2 2 2 4 13 20 65 Ckp aktif
7. Cicilia K 2 3 2 5 4 14 20 70 Ckp aktif
8. Deni H 2 2 2 3 4 13 20 65 Ckp aktif
9. Doni K 1 2 2 2 4 11 20 55 Krg aktif
10. Diki P 3 2 2 3 4 14 20 70 Ckp aktif
11. Fajar S 3 3 3 2 4 15 20 75 Ckp akif
12. Feriyadi 3 2 2 3 4 14 20 70 Ckp aktif
13. Fitriyani 1 2 1 2 4 10 20 50 Krg aktif
14. Hariyanto 2 1 2 3 4 12 20 60 Ckp aktif
15. Irvan 1 2 1 2 4 10 20 50 Krg aktif
16. Lia A 2 2 3 2 4 13 20 65 Ckp aktif
17. Niken 1 1 2 2 4 10 20 50 Krg aktif
18. Puji 2 2 2 3 4 13 20 65 Ckp aktif
19. Priawan 2 2 2 1 4 11 20 55 Krg aktif
20. Ratika 1 2 1 1 4 9 20 45 Krg aktif
21. Reni 1 2 2 2 4 11 20 55 Krg aktif
22. Riska 2 1 1 2 4 10 20 50 Krg aktif
23. Rizki 1 2 2 1 4 10 20 50 Krg aktif
24. Rudi 2 1 2 2 4 11 20 55 Krg aktif
25. Supriyanto 1 2 1 1 4 9 20 45 Krg aktif
26. Susi 2 2 2 1 4 11 20 55 Krg aktif
27. Sanusi 2 1 1 2 4 10 20 50 Krg aktif
(42)
29. Seri w 3 2 2 3 4 14 20 70 Ckp aktif
30. wulandari 1 2 3 2 4 12 20 60 Ckp aktif
Jumlah 347
Skor Maksimal 600
Persentase 57,83 Krg aktif
Sumber: Diapdosi dari Poerwanto (2008:5.27)
Trimulyo, 26 September 2011 Observer,
SRI LESTARI
(43)
Lampiran 8
LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS SISWA Kelas/semester : IV /I
Mata pelajaran : PKn
Hari/tanggal : Senin, 03 Oktober 2011 Siklus/Pertemuan ke : I (satu)/ II (dua)
No Nama Skor aspek
aktivitas siswa Jumlah skor Skor Maksi mal % Aktivitas Kategori
1 2 3 4 5
1. Agus R 1 2 2 1 4 10 20 50 Krg aktif
2. Alia F 2 2 1 2 4 11 20 55 Krg aktif
3. Angga P 1 2 2 1 4 10 20 50 Krg aktif
4. Anisadela 1 2 2 3 4 12 20 60 Ckp aktif
5. Aria P 2 2 2 2 4 12 20 60 Ckp aktif
6. Aseh S 2 3 2 3 4 14 20 70 Ckp aktif
7. Cicilia K 2 1 2 4 4 13 20 65 Ckp aktif
8. Deni H 1 3 1 2 4 11 20 55 Krg aktif
9. Doni K 2 2 1 2 4 11 20 55 Krg aktif
10. Diki P 2 2 3 3 4 14 20 70 Ckp aktif
11. Fajar S 1 2 3 3 4 13 20 65 Ckp akif
12. Feriyadi 2 3 2 2 4 13 20 65 Ckp aktif
13. Fitriyani 3 2 2 1 4 12 20 60 Ckp aktif
14. Hariyanto 3 3 2 2 4 14 20 70 Ckp aktif
15. Irvan 2 2 1 3 4 12 20 60 Ckp aktif
16. Lia A 1 2 2 1 4 10 20 50 Krg aktif
17. Niken 2 3 2 1 4 12 20 60 Ckp aktif
18. Puji 3 2 1 1 4 11 20 55 Krg aktif
19. Priawan 2 1 2 2 4 11 20 55 Krg aktif
20. Ratika 2 2 1 3 4 12 20 60 Ckp aktif
21. Reni 1 2 3 1 4 11 20 55 Krg aktif
22. Riska 1 3 2 3 4 13 20 65 Ckp aktif
23. Rizki 2 1 2 3 4 12 20 60 Ckp aktif
24. Rudi 3 2 3 3 4 15 20 75 Ckp aktif
25. Supriyanto 3 2 3 3 4 15 20 75 Ckp aktif
26. Susi 1 3 1 3 4 10 20 50 Krg aktif
27. Sanusi 2 3 4 2 4 15 20 75 Ckp aktif
(44)
29. Seri w 1 3 2 2 4 12 20 60 Ckp aktif
30. wulandari 2 1 1 2 4 10 20 50 Krg aktif
Jumlah 365
Skor Maksimal 600
Persentase 60,83 Ckp aktif
Sumber: Diapdosi dari Poerwanto (2008:5.27)
Trimulyo,03 Oktober 2011 Observer,
SRI LESTARI
(45)
Lampiran 15
LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS SISWA Kelas/semester :IV/ I
Mata pelajaran : PKn
Hari/tanggal : Senin, 24 Oktober 2011
Siklus/Pertemuan : II (dua) / I (satu)
No Nama Skor aspek
aktivitas siswa Jumlah skor Skor Maksi mal % Aktivitas Kategori
1 2 3 4 5
1. Agus R 1 2 2 3 4 12 20 60 Ckp aktif
2. Alia F 2 3 3 2 4 14 20 70 Ckp aktif
3. Angga P 3 2 3 3 4 15 20 75 Ckp aktif
4. Anisadela 3 3 2 4 4 16 20 80 Aktif
5. Aria P 4 2 3 4 4 17 20 85 Aktif
6. Aseh S 3 2 3 3 4 15 20 75 Ckp aktif
7. Cicilia K 2 3 2 3 4 14 20 70 Ckp aktif
8. Deni H 1 2 3 3 4 13 20 65 Ckp aktif
9. Doni K 1 2 4 3 4 14 20 70 Ckp aktif
10. Diki P 1 1 2 3 4 11 20 55 Krg aktif
11. Fajar S 2 3 2 3 4 14 20 70 Ckp aktif
12. Feriyadi 2 1 1 3 4 11 20 55 Krg aktif
13. Fitriyani 1 3 2 1 4 11 20 55 Krg aktif
14. Hariyanto 3 3 2 2 4 14 20 70 Ckp aktif
15. Irvan 1 2 2 2 4 11 20 55 Krg aktif
16. Lia A 2 3 3 2 4 14 20 70 Ckp aktif
17. Niken 1 3 3 3 4 14 20 70 Ckp aktif
18. Puji 3 2 3 2 4 14 20 70 Ckp aktif
19. Priawan 1 2 3 2 4 12 20 60 Ckp aktif
20. Ratika 4 2 2 2 4 14 20 70 Ckp aktif
21. Reni 3 3 2 3 4 15 20 75 Ckp aktif
22. Riska 2 3 2 4 4 15 20 75 Ckp aktif
23. Rizki 1 3 3 3 4 14 20 70 Ckp aktif
24. Rudi 2 3 2 2 4 13 20 65 Ckp aktif
25. Supriyanto 3 2 3 3 4 15 20 75 Ckp aktif
26. Susi 1 3 3 2 4 13 20 65 Ckp aktif
27. Sanusi 2 2 3 3 4 14 20 70 Ckp aktif
(46)
29. Seri w 1 2 2 3 4 11 20 55 Krg aktif
30. Wulandari 4 2 3 1 4 14 20 70 Ckp aktif
Jumlah 404
Skor Maksimal 600
Persentase 67,33 Ckp aktif
Sumber: Diapdosi dari Poerwanto (2008:5.27)
Trimulyo, 24 Oktober 2011 Observer,
SRI LESTARI
(47)
Lampiran 16
LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS SISWA Kelas/semester : IV / I
Mata pelajaran : PKn
Hari/tanggal : Senin, 31 Oktober 2011 Siklus/Pertemuan ke : II (dua)/ II (dua)
No Nama Skor aspek
aktivitas siswa Jumlah skor Skor Maksi mal % Aktivitas Kategori
1 2 3 4 5
1. Agus R 2 3 3 2 4 14 20 70 Ckp aktif
2. Alia F 1 2 3 3 4 13 20 65 Ckp aktif
3. Angga P 3 2 3 2 4 14 20 70 Ckp aktif
4. Anisadela 3 2 2 3 4 14 20 70 Ckp aktif
5. Aria P 2 3 4 3 4 16 20 80 Aktif
6. Aseh S 3 3 3 2 4 15 20 75 Ckp aktif
7. Cicilia K 2 2 3 3 4 14 20 70 Ckp aktif
8. Deni H 3 3 4 2 4 16 20 80 Aktif
9. Doni K 3 2 1 3 4 13 20 65 Ckp aktif
10. Diki P 4 2 3 3 4 16 20 80 Aktif
11. Fajar S 2 2 4 3 4 15 20 75 Ckp aktif
12. Feriyadi 3 4 2 3 4 16 20 80 Aktif
13. Fitriyani 2 3 1 4 4 14 20 70 Ckp aktif
14. Hariyanto 4 3 3 2 4 16 20 80 Aktif
15. Irvan 3 2 2 3 4 14 20 70 Ckp aktif
16. Lia A 2 2 3 2 4 13 20 65 Ckp aktif
17. Niken 2 1 2 2 4 12 20 60 Ckp aktif
18. Puji 4 3 2 2 4 15 20 75 Ckp aktif
19. Priawan 3 1 4 3 4 15 20 75 Ckp aktif
20. Ratika 2 2 1 4 4 13 20 65 Ckp aktif
21. Reni 2 2 4 3 4 15 20 75 Ckp aktif
22. Riska 1 2 2 3 4 12 20 60 Ckp aktif
23. Rizki 4 2 1 3 4 14 20 70 Ckp aktif
24. Rudi 2 2 3 2 4 13 20 65 Ckp aktif
25. Supriyanto 3 3 2 2 4 15 20 75 Ckp aktif
26. Susi 1 4 3 3 4 15 20 75 Ckp aktif
27. Sanusi 4 3 1 4 4 16 20 80 Aktif
(48)
29. Seri w 3 2 4 1 4 14 20 70 Ckp aktif
30. Wulandari 2 3 4 3 4 16 20 80 Aktif
Jumlah 433
Skor Maksimal 600
Persentase 72,16 Ckp aktif
Sumber: Diapdosi dari Poerwanto (2008:5.27)
Trimulyo, 31 Oktober 2011 Observer,
SRI LESTARI
(49)
Lampiran 23
LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS SISWA Kelas/semester : IV / I
Mata pelajaran : PKn
Hari/tanggal :Senin, 07 November 2011 Siklus/Pertemuan ke :III (tiga)/ I (satu)
No Nama Skor aspek
aktivitas siswa Jumlah skor Skor Maksi mal % Aktivitas Kategori
1 2 3 4 5
1. Agus R 4 2 2 2 4 14 20 70 Ckp aktif
2. Alia F 3 3 3 2 4 15 20 75 Ckp aktif
3. Angga P 2 3 3 2 4 14 20 70 Ckp aktif
4. Anisadela 2 4 3 3 4 16 20 80 Aktif
5. Aria P 3 2 3 2 4 14 20 70 Ckp aktif
6. Aseh S 4 3 4 2 4 17 20 85 Aktif
7. Cicilia K 3 2 3 4 4 16 20 80 Aktif
8. Deni H 2 3 4 3 4 16 20 80 Aktif
9. Doni K 2 2 3 3 4 14 20 70 Ckp aktif
10. Diki P 2 3 3 4 4 16 20 80 Aktif
11. Fajar S 4 3 2 3 4 16 20 80 Aktif
12. Feriyadi 2 4 2 4 4 16 20 80 Aktif
13. Fitriyani 3 2 3 2 4 14 20 70 Ckp aktif
14. Hariyanto 2 4 2 2 4 14 20 70 Ckp aktif
15. Irvan 1 4 4 3 4 16 20 80 Aktif
16. Lia A 2 3 2 2 4 15 20 75 Ckp aktif
17. Niken 3 2 3 2 4 14 20 70 Ckp aktif
18. Puji 2 2 3 2 4 13 20 65 Ckp aktif
19. Priawan 3 3 3 3 4 16 20 80 Aktif
20. Ratika 2 3 2 3 4 14 20 70 Ckp aktif
21. Reni 4 3 4 3 4 17 20 85 Aktif
22. Riska 3 2 3 4 4 16 20 80 Aktif
23. Rizki 2 3 3 4 4 16 20 80 Aktif
24. Rudi 4 2 2 3 4 15 20 75 Ckp aktif
25. Supriyanto 3 2 3 3 4 15 20 75 Ckp aktif
26. Susi 3 4 2 2 4 15 20 75 Ckp aktif
27. Sanusi 2 3 4 3 4 16 20 80 Aktif
(50)
29. Seri w 3 2 4 3 4 16 20 80 Aktif
30. wulandari 2 3 3 4 4 16 20 80 Aktif
Jumlah 459
Skor Maksimal 600
Persentase 76,5 Aktif
Sumber: Diapdosi dari Poerwanto (2008:5.27)
Trimulyo, 07 November 2011 Observer,
SRI LESTARI
(51)
Lampiran 24
LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS SISWA Kelas/semester : IV/I
Mata pelajaran : PKn
Hari/tanggal : Senin, 14 November 2011 Siklus/Pertemuan ke : III (tiga)/ II (dua)
No Nama Skor aspek
aktivitas siswa Jumlah skor Skor Maksi mal % Aktivitas Kategori
1 2 3 4 5
1. Agus R 2 3 2 3 4 14 20 70 Ckp aktif
2. Alia F 1 3 3 3 4 15 20 75 Ckp aktif
3. Angga P 3 3 4 4 4 18 20 90 Aktif
4. Anisadela 3 4 3 2 4 16 20 80 Aktif
5. Aria P 4 3 3 3 4 17 20 85 Aktif
6. Aseh S 4 4 2 3 4 17 20 85 Aktif
7. Cicilia K 2 3 3 4 4 16 20 80 Aktif
8. Deni H 3 3 4 4 4 18 20 90 Aktif
9. Doni K 3 2 4 3 4 16 20 80 Aktif
10. Diki P 3 3 3 3 4 16 20 80 Aktif
11. Fajar S 2 4 4 2 4 16 20 80 Aktif
12. Feriyadi 3 3 3 3 4 16 20 80 Aktif
13. Fitriyani 2 2 3 3 4 14 20 70 Ckp aktif
14. Hariyanto 3 4 3 3 4 17 20 85 Aktif
15. Irvan 3 2 4 3 4 16 20 80 Aktif
16. Lia A 4 3 3 2 4 16 20 80 Aktif
17. Niken 2 3 3 4 4 16 20 80 Aktif
18. Puji 3 3 3 4 4 17 20 85 Aktif
19. Priawan 3 4 3 3 4 17 20 85 Aktif
20. Ratika 3 2 4 3 4 16 20 80 Aktif
21. Reni 4 3 3 3 4 17 20 85 Aktif
22. Riska 2 3 2 4 4 15 20 75 Ckp aktif
23. Rizki 4 4 2 2 4 16 20 80 Aktif
24. Rudi 3 3 3 3 4 16 20 80 Aktif
25. Supriyanto 1 2 3 4 4 14 20 70 Ckp aktif
26. Susi 2 4 3 3 4 16 20 80 Aktif
27. Sanusi 4 3 2 4 4 17 20 85 Aktif
(52)
29. Seri w 3 2 3 4 4 16 20 80 Aktif
30. wulandari 4 3 3 2 4 16 20 80 Aktif
Jumlah 481
Skor Maksimal 600
Persentase 80,16 Aktif
Sumber: Diapdosi dari Poerwanto (2008:5.27)
Trimulyo, 14 November 2011 Observer,
SRI LESTARI
(53)
Lampiran 2
LEMBAR HASIL BELAJAR SISWA
No Nama siswa Tes Awal Nilai siklus I
Ket L/BL Tes pert I Tes pert II Nilai rata2 Ket L/BL 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
keterangan :
L : Lulus ( nilai > 65)
(54)
Lampiran 11
LEMBAR HASIL BELAJAR SISWA
No Nama siswa Tes Awal Nilai siklus I
Ket L/BL Tes pert I Tes pert II Nilai rata2 Ket L/BL
1. Agus R 45 BL 50 60 55 BL
2. Alia F 40 BL 55 65 60 BL
3. Angga P 50 BL 60 70 65 L
4. Anisadela 55 BL 65 70 67,5 L
5. Aria P 70 L 70 70 70 L
6. Aseh S 60 BL 60 65 62,5 BL
7. Cicilia K 55 BL 55 60 57,5 BL
8. Deni H 65 L 65 70 67,5 L
9. Doni K 45 BL 50 60 55 BL
10. Diki P 40 BL 60 65 62,5 BL
11. Fajar S 40 BL 55 65 60 BL
12. Feriyadi 60 BL 60 70 65 L
13. Fitriyani 50 BL 45 60 52,5 BL
14. Hariyanto 65 L 65 70 67,5 L
15. Irvan 45 BL 45 55 50 BL
16. Lia A 65 L 65 65 65 L
17. Niken 70 L 70 75 72,5 L
18. Puji 65 L 75 70 72,5 L
19. Priawan 55 BL 65 75 70 L
20. Ratika 45 BL 55 65 60 BL
21. Reni 60 BL 65 65 65 L
22. Riska 65 L 70 75 72,5 L
23. Rizki 60 BL 60 55 57,5 BL
24. Rudi 45 BL 55 65 60 BL
25. Supriyanto 65 L 75 75 75 L
26. Susi 40 BL 60 70 65 L
27. Sanusi 45 BL 65 60 62,5 BL
28. Suwanti 55 BL 60 70 65 L
29. Seri w 65 L 65 60 62,5 BL
30. wulandari 60 BL 60 60 60 BL
Jumlah siswa lulus 9/30 15/30
Jumlah nilai 1645 1825 1980 1902,5
(55)
Keterangan :
L : Lulus ( nilai > 65)
BL : Belum Lulus ( nilai < 65)
Trimulyo, 05 Oktober 2011 Observer,
SRI LESTARI
(56)
Lampiran 19
LEMBAR HASIL BELAJAR SISWA
No Nama siswa Nilai siklus II
Tes pert I Tes pert
II
Nilai rata2 Ket L/BL
1. Agus R 55 55 55 BL
2. Alia F 60 60 60 BL
3. Angga P 70 70 70 L
4. Anisadela 75 75 75 L
5. Aria P 70 80 75 L
6. Aseh S 80 80 80 L
7. Cicilia K 60 60 60 BL
8. Deni H 70 70 70 L
9. Doni K 60 60 60 BL
10. Diki P 65 65 65 L
11. Fajar S 60 60 60 BL
12. Feriyadi 70 70 70 L
13. Fitriyani 60 70 65 L
14. Hariyanto 70 70 70 L
15. Irvan 55 55 55 BL
16. Lia A 85 85 85 L
17. Niken 80 80 80 L
18. Puji 60 65 62,5 BL
19. Priawan 70 70 70 L
20. Ratika 65 65 65 L
21. Reni 60 60 60 BL
22. Riska 80 80 80 L
23. Rizki 75 75 75 L
24. Rudi 70 70 70 L
25. Supriyanto 80 80 80 L
26. Susi 85 85 85 L
27. Sanusi 55 55 55 BL
28. Suwanti 75 75 75 L
29. Seri w 70 70 70 L
30. wulandari 60 60 60 BL
Jumlah siswa lulus 20/30
Jumlah nilai 2050 2075 2063
(57)
Keterangan :
L : Lulus ( nilai > 65)
BL : Belum Lulus ( nilai < 65)
Trimulyo, 02 November 2011 Observer,
SRI LESTARI
(58)
Lampiran 27
LEMBAR HASIL BELAJAR SISWA
No Nama siswa Nilai siklus III
Tes pert I Tes pert II Nilai rata2 Ket L/BL
1. Agus R 65 60 62,5 BL
2. Alia F 60 70 65 L
3. Angga P 75 75 75 L
4. Anisadela 75 80 77,5 L
5. Aria P 70 70 70 L
6. Aseh S 80 80 80 L
7. Cicilia K 65 60 62,5 BL
8. Deni H 70 80 75 L
9. Doni K 75 85 80 L
10. Diki P 70 80 75 L
11. Fajar S 70 80 75 L
12. Feriyadi 75 85 80 L
13. Fitriyani 75 80 77,5 L
14. Hariyanto 80 80 80 L
15. Irvan 60 60 60 BL
16. Lia A 85 85 85 L
17. Niken 90 90 90 L
18. Puji 85 85 85 L
19. Priawan 80 80 80 L
20. Ratika 90 90 90 L
21. Reni 90 90 90 L
22. Riska 80 90 85 L
23. Rizki 85 90 87,5 L
24. Rudi 75 85 80 L
25. Supriyanto 90 90 90 L
26. Susi 80 90 85 L
27. Sanusi 60 65 62,5 BL
28. Suwanti 65 85 75 L
29. Seri w 75 75 75 L
30. wulandari 60 65 62,5 BL
25/30
2300 2380 2322.5
(59)
Keterangan :
L : Lulus ( nilai > 65)
BL : Belum Lulus ( nilai < 65)
Trimulyo, 16 November 2011 Observer,
SRI LESTARI
(60)
Lampiran 3
INSTRUMEN PENGAMATAN GURU MENGAJAR Nama Guru :
kelas/ Semester : Hari/Tangga : Siklus : Jumlah Siswa Hadir :
No Aspek yang diamati Skor
SB B CB KB
1 Persiapan Mengajar
a. Membut RPP dan LKS
b. Kelengkapan media, mengecek media dan kesesuaian media dengan indicator yang ingin dicapai.
2. Pendahuluan
a. Menyampaikan tujuan dan indicator pembelajaran.
b. Memotivasi siswa
c. menghubungkan dengan pelajaran yang lalu. d. Mengungkapkan konsep awal siswa dengan
mengajukan pertanyaan- pertanyaan.
3. Kegitan Inti
a. Menguasai materi pokok
b. Kesesuian materi dengan indicator c. Berperan sebagai fasilitator.
d. Membimbing siswa dalam pembelajaran metode sosio drama.
e. Menghubungkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari
4 Penutup
a. Memnberi penguatan
b. Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan.
c. Memberikan evaluasi d. Memberi penghargaan Jumlah skor
Persentase pencapaian (%)
(Adaptasi dari Suyono : 2009: 18) petunjuk pengisian:
Berilah tanda (X) pada salah satu kolom.
keterngan kolom SB (sangat baik), B (baik), CB (cukup baik), dan KB (kurang baik). Skor tiap kolom SB=4, B=3, CB=2 KB=1.
Kriteria penilaian
(61)
Lampiran 9
INSTRUMEN PENGAMATAN GURU MENGAJAR Nama Guru : DWI YATI
kelas/ Semester : IV /I
Hari/Tangga : Senin, 26 September 2011 Siklus : I (satu) pertemuan I Jumlah Siswa Hadir : 30 siswa
No Aspek yang diamati Skor
SB B CB KB
1 persiapan Mengajar
a. Membut RPP dan LKS X
b. Kelengkapan media, mengecek media dan kesesuaian media dengan indikator yang ingin dicapai.
X
2. Pendahuluan
a. Menyampaikan tujuan dan indikator pembelajaran.
X
b. Memotivasi siswa X
c. Menghubungkan dengan pelajaran yang lalu. X
d. Mengungkapkan konsep awal siswa dengan mengajukan pertanyaan- pertanyaan.
X
3. Kegiatan Inti
a. Menguasai materi pokok X
b. Kesesuian materi dengan indikator X
c. Berperan sebagai fasilitator. X
d. Membimbing siswa dalam pembelajaran metode sosiodrama.
X e. Menghubungkan pelajaran dengan kehidupan
sehari- hari
X
4 Penutup
a. Memnberi penguatan X
b. Membimbing siswa dalam membuat
kesimpulan.
X
c. Memberikan evaluasi X
d. Memberi penghargaan X
Jumlah skor 33 Persentase pencapaian (%) 55
(62)
(Adaptasi dari Suyono : 2009: 18) petunjuk pengisian:
Berilah tanda (X) pada salah satu kolom.
keterngan kolom SB (sangat baik), B (baik), CB (cukup baik), dan KB (kurang baik). Skor tiap kolom SB=4, B=3, CB=2 KB=1.
Kriteria penilaian
(1) <59,4=kurang aktif, (2) 59,4-75,5=cukup aktif (3) >75,6 = aktif.
Trimulyo, 26 September 2011 Observer,
SRI LESTARI
(63)
Lampiran 10
INSTRUMEN PENGAMATAN GURU MENGAJAR Nama Guru : Dwi yati
kelas/ Semester : IV / I
Hari/Tangga : Senin, 03 Oktober 2011
Siklus : I (satu) pertemuan II
Jumlah Siswa Hadir : 30 Siswa
No Aspek yang diamati Skor
SB B CB KB
1 persiapan Mengajar
a. Membut RPP dan LKS X
b. kelengkapan media, mengecek media dan kesesuaian media dengan indicator yang ingin dicapai.
X
2. Pendahuluan
a. Menyampaikan tujuan dan indicator pembelajaran.
X
b. Memotivasi siswa X
c. menghubungkan dengan pelajaran yang lalu. X
d. Mengungkapkan konsep awal siswa dengan mengajukan pertanyaan- pertanyaan.
X
3. Kegitan Inti
a. menguasai materi pokok X
b. Kesesuian materi dengan indicator X
c. Berperan sebagai fasilitator. X
d. membimbing siswa dalam pembelajaran metode sosio drama.
X e. Menghubungkan pelajaran dengan kehidupan
sehari-hari
X
4 Penutup
a. memnberi penguatan X
b. Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan.
X
c. Memberikan evaluasi X
d. Memberi penghargaan X
Jumlah skor 42 Persentase pencapaian (%) 70 (Adaptasi dari Suyono : 2009: 18)
(64)
petunjuk pengisian:
Berilah tanda (X) pada salah satu kolom.
keterngan kolom SB (sangat baik), B (baik), CB (cukup baik), dan KB (kurang baik). Skor tiap kolom SB=4, B=3, CB=2 KB=1.
Kriteria penilaian
(1)<59,4=kurang aktif, (2) 59,4-75,5=cukup aktif (3) >75,6 = aktif.
Trimulyo, 03 Oktober 2011 Observer,
SRI LESTARI
(65)
Lampiran 15
INSTRUMEN PENGAMATAN GURU MENGAJAR Nama Guru : DWI YATI
Kelas/ Semester : IV /I
Hari/Tangga : Senin, 24 Oktober 2011 Siklus : II (dua ) pertemuan I Jumlah Siswa Hadir :30 Siswa
No Aspek yang diamati Skor
SB B CB KB
1 persiapan Mengajar
a. Membut RPP dan LKS X
b. kelengkapan media, mengecek media dan kesesuaian media dengan indicator yang ingin dicapai.
X
2. Pendahuluan
a. Menyampaikan tujuan dan indicator pembelajaran.
X
b. Memotivasi siswa X
c. Menghubungkan dengan pelajaran yang lalu. X
d. Mengungkapkan konsep awal siswa dengan mengajukan pertanyaan- pertanyaan.
X
3. Kegitan Inti
a. Menguasai materi pokok X
b. Kesesuian materi dengan indicator X
c. Berperan sebagai fasilitator. X
d. Membimbing siswa dalam pembelajaran metode sosio drama.
X e. Menghubungkan pelajaran dengan kehidupan
sehari-hari
X
4 Penutup
a. Memnberi penguatan X
b. Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan.
X
c. Memberikan evaluasi X
d. Memberi penghargaan X
Jumlah skor 43 Persentase pencapaian (%) 71,66 (Adaptasi dari Suyono : 2009: 18)
(66)
Petunjuk pengisian:
Berilah tanda (X) pada salah satu kolom.
keterngan kolom SB (sangat baik), B (baik), CB (cukup baik), dan KB (kurang baik). Skor tiap kolom SB=4, B=3, CB=2 KB=1.
Kriteria penilaian
(1)<59,4=kurang aktif, (2) 59,4-75,5=cukup aktif (3) >75,6 = aktif.
Trimulyo, 24 Oktober 2011 Observer,
SRI LESTARI
(67)
Lampiran 26
INSTRUMEN PENGAMATAN GURU MENGAJAR Nama Guru : DWI YATI
kelas/ Semester : IV / I
Hari/Tangga : Senin, 14 November 2011 Siklus : III (tiga) pertemuan II Jumlah Siswa Hadir : 30 Siswa
No Aspek yang diamati Skor
SB B CB KB
1 persiapan Mengajar
a. Membut RPP dan LKS X
b. Kelengkapan media, mengecek media dan kesesuaian media dengan indicator yang ingin dicapai.
X
2. Pendahuluan
a. Menyampaikan tujuan dan indicator pembelajaran.
X
b. Memotivasi siswa X
c. Menghubungkan dengan pelajaran yang lalu. X
d. Mengungkapkan konsep awal siswa dengan mengajukan pertanyaan- pertanyaan.
X
3. Kegitan Inti
a. Menguasai materi pokok X
b. Kesesuian materi dengan indicator X
c. Berperan sebagai fasilitator. X
d. Membimbing siswa dalam pembelajaran metode sosio drama.
X e. Menghubungkan pelajaran dengan kehidupan
sehari-hari
X
4 Penutup
a. Memnberi penguatan X
b. Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan.
X
c. Memberikan evaluasi X
d. Memberi penghargaan X
Jumlah skor 51 Persentase pencapaian (%) 85
(68)
(Adaptasi dari Suyono : 2009: 18) petunjuk pengisian:
Berilah tanda (X) pada salah satu kolom.
keterngan kolom SB (sangat baik), B (baik), CB (cukup baik), dan KB (kurang baik). Skor tiap kolom SB=4, B=3, CB=2 KB=1.
Kriteria penilaian (1)<59,4=kurang aktif, (2) 59,4-75,5=cukup aktif (3) >75,6 = aktif.
Trimulyo, 14 November 2011 Observer,
SRI LESTARI
(69)
Lampiran 25
INSTRUMEN PENGAMATAN GURU MENGAJAR Nama Guru : Dwi yati
kelas/ Semester : IV / I
Hari/Tangga : Senin, 07 November 2011 Siklus : III ( tiga) pertemuan I (satu) Jumlah Siswa Hadir : 30 siswa
No Aspek yang diamati Skor
SB B CB KB
1 Persiapan Mengajar
a. Membut RPP dan LKS X
b. Kelengkapan media, mengecek media dan kesesuaian media dengan indicator yang ingin dicapai.
X
2. Pendahuluan
a. Menyampaikan tujuan dan indicator pembelajaran.
X
b. Memotivasi siswa X
c. Menghubungkan dengan pelajaran yang lalu. X
d. Mengungkapkan konsep awal siswa dengan mengajukan pertanyaan- pertanyaan.
X
3. Kegitan Inti
a. Menguasai materi pokok X
b. Kesesuian materi dengan indicator X
c. Berperan sebagai fasilitator. X
d. Membimbing siswa dalam pembelajaran metode sosio drama.
X e. Menghubungkan pelajaran dengan kehidupan
sehari-hari
X
4 Penutup
a. Memnberi penguatan X
b. Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan.
X
c. Memberikan evaluasi X
d. Memberi penghargaan X
Jumlah skor 49
Persentase pencapaian (%) 81,67
(70)
Petunjuk pengisian:
Berilah tanda (X) pada salah satu kolom.
keterngan kolom SB (sangat baik), B (baik), CB (cukup baik), dan KB (kurang baik). Skor tiap kolom SB=4, B=3, CB=2 KB=1.
Kriteria penilaian
(1)<59,4=kurang aktif, (2) 59,4-75,5=cukup aktif (3) >75,6 = aktif.
Trimulyo, 07 November 2011 Observer,
SRI LESTARI
(71)
Lampiran 18
INSTRUMEN PENGAMATAN GURU MENGAJAR Nama Guru : Dwi yati
kelas/ Semester : IV/I
Hari/Tangga : Senin, 31 Oktober 2011 Siklus : II (dua) pertemuan II (dua) Jumlah Siswa Hadir : 30 siswa
No Aspek yang diamati Skor
SB B CB KB
1 Persiapan Mengajar
a. Membut RPP dan LKS X
b. Kelengkapan media, mengecek media dan kesesuaian media dengan indicator yang ingin dicapai.
X
2. Pendahuluan
a. Menyampaikan tujuan dan indicator pembelajaran.
X
b. Memotivasi siswa X
c. Menghubungkan dengan pelajaran yang lalu. X
d. Mengungkapkan konsep awal siswa dengan mengajukan pertanyaan- pertanyaan.
X
3. Kegitan Inti
a. Menguasai materi pokok X
b. Kesesuian materi dengan indicator X
c. Berperan sebagai fasilitator. X
d. Membimbing siswa dalam pembelajaran metode sosio drama.
X e. Menghubungkan pelajaran dengan kehidupan
sehari-hari
X
4 Penutup
a. Memnberi penguatan X
b. Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan.
X
c. Memberikan evaluasi X
d. Memberi penghargaan X
Jumlah skor 47 Persentase pencapaian (%) 78,33 (Adaptasi dari Suyono : 2009: 18)
(72)
Petunjuk pengisian:
Berilah tanda (X) pada salah satu kolom.
keterngan kolom SB (sangat baik), B (baik), CB (cukup baik), dan KB (kurang baik). Skor tiap kolom SB=4, B=3, CB=2 KB=1.
Kriteria penilaian
(1)<59,4=kurang aktif, (2) 59,4-75,5=cukup aktif (3) >75,6 = aktif.
Trimulyo, 31 Oktober 2011 Observer,
SRI LESTARI
(73)
RIWAYAT HIDUP
Penulis benama Dwi yati, dilahirkan di desa Purwodadi dalam, kecamatan tanjung sari, kabupaten Lampung Selatan pada tanggal 24 Februari 1978, merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara, dari pasangan suami istri yang bernama Samino dan Santi
Pendidikan formal yang telah ditempuh oleh penulis adalah SD Negeri Sidomukti, lulus tahun 1989. Kemudian tahun 1991 lulus Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanjung Bintang penulis sempat bekerja di RSU Borromeus Bandung dan pada tahun 1997 selama menjadi karyawan penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Umum ( SMU) swasta YBPU Kotamadia Bandung sambil bekerja dan lulus tahun 1999, Setelah dari SMU penulis melanjutkan Pendidikan di diploma I di LPKIJ jurusan komputer lulus tahun 2000. Tahun 2001 penulis menikah dan kembali ke kampung halaman di desa Purwodadi dalam kecamatan tanjung sari kabupaten Lampung Selatan. Tahun 2002 penulis bekerja sebagai tenaga honorer di SD Negeri sidomukti dan tahun 2003 pindah honor ke SD Negeri I Trimulyo dan melanjutkan pendidikan untuk menimba ilmu Pendidikan di Universitas Terbuka Lampung selatan dan lulus tahun 2008. Kemudian setelah lulus dari UT penulis melajutkan pendidikan program S-1 di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
(74)
SANWACANA
Puji syukur penulis panjatkan pada tuhan yang maha esa atas curahan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul ‘’Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Dengan Metode Sosiodrama Pada Siswa kelas 1V SD
Negeri 1Trimulyo Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan
Tahun Pelajaran 2011/2012‘’, ini dengan baik
Skripsi ini dapat terselesaikan karena adanya bimbingan dan dorongan dari berbagi pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mwnyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan FKIP Unila yang teramat besar terhadap perkembangan program studi PGSD.
2. Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. selaku ketua jurusan ilmu pendidikan yang telah memberikan sumbangsih untuk kemajuan kampus PGSD tercinta. 3. Dr. Hi. Darsono, M.Pd. selaku ketua program studi S1 PGSD yang telah
memberikan sumbangsih untuk kampus PGSD tercinta.
4. Dra. Hj. Yulina H, M.Pd.I, selaku pembimbing atas semua jasanya baik tenaga dan pikiran yang tercurahkan untuk bimbingan, masukan dan saran yang diberikan dengan sabar dan ikhlas disela kesibukannya.
(75)
5. Drs. Ahmad Sudirman, S.Pd.M.H, selaku pembahas yang telah memberikan saran-saran dan masukan.
6. Dosen Staf karyawan SI PGSD Unila yang telah membantu sampai skripsi ini selesai.
7. Arifin Rahman, S.Pd, selaku kepala sekolah SD Negeri I Trimulyo yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama proses penyusunan skripsi.
8. Dewan guru dan Staf di SD Negeri I Trimulyo Kec. Tanjung Bintang. 9. Para siswa kelas IV SD Negeri I Trimulyo yang telah membantu
kelancaran selama penelitian.
Menyadari, bahwa dalam penyusunan skripsi ini belum memenuhi kesempurnaan, karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan guna perbaikan dimasa yang akan datang. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca sekalian, semoga semua bimbingan dan bantuannya mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Trimulyo, Februari 2012 Penulis
(76)
MOTTO
Jika kau merasakan kebimbangan, jika kau merasakan kegelisahan dan jika kau merasa kegagalan, jangan kau hanya terdiam diri,
bangkitlah untuk mengejar harapan yang kau inginkan!!! Kesuksesan ada pada diri sendiri
(1)
MOTTO
Jika kau merasakan kebimbangan, jika kau merasakan kegelisahan dan jika kau merasa kegagalan, jangan kau hanya terdiam diri,
bangkitlah untuk mengejar harapan yang kau inginkan!!! Kesuksesan ada pada diri sendiri
(2)
PERSEMBAHAN
Seiring do’a dan rasa puji syukur kehadirat Allah SWT ku persembahkan karya kecilku ini kepada:
Ayah dan Bunda tercinta yang selalu memberikan do’a, dukungan moral dan material yang tak henti-hentinya untuk keberhasilan ananda.
Kakak-kakakku yang selalu mendukung setiap langkah kemajuanku dan cita-citaku.
Suami tercinta beserta anak-anakku tersayang yang selalu memberikan semangat dan selalu mengiringi langkahku.
Serta untuk sahabat-sahabat, rekan-rekan yang selalu berbagi suka dan duka, memberikan motivasi, bantuan dan dukungannya.
(3)
HALAMAN PERYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama Mahasiswa : Dwi yati Nomor Pokok Mahasiswa : 1013079023
Program Studi : S I PGSD
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan ilml Pendidikan Universitas Lampung Lokasi Penelitian : SD Negeri 1 Trimulyo
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul
“Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan
(PKn) Dengan Metode Sosiodrama Pada Siswa Kelas 1V SD Negeri I Trimulyo Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran
2011/2012 ‘’ tersebut adalah asli penelitian saya kecuali bagian-bagian tertentu yang dirujuk dari sumbernya dan disebut dalam daftar pustaka.
Demikian pernyataan yang saya buat untuk dapat digunakan seperlunya dan apabila dikemudian hari ternyata ini tidak benar maka saya sanggup dituntut berdasarkan Undang-undang dan peraturan yang berlaku.
Trimulyo, Januari 2012 yang membuat pernyataan,
Dwi yati
(4)
GAMBAR 7 STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHANKECAMATAN
Camat
Kelompok Fungsional
Sekretaris Kecamatan
Seksi Pemerintah
an
Seksi
pembangunan perekonomianSeksi KesejahteraanSeksi keamanan &Seksi ketertiban
Kepala desa
(5)
PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
DINAS PENDIDIKAN
UPT DINAS KECAMATAN TANJUNG BINTANG SEKOLAH DASAR NEGRI I TRIMULYO
SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Dwi Yati
Npm : 1013079023
Program Studi : S I PGSD
Jurusan : FKIP
Perguruan Tinggi : UNILA Menyatakan bahwa :
Nama : Sri Lestari
Nip : 19620319 199103 1 008
Tempat mengajar : SDN I Trimulyo Guru kelas / Mata pelajaran : Guru Kelas
Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan penelitian yang merupakan tugas akhir sebagai syarat menyelesaikan studi.
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Trimulyo, September 2011
Teman Sejawat Yang membuat pernyataan,
SRI LESTARI DWI YATI
NIP. 19620319 199103 1 008 NPM.1013079023
Mengetahui,
Kepala SD Negeri I Trimulyo
ARIFIN RAHMAN
(6)
PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
DINAS PENDIDIKAN
UPT DINAS KECAMATAN TANJUNG BINTANG SEKOLAH DASAR NEGRI I TRIMULYO SURAT KETERANGAN IZIN PENELITIAN
Nomor : 422/138 /III.02.12.10/2011 Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :Arifin Rahman, S.Pd NIP :196909161991031008
Jabatan :Kepala SDN I Trimulyo kecamatan Tanjung Bintang Menerangkan bahwa :
Nama : DWI YATI NPM : 1013079023
Jabatan : Mahasiswi S I dalam Jabatan Universitas Lampung
Telah melaksanakan penelitian tindakan kelas di kelas IV SD Negeri I Trimulyo kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan dengan judul ”Upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar PKn dengan metode Sosiodrama pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Trimulyo Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012“, dari bulan September sampai November 2011
Demikian surat keterangan ini diberikan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Dikeluarkan di : Trimulyo
Pada tanggal : 16 November 2011 Kepala SDN I Trimulyo
Arifin Rahman, S.Pd 196909161991031008