UPAYA PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN ALAT BANTU GAMBAR DAN CERITA DI KELAS 2 SD NEGERI 1 BABAKAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(1)

ABSTRAK

UPAYA PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN

ALAT BANTU GAMBAR DAN CERITA DI KELAS 2 SD NEGERI 1 BABAKAN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

BORIN EDI SUMITRO

Pembelajaran matematika kelas II di SD Negeri 1 Babakan kurang memanfaatkan alat bantu. Aktivitas dan hasil belajar siswa pun rendah. Hal ini terlihat dari 32 siswa, sebanyak 13 siswa atau 40,63% siswa belum mencapai KKM. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar yang diharapkan guru tidak memenuhi indikator keberhasilan sebesar 75% nilai siswa diatas KKM yaitu sebesar 65 dengan nilai rata-rata kelas 57,34. Penelitian bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika melalui pembelajaran dengan alat bantu gambar dan cerita. Alat bantu gambar dan cerita berorientasi pada matematisasi pengalaman sehari-hari. Jika pembelajaran matematika menggunakan alat bantu gambar dan cerita dengan prinsip-prinsip yang tepat, maka dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas II SD Negeri 1 Babakan.

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes dan non tes. Alat pengumpulan data berupa instrument soal dan lembar observasi. Jenis data dalam penelitian bersifat kualitatif dan kuantitatif.

Kinerja guru dalam menerapkan pembelajaran dengan menggunakan alat bantu gambar dan cerita pada siklus I cukup baik (61,25) dan siklus II baik (78,33). Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Persentase siswa aktif pada siklus I mencapai 70,32% dan siklus II 79,69%. Hasil belajar siswa siklus I mencapai ketuntasan 65,63% dengan rata-rata kelas 70,00 dan siklus II 87,5% dengan rata-rata kelas 80,47. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan alat bantu gambar dan cerita dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas 2 SD Negeri 1 Babakan Tahun Pelajaran 2011/2012.


(2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada hakekatnya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan setiap manusia karena dengan pendidikan manusia dapat berdaya guna dan mandiri. Selain itu pula pendidikan sangat penting dalam pembangunan maka tidak salah jika pemerintah senantiasa mengusahakan untuk meningkatkan mutu pendidikan baik dari tingkat yang paling rendah maupun sampai ketingkat perguruan tinggi.

Mata pelajaran matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan dan merupakan bagian integral dari pendidikan nasional dan tidak kalah pentingnya bila dibandingkan dengan basic

science tahuan dan

teknologi. Ironisnya matematika dikalangan para pelajar merupakan mata pelajaran yang kurang disukai, minat mereka terhadap pelajaran ini rendah sehingga penguasaan siswa terhadap mata pelajaran matematika menjadi sangat kurang.

Dalam proses pembelajaran di SD Negeri 1 Babakan Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus telah menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan menerapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa

(student center), hanya saja siswa masih belum siap dan aktivitas siswa di kelaspada saat pembelajaran berlangsung masih rendah. Hal ini dikarenakan


(3)

siswa hanya bertumpu pada penjelasan yang diberikan oleh guru dan menjadikan guru sebagai satu satunya sumber informasi. Hal tersebut membuat guru terpaksa menggunakan cara mengajar konvensional, yaitu guru menjelaskan materi, siswa memperhatikan dan bertanya bila menemui kesulitan dan dilanjutkan dengan latihan soal.

Hasil belajar matematika siswa kelas 2 SD Negeri 1 Babakan tahun pelajaran 2011/2012 masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata rata matematika semester genap tahun pelajaran 2011/2012 yaitu siswa memperoleh nilai adalah sebanyak 13 siswa dari keseluruhan siswa yang berjumlah 32 siswa, sehingga persentase secara umum adalah 40,63% sedangkan standar yang ditetapkan oleh sekolah adalah sebesar 75%, tentu saja hal ini belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh sekolah atau KKM sebesar 65 (Sumber : diolah dari hasil belajar siswa sebelum diterapkannya pembelajaran dengan menggunakan alat bantu gambar dan cerita).

Ada kemungkinan rendahnya hasil belajar siswa disebabkan rendahnya aktivitas belajar siswa. Ada banyak faktor yang menyebabkan rendahnya aktivitas siswa diantaranya adalah pemilihan model pembelajaran yang kurang sesuai, kurangnya motivasi siswa, kurangnya dukungan dari orang tua dan lain lain.

Salah satu metode yang dapat diterapkan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa adalah pembelajaran menggunakan alat bantu gambar dan cerita. Metode pembelajaran menggunakan alat bantu gambar dan cerita menekankan pada kemampuan berfikir siswa secara individu, di sisni siswa dituntut untuk aktif pada saat proses pembelajaran.


(4)

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Siswa di kelas berada pada tahap perkembangan operasional konkret,

sehingga memerlukan objek gambar sebagai pembentuk pengetahuan. 2. Guru cenderung memberikan hafalan atau teori tanpa disertai

pemahaman pada konsep matematika.

3. Guru kurang memanfaatkan alat bantu untuk menunjang proses pembelajaran.

4. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran berlanggsung, siswa cenderung pasif.

5. Siswa masih malu bertanya tentang materi yang belum dimengerti

6. Hasil belajar matematika siswa masih cenderung rendah dengan nilai rata rata siswa masih sekitar 59,37% di bawah KKM.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas , maka rumusan masalahnya adalah :

1. Bagaimanakah pembelajaran melalui penggunaan alat bantu gambar dan cerita dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas II SD Negeri 1 Babakan Tahun Pelajaran 2011/2012?

2. Bagaimanakah pembelajaran melalui penggunaan alat bantu gambar dan cerita dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas II SD Negeri 1 Babakan Tahun Pelajaran 2011/2012?


(5)

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang dilakukan ini adalah :

1. Penggunaan alat bantu gambar dan cerita untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas II SD Negeri 1 Babakan Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Penggunaan alat bantu gambar dan cerita untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas II SD Negeri 1 Babakan Tahun Pelajaran 2011/2012.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian tentang penggunaan alat bantu gambar dan ceritadalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas II SD Negeri 1 Babakan tahun pelajaran 2011/2012 sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

Memberikan pengalaman pada siswa tentang cara belajar matematika dengan menggunakan alat bantu gambar dan cerita.

2. Bagi Guru

Memberikan sumbangan pemikiran metode pembelajaran alat bantu gambar dan cerita yang dapat digunakan sebagai alternatif dalam melaksanakan pembelajaran di dalam kelas.

3. Bagi Sekolah

Memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan kualitas hasil belajar matematika siswanya.


(6)

Penelitian ini dapat meningkatkan kompetensi paedagogik pada diri peneliti, sekaligus memberikan pengalaman tentang penelitian tindakan kelas sehingga dapat menjadi guru yang professional.


(7)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Alat Bantu Gambar dan Cerita

1. Alat Bantu

a. Alat Bantu/ Media

Alat bantu pendidikan adalah alat - alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan pendidikan / pengajaran. Alat bantu ini lebih sering disebut alat peraga karena berfungsi untuk membantu dan meragakan sesuatu dalam proses pendidikan pengajaran.

Elly Estiningsih (dalam Pujiati, 2012:4) menyatakan bahwa alat peraga merupakan media pengajaran yang mengandung atau membawakan ciri ciri dari konsep yang dipelajari. Sedangkan menurut Sudjana (2002:59 ) alat peraga adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien.

Seperti yang dikemukakan di atas, Sahertian (dalam Maryono, 2011:76) berpendapat alat alat peraga biasa disebut dengan Audio Visual Aids atau AVA. AVA adalah alat pelajaran yang dipakai sebagai pembantu untuk memudahkan proses terjadinya pengertian konsep pada murid murid. Dengan kata lain, AVA adalah suatu


(8)

alat yang digunakan agar proses pengalaman belajar menjadi lebih konkret lebih realistis dan lebih dinamis.

Dalam belajar matematika, pengalaman belajar anak sangatlah penting. Pengalaman tersebut akan membentuk suatu pemahaman apabila ditunjang dengan alat bantu belajar yang biasa disebut alat peraga yang berfungsi mengkonkretkan materi-materi matematika yang bersifat abstrak. Alat peraga dapat membuat pendidikan lebih efektif dan untuk meningkatkan semangat belajar siswa.

Alat peraga akan berfungsi dengan efektif dan efisien apabila alat peraga tersebut dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna, mengaktifkan dan menyenangkan bagi siswa. Menurut Pujiati (2012:4), secara umum fungsi alat peraga adalah : 1) Sebagai media dalam menanamkan konsep konsep matematika. 2) Sebagai media dalam memantapkan pemahaman konsep.

3) Sebagai media untuk menunjukkan hubungan antar konsep matematika dengan dunia disekitar kita serta aplikasi konsep dalam kehidupan nyata.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa alat peraga merupakan alat bantu yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran untuk membantu guru dalam menanamkan konsep - konsep matematika yang sifatnya absrak kepada siswa sehingga siswa tidak lagi berfikir secara abstrak. Selain itu dalam pemilihan alat peraga yang akan digunakan perlu disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan dengan menggunakan alat peraga.


(9)

b. Alat Bantu (Media) Gambar dan Cerita

Media gambar termasuk media visual, sebagaimana halnya media yang lain media gambar berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam symbol - simbol komunikasi siswa. Simbol - simbol tersebut perlu dipahami benar artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus gambar berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digambarkan. Selain sederhana dan mudah pembuatannya, media gambar termasuk media yang relatif murah bila ditinjau dari segi biayanya menurut Arif S.Sadiman (2005:34).

Suatu konsep akan menjadi lebih jelas ketika dapat kita reprentasikan dalam bentuk gambar. Gambar dapat membantu memvisualisasikan sesuatu yang bersifat abstrak menurut Ulfarina dalam fisika (2010). Alat peraga sering dipakai saat guru bercerita, oleh karena itu usahakan untuk selalu mengadakan dan memperbarui alat -alat peraga dalam sekolah. Artinya, seorang guru dapat (bahkan perlu) menggunakannya dalam mengajar bagian demi bagian kegiatan dalam Sekolah.

Jadi alat peraga gambar penting sebagai salah satu fasilitas wajib dalam Sekolah karena :


(10)

1) Dengan alat peraga gambar, pelajaran akan disajikan lebih menarik.

2) Mengarahkan perhatian anak (anak perlu alat bantu untuk berkonsentrasi dalam mendengarkan pengajaran).

3) Membantu pengertian (menjelaskan cerita), karena pengertian anak akan sesuatu hal bias berbeda dengan apa yang guru maksudkan. Sementara tidak semua guru dapat menceritakan dengan baik detail- detail ceritanya. Jadi Alat peraga adalah alat untuk menjelaskan yang sangat efektif.

(multimediaplasa.wordpress.com,2012)

2. Kelebihan dan Kekurangan Alat Bantu Gambar dan Cerita

Manfaat atau kelebihan gambar atau foto sebagai media pembelajaran adalah:

a. Memberikan tampilan yang sifatnya konkrit. b. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.

c. Gambar atau foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. d. Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk

tingkat usia berapa saja.

e. Murah harganya dan mudah didapat serta digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus.

(izaskia.wordpress.com,2010)

Ketika siswa diberikan stimulus dengan media (alat bantu) gambar, maka sebagian akibatnya siswa akan memperhatikan obyek secara seksama dan dapat mempertahankan perhatian lebih lama karena adanya stimulus dorongan kepuasan dalam dirinya. Menurut Arief S. Sardiman,


(11)

dkk (2010:57) mengatakan bahwa gambar gambar statis maka sisiwa dimungkinkan untuk mengamatinya secara seksama serta pemahaman terhadap pelajaran yang bersangkutan bias optimal. Sehingga hasil belajarnya menjadi lebih baik dari pada pembelajaran sebelumnya.

Kekurangan gambar sebagai media pembelajaran adalah : 1. Gambar hanya menekankan persepsi indera mata.

2. Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran.

3. Ukurannya sangat terbatas kelompok besar. (4wank.wordpress.com,2008)

B. Belajar

Setiap saat dalam kehidupan manuasia dapat terjadi suatu belajar. Belajar dilakukan manusia baik secara formal maupun informal. Balajar dilakukan guna memperoleh perubahan yang diinginkan. Dalam perbuatan belajar terjadi perubahan perubahan yang senantiasa mangarah ke arah yang lebih baik. Dalam hal ini belajar bukan merupakan tujuan melainkan proses menuju tujuan yang diinginkan yaitu perubahan, sehigga diperlukan usaha seseorang untuk melakukan tindak belajar belajar guna memperoleh perubahan yang diinginkan.

Belajar adalah aktivitas yang menyebabkan perubahan tingkah laku pada orang yang belajar. Terjadinya perubahan tingkah laku karena usaha individu yang bersangkutan. Pada prinsipnya belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang relatif permanen sebagai akibat dari interaksi antara siswa dengan lingkungannya. Seperti yang diungkapkan Slameto (2010:2) bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu


(12)

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

Seperti halnya yang diungkapkan oleh Dimyati & Mudjiono (2002:7) bahwa proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia atau hal-hal yang dijadikan bahan belajar.definisi yang tidak jauh berbeda juga dikemukakan oleh Cronbach (dalam Ahmadi dan Supriyono, 2004:127) dengan bukunya yang berjudul yaitu : Learning is shown by cgange in behavior as a result of experience. Dengan demikian belajar yang efektif adalah melalui pengalaman. Segala sesuatu seperti bahan, media, peralatan, lingkungan, dan fasilitas lainnya disediakan untuk membantu pembentukan pengalaman guna menghasilkan pengetahuan.

Hal senada juga diungkapkan Oemar Hamalik (2010:28) yaitu belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Hal ini menjelaskan bahwa belajar adalah suatu proses interaksi manusia dengan lingkungan yang dilakukan dengan sadar guna mencapai tujuan dan tujuan itu berupa perubahan yang terjadi pada diri seseorang. Sedangkan menurut Hilgard (dalam Sanjaya,2007:110) mengemukakan bahwa belajar itu adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah.

Dari berbagai definisi yang dikemukakan para ahli tersebut dapat disimpulkan, bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang menghasilkan perubahan tingkah laku yang relatif permanen yang meliputi pengetahuan


(13)

(kognitif), nilai dan sikap (afektif), serta ketrampilan (psikomotor) sebagai hasil pengalaman, latihan dan interaksi dengan lingkungannya.

1. Aktivitas Belajar

Perilaku dari siswa yang dimodifikasi atau diperbaiki dalam belajar adalah perilaku yang kurang baik. Perbaikan perilaku siswa dilakukan dengan memperbaiki pengalaman belajar siswa. Setiap siswa tentu memiliki pengalaman belajar yang berbeda. Siswa telah belajar jika siswa tersebut telah memperbaiki pengalaman yang salah yang dimiliki oleh siswa. Salah satu cara memperbaiki pengalaman adalah dengan melakukan aktivitas belajar di dalam kelas.

Sardiman (2010:100) mengemukakan bahwa aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar kedua aktivitas itu harus selalu berkait. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indicator adanya keinginan siswa untuk belajar. Kunandar (2010:277) menyebutkan bahwa aktivitas belajar adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut.

Menurut Paul B.Diedrich (dalam Sardiman 2003:101) mengelompokkan aktivitas dalam belajar menjadi 8 bagian, yaitu :

a. Visual Activities

Misalnya : Membaca, memperhatikan gambar demontrasi, percobaan dan sebagainya


(14)

Misalnya : Menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi dan lain sebagainya

c. Listening Activities

Misalnya : Mendengarkan : Uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato dan sebagainya.

d. Writing Activities

Misalnya : Menulis : Cerita, karangan, laporan, tes angket, menyalin dan sebagainya.

e. Drawing Activities

Misalnya : Menggambar : Membuat grafik, peta, diagram dan sebagainya

f. Motor Activities

Misalnya : Melakukan percobaan, melakukan kontruksi, model, mereparasi, bermain, berkebun, memelihara binatang dan sebagainya.

g. Metal Activities

Misalnya : Menanggapi, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, melilhat hubungan, mengambil keputusan dan sebagainya.

h. Emotional Activities

Misalnya : Menaruh minat, merasa bosan, gembira, berani, gugup dan sebagainya.

Aktivitas yang digunakan dalam penelitian ini sebagian diambil dari macam macam aktivitas di atas, yaitu : oral activities, seperti :


(15)

menyatakan, marumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat; listening activities, sebagai contoh, mendengar : uraian, diskusi; serta mental activities sebagai cntoh misalnya: menanggapi, memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan saat pembelajaran berlangsung ternyata ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan oleh siswa. Aktivitas yang dilakukan oleh siswa tertentu diharapkan adalah aktivitas yang bermanfaat yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar. Jika siswa melakukan aktivitas yang relevan dengan kegiatan belajar mengajar tentu diharapkan akan memberikan dampak yang signifikan terhadaphasil belajar siswa.

2. Hasil Belajar

Dengan berakhirnya proses belajar, maka siswa memperoleh suatu hasil belajar yang berkaitan dengan tingkat kemampuan dan penguasaan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:3) mengatakan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tidak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar . Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dan puncak proses belajar.

Hasil belajar sangat tergantung dengan bagaimana cara seseorang itu belajar, sehingga hasil belajar itu merupakan suatu cara pengukuran terhadap pembelajaran yang telah diberikan guru untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam menyerap materi pembelajaran. Hasil belajar


(16)

merupakan bukti dari usaha yang telah dilakukan dalam kegiatan belajar dan merupakan nilai yang diperoleh siswa dari proses belajarnya. Menurut Oemar Hamalik (2010:30) yaitu bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.

Hasil belajar pada satu sisi adalah berkat tindakan guru, suatu pencapaian tujuan pembelajaran. Pada sisi lain, merupakan peningkatan kemampuan mental siswa. Hasil belajar dapat dibedakan menjadi dampak pengajaran dan dampak pengiring kedua dampak tersebut dapat berguna bagi guru dan juga siswa. Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur, seperti tertuang dalam angka rapor, angka dalam ijazah, atau kemampuan meloncat setelah latihan. Dampak pengiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2010:4).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar suatu proses dalam pembelajaran yang panjang dengan interaksi antara guru dengan siswa yang dapat meningkatkan kemampuan mental siswa menuju yang lebih baik yang dapat diwujudkan dalam bentuk nilai atau angka setelah mengikuti tes yang berguna sebagai sumber informasi bagi guru dan orang tua untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan kemampuan siswa.

C. Pembelajaran Tematik

Pembelajaran berhubungan erat dengan belajar, karena pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan


(17)

siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Degeng (dalam Hamzah B Uno, 2010:134) berpendapat bahwa pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (2010:157) pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswanya dalam belajar bagaimana belajar memperoleh dan memproses penegtahuan keterampilan dan sikap.

Pembelajaran memiliki beberapa karateristik, seperti yang diungkapkan Saiful Sagala (2006:63) pembelajaran mempunyai dua karakteristik yaitu pertama, dalam prosses pembelajaran melibatkan proses mental siswa secara maksimal, bukan hanya menurut siswa hanya sekedar mendengar, mencatat akan tetapi menghendaki aktivitas siswa dalam proses berpikir. Kedua, dalam proses pembelajaran membangun suasana dialogis dan proses meningkatkan kemampuan berpikir siswa, yang pada gilirannya kemampuan berpikir itu dapat membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri.

Pembelajaran tematik merupakan strategi pembelajaran yang diterapkan bagi anak kelas awal sekolah dasar. Sesuai dengan tahapan perkembangan anak, karakteristik cara anak belajar, konsep belajar dan pembelajaran bermakna, maka kegiatan pembelajaran bagi anak kelas awal SD sebaiknya dilakukan dengan Pembelajaran tematik.

Menurut Poerwadarminta (dalam tunas63.wordpress.com,2009) Pembelajaan tematik adalah pembelajaran tepadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Tema adalah pokok pikiran atau


(18)

gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan. Sedangkan menurut Rusman (2010:254) pembelajaran tematik melibatkan beberapa mata pelajaran yang dikaitkan dalam satu tema untuk memberikan pengalaman bemakna pada siswa.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya.

1. Ciri Belajar Anak Usia SD

Menurut Siskandar (2003) pendekatan pembelajaran yang ditekankan untuk kelas I dan II SD adalah Pendekatan Tematik. Bagi guru SD kelas rendah (kelas 1 dan 2) yang siswanya masih berperilaku dan berpikir konkrit, pembelajaran hendaknya dirancang secara terpadu dengan menggunakan tema sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran. Dengan cara ini pendekatan kelas I dan II menjadi lebih bermakna, lebih utuh dan sangat kontekstual dengan dunia anak-anak.

Tema merupakan pokok pikiran atau dasar cerita, sedangkan tematik artinya bersifat tema yang menjadi pokok pembicaraan (Fajri dan Senja, 2008:803). Jadi, pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema tema tertentu (Trianto, 2009 : 78). Menurut Rusman (2010 : 254) pembelajaran tematik melibatkan beberapa mata pelajaran yang dikaitkan dalam satu tema untuk memberikan pengalaman


(19)

bermakna pada siswa. Hal ini memungkinkan siswa aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip prinsip keilmuan secara holistic, bermakna, dan autentik.

Anak-anak Sekolah Dasar (SD) yang berumur antara 7 sampai dengan 12 tahun pada dasarnya perkembangan intelektualnya termasuk dalam tahap operasional kongkret, sebab berfikir logiknya didasarkan atas manipulasi fisik dari obyek-obyek. Dengan kata lain penggunaan media (termasuk alat peraga) dalam pembelajaran matematika di SD memang diperlukan, karena sesuai dengan tahap berpikir anak. Dengan menggunakan media/alat peraga tersebut anak akan lebih menghayati matematika secara nyata berdasarkan fakta yang jelas dan dapat dilihatnya. Sehingga anak lebih mudah memahami topik yang disajikan (Sukayati, dkk. 2009:1).

Menurut Jean piaget (dalam Ade Sanjaya, 2008) untuk mengajarkan konsep matematika pada anak SD, pengajar harus mengetahui cara berpikir anak. Tahapan perkembangan kognitif anak SD berapa pada tahap praoperasional hingga operasional konkrit. Piaget menggunakan istilah operasional konkrit untuk menggambarkan kemampuan berpikir pada . Selain itu setiap anak memiliki cara tersendiri dalam menginterpretasikan dan beradaptasi dengan lingkungannya (teori perkembangan kognitif).

Anak usia sekolah dasar berada pada tahapan operasi konkret. Pada rentang usia sekolah dasar tersebut anak mulai menunjukkan perilaku belajar sebagai berikut:


(20)

a. Mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi keaspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak,

b. Mulai berpikir secara operasional,

c. Mempergunakan cara berpikir operasional untukmengklasifikasikan benda - benda,

d. Membentuk dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan mempergunakan hubungan sebab akibat, dan

e. Memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang, lebar, luas, dan berat.

Memperhatikan tahapan perkembangan berpikir tersebut, kecenderungan belajar anak usia sekolah dasar memiliki tiga ciri, yaitu: a. Konkrit

Konkrit mengandung makna proses belajar beranjak dari hal-hal yang konkrit yakni yang dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan diotak atik, dengan titik penekanan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. Pemanfaatan lingkungan akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih bermakna dan bernilai, sebab siswa dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya, keadaan yang alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual, lebih bermakna, dan kebenarannya lebih dapat dipertanggungjawabkan.

b. Integratif

Pada tahap usia sekolah dasar anak memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu keutuhan, mereka belum mampu


(21)

memilah-milah konsep dari berbagai disiplin ilmu, hal ini melukiskan cara berpikir anak yang deduktif yakni dari hal umum ke bagian demi bagian.

c. Hierarkis

Pada tahapan usia sekolah dasar, cara anak belajar berkembang secara bertahap mulai dari hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu diperhatikan mengenai urutan logis, keterkaitan antar materi, dan cakupan keluasan serta kedalaman materi (Ade Sanjaya.wordpress.com.2008)

D. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu penelitian yang

Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika dengan Menggunakan Alat Peraga pada siswa Kelas V Semester II SD Negeri 1 Brecong Kabupaten

pembelajaran matematika menggunakan alat peraga dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas V semester II SD Negeri 1 Brecong Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2009/2010. Hal ini dapat dilihat dari respon siswa yang baik sehingga berpengaruh baik juga terhadap hasil tes diagnostik, pada siklus I yaitu dengan nilai rata-rata sebesar 7,73 dan ketuntasan klasikal sebesar 86,36%. Pada siklus II terjadi peningkatan yaitu dengan nilai rata-rata sebesar 8,71 dan ketuntasan klasikal sebesar 100%.

Penelitian yang dilakukan oleh Umi Faoziah di Cirebon dengan judul


(22)

ini memperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh yang signifikan, sehingga dapat disimpulkan jika penggunaan alat peraga gambar bangun datar semakin baik dapat mengakibatkan minat belajar siswa semakin meningkat.

Berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian yang relevan di atas, maka pembelajaran matematika dapat ditingkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan media pembelajaran diantaranya menggunaka alat peraga gambar. Siswa akan lebih tertarik dan senang dalam belajar jika guru menggunakan alat peraga yang sesuai dengan materi pembelajaran.

E. Kerangka Pikir

Mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang sulit dikuasai siswa jika dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Siswa juga kurang menyenangi dan takut apabila mengikuti mata pelajaran tersebut. Adapun guru, selama ini dalam menyajikan pembelajaran matematika masih monoton dan mendominasi pembelajaran sehingga siswa menjadi pasif. Akibatnya, hasil belajar siswa rendah, khususnya dalam hal ini pemahaman konsep perkalian bilangan cacah masih rendah. Semua kondisi tersebut merupakan permasalahan yang terjadi selama ini. Oleh karena itu, dalam pembelajarannya perlu dicari inovasi baru yang mampu mengatasi masalah tersebut. Pembelajaran matematika dengan menggunakan alat bantu gambar dan cerita yang di dalamnya terdapat kegiatan matematisasi diharapkan dapat menjadi solusinya. Pembelajaran yang dirancang menekankan pada aktifitas siswa dalam menemukan kembali ide dan konsep matematika melalui eksplorasi masalah-masalah nyata sesuai proses berpikir siswa. Selama pembelajaran, siswa tidak dipandang sebagai penerima pasif, tetapi diberi


(23)

kesempatan untuk menemukan kembali ide dan konsep matematika di bawah bimbingan guru.

Dengan demikian, permasalahan yang terjadi selama ini dapat diatasi. siswa tidak lagi asing terhadap materi matematika khususnya dalam memahami konsep perkalian bilangan cacah. Siswa juga merasa dihargai di dalam pembelajaran yang berlangsung sehingga merasa betah dan menyukai pelajaran matematika. Guru juga dapat mengeksplorasi kemampuan siswa, sehingga siswa aktif dalam pembelajaran. Hasilnya, pemahaman siswa terhadap konsep perkalian bilangan cacah dapat meningkat, sehingga hasil belajar siswa juga dapat meningkat.

F. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian di atas dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai berikut : jika pembelajaran matematika menggunakan alat bantu gambar dan cerita dengan prinsip yang tepat, dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas 2 SD Negeri 1 Babakan Kecamatan Pugung tahun pelajaran 2011/2012.


(24)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) didefinisikan sebagai suatu bentuk penelaahan penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan/ atau meningkatkan praktik praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional (Sukidin, dkk. 2010:16)

Pada saat PTK dilaksanakan, sebelumnya dibuat berbagai input instrumental yang digunakan untuk member perlakuan dalam PTK, berupa rencana perbaikan pembelajaran yang akan dijadikan PTK, yaitu tema lingkungan dan rekreasi dengan kompetensi dasar pada mata pelajaran matematika penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka.

B. Setting Penelitian

Setting dalam penelitian ini meliputi : 1. Tempat penelitian

Penelitian tindakan ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Babakan Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus.


(25)

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap yaitu bulan Maret sampai Juni 2012, dimulai dari tahap persiapan hingga penyusunan laporan hasil penelitian. Penentuan waktu pelaksanaan penelitian di SD dilakukan pada tanggal 23 April hingga 4 Mei 2012.

3. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 2 semester genap yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan yang memiliki tingkat kemampuan yang bervariasi.

4. Faktor yang Diteliti

Faktor yang diteliti dalam penelitian tindakan kelas ini adalah kegiatan pembelajaran guru, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar matematika siswa.

5. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber, yaitu siswa dan guru.

a. Siswa : untuk mendapatkan data tentang hasil belajar dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.

b. Guru :untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi pembelajaran matematika menggunakan alat bantu gambar dan cerita.


(26)

Siklus ini dilaksanakan melalui dua siklus untuk melihat peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam mengikuti mata pelajaran matematika di kelas dengan menggunakan alat bantu gambar dan cerita. Untuk lebih jelasnya langkah-langkah penelitian tindakan kelas ini ditunjukkan pada bagan siklus Penelitian Tindakan Kelas berikut :

Bagan siklus PTK

dst (Sumber : Suharsimi, 2010 :16)

C. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan serta memiliki empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hasil belajar dari siklus pertama digunakan sebagai gambaran apakah hasil belajar menggunakan alat bantu gambar dan cerita dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

Pelaksanaan Perencanaan

SIKLUS I Refeksi

Pengamatan

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan SIKLUS II Refeksi

Dilanjutkan ke siklusberikutnya


(27)

Jika siklus pertama belum memberikan hasil yang diinginkan selanjutnya dilakukan pelaksanaan siklus kedua.

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus. Adapun langkah langkah dari tiap siklus tersebut yaitu sebagai berikut :

a. Siklus I

Siklus I direncanakan terdiri dari memiliki empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi serta dua kali pertemuan dengan tahapannya sebagai berikut :

1) Perencanaan(Planning)

a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan kurikulum yang diberlakukan (KTSP) dengan menggunakan alat bantu gambar dan cerita.

b) Peneliti bersama guru mengadakan diskusi untuk membuat kesepakatan tentang kegiatan pembelajaran yang berdasarkan penggunaan alat bantu gambar dan cerita.

c) Menyiapkan alat bantu gambar yang akan digunakan selama proses pembelajaran berlangsung.

d) Menyiapkan instrument penelitian yang akan digunakan dalam PTK (lembar observasi dan catatan lapangan).

e) Membuat alat evaluasi berupa soal tes.

2) Pelaksanaan(Acting)

Kegiatan ini merupakan pelaksanaan dari tahap perencanaan. Penerapan dari rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah


(28)

disusun secara garis besar. Penerapan tindakan mengacu pada scenario dan RPP yang telah dibuat.

3) Pengamatan(Observation)

Pengamatan dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan oleh guru bidang studi dibantu oleh guru mitra selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun hal-hal yang diamati yaitu pengamatan kinerja guru dan aktivitas siswa dalam belajar.

a) Lembar pengamatan guru digunakan untuk mengetahui tingkat kategori kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran dengan . b) Lembar Pengamatan Aktivitas siswa digunakan untuk menilai

tingkat atau kategori aktivitas belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran pada setiap siklus. Pengamatan ini dilakukan oleh guru (peneliti) pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung pada setiap siklus.

4) Refleksi(Reflecting)

Pada tahap refleksi ini ada beberapa kegiatan yang dilakukan seperti analisis, memahami, dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan. Dengan menganalisis hasil observasi dan hasil tes maka dapat ditarik kesimpulan tentang perkembangan kemajuan dan kelemahan yang terjadi sebagai dasar perbaikan dalam siklus selanjutnya. Hasil observasi (pengamatan) merupakan landasan untuk menentukkan tindakan pada siklus II. Pada tahap ini peneliti dan mitranya mendiskusikan temuan temuan yang diperoleh pada kegiatan yang telah dilaksanakan baik keberhasilan atau


(29)

kegagalannya, yang selanjutnya akan menjadi dasar perbaikan siklus berikutnya

b. Siklus II

Pelaksanaan siklus II berdasarkan hasil refleksi pada siklus I direncanakan terdiri dari dua pertemuan dan empat tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan perbaikan, pengamatan dan refleksi sebagaimana siklus I.

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 1. Teknik

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

a) Tes

Dilaksanakan dengan memberikan soal formatif kepada siswa, hal ini dilakukan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa. b) Observasi

Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan alat bantu gambar dan cerita. Pengamatan dilakukan terhadap kinerja guru dan aktivitas siswa dengan menggunakan lembar pengamatan yang dilakukan oleh observer. Selain aktivitas siswa, kinerja guru (pengelolaan pembelajaran guru) juga diamati pada penelitian ini. Data tentang kinerja guru diperoleh dari lembar observasi kinerja guru, yang dinilai oleh guru mitra. Hasil dari observasi ini dapat membantu guru dalam mengevaluasi proses pembelajaran yang telah dilakukan.


(30)

c) Catatan Lapangan

Catatan lapangan ini digunakan untuk memperoleh data objektif yang tidak terungkap pada lembar observasi yang meliputi perilaku perilaku yang khusus yang ada pada diri siswa dan termasuk juga permasalahan, yang dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi pelaksanaan tindak lanjut demi tercapainya keberhasilan yang diharapkan.

2. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data pada penelitian ini berupa instrumen. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a) Perangkat Tes

Tes dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada setiap siklus.

b) Lembar Observasi

Lembar observasi ini berupa lembar observasi kinerja guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.

c) Catatan Lapangan

Catatan lapangan ini berupa catatan kecil yang dilakukan oleh penelitian dan seorang guru mitra selama pembelajaran berlangsung. E. Validitas Data

Validitas data dalam penelitian ini mengacu kepada pendapat Hopkins (Wiriaatmadja, 2006:168 171 ) yang mengemukakan bahwa untuk mengetahahui validitas sebuah data dapat menggunakan :

a. Member Check, yaitu dengan memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh peneliti dengan cara


(31)

mengkonfirmasikan kepada guru dan siswa melalui diskusi balikan pada setiap akhir tindakan.

b. Triangulasi yakni memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti dengan cara membandingkan terhadap hasil yang diperoleh derajat kepercayaan data yang maksimal. Kegiatan triangulasi ini dilakukan dengan reflektif-kolaboratif antara guru dengan peneliti. Disamping itu dilakukan kegiatan wawancara dengan siswa yang bertujuan untuk mendapat gambaran tentang persepsi siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran mengenai penanaman konsep pengolahan data negatif dengan menggunakan alat bantu gambar dan cerita. Hasil triangulsi ini kemudian dijabarkan dalam catatan lapangan.

c. Audit Trial, yakni mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpulan data dengan cara mendiskusikan dengan pembimbing. d.Expert opinion, yakni mengecek kebenaran hasil temuan peneliti dengan pakar dibidangnya. Dalam hal ini peneliti mengkonfirmasikannya dengan dosen pembimbing Matematika, sehingga hasil penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan.

5) Teknik Analisis Data

1. Penilaian Kinerja Guru

Lembar penilaian kinerja guru dilakukan dengan teknik analisa kualitatif, karena data yang diperoleh berbentuk kategori kualitatif. Teknik ini digunakan untuk menganalisa sejauh mana tingkat kinerja guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran pada setiap siklus, dengan teknik analisa data sebagai berikut :


(32)

% = 100%

Keterangan :

%KGRPP : Presentase kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran

JSKG : Jumlah skor yang diperoleh guru pada siklus JSM : Jumlah skor maksimal

Selanjutnya dari perhitungan rumus tersebut dapat dilihat kategori guru dalam pembelajaran sebagai berikut :

Tabel 1. Kategori Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran

No. Presentasi Kategori Kinerja Guru

1 1 % - 20% Sangat tidak baik 2 21% - 40% Tidak baik

3 41% - 60% Cukup baik

4 61% - 80% Baik

5 81% - 100% Sangat baik (Sumber : Suharsimi, 2005:272)

2. Analisis Aktivitas Belajar Siswa

Lembar pengamatan aktivitas siswa dilakukan dengnan menggunakan teknik analisis kualitatif, karena data yang diperoleh berbentuk kategori/ kualitatif. Teknik ini digunkan untuk menganlisis sejauh mana tingkat aktivitas belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran pada setiap siklus, dengan teknik anlisis data sebagai berikut :

% = 100%

Keterangan :

%AS : Presentase aktivitas siswa


(33)

JSM : Jumlah skor maksimal

Selanjutnya dari hasil perhitungan rumus tersebut dapat dilihat kategori aktivitas siswa sebagai berikut :

Tabel 2. Kriteria Keaktifan Kelas dalam Persen (%) Siswa Aktif (%) Arti

Sangat tinggi/sangat aktif 60-79 Tinggi/aktif

40-59 Sedang/cukup aktif 20-39 Rendah/kurang aktif

<20 Sangat rendah/pasif (Sumber : adaptasi Aqip, dkk 2009:41)

3. Analisis Tes Hasil Belajar Siswa

Data kuantitatif merupakan data hasil belajar siswa yang diperoleh dari tes formatif iap siklus. Kemudian dihitung berapa jumlah siswa yang telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 65. Untuk mengetahui presentasi jumlah siswa yang memenuhi krtiteria ketuntasan minimal (KKM) digunakan rumus :

% = 100%

Keterangan :

% = Persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM = Jumlah siswa yang memenuhi KKM

= Jumlah seluruh siswa.

Tabel 3. Kriteria Tingkat Belajar Siswa dalam Persen (%) Tingkat Ketuntasan (%) Arti

Sangat tinggi


(34)

40-59 Sedang

20-39 Rendah

<20 Sangat rendah (Sumber : adaptasi Aqip, dkk 2009:41)

6) Indikator Keberhasilan

Pembelajaran matematika dengan menggunakan alat bantu gambar dan cerita dikatakan berhasil jika :

1. Nilai kinerja guru meningkat pada setiap siklusnya. 2.


(35)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Beradasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada siswa kelas II SD Negeri 1 Babakan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Peningkatan terjadi pada guru dalam kinerjanya mengelola pembelajaran dengan alat bantu gambar dan cerita. Pada siklus I kriteria keberhasilan mengajar tergolong cukup baik dengan perolehan rata-rata nilai kinerja 61,2, dan siklus II 78,33 dengan kriteria baik.

2. Pembelajaran dengan alat bantu gambar dan cerita dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Pada siklus I rata-rata aktivitas siswa sebesar 70,32% dan pada siklus II 79,69%.

3. Pembelajaran matematika dengan alat bantu gambar dan cerita dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa. Pada siklus I nilai rata-rata kelas sebesar 69,53 dengan ketuntasan 65,63% dan pada siklus II mencapai 80,47 dengan ketuntasan 87,5%.

Dengan demikian, pembelajaran matematika dengan alat bantu gambar dan cerita dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas II SD Negeri 1 Babakan Tahun Pelajaran 2011/2012.


(36)

1. Bagi siswa

Diharapkan mampu mengembangkakn pengetahuan dari berbagai aktivitas yang dilakukan.

2. Bagi guru

Sebagai teman kolabolator diharapkan dapat terus menggunakan pembelajaran matematika dengan alat bantu gambar dan cerita dengan variasi yang berbeda pada pembelajaran matematika. Kepada guru lainnya baik kelas I, III, IV, V dan VI diharapkan dapat menggunakan pembelajaran dengan alat bantu gambar dan cerita dalam matematika karena mengingat perkembangan anak SD yang masih membutuhkan objek konkret dalam membentuk pengetahuan. Pembelajaran dengan alat bantu gambar dan cerita dalam matematika perlu terus diterapkan dan dikembangkan pada setiap materi yang lain agar siswa lebih memahami materi yang dipelajari.

3. Bagi pihak sekolah

Diharapkan dapat memberikan fasilitas dan dukungan moril kepada guru untuk melakukan berbagai inovasi dalam kegiatan pembelajaran.

4. Bagi peneliti

Diharapkan dapat terus mengembangkan penelitian sehingga dapat meningkatkan kompetensi pedagogic dan perlu adanya penelitian lebih lanjut sebagai pengembangan dari penelitian ini dengan memerhatikan alat ukur yang lebih baik.


(37)

Judul Skripsi : UPAYA PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN

ALAT BANTU GAMBAR DAN CERITA DI KELAS 2 SD NEGERI 1 BABAKAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Nama Mahasiswa : BORIN EDI SUMITRO Nomor Pokok Mahasiswa : 1013127007

Program Studi : S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

MENYETUJUI :

Ketua Jurusan Imu Pendidikan

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd NIP 19510507 198103 1 002

Pembimbing

Dr. Sultan Djasmi, M.Pd NIP 19520504 197903 1 002


(38)

1. Tim Penguji

Ketua :Dr. Sultan Djasmi, M.Pd

Sekretaris :Drs. Muncarno, M.Pd

Penguji

Bukan Pembimbing :

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 28 Agustus 2012


(39)

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama mahasiswa :BORIN EDI SUMITRO

NPM : 1013127007

Jurusan : Ilmu Pendidikan Program Studi : S-1 PGSD

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

Upaya Peningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Menggunakan Alat Bantu Gambar Dan Cerita di Kelas 2 SD Negeri 1 Babakan tersebut adalah benar benar hasil karya say sendiri. Bukan plagiat (milik orang lain) ataupun dibuatkan oleh orang lain. Adapun kutipan dalam skripsi ini sesuai dengan kode etika karya ilmiah.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya, dan apabila dikemudian hari ternyata ini tidak benar, maka saya bersedia dituntut berdasarkan undang undang dan peraturan yang berlaku.

Babakan, 2012 Yang membuat pernyataan,

BORIN EDI SUMITRO NPM 1013127007


(40)

Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, maka Dia akan memberikan jalan keluar kepadamu


(41)

UPAYA PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN

ALAT BANTU GAMBAR DAN CERITA DI KELAS 2 SD NEGERI 1 BABAKAN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(Skripsi)

Oleh

BORIN EDI SUMITRO

FAKULTAS KEGURURAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(42)

UPAYA PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN

ALAT BANTU GAMBAR DAN CERITA DI KELAS 2 SD NEGERI 1 BABAKAN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

BORIN EDI SUMITRO Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURURAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(43)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Tabel


(44)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Alat Bantu Gambar dan Cerita ... 6

1. Alat Bantu ... 6

a. Alat Bantu/ Media ... 6

b. Alat Bantu (Media) Gambar dan Cerita ... 8

2. Kelebihan dan Kekurangan Alat Bantu Gambar dan Cerita ... 9

B. Belajar ... 10

1. Aktivitas Belajar ... 12

2. Hasil Belajar ... 14

C. Pembelajaran Tematik ... 16

1. Ciri Belajar Anak Usia SD ... 18

D. Hasil Penelitian yang Relevan ... E. Kerangka Pikir ... F. Hipotesis Tindakan ... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 22

B. Setting Penelitian ... 22

1. Tempat Penelitian ... 22

2. Waktu Penelitian ... 23

3. Subjek Penelitian ... 23


(45)

5. Sumber Data ... 23

6. Siklus PTK ... 24

C. Prosedur Penelitian ... 24

1. Siklus I ... 25

2. Siklus II ... 27

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 27

1. Teknik ... 27

2. Alat Pengumpulan Data ... 28

E. Validitas Data ... F. Teknik Analisis Data ... 29

1. Penilaian Kinerja Guru ... 29

2. Analisis Aktivitas Belajar Siswa ... 29

3. Analisis Tes Hasil Belajar Siswa ... 30

G. Indikator Keberhasilan ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sekolah Dasar Negeri 1 Babakan ... 32

B. Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ... 33

1. Pelaksanaan Siklus I ... 34

a.Perencanaan(Planning)... 34

b.Pelaksanaan Tindakan(Acting) ... 34

c. Pengamatan(Observasi) ... 37

d. Refleksi(Reflecting) ... 41

2. Pelaksanaan Siklus II ... 43

a.Perencanaan(Planning)... 43

b.Pelaksanaan Tindakan(Acting) ... 43

c. Pengamatan(Observasi) ... 46

d. Refleksi(Reflecting) ... 50

C. Pembahasan ... 51

1. Kinerja Guru dalam proses Pembelajaran ... 51

2. Aktivitas Siswa dalam proses Pembelajaran ... 52


(46)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 55 B. Saran ... 56 DAFTAR PUSTAKA


(47)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel

1. Kategori Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran ... 29

2. Kriteria Keaktifan Kelas dalam Persen (%) ... 30

3. Kriteria Tingkat Belajar Siswa dalam Persen (%) ... 31

4. Jadwal Kegiatan Penelitian Setiap Siklus ... 34

5. Kinerja Guru dan Kegiatan Pembelajaran Siklus I ... 38

6. Komponen Aktivitas Siswa Secara Klasikal Siklus I ... 39

7. Distribusi Frekuensi Nilai Tes Formatif Siklus I ... 40

8. Kinerja Guru dan Kegiatan Pembelajaran Siklus II ... 47

9. Komponen Aktivitas Siswa Secara Klasikal Siklus I ... 48

10. Distribusi Frekuensi Nilai Tes Formatif Siklus I ... 49

11. Rekapitulasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran ... 51

12. Rekapitulasi Persentase Aktivitas Siswa Tiap Siklus. ... 52

13. Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II ... 53


(48)

Halaman Tabel

1. Rangkaian siklus penelitian tindakan kelas ... 24


(49)

Halaman Lampiran

1. Izin Penelitian dari Fakultas ... 59

2. Izin Penelitian dari SD ... 60

3. Surat Pernyataan Teman Sejawat dari SD ... 61

4. Keterangan telah Melaksanakan Penelitian dari SD ... 62

5. Jaringan Tema Siklus I ... 63 6. Pemetaan SK-KD Siklus I ... 7. Silabus Tematik Siklus I ... 8. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I ... 9. Instrumen Penilaian Kinerja Guru Siklus I ... 10. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1 ... 11. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 2 ... 12. Daftar Nilai Hasil Tes Formatif Siswa Siklus I ... 13. Hasil Tes Formatif Siswa Nilai Terendah Siklus I ...

14. Hasil Tes Formatif Siswa Nilai Tertinggi Siklus I ... . 15. Jaringan Tema Siklus II ...

16. Pemetaan SK-KD Siklus II ... 17. Silabus Tematik Siklus II ... 18. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II ... 19. Instrumen Penilaian Kinerja Guru Siklus II ... 20. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 1 ... 21. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 2 ... 22. Daftar Nilai Hasil Tes Formatif Siswa Siklus II ... 23. Hasil Tes Formatif Siswa Nilai Terendah Siklus II ... 24. Hasil Tes Formatif Siswa Nilai Tertinggi Siklus II ... 25. Foto Dokumentasi Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas Siklus Idan


(50)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Alat Bantu Gambar dan Cerita ... 6

1. Alat Bantu ... 6

a. Alat Bantu/ Media ... 6

b. Alat Bantu (Media) Gambar dan Cerita ... 8

2. Kelebihan dan Kekurangan Alat Bantu Gambar dan Cerita ... 9

B. Belajar ... 10

1. Aktivitas Belajar ... 12

2. Hasil Belajar ... 14

C. Pembelajaran Tematik ... 16

1. Ciri Belajar Anak Usia SD ... 18

D. Hasil Penelitian yang Relevan ... E. Kerangka Pikir ... F. Hipotesis Tindakan ... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 22

B. Setting Penelitian ... 22

1. Tempat Penelitian ... 22

2. Waktu Penelitian ... 23

3. Subjek Penelitian ... 23

4. Faktor yang Diteliti ... 23


(51)

6. Siklus PTK ... 24

C. Prosedur Penelitian ... 24

1. Siklus I ... 25

2. Siklus II ... 27

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 27

1. Teknik ... 27

2. Alat Pengumpulan Data ... 28

E. Validitas Data ... F. Teknik Analisis Data ... 29

1. Penilaian Kinerja Guru ... 29

2. Analisis Aktivitas Belajar Siswa ... 29

3. Analisis Tes Hasil Belajar Siswa ... 30

G. Indikator Keberhasilan ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sekolah Dasar Negeri 1 Babakan ... 32

B. Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ... 33

1. Pelaksanaan Siklus I ... 34

a.Perencanaan(Planning)... 34

b.Pelaksanaan Tindakan(Acting) ... 34

c. Pengamatan(Observasi) ... 37

d. Refleksi(Reflecting) ... 41

2. Pelaksanaan Siklus II ... 43

a.Perencanaan(Planning)... 43

b.Pelaksanaan Tindakan(Acting) ... 43

c. Pengamatan(Observasi) ... 46

d. Refleksi(Reflecting) ... 50

C. Pembahasan ... 51

1. Kinerja Guru dalam proses Pembelajaran ... 51

2. Aktivitas Siswa dalam proses Pembelajaran ... 52

3. Hasil Belajar Siswa ... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 55

B. Saran ... 56 DAFTAR PUSTAKA


(52)

(53)

DAFTAR PUSTAKA

Ade Sanjaya. Penegertian Alat Peraga . Maret 2011. Blogspot. 12 Januari 2012. http://aadesanjaya.blogspot.com/pengertian-alat-peraga.

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Rineka Cipta. Jakarta. 243 hlm.

Aqib, Zainal dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, & TK. Yrama Widya. Bandung. 258 hlm.

Arikunto, Suharsimi dkk. 2008. Penelitian tindakan Kelas.Bumi Aksara. Jakarta. 151 hlm.

Dimyati dan Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. 293 hlm.

Hamalik, Oemar, 2010.Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta. 242 hlm. Izaskia. Pengenalan media pembelajaran. Maret 2010. Wordpress. 27 Mei 2012.

http://izaskia.files.wordpress.com//pengenalan-media-pembelajaran.pdf Kunandar. 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai

Pengembangan Profesi Guru. PT. Rajawali Pers. Jakarta. 311 hlm.

Maryono. 2011. Dasar Dasar & Teknik Menjadi Supervisor Pendidikan. Ar-Ruzz Media. Jogjakarta. 246 hlm.

Pujiati. 2012. Penggunaan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika SD. PPPPTK. Yogyakarta. 35 hlm.

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Rajagrafindo Persada. Jakarta. 419 hlm.

Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna pembelajaran. Bandung : Alfabeta. 245 hlm.

Sanjaya, Wina. 2008. Startegi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana. 242 hlm.

Sardiman. 2010. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali Pers. Jakarta. 236 hlm.


(54)

Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka. 195 hlm.

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosdakarya. Bandung.168 hlm.

Sukayati, Agus Harjana. 2009. Modul Matematika SD Program Bermutu Pemanfaatan Alat Peraga Matematika dalam Pembelajaran di SD. Yogyakarta : Departemen Pendidikan Nasional. 32 hlm.

Trianto. 2009. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Prestasi Pustakarya. Jakarta. 326 hlm.

Wordpress. Penggunaan Media Gambar. Mei 2008. Wordpress.com. 27 Mei 2012. http://4wank.wordpress.com,2008


(55)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel

1. Kategori Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran ... 29

2. Kriteria Keaktifan Kelas dalam Persen (%) ... 30

3. Kriteria Tingkat Belajar Siswa dalam Persen (%) ... 31

4. Jadwal Kegiatan Penelitian Setiap Siklus ... 34

5. Kinerja Guru dan Kegiatan Pembelajaran Siklus I ... 38

6. Komponen Aktivitas Siswa Secara Klasikal Siklus I ... 39

7. Distribusi Frekuensi Nilai Tes Formatif Siklus I ... 40

8. Kinerja Guru dan Kegiatan Pembelajaran Siklus II ... 47

9. Komponen Aktivitas Siswa Secara Klasikal Siklus I ... 48

10. Distribusi Frekuensi Nilai Tes Formatif Siklus I ... 49

11. Rekapitulasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran ... 51

12. Rekapitulasi Persentase Aktivitas Siswa Tiap Siklus. ... 52


(56)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Upaya Peningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Menggunakan Alat Bantu Gambar dan Cerita di Kelas 2 SD Negeri 1 Babakan Kecamatan Pugung Tahun Pelajaran 2011/2012 adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr.Ir. H. Sugeng P. Hariyanto, M.S., selaku rector Universitas Lampung;

2. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan;

3. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Unversitas Lampung;

4. Bapak Dr. Hi. Darsono, M.Pd., selaku ketua program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Lampung;

5. Bapak Dr. H. Sultan Jasmi, M.S., selaku Pembimbing Utama atas kesediannya meluangkan waktu bagi penulis guna memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi. Penuh dengan kesabaran dan ketelitian dalam pengoreksian isi skripsi penulis sehingga menjadikan karya ini menjadi lebih baik dan mudah dipahami;

6. Bapak Drs. Muncarno, M.Pd., selaku Pembahas yang telah memberikan ilmu pengetahuannya guna masukan penting terhadap skripsi ini, mengajarkan konsep ilmiah yang luar biasa sehingga menjadi inspirasi bagi penulis.

7. Bapak dan ibu dosen, staf serta karyawan PGSD FKIP Unila yang penuh dengan rasa kekeluargaan, baik ketika berada di kampus maupun ketika berada di luar kampus;


(57)

8. Ibu Nuzlah, A.Ma.Pd., Kepala SD Negeri 1 Babakan yang telah membrikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian pada lembaga yang dipimpinnya serta dewan guru yang selalu bersikap penuh ramah tamah; 9. Ibu Susmi, S.Pd.SD, wali kelas II SD Negeri 1 Babakan sebagai teman

sejawat yang telah banyak membantu peneliti dalam memberikan informasi demi kelancaran penelitian;

10. Rekan rekan seperjuangan dalam menempuh pendidikan, terimakasih atas kebersamaan kalian;

11. Semua pihak yang telah memberikan motivasi dan bantuan dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga segala bantuan, bimbingan dan saran yang telah diberikan menjadi amal kebaikan dan mendapat balasan dari Allah SWT.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin

Babakan, April 2012 Penulis


(58)

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur dan kerendahan hati karya ini kupersembahkan untuk :

1. Istriku tercinta yang selalu membimbingku, mengingatkanku dalam kebaikan, dan mendoakan untuk keberhasilanku.

2. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan dukungan dan doa nya untuk kesuksesanku.

3. Teman teman dalam satu bimbingan skripsi, terimakasih atas diskusi kita selama ini, semoga bermanfaat.

4. Teman teman satu angkatan dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(59)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pagelaran, Kabupaten Lampung Selatan, Propinsi Lampung, pada tanggal 1 Mei 1957. Penulis adalah anak kedua dari dua bersaudara, dari pasangan Bapak Daris dan Ibu Jami.

Pendidikan penulis diawali di SD Tanjung Dalem, selesai pada tahun 1970. Setelah itu penulis melanjutkan pendidikan di SMP 1 Pringsewu, selesai pada tahun 1973. Tahun 1976 penulis menyelesaikan pendidikan SPG dan menyelesaikan pendidikan D2 UT pada tahun 1997.

Pada tahun 2010 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Lampung pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan Program Studi S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.


(60)

PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS

DINAS PENDIDIKAN

SEKOLAH DASAR NEGERI 1 BABAKAN

Alamat : Jl. Raya Babakan Kec. Tanggamus Kode Pos 35373

SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini :

nama : Borin Edi Sumitro

NPM : 1013127007

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Program Studi : S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Perguruan tinggi : Universitas Lampung

Menyatakan bahwa :

Nama : Susmi, S.Pd.SD

NIP : 19621010 198303 2 024 Tempat mengajar : SD Negeri 1 Babakan Guru kelas : II (dua)

Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan penelitian, yang merupakan tugas akhir sebagai syarat menyelesaikan studi.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Babakan, 2012 Yang membuat pernyataan

Teman Sejawat Mahasiswa,

Susmi, S.Pd.SD Borin Edi Sumitro

NIP 19621010 198303 2 024 NPM 1013127007

Mengetahui,

Kepala SD Negeri 1 Babakan

Nuzlah, A.Ma.Pd


(61)

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Upaya Peningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Menggunakan Alat Bantu Gambar dan Cerita di Kelas 2 SD Negeri 1 Babakan Kecamatan Pugung Tahun Pelajaran 2011/2012 adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr.Ir. H. Sugeng P. Hariyanto, M.S., selaku rector Universitas Lampung;

2. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan;

3. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Unversitas Lampung;

4. Bapak Dr. Hi. Darsono, M.Pd., selaku ketua program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Lampung;

5. Bapak Dr. H. Sultan Jasmi, M.S., selaku Pembimbing Utama atas kesediannya meluangkan waktu bagi penulis guna memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi. Penuh dengan kesabaran dan ketelitian dalam pengoreksian isi skripsi penulis sehingga menjadikan karya ini menjadi lebih baik dan mudah dipahami;

6. Bapak Drs. Muncarno, M.Pd., selaku Pembahas yang telah memberikan ilmu pengetahuannya guna masukan penting terhadap skripsi ini, mengajarkan konsep ilmiah yang luar biasa sehingga menjadi inspirasi bagi penulis.

7. Bapak dan ibu dosen, staf serta karyawan PGSD FKIP Unila yang penuh dengan rasa kekeluargaan, baik ketika berada di kampus maupun ketika berada di luar kampus;


(2)

8. Ibu Nuzlah, A.Ma.Pd., Kepala SD Negeri 1 Babakan yang telah membrikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian pada lembaga yang dipimpinnya serta dewan guru yang selalu bersikap penuh ramah tamah; 9. Ibu Susmi, S.Pd.SD, wali kelas II SD Negeri 1 Babakan sebagai teman

sejawat yang telah banyak membantu peneliti dalam memberikan informasi demi kelancaran penelitian;

10. Rekan rekan seperjuangan dalam menempuh pendidikan, terimakasih atas kebersamaan kalian;

11. Semua pihak yang telah memberikan motivasi dan bantuan dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga segala bantuan, bimbingan dan saran yang telah diberikan menjadi amal kebaikan dan mendapat balasan dari Allah SWT.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin

Babakan, April 2012 Penulis


(3)

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur dan kerendahan hati karya ini kupersembahkan untuk :

1. Istriku tercinta yang selalu membimbingku, mengingatkanku dalam kebaikan, dan mendoakan untuk keberhasilanku.

2. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan dukungan dan doa nya untuk kesuksesanku.

3. Teman teman dalam satu bimbingan skripsi, terimakasih atas diskusi kita selama ini, semoga bermanfaat.

4. Teman teman satu angkatan dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(4)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pagelaran, Kabupaten Lampung Selatan, Propinsi Lampung, pada tanggal 1 Mei 1957. Penulis adalah anak kedua dari dua bersaudara, dari pasangan Bapak Daris dan Ibu Jami.

Pendidikan penulis diawali di SD Tanjung Dalem, selesai pada tahun 1970. Setelah itu penulis melanjutkan pendidikan di SMP 1 Pringsewu, selesai pada tahun 1973. Tahun 1976 penulis menyelesaikan pendidikan SPG dan menyelesaikan pendidikan D2 UT pada tahun 1997.

Pada tahun 2010 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Lampung pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan Program Studi S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.


(5)

PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS

DINAS PENDIDIKAN

SEKOLAH DASAR NEGERI 1 BABAKAN

Alamat : Jl. Raya Babakan Kec. Tanggamus Kode Pos 35373 SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

nama : Borin Edi Sumitro

NPM : 1013127007

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Program Studi : S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Perguruan tinggi : Universitas Lampung

Menyatakan bahwa :

Nama : Susmi, S.Pd.SD

NIP : 19621010 198303 2 024 Tempat mengajar : SD Negeri 1 Babakan Guru kelas : II (dua)

Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan penelitian, yang merupakan tugas akhir sebagai syarat menyelesaikan studi.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Babakan, 2012 Yang membuat pernyataan

Teman Sejawat Mahasiswa,

Susmi, S.Pd.SD Borin Edi Sumitro

NIP 19621010 198303 2 024 NPM 1013127007

Mengetahui,

Kepala SD Negeri 1 Babakan

Nuzlah, A.Ma.Pd


(6)

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MEDIA BANGUN RUANG KELAS VB SD NEGERI 1 NUNGGALREJO PUNGGUR LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 60

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INQUIRY PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 1 BHAKTI NEGARA WAY KANAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 23 54

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 5 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 15 50

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SD NEGERI 1 TALANG JAWA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 36

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 BAGELEN GEDUNGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

2 10 48

ENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 BAGELEN GEDUNGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 50

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SINAR SEMENDO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 8 48

UPAYA PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN ALAT BANTU GAMBAR DAN CERITA DI KELAS 2 SD NEGERI 1 BABAKAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 8 61

UPAYA MENINGKATKANAKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 1 PURWODADI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 45

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN TEKNIK LATIHAN SISWA KELAS 1 SEMESTER GENAP SD NEGERI 1 WAYHALOM TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 40