Pengertian Bermain Fungsi Bermain

2.3 Konsep Bermain

2.3.1 Pengertian Bermain

Bermain merupakan aktivitas yang menyenangkan bagi anak-anak. Bermain tidak hanya sekadar mengisi waktu tetapi juga merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, perhatian, kasih sayang dan sebagainya. Kemampuan intelektual daya pikir anak dikembangkan melalui kegiatan bermain. Menurut tokoh-tokoh pendidikan anak-anak, seperti : Plato, Aristoteles, Frobel, Hurlock dan Spencer Putri, 2014 bermain adalah suatu upaya anak untuk mencari kepuasan, mencari kesenangan dengan melepaskan segala keinginannya yang tidak dapat tersalurkan, seperti keinginan untuk menjadi presiden, raja,permaisuri dan lain-lain. Bermain sebagai kegiatan mempunyai nilai praktis. Artinya bermain digunakan sebagai media untuk meningkatkan ketersmpilan dan kemampuan tertentu pada anak. Permainan adalah stimulasi yang baik bagi anak. Memberikan variasi permainan dan akan sangat baik jika orang tua ikut terlibat dalam permainan, yaitu melalui kegiatan bermain, sehingga daya pikir anak terangsang untuk mendaya gunakan aspek emosional, sosial, serta fisiknya. Bermain juga dapat meningkatkan kemampuan fisik, pengalaman dan pengetahuannya, serta berkembang keseimbangan mental anak.

2.3.2 Fungsi Bermain

Fungsi utama bermain yaitu merangsang perkembangan senosrik-motorik anak, perkembangan dalam sosialisasi, perkembangan kreativitas, perkembangan moral, perkembangan kesadaran diri, dan bermain digunakan sebagai terapi Soetjiningsih, 1998. Menurut Eliasa 2008 fungsi bermain diantaranya sebagai berikut: 1. Bermain dan kemampuan intelektual a. Merangsang perkembangan kognitif Dengan permainan sensorimotor, anak akan mengenal permukaan lembut,kasar, halus, atau kaku, sehingga meningkatkan kemampuan abstrak imajinasi, fantasi dan mengenal konstruksi, besar-kecil, atas- bawah, penuh-kosong. Melalui permainan dapat menghargai aturan, keteraturan dan logika. b. Membangun struktur kognitif Melalui permainan, anak akan memperoleh informasi lebih banyak sehingga pengetahuan dan pemahamannya lebih kaya dan lebih dalam. Bila informasi baru ini ternyata beda dengan yang selama ini diketahuinya, anak mendapat pengetahuan yang baru. Dengan permainan striktur kognitif anak lebih dalam, lebih kaya dan lebih sempurna. c. Membangun kemampuan kognitif Kemampuan kognitif mencakup kemampuan mengidentifikasi, mengelompokan, mengurutkan, mengamati, menentukan hubungan sebab akibat, menarik kesimpulan. Permainan akan mengasah kepekaan anak akan keteraturan, urutan dan waktu juga meningkatkan kemampuan logika d. Belajar memecahkan masalah Permainan memungkinkan anak berthan lama menghadapi kesulitan sebelum persoalan yang ia hadapi dipecahkan. Proses pemecahan masalah ini mencakup imajinasi aktif anak-anak yang akan mencegah kebosanan merupakan pencetus kerewelan pada anak . e. Mengembangkan rentang konsentrasi Apabila tidak ada konnsentrasi atau rentang perhatian yang lama, seorang anak tidak mungkin dapat bertahan lama bermain. Ada yang dekat antara imajinasi dan kemampuan konsentrasi. Imajinasi membantu meningkatkan konsentrasi. Anak tidak imajinatif memiliki rentang perhatian atau konsentrasi yang pendek dan memiliki kemungkinan besar untuk berprilaku lain dan mengacau. 2. Bermain dan perkembangan bahasa Bermain merupakan laboraturium bahasa untuk anak. Didalam bermain, anak-anak bercakap-cakap dengan teman yang lain, berargumentasi, menjelaskan dan meyakinkan kosa kata yang dikuasai anak-anak dapat meningkat karena mereka menemukan kata-kata baru. 3. Bermain dan perkembangan sosial a. Meningkatkan sikap sosial Ketika bermai, anak-anak harus memperhatikan cara pandang lawan bermainnya, dengan demikian akan mengurangi egosentrisnya. Dalam permainan anak-anak dapat mengetahui bagaimana bersaing dengan jujur, sportif, tahu akan hak dan peduli akan hak orang lain. Anak juga dapat belajar bagaimana sebuah tim dan semangat tim. b. Belajar berkomunikasi Agar dapat melakukan permainan, seorang anak harus mengerti dan dimengerti oleh teman-temannya. Melalui permainan anak- anak dapat belajar bagaimana mengungkapkan pendapatnya juga mendengarkan pendapat orang lain. c. Belajar berorganisai Permainan seringkali menghendaki adanya peran yang berbeda, oleh karena itu dalam permainan anak-anak dapat belajar berorganisasi sehubungan dengan penentuan “siapa” yang akan menjadi “apa”. Dengan permainan anak-anak dapat belajar bagaimana membuat peran yang harmonis dan melakukan kompromi. 4. Bermain dan perkembangan emosi Bermain merupakan pelampian emosi dan juga relaksasi.fungsi bermain untuk perkembangan emosi: a. Kestabilan emosi Ada tawa, senyum, dan ekspresi kegembiraan lain dalam bermain. Kegembiraan yang dirasakan bersama mengarah pada kestabilan emosi anak. b. Rasa kompetensi dan percaya diri Bermain menyediakan kesempatan pada anak-anak mengatasi situasi. Kemampuan ini akan membentuk rasa kompeten dan berhasil. Perasaan mampu ini pula dapat mengembangkan percaya diri anak-anak. Selain itu anak- anak dapat membandingkan kemampuan pribadinya dengan temannya sehingga dia dapat memandang dirinya lebih wajar mengembang konsep diri yang realistis. d. Menyalurkan keinginan Didalam bermain anak-anak dapt menentukan pilihan ingin menjadi apa dia. Bisa saja ia ingin menjadi ikan, bisa menjadi komandan. 5. Bermain dan perkembangan fisik a. Mengembangkan kepekaan penginderaan Dengan bermain, anak-anak dapat mengenal berbagai tekstur: Halus, kasar, lembut, mengenal bau, mengenal rasa dan mengenal warna. b. Mengembangkan keterampilan motorik Dengan bermain seorang anak dapat mengembangkan kemampuan motorik seperti berjalan, berlari, melompat, bergoyang, mengangkat, menjinjing, melempar, menangkap, memanjat, berayun dan menyeimbangkan diri. Selain itu, anak dapat belajar merangkai, menyusun, menumpuk, mewarnai dan menggambar. 6. Bermain dan kreatifitas Dalam bermain anak-anak dapat berimajinasi sehingga dapat meningkatkan daya kreatifitas anak-anak. Adanya kesempatan untuk berfikir antara batas-batas dunia nyata menjadikan anak-anak dapat mengenal proses berfikir yang lebih kreatif yang akan sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari.

2.3.3 Faktor yang Mempengaruhi Pola Bermain Anak

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PRASEKOLAH ANTARA YANG MENGIKUTI PAUD DAN Perbedaan Perkembangan Motorik Halus Anak Prasekolah Antara Yang Mengikuti Paud Dan Tidak Mengikuti Paud Di Desa Kalikotes Kecamatan Kalikotes Klaten.

0 6 19

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PRASEKOLAH ANTARA YANG MENGIKUTI PAUD DAN Perbedaan Perkembangan Motorik Halus Anak Prasekolah Antara Yang Mengikuti Paud Dan Tidak Mengikuti Paud Di Desa Kalikotes Kecamatan Kalikotes Klaten.

0 2 15

PENGARUH PERMAINAN ORIGAMI TERHADAP PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK A DI TK PERTIWI BOWAN Pengaruh Permainan Origami Terhadap Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini Pada Kelompok A Di Tk Pertiwi Bowan Delanggu Klaten Tahun Pela

0 1 10

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANTARA ANAK YANG SEKOLAH DI TK FULL DAY DAN TK REGULER DI Perbedaan Perkembangan Motorik Halus Antara Anak Yang Sekolah Di TK Full Day Dan TK Reguler Di Surakarta.

0 2 14

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANTARA ANAK YANG SEKOLAH DI TK FULL DAY DAN TK REGULER DI Perbedaan Perkembangan Motorik Halus Antara Anak Yang Sekolah Di TK Full Day Dan TK Reguler Di Surakarta.

0 2 13

PENGARUH PERMAINAN ORIGAMI TERHADAP MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI DI TK A PERTIWI DHARMARINI SARADAN Pengaruh Permainan Origami Terhadap Motorik Halus Anak Usia Dini Di TK A Pertiwi Dharmarini Saradan Pemalang Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 14

Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan Housekeeping di Inna Grand Bali Beach, Sanur.

7 14 56

Mengenal Perkembangan Motorik Anak Usia Dini

0 1 1

i PENGARUH PERMAINAN CERITA BERGAMBAR TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA DAN MOTORIK HALUS ANAK PRASEKOLAH DI TK PERTIWI 55 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Permainan Cerita Bergambar terhadap Perkembangan Bahasa dan Motorik Halus Anak Pras

0 0 17

PERBEDAAN BERMAIN PLASTISIN DAN FINGER PAINTING TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PRASEKOLAH DI TK ABA TRINI TRIHANGGO GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Perbedaan Bermain Plastisin dan Finger Painting terhadap Perkembangan Motorik Halus

0 0 18