Perkembangan motorik berasal dari unsur kematangan dan pengendalian gerakan tubuh yang berkaitan dengan perkembangan pusat motorik di otak.
Menurut Hurlock 2005 mengatakan bahwa perkembangan motorik adalah melalui kegiatan pusat saraf, urat saraf dan otot yang berkoordinasi.
Perkembangan motorik dapat diartikan sebagai kegiatan terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord. Proses perkembangan sejalan dengan
bertambahnya usia secara bertahap dan berkesinambungan, dimana gerakan inidvidu meningkat dari gerakan yang sederhana, tidak terorganisir, dan tidak
terampil kearah penguasaan ketrampilan motorik yang kompleks Wijil Yuningtias, 2012.
Perkembangan motorik dibagi menjadi dua yaitu perkembangan motorik kasar dan perkembangan motorik halus. Perkembangan motorik kasar melibatkan
otot-otot besar, meliputi perkembangan gerakan kepala, badan , anggota badan, keseimbangan dan pergerakan. Perkembangan motorik halus adalah koordinasi
halus yang melibatkan otot-otot kecil yang dipengaruhi oleh matangnya fungsi motorik, fungsi visual yang baik, dan kemampuan intelek nonverbal
Soetjiningsih dkk, 2013.
2.2.1 Perkembangan Motorik Halus
Perkembangan pada anak adalah bertambahnya kemampuan skill anak dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur
sebagai hasil dari proses pematangan Soetjiningsih, 2013. Menurut Whalley Wong 2000 perkembangan pada anak merupakan bertambah sempurnanya
fungsi alat tubuh anak yang dapat dicapai melalui proses kematangan pertumbuhan dan proses belajar anak.
Nursalam dkk 2005 mengatakan bahwa perkembangan motorik halus adalah kemampuan untuk mengamati bagian tubuh tertentu dan otot-otot kecil
yang memerlukan koordinasi antara jari-jari , tangan, dan mata secara cermat serta tidak memerlukan banyak tenaga. Motorik merupakan perkembangan
pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinasi antara saraf, otot, otak dan spinal cord Endah, 2008.
2.2.2 Prinsip Perkembangan
Beberapa penelitian dilakukan pada sekelompok bayi dan anak-anak diteliti dalam peroide tertentu untuk melihat kapan tepatnya tingkah laku motorik
muncul dan menghilang dan apakah tingkah laku tersebut sama untuk anak lain yang umurnya sama. Dari penelitian tersebut didapatkan lima prinsip penting
perkembangan motorik antara lain Soetjiningsih, 2013: 1
Perkembangan motorik tergantung pada maturasi saraf dan otot. Perkembangan aktivitas motorik yang berbeda, sejalan dengan
perkembangan area sistem saraf yang berbeda. Hal ini dikarenakan pusat saraf perifer yang terletak di medula spinalis lebih dulu
berkembang pada saat lahir dibandingkan saraf pusat yang ada diotak. pada saat lahir, refleks lebih dulu muncul daripada gerakan volunteer.
Refleks berguna untuk mempertahankan hidup seperti refleks mengisap, menelan, berkedip, refleks tendon patella, dan knee jerk.
Serebelum berfungsi mengontrol keseimbangan, berkembang cepat
pada satu tahun pertama. Serebri khusunya pada lobus frontal berfungsi mengontol gerakan ketrampilan.
2 Belajar ketrampilan motorik tidak bisa terjadi sampai anak siap secara
matang. Tidak ada gunanya mengajarkan gerakan ketrampilan anak sebelum sistem saraf dan otot berkembang dengan baik tidak untuk
anak. 3
Perkembangan motorik mengikuti pola yang dapat diprediksi. Perkembangan motorik mengikuti arah hukum perkembangan. Arah
perkembangan anak
berlangsung secara
sefalokaudal dan
proksimaldistal, perubahan dari gerakan menyeluruh menuju ke aktivitas yang spesifik.
4 Pola perkembangan motorik dapat ditentukan.
Anak akan belajar duduk sebelum berjalan dan tidak mungkin arahnya dibalik.
5 Kecepatan perkembangan motorik berbeda pada setiap individu.
Perkembangan motorik mengikuti suatu pola yang sama tetapi umur untuk mencapai tahap-tahap perkembangan tersebut berbeda untuk
setiap individu. Misalnya, umur pencapaian anak untuk bisa duduk sendiri, berbeda-beda pada setiap anak.
2.2.3 Kemampuan Motorik Halus Anak