Defenisi Program pensiun Program Pensiun

11 BAB II KERANGKA TEORITIS

2.1 Program Pensiun

2.1.1 Defenisi Program pensiun

Program pensiun didasarkan pada teori yang disampaikan Ando-Modigliani dalam Subardi dan Dwiarto 1996 tentang “Life - Cycle Hypothesis” yang menekakan adanya hubungan antara produktivitas, pendapatan, dan komsumsi. Dalam teori ini siklus hidup manusia dibagi dalam tiga dimensi waktu : 1. Masa produktivitas rendah; 2. Masa produktivitas tinggi; 3. Masa produktivitas menurun. Masa produktivitas rendah dialami orang yang baru lahir hingga mendapatkan penghasilan setelah menyelesaikan pendidikan. Masa produktivitas tinggi dicapai setelah seseorang memasuki dunia kerja hingga masa pensiun yaitu kurang dari umur 20 tahun hingga 55 atau 60 tahun. Sedangkan masa produktivitas menurun dialami orang yang memasuki umur 55 atau 60 yaitu pada masa memasuki pensiun hingga meninngal dunia. Program pensiun memiliki tiga fungsi yaitu: tabungan, asuransi, dan pensiun itu sendiri. Program pensiun berfungsi tabungan 12 karena peserta program pensiun untuk dapat menikmati pendapatan berupa dana pensiun pada masa pensiun harus membayar secara rutin dengan cara pemotongan penghasilan yang mereka peroleh sehingga mereka menerima penghasilan setelah dipotong dengan iuran pensiun. Selain itu dalam program pensiun terkadang ada sumbangan iuran pensiun yang diberikan oleh perusahaan kepada pegawainya dengan tujuan untuk meringankan beban pegawai yang sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan dan loyalitas pegawai. Program pensiun berfungsi asuransi karena dalam program pensiun terkandung maksud melindungi seseorang yang mengikuti program pensiun dari resiko tidak menerima penghasilan setelah keluar dari perusahaan sehingga tidak mendapatkan gaji lagi. Dengan mengikuti program pensiun mereka akan terhindar dari resiko tidak menerima pengahasilan sama sekali melainkan mereka akan mendapatkan penghasilan bulanan secara rutin kembali dari perusahaan atau lembaga keuangan yang menyelenggarakan program pensiun bagi dirinya.Sehingga diperlukan dana yang memadai untuk kebutuhantersebut.Kesinambungan penghasilan juga berarti meringankan beban keluarga peserta program pensiun yang telah memasuki masa pensiun karena tidak terlalu menggantungkan kebutuhan hidupnya kepada anak, saudara atau keluarga yang lain. 13 Peserta program pensiun secara tidak langsung juga telah mendapatkan manfaat dari program pensiun yang mengharuskan mereka untuk menyisihkan sebagian penghasilannya tiap bulan selama bekerja untuk dinikmati di masa pensiun. Hal ini mengingat apabila tidak ada program pensiun dan mengharuskan mereka dipotong sebagian penghasilannya untuk program pensiun sulit terlaksana karena untuk dapat menyediakan jaminan pensiun secara pribadi dengan menabung tiap bulan kebanyakan orang mengalami kesulitan. Manfaat terakhir yang juga dapat dinikmati peserta program pensiun adalah adanya kemudahan dalam hal perpajakan. Untuk mendorong perkembangan jumlah peserta program pensiun pemerintah melalui direktorat jenderal pajak telah memberikan keringanan berupa pengenaan pajak penghasilan atas dana pensiun pada saat menerima manfaat program pensiun. Kebijakan ini tentu saja menguntungkan bagi peserta program pensiun karena dana yang mereka tanamkan dalam program pensiun dapat lebih berkembang dibandingkan apabila pengenaan pajak dibayarkan di depan. 2.1.2 Program Pelatihan Pra-Purna Pensiun Manfaat Bagi Peserta : Peserta akan mengenali dan memahami karakteristik dan kepribadian yang harus dimiliki seorang 14 wirausaha. Peserta mengenali berbagai risiko peluang memulai usaha baru. Peserta akan memahami proses mencari ide –ide usaha. Peserta akan mengenal program pengembangan usaha. Peserta tidak terlalu lama meninggalkan pekerjaan yang sekarang dikerjakan. Manfaat bagi perusahaan : Lebih efisien dari segi waktu dan biaya dalam rangka iku tmemberikan bekal kepada karyawannya yang mau pensiun.Sebagai media untuk membekali karyawan memiliki jiwa Intrapreneur.

2.1.3 Tujuan dan Manfaat Pelatihan

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penyelenggaraan Program Training bagi Karyawan Prapurnakarya: studi kasus pada P.T PLN (Persero) Salatiga T2 912011012 BAB I

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penyelenggaraan Program Training bagi Karyawan Prapurnakarya: studi kasus pada P.T PLN (Persero) Salatiga T2 912011012 BAB IV

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penyelenggaraan Program Training bagi Karyawan Prapurnakarya: studi kasus pada P.T PLN (Persero) Salatiga T2 912011012 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penyelenggaraan Program Training bagi Karyawan Prapurnakarya: studi kasus pada P.T PLN (Persero) Salatiga

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penyelenggaraan Program Training bagi Karyawan Prapurnakarya: studi kasus pada P.T PLN (Persero) Salatiga

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelatihan Berbasis Kompetensi (Studi Kasus Pada PT. PLN (Persero) Unit Layanan Salatiga) T2 912011019 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelatihan Berbasis Kompetensi (Studi Kasus Pada PT. PLN (Persero) Unit Layanan Salatiga) T2 912011019 BAB II

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelatihan Berbasis Kompetensi (Studi Kasus Pada PT. PLN (Persero) Unit Layanan Salatiga) T2 912011019 BAB IV

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelatihan Berbasis Kompetensi (Studi Kasus Pada PT. PLN (Persero) Unit Layanan Salatiga) T2 912011019 BAB V

0 0 2

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Program Pendidikan Karakter Di SMA Kristen 1 Salatiga T2 BAB II

0 0 36