Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Penegasan Istilah

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah, Bagaimana Persepsi Guru Non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes di SMP Negeri Se-Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi guru non penjasorkes terhadap kinerja guru penjasorkes di SMP Negeri Se – Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1.4.1. Bagi Peneliti diharapkan data ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk mempelajari lebih dalam pada pembelajaran Penjasorkes. 1.4.2. Data dari penelitian ini dapat juga digunakan sebagai pedoman khususnya bagi guru Penjasorkes. 1.4.3. Bagi semua yang terkait dalam dunia pendidikan khususnya Penjasorkes diharuskan meningkatkan teori-teori tentang pembelajaran Penjasorkes agar ke depannya nanti bisa mewujudkan profesionalitas guru Penjasorkes yang positif. 1.4.4. Dan sebagai syarat bagi penulis untuk meraih gelar sarjana kependidikan.

1.5 Penegasan Istilah

Penegasan istilah dalam penelitian ini dimaksudkan untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti untuk memperjelas batas- batasan. Beberapa istilah yang perlu ditegaskan antara lain: 1.5.1 Survei Survei adalah teknik riset yang bertugas untuk mengadakan pemeriksaan penyelidikan peninjauan Poerwadarminta, 1976:603. Survei adalah suatu pengambilan data dengan cara mengecek hal atau sesuatu di lapangan Arikunto, 1998:152. Dari uraian penjelasan diatas, peneliti mengemukakan bahwa survei dalam penilitian ini adalah cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mengambil data di lapangan dengan menggunakan angket. 1.5.2 Persepsi Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh indera, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera. Persepsi merupakan proses yang integrated dalam diri individu terhadap stimulus yang diterimanya. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa persepsi itu merupakan pengorganiosasian, penginterprestasian terhadap stimulus yang diinderanya sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan respon yang integrated dalam diri individu. Karena itu dalam penginderaan orang akan mengaitkan dengan obyek. Dengan persepsi, individu akan menyadari tentang keadaan disekitarnya dan juga keadaan diri sendiri Bimo Walgito 1992 : 70. Kemudian menurut Poerwadarminta 1994 : 759, persepsi adalah tanggapan atau penerimaan langsung dari sesuatu. Berbagai batasan persepsi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, selanjutnya peneliti mengemukakan bahwa persepsi merupakan proses aktivitas kejiwaan seseorang dalam upaya mengenali dan memahami suatu obyek tertentu berdasarkan stimulus yang ditangkap panca indera, seseorang turut menentukan bentuk, sifat, dan intensitas peranannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga ada kecenderungan perilaku yang ditunjukkan oleh seseorang dalam menanggapi rangsangan banyak diwarnai oleh persepsinya atas rangsangan tersebut. 1.5.3 Guru Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial dibidang pembangunan Sardiman, 2003:125. 1.5.4 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani dan proses pendidikan untuk meningkatkan kemampuan jasmani Adang Suherman, 2000: 23. Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi Depdiknas, 2003:3. Dari uraian penjelasan yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, selanjutnya peneliti mengemukakan bahwa Pendidikan jasmani merupakan bagian yang integral pendidikan secara keseluruhan yang mampu mengembangkan individu secara utuh dalam arti mencakup aspek-aspek jasmaniah, intelektual, emosional, dan moral spiritual yang dalam proses pembelajarannya mengutamakan aktivitas jasmani dan pembiasaan berpola hidup sehat. 1.5.5 Kinerja Kinerja guru adalah kiat atau prosedur kerja yang dilaksanakan oleh guru dalam melaksanakan tugas dan kewajiban yaitu mengajar baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan sehingga menghasilkan tujuan yang ditetapkan. Uzer Usman, 1995 : 4 . Dari uraian penjelasan diatas peneliti mengemukakan bahwa kinerja ddalam penelitian ini diidentikkan dengan kompetensi guru , yaitu kemampuan guru baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif Kinerja guru atau prestasi guru merupakan hasil yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. 1.5.6 Guru Penjasorkes Jabatan atau profesi yang dimiliki serta mempunyai kemampuan mengidentifikasi karakteristik peserta didik, mampu membangkitkan dan memberikan kesempatan kepada peserta didik berkreasi dan aktif dalam proses pembelajaran Penjasorkes yang dituntut untuk menumbuh kembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor. 12

BAB II LANDASAN TEORI