2.7 Kinerja Guru
2.7.1. Pengertian kinerja guru Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan tergantung pada
bagaimana para personel dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Kinerja adalah suatu hasil atau taraf
kesuksesan yang dicapai oleh pekerja dalam bidang pekerjannya, menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan tertentu dan di evaluasi oleh
orang-orang tertentu. Kinerja guru adalah kiat prosedur kerja yang dilaksanakan oleh guru
dalam melaksanakan tugas dan kewajibanya yaitu mengajar baik intrakurikuler maupun ekstra kurikuler yang ditetapkan sehingga menghasilkan tujuan yang
ditetapkan. Dalam penelitian ini kinerja guru diidentikan dengan kompetensi guru, yatu kemampuan guru baik yang kualitatif maupun kuntitatif Uzer
Usman, 2005:16. Kinerja guru akan baik jika guru telah melaksanakan unsur-unsur yang
terdiri dari kesetiaan dan komitmen yang tinggi pada tugas mengajar. Kinerja seorang guru dilihat dari sejauh mana guru tersebut melaksanakan tugasnya
dengan tertib dan bertanggung jawab, kemampuan menggerakkan dan memotivasi siswa untuk belajar dan kerjasama dengan guru lain.
Kinerja guru sebagai seperangkat perilaku nyata yang ditunjukkan oleh guru pada waktu memberikan pelajaran kepada siswanya. Kinerja guru dalam
proses mengajar adalah hasil kerja atau prestasi kerja yang dicapai oleh seorang guru berdasarkan kemampuannya mengelola kegiatan belajar mengajar dari
mulai membuka pelajaran sampai menutup pelajaran. Kinerja guru sebenarnya tidak hanya dalam proses belajar mengajar, tetapi lebih luas lagi mencakup hak
dan wewenang guru yang dimiliki. Namun demikian proses belajar mengajar dipandang sebagai sebuah posisi dimana muara segala kinerja guru tertampung
didalamnya. 2.7.2.
Penilaian kinerja Kinerja mempunyai hubungan erat dengan produktivitas karena
merupakan indikator dalam menentukan usaha untuk mencapai tingkat produktivitas organisasi yang tinggi. Untuk mengetahui apakah tugas,
tanggungjawab dan wewenang guru sudah dilaksakan atau belum maka perlu adanya penilaian objektif terhadap kinerja. Penilaian pelaksanaan pekerjaan ini
adalah suatu proses yang dipergunakan oleh organisasi untuk menilai pelaksanaan pekerjaan pegawai. Sehubungan dengan hal tersebut maka upaya
mengadakan penilaian terhadap kinerja organisasi merupakan hal yang penting. Penilaian kinerja bermanfaat untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan
organisasi sesuai dengan standar yang dibakukan dan sekaligus sebagai umpan balik bagi pekerja sendiri untuk dapat mengetahui kelemahan, kekurangannya
sehingga dapat memperbaiki diri dan meningkatkan kinerjanya. Menilai kinerja guru adalah suatu proses menentukan tingkat
keberhasilan guru dalam melaksanakan tugas-ugas pokok mengajar dengan menggunakan patokan-patokan tertentu. Kinerja guru adalah kemampuan guru
dalam mencapai tujuan pembelajaran, yang dilihat dari penampilannya dalam melakukan proses belajar mengajar. Diknas sampai saat ini belum melakukan
perubahan yang mendasar tentang kinerja guru, dan secara garis besar masih mengacu pada rumusan 12 kompetensi dasar yang harus dimiliki guru yaitu :
1 Menyusun rencana pembelajaran
2 Melaksanakan pembelajaran
3 Menilai prestasi belajar
4 Melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar
5 Memahami landasan kependidikan
6 Memahami tingkat perkembangan siswa
7 Memahami pendekatan pembelajaran sesuai materi pembelajaran
8 Manerapkan kerja sama dalam pekerjaan
9 Memanfaatkan kemampuan IPTEK dalam pendidikan
10 Menguasai keilmuan
11 Menguasai ketrampilan sesuai materi pembelajaran
12 Mengembangkan profesi
Depdikbud, 2004:7 2.7.3.
Komponen kinerja guru Komponen kinerja guru terdiri atas tiga hal :
1. Perencanaan pengajaran, indikatornya : 1 merencanakan pengelolaan
kegiatan pembelajaran ; 2 merencanakan pengorganisasian bahan atau sumber
pengajaran; 3
merencanakan pengelolaan
kelas; 4
merencanakan penggunaan alat dan metode pengajaran ; 5 merencanakan penilaian prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran.
2. Pelaksanaan pengajaran, indikatornya : 1 memulai pengajaran ;
2memotivasi siswa untuk melibatkan diri dalam kegiatan belajar mengajar ; 3 menggunakan alatmedia pengajaran ; 4 memberikan
kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif ; 5 memberikan penguatan ; 6 mengakhiri pelajaran.
3. Evaluasi pengajaran, indikatornya : 1 sejauh mana siswa memahami
pelajaran yang telah dipelajarinya ; 2 Sejauh mana tujuan pendidikan telah tercapai, apakah siswa sudah menunjukkan prestasi belajar yang
diharapkan atau apakah siswa sudah memperhatikan perubahan-perubahan dalam tingkah laku dan sikap. Uzer Usman, 2000 : 20-121
2.7.4. Kriteria kinerja guru
Baik buruknya kinerja guru dapat diukur melalui indikator kedisiplinan dan kompetensi profesional yang dimilikinya. Kedisiplinan dapat diartikan
ketertiban atau keselarasan tingkah laku menurut peraturan yang sudah ditetapkan. Dalam hal ini, guru harus disiplin dalam proses belajar mengajarnya
yang meliputi perencanaan pengajaran, pelaksanaan pengajaran dan evaluasi. Kompetensi guru merupakan seorang guru dalam melaksanakan
kewajiban secara bertanggung jawab dan layak Uzer Usman, 2000 : 14. Dari pendapat di atas, dapat dinyatakan bahwa berdasarkan kedisiplinan
dan kompetensi profesional yang dimiliki guru maka kinerja dapat dikategorikan menjadi tiga kriteria, yaitu :
1. Kinerja baik, yaitu baik dalam perencanaan pekerjaan, baik dalam
pelaksanaan pekerjaan, dan baik dalam pencapaian pekerjaan.
2. Kinerja cukup yaitu cukup dalam perencanaan pekerjaan, cukup dalam pelaksanaan pekerjaan, dan cukup dalam pencapaian pekerjaan.
3. Kinerja buruk yaitu buruk dalam perencanaan pekerjaan, buruk dalam pelaksanaan pekerjaan, dan buruk dalam pencapaian pekerjaan.
2.7.5. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja guru, diantaranya adalah disiplin kerja, kemampuankompetensi profesional, motivasi guru, dan
kreatifitas guru yang bersangkutan Mangkunegara, 1996 : 67. Pada pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan,
diperlukan adanya disiplin baik guru maupun siswa. Guru diharapkan dapat mempelopori disiplin sekolah, artinya guru memberi contoh terlebih dahulu
tentang sikap disiplin dalam proses pembelajaran sesuai dengan peraturan dan norma sekolah Aswandi bahar, 1989 :149.
Sedangkan kompetensi profesional dapat diartikan sebagai seperangkat kemampuankeahlian yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai tenaga
profesional kependidikan yang diperoleh melalui pengalaman, pendidikan dan pelatihan dalam kurun waktu tertentu Rusli Ibrahim, 2000 : 1
Sikap guru yang profesional akan mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar, ini sangat dibutuhkan dalam era globalisasi dengan berbagai
kemajuannya khususnya kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berpengaruh terhadap pendidikan Uzer Usman, 2006:1
Oleh karena itu, guru yang merupakan salah satu faktor penunjang keberhasilan pendidikan di sekolah harus melaksanakan kinerjanya dengan
kompetensi yang baik dan disiplin kerja yang tinggi agar memperoleh hasil yang maksimal.
2.8. Kompetensi Guru