5. Merancang format penulisan dalam komik
Komik disusun dengan format sedemikian rupa sehingga dapat membantu siswa dalam mempelajari komik dan mencapai kompetensi yang diharapkan.
Fomat dimulai dari penulisan judul, pengantar, pemetaan SK, KD dan indikator, langkah penggunaan komik, dan isi komik
6. Merancang tampilan
layout
komik Komik yang telah disusun sesuai kerangka masih belum dapat digunakan
oleh siswa apabila penyusunan gambar dan tata letaktampilan
layout
kurang menarik. Untuk menarik minat siswa dan untuk membuat siswa lebih bersemangat
untuk belajar harus dilakukan penyesuaian tampilan gambar dan tata letak komik pembelajaran.
3.3.2.2 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
Penyusunan RPP dilakukan dengan langkah-langkah yang terdapat pada standar proses sebagai berikut:
1. Menuliskan identitas mata pelajaran
2. Menuliskan standar kompetensi
3. Menuliskan kompetensi dasar
4. Menuliskan indikator
5. Merumuskan tujuan pembelajaran
6. Menentukan materi pembelajaran
7. Menentukan Alokasi waktu
8. Menentukan pendekatan dan metode pembelajaran
9. Menyusun langkah-langkah kegiatan pembelajaran
10. Penilaian hasil belajar
11. Sumber belajar
3.3.3 Tahap Pengembangan
Development
Pada tahap ini komik mulai dikembangkan dan diproduksi agar siap diimplementasikan. Tahap pengembangan dimulai dengan membuat draft awal
produk yakni membuat komik sesuai dengan konsep pembelajaran
discovery learning
. Draft komik divalidasi oleh pakar yang kemudian dilakukan revisi. Pakar yang memvalidasi komik adalah pakar materi dan pakar media. Materi
dalam draft komik divalidasi oleh Adi Winanto. dan media tampilan
layout
divalidasi oleh Birmanti.
3.3.4 Tahap Implementasi
Implementation
Setelah penyusunan media komik menghasilkan suatu produk final, langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba lapangan uji coba pada siswa. Uji coba
dilakukan pada sekolah yang dijadikan subyek penelitian yaitu di kelas 5 SD Negeri Dadapayam 02. Sebelum dilakukan uji coba, siswa kelas atas kelas 5 di SD
Negeri Dadapayam 02 diberikan
pretest
berupa soal uraian tentang gaya gesek. Kemudian selanjutnya peneliti melakukan uji coba pada subyek penelitian. Proses
setelah berakhir uji coba media komik, siswa diberikan
posttest.
Setelah proses uji coba menggunakan komik selesai siswa dan guru mengisi angket yang telah disediakan. Pengisian angket serta analisis hasil
pretest
dan
posttest
digunakan sebagai dasar penentuan efektivitas komik pembelajaran yang telah dibuat.
3.3.5 Tahap Evaluasi
Evaluation
Tahap evaluasi dilaksanakan setelah implementasi produk yang bertujuan untuk menganalisis kelayakan dan efektivitas produk. Kriteria valid dianalisis
melalui hasil penilaian validator dengan lembar validasi ahli berdasarkan lembar penilaian media dan materi. Efektifitas diukur melalui peningkatan hasil
pretest
dan
posttest
sekaligus hasil respon siswa dan respon guru.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji pakar dan tes. Uji pakar dalam penelitian ini adalah uji pakar materi, uji pakar
media, dan uji pakar soal. Uji pakar dilakukan untuk menilai kevalidan media. Kemudian untuk menilai keefektifan media selanjutnya digunakan teknik tes.
Teknik tes yang digunakan adalah tes tertulis yang berbentuk uraian. Sebelum dilaksanakan tes tertulis, instrumen terlebih dahulu diuji kepada ahli
expert judgement
. Sedangkan teknik nontes yang digunakan adalah wawancara, angket, dan observasi. Wawancara dilakukan untuk melihat bagaimana tanggapan guru