Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

33 Sumber data penghitungan komponen IPM berasal dari Survei Sosial Ekonomi Nasional SUSENAS yang dilakukan BPS setiap tahun yang mencakup seluruh Provinsi di Indonesia. Dengan mengacu ketentuan dari UNDP mengenai Indeks Pembangunan Manusia maka peneliti menentukan bahwa IPM bisa digunakan untuk mengukur keberhasilan program pembangunan yang dilaksanakan pada Pemerintah Daerah. Sehingga pengelolaan keuangan sebagai fasilitas dalam program pembangunan harus diukur dengan komponen ini untuk mengukur efektifitas pengelolaan keuangan dalam mencapai program pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang menghubungkan antara karakteristik keuangan daerah dengan kesejahteraan masyarakat antara lain berjudul Financial Sektor Development and Economic Growth : Empirical Evidence from Nigeria Samson and Udeaja 2010 bahwa Ada korelasi positif antara PDB riil per kapita dan berbagai langkah pembangunan sektor keuangan. Dan terbukti terdapat hubungan kausalitas dua arah antara kredit domestik bersih dan pertumbuhan ekonomi menunjukkan simultanitas antara pembangunan keuangan dan pertumbuhan ekonomi. Indikator ekonomi secara tradisional telah digunakan untuk menilai ekonomi negara. Pertumbuhan ekonomi yang kuat, inflasi dan pengangguran yang rendah dianggap sebagai indikasi dari iklim ekonomi yang sehat dan perpustakaan.uns.ac.id commit to user 34 diyakini menghasilkan kemakmuran bagi warga. Namun, warga telah menjadi semakin khawatir tentang kualitas relatif hidup mereka, dinyatakan dalam istilah- istilah seperti kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan, ketersediaan peluang budaya, rekreasi, lingkungan yang bersih, dan aman dari kejahatan. Akuntansi dan pengukuran berbasis ekonomi sistem dalam negara mereka tidak dirancang untuk mengatasi masalah ini; dengan kondisi tersebut pemerintah Nigeria memperkenalkan sistem baru untuk mengukur kemajuan, termasuk pengukuran kinerja berbasis hasil kebijakan Ogata dan Goodkey 1998. Diperkenalkan pada tahun 1993 pada simposium modern Governance : Interaksi Pemerintah-Masyarakat Baru, Jan Kooijman membahas pola-pola baru interaksi antara pemerintah dan masyarakat dan cara baru dalam mengatur dan pemerintahan bahwa ia disebut tata pemerintahan sosial-politik 1993 : 2- 3. Menanggapi meningkatnya kompleksitas, dinamika dan keragaman masyarakat, sektor publik dan swasta, katanya, terlibat dalam interaksi terus menerus dan bertindak dalam hubungan sama lain secara terpisah. Hasilnya telah bentuk struktural kemudi interaktif baru, mengelola, mengendalikan dan membimbing dalam sektor-sektor tertentu. Penelitian sejenis di dalam negeri sebagain besar menghubungkan antara karakteristik keuangan daerah dengan kinerja pemerintah. Karakteristik pemerintah daerah berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia. Karakteristik Pemerintah daerah terdiri dari ukuran size pemerintah daerah, kemakmuran wealth pemerintah daerah, jumlah anggota DPRD, leverage , dan intergovernmental Revenue. Pengukuran kinerja pemerintah daerah perpustakaan.uns.ac.id commit to user 35 dapat diukur dengan menilai efisiensi atas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Efisiensi : realisasi pengeluaran dibagi dengan realisasi penerimaan.. Ukuran size pemerintah daerah, leverage, dan intergovermental revenue berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Kemakmuran wealth tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah disebabkan masih kecilnya peran Pendapatan Asli Daerah PAD terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Hal ini terbukti dengan masih besarnya ketergantungan pemerintah daerah terhadap trasnfer dana yang berasal dari pemerintah pusat. Ukuran legislatif atau dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD dalam penelitian ini dinyatakan tidak terpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Hal ini terlihat dengan masih buruknya pengawasan DPRD terhadap pemerintah daerah. Banyaknya anggota DPRD yang menjadi tersangka dalam kasus korupsi dan sedikitnya kehadiran anggota DPRD dalam menghadiri rapat diduga sebagai penyebab buruknya pengawasan DPRD terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah Sumarjo 2010 Penelitian lain Sudarsana 2012 menunjukkan bahwa tingkat kekayaan daerah berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pemerintah daerah kabupatenkota di Indonesia, untuk temuan audit BPK berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja pemerintah daerah kabupatenkota di Indonesia. Sedangkan ukuran daerah, belanja modal dan tingkat ketergantungan dengan pusat tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pemerintah daerah kabupatenkota di Indonesia. commit to user 36

C. Skema Konseptual