Skema Konseptual Pengembangan Hipotesis

36

C. Skema Konseptual

Skema konseptual pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian. Menurut Iskandar 2008 : 55 dalam penelitian kuantitatif, kerangka konseptual merupakan suatu kesatuan kerangka pemikiran yang utuh dalam rangka mencari jawaban-jawaban ilmiah terhadap masalah-masalah penelitian yang menjelaskan tentang variable-variabel, hubungan antara variable-variabel secara teoritis yang berhubungan dengan hasil penelitian yang terdahulu yang kebenarannya dapat diuji secara empiris. Mengacu pada hipotesis yang telah lebih dahulu dirumuskan, hubungan antara variabel dapat digambarkan dalam bentuk model yang menggambarkan hubungan antara variable independen yaitu total asset, realisasi belanja daerah dan nilai kerugian negara karena ketidaktaatan terhadap Undang-Undang terhadap variable dependen yaitu kinerja pemerintah mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Hubungan antara variable independen dan variable dependen dalam penelitian ini yang digambarkan bertujuan untuk:  Menguji pengaruh kekayaan terhadap kinerja pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat H1+;  Menguji pengaruh Belanja Daerah terhadap kinerja pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat H2+;  Menguji pengaruh temuan kerugian negara karena ketidaktaatan pada undang-undang terhadap kinerja pemerintah H3+; commit to user 37 Kekayaan Pemerintah Daerah Temuan audit karena ketidak taatan terhadap undang- undang dalam pengelolaa keuangan pemda X3 Kinerja Pemerintah Y Skema konseptual Penelitian X1 H 1 H2 H3 Gambar 1 Skema Konseptual Penelitian

D. Pengembangan Hipotesis

1. Kekayaan Daerah Berpengaruh Positif terhadap kinerja pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat Hipotesa ini dilatarbelakangi oleh penelitian yang berjudul Pengaruh Kekayaan Daerah dan Temuan Audit BPK Terhadap Kinerja Pemerintah. Dari Hasil Penelitian dengan sampelpopulasi pemerintah kabupatenkota seluruh Indonesia ini menunjukkan bahwa kekayaan daerah berpengaruh positif terhadap kinerja pemerintah Sudarsana 2013. Dari penelitian tersebut peneliti berasumsi bahwa ketika pemerintah berkinerja baik maka tentunya akan berdampak positif pula terhadap kesejahteraan masyarakat. Karena tujuan pemerintah dan pengelolaan keuangan negara adalah untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Sehingga implikasi Jumlah Realisasi Belanja Daerah X2 commit to user 38 kekayaan daerah bukan saja pada kinerja pemerintah namun juga terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Sehingga hipotesanya adalah sebagai berikut : Hipotesis 1 H1 : Kekayaan daerah berpengaruh positif terhadap kinerja pemerintah dalam mewujudkan kesejahteran masyarakat 2. Jumah Belanja Daerah Berpengaruh Positif Terhadap kinerja pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat Hipotesa ini sejalan dengan penelitian yang berjudul Pengaruh Investasi dan Belanja Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi serta Implikasinya kepada Kemiskinan di Kabupaten Kutai Tarumanegara. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa realisasi belanja APBD berpengaruh negative terhadap jumlah penduduk miskin. Semakin besar jumlah belanja APBD maka semakin kecil jumlah penduduk miskin Evy Wahyuni dkk 2012. Artinya dengan naiknya jumlah belanja APBD maka akan diikuti menurunya jumlah penduduk miskin yang berarti naiknya tingkat kesejahteraan penduduk. Analog dengan hasil penelitian tersebut maka dapat diartikan pula bahwa jumlah belanja APBD berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan penduduk. Karena dengan jumlah APBD yang semakin besar maka semakin banyak program dan kegiatan yang dapat dilaksanakan pemerintah sebagai upaya peningkatan kesejahteraan penduduk. Sehingga hipotesa penelitian ini dapat disusun sebagai berikut: Hipotesis 2 H2 : Jumlah belanja daerah berpengaruh positif terhadap kinerja pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat perpustakaan.uns.ac.id commit to user 39 3. Temuan audit BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah LKPD sebagai akibat ketidaktaatan peraturan perundang-undangan berpengaruh negatif terhadap kinerja pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat Hipotesis mengambil salah satu variable penelitian yang berjudul Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah dan Temuan Audi Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah Sudarsana Rahardjo 2013. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa semakin besar jumlah temuan audit BPK pada suatu Pemda maka semakin rendah skor kinerja Pemda tersebut. Hal ini berarti Pemda harus lebih berhati-hati dalam masalah pengelolaan keuangan negara karena hal ini tidak hanya terkait dengan masalah secara akuntansi saja tapi juga terkait dengan kepatuhan terhadap regulasi yang ada. Temuan audit dirumuskan sebagai berikut: Temuan audit : Temuan Audit dalam juta rupiah Total Realisasi Belanja Daerah Dalam Juta Rupiah Hasil penelitian ini mendukung penelitian penelitian Mustikarini dan Fitriasari 2012 yang menyimpulkan bahwa temuan audit BPK berpengaruh negatif signifikan terhadap skor kinerja Pemda kabupatenkota. Dari hasil penelitian maka disusun hipotesa penelitian adalah sebagai berikut : Hipotesis 3 H3 : Temuan audit BPK atas LKPD karena ketidaktaatan pada peraturan perundang-undangan berpengaruh negatif terhadap kinerja pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat commit to user 40

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah blueprint dalam penelitian. Desain penelitian akan menentukan pengumpulan, pengukuran dan analissis dara berdasarkan pertanyaan penelitian Sekaran 2013. Desain penelitian dapat dikategorikan beberapa macam, yaitu desain penelitian deskriptif, desain penelitian kausalitas, desain penelitian kausalitas, desain penelitian korelasional, desain penelitian tindakan, desain penelitian eksperimental dan desain penelitian grounded Sanusi 2011. Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian kausalitas. Yaitu desain penelitian yang disusun untuk meneliti kemungkinan adanya hubungan sebab akibat antar variabel. Dengan desain ini akan muncul jenis-jenis variabel seperti variabel penyebab, variabel antara dan variabel terikat tergantung. Umar Sekaran 2013 menyatakan bahwa dalam penelitian kausalitasn causal study peneliti menggambarkan satu atau lebih faktor yang menyebabkan suatu permasalahan. Peneliti menggambarkan kausalitas study dengan menyatakan dalam bentuk variabel X dan Y, yang mana variabel X menyebabkan terjadinya Y. Sehingga ketika variabel X berubah maka variabel Y juga berubah atau permasalahan Y bisa pecahkan. 40 perpustakaan.uns.ac.id commit to user