48
dikatakan bahwa masyarakat sejahtera adalah bahwa sutu kondisi dimana masyarakat terpenuhi kebutuhan hidupnya secara layak.
Variabel ini diukur dengan menggunakan angka Indeks Pembangunan Manusia IPM yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik Setiap tahun.
Pada penelitian ini menggunakan IPM yang dikeluarkan BPS pada tahun 2012, yaitu berupa indeks angka yang berkisar antara 0 sampai dengan
100. Penelitian terdahulu yang menghubungkan antara karakteristik keuangan
daerah dengan kesejahteraan masyarakat antara lain berjudul
Financial Sector Development and Economic Growth : Empirical Evidence from
Nigeria
oleh Odeniran and Udeaja 2010 bahwa Ada korelasi positif antara PDB riil per kapita dan berbagai langkah pembangunan sektor
keuangan. Dan terbukti terdapat hubungan kausalitas dua arah antara kredit domestik bersih dan pertumbuhan ekonomi menunjukkan
simultanitas antara pembangunan keuangan dan pertumbuhan ekonomi
E. Metode Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif. Yaitu data sekunder dari pihak lain akan dianalisis dengan
menggunakan analisis
kuantitatif analisis
statistik. Analisis
statistik menggunakan SPSS 20. Adapun analisis data yang dilakukan antara lain:
commit to user
49
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif hasil ini mendiskripsikan tentang variabel-variabel yang akan diuji. Statistik deskriptif dalam penelitian ini mengambil data atau
gambaran atau populasisampel dari nilai rata-rata mean, standard deviasi, maksimun dan minimum Ghozali 2012.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik perlu dilakukan karena suatu model dapat dijadikan alat estimasi yang baik dan bebas dari bias
unbiased
jika memenuhi uji asumsi klasik. Menurut Imam Ghozali 2012 uji asumsi klasik terdiri dari uji
normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas dan uji autokorelasi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi menggunakan data yang berdistribusi normal. Ada dua cara untuk
mendeteksi apakah data berditribusi normal atau tidak adalah dengan analisis grafik dan uji statistik Ghozali 2012.
Uji statistik yang digunakan dalam penelitian dalam menguji normalitas adalah menggunakan uji statistik non-parametrik Kolomogorov-Smirnov
K-S. Yaitu menentukan tingkat normalitas data dengan uji one sample kolmogorov-smirnov dengan tingkat signifikansi 5. Artinya jika angka
probabilitas � 0,05 maka variabel tidak terdistribusi secara normal.
Sebaliknya, bila angka probabilitas � ≥ 0,05 maka variabel terdistribusi
secara normal Imam Ghozali, 2012. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
50
b. Uji Multikolinearitas
Bertujuan menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
Independent variabel
. Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas
Independent variabel
. Untuk mendekteksi terdapat atau tidak mulikolinearitas dapat dilihat dari
nilai Tolerance pada variabel bebas
Independent variabel
. Jika nilai Tolerance pada variabel bebas
Independent variabel
kurang dari 0,1 berarti tidak terdapat korelasi antar variabel bebas
Independent variabel
atau tidak terjadi multikolinearitas. Selain itu multikolinearitas juga dapat dilihat dari nilai Variance Inflation
Factor VIF. Jika nilai VIF variabe bebas
Independent variabel
kurang dari 10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas pada model regresi Ghozali 2012.
c. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah korelasi antara variabel itu sendiri pada pengamatan yang berbeda waktu atau individu. Uji Autokorelasi
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear terdapat kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1
sebelumnya. Jika terdapat korelasi antar variabel maka dinamakan terdapat autokorelasi. Model regresi yang baik adalah model regresi yang
terbebas dari autokorelasi. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
51
Pada penelitian ini, untuk mendeteksi adanya autokerelasi digunakan uji Durbin Watson DW. Uji ini digunakan dengan cara
membandingkan nilai Durbin-Watson dengan tabel Durbin-Watson. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat pada table
sebagai berikut:
Tabel 1 Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi
Hipotesa Nol 0 Keputusan
Jika Tidak ada autokorelasi positif
Tolak 0 d dl
Tidak ada autokorelasi positif No Decision
dl ≤ d ≤ du Tidak ada autokorelasi negatif
Tolak 4
– dl d 4 Tidak ada autokorelasi negatif
No Decision 4
– du d 4-dl Tidak ada autokorelasi positif atau negatif
Tidak ditolak du d 4-du
Sumber : Ghozali : 2012
d. Uji Heterokedastis
Bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual dari satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yangmana tidak terjadi Heterokedastis Ghozali 2012.
Pada penelitian ini untuk mendekteksi keberadaan Heterokedastik adalah dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat
dependent variabel
. Dan untuk mendeteksinya adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan
ZPRED dimana sumbu X dan Y yang telah diprediksi dan sumbu Y adalah residual Y prediksi-Y sesungguhnya yang telah di
studentized
commit to user
52
Dasar analisisnya adalah jika ada seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur maka terjadi Heterokedastis. Dan
jika tidak terdapat pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.
3. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dengan menggunakan Regresi berganda
multiple regression
yang di formulasikan sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Keterangan:
Y : Variabel kinerja pemerintah daerah;
a : Konstanta;
X1 : Variabel kekayaan pemerintah daerah;
X2 : Variabel realisasi belanja daerah; X3 : Variabel temuan audit;
b1, b2, b3 :
Koefisien regresi; e :
Error. Lebih rinci pengujian hipotesis ini dijelaskan sebagai berikut:
a. Pengujian signifikansi menyeluruh atau simultan Uji-F
Sehubungan dengan uji regresi linier berganda, uji hipotesis ditentukan dengan menggunakan uji F. Pengujian ini dilakukan untuk menentukan
signifikansi pengaruh variabel-variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Pengujian ini akan membandingkan nilai signifikan dari
commit to user
53
hasil pengujian data dengan membandingkan nilai signifikan yang telah ditetapkan sebesar 0,05 atau 5.
b. Uji Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi yang dinotasikan R
2
merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi, karena dapat menginformasikan baik atau tidaknya
model regresi yang terestimasi. Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan semua variabel bebas dalam
menerangkan variabel terikat. Nilai determinasi adalah diantara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan semua variable bebas dalam menerangkan perubahan variabel terikat sangat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variable-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen. c.
Pengujian signifikansi individu atau parsial Uji –t.
Untuk menentukan tingkat signifikan secara parsial antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat, maka hipotesis harus diuji dengan
uji-t pada taraf signifikan sebesar α=5 secara dua arah two tail.
Selanjutnya diambil suatu keputusan, diterima atau ditolaknya hipotesis yaitu dengan cara membandingkan t hitung dengan t tabel dengan kriteria
atau dengan membandingkan nilai signifikan yang diperoleh dari hasil uji statistic dengan nilai signifikan yang ditentukan, dalam penelitian ini
ditetapkan nilai signifikan sebesar 0,05 atau 5 . perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN