Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Pengukuran

43 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi penelitian. Agar informasi yang diperoleh sampel benar-benar mewakili populasi, sampel tersebut harus mewakili karakteristik populasi yang diwakilinya Kuncoro 2009. Dengan mempelajari sampel, peneliti akan mampu menarik kesimpulan yang dapat digeneralisasikan terhadap populasi penelitian Sekaran dan Bougie 2010. Sampel penelitian ini diperoleh dan dipilih dari populasi dengan metode purposive sampling. Purposif sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyono 2004.

D. Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Pengukuran

Uma Sekaran 2013 menyebutkan ada 4 variabel pokok dalam penelitian yaitu : variabel dependen The dependent variable atau sering dikenal dengan variabel criteria, variabel independen The independent variable atau dikenal sebagai variabel predictor, variabel moderasi The moderating variable . dan intervening variabel The intervening variable . Dalam penelitian ini melibatkan satu variable terikat the dependent variable dan tiga variable bebas the independent variable . Variabel terikat the dependent variable merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti. Karena tujuan penelitian adalah untuk memahami dan menjelaskan variable terikat atau memprediksinya melalui analisis dependen yaitu menemukan variable apa yang mempengaruhinya Sekaran 2012. Sedangkan Variabel terikat dependent variable adalah variable yang mempengaruhi variabel dependen baik perpustakaan.uns.ac.id commit to user 44 secara positif atau negatif. Artinya setiap peningkatan unit variabel independen, ada peningkatan atau penurunan variabel dependen.. Definisi operasional dalam penelitian adalah penentuan variabel constract sehingga dapat diukur. Definisi Operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan peneliti dalam operasionalisasi variabel sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran variabel yang baik Indriantoro Supono 2002. Variabel dalam penelitian ini mengambil komponenrekening yang terdapat dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah LKPD yaitu Neraca dan Laporan Realisasi Anggaran LRA. Definisi dan pengukuran varibel independen dan dependen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kekayaan daerah X1  Kekayaan daerah adalah harta yang dimiliki pemerintah daerah sebagaimana tercantum dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah LKPD, yaitu berupa asset yang tercantum dalam neraca pemerintah daerah.  Asset adalah elemen dari neraca yang menunjukkan kekayaan atau harta yang dimiliki suatu perusahaan atau unit bisnis dan memberikan keuntungan dengan memanfaatkannya.  Total Asset diukur dengan melihat angka yang tercantum dalam jumlah aktiva dalam neraca dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah LKPD. Kemudian angka yang terdapat dalam neraca tersebut dibagi perpustakaan.uns.ac.id commit to user 45 satu juta. Sehingga angka yang digunakan dalam data penelitian adalah dalam jutaan rupiah.  Penelitian terdahulu terkait dengan variabel Total asset adalah Penelitian yang berjudul Pengaruh Kekayaan Daerah dan Temuan Audit BPK Terhadap Kinerja Pemerintah. Dari Hasil Penelitian dengan sampelpopulasi pemerintah kabupatenkota di seluruh Indonesia ini menunjukkan bahwa kekayaan daerah berpengaruh positif terhadap kinerja pemerintah Sudarsana 2013. 2. Realisasi Belanja Daerah X2  Belanja daerah adalah dana yang dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan provinsi atau kabupatenkota yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan  Besar kecil nilai realisas belanja daerah diukur dengan melihat angka yang tercantum dalam jumlah aktiva pada Laporan Realisasi Anggaran LRA dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah LKPD. Kemudian angka yang terdapat dalam Laporan Realisasi Anggaran LRA tersebut dibagi satu juta. Sehingga angka yang digunakan dalam data penelitian adalah dalam jutaan rupiah commit to user 46  Penelitian terdahulu terkait dengan variabel belanja daerah antara lain adalah penelitian yang berjudul Pengaruh Investasi dan Belanja Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi serta Implikasinya kepada Kemiskinan di Kabupaten Kutai Tarumanegara. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa realisasi belanja APBD berpengaruh negative terhadap jumlah penduduk miskin. Yaitu semakin besar jumlah belanja APBD maka semakin kecil jumlah penduduk miskin Evy Wahyuni dkk, 2012. 3. Temuan Audit X3  Dalam pengujian atas kepatuhan terhadap perundang-undangan, dalam Laporan Hasil Pemeriksaan LHP BPK juga menilai akibat yang ditimbulkannya. Akibat ketidakpatuhan pada undang-undang antara lain adanya kerugian daerah, potensi kerugian daerah, kekurangan penerimaan, ketidakhematan dan ketidakefisienan.  Variabel temuan audit adalah temuan BPK yang berupa kerugian negara karena ketidaktaatan pada undang-undang X3 diukur dengan nilai uang dari keseluruhan akibat dari ketidakpatuhan terhadap undang- undang yang terdapat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan LHP BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah LKPD.  Penelitian terdahulu yang menggunakan variabel ini antara lain penelitian yang berjudul Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah dan Temuan Audit Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah Sudarsana perpustakaan.uns.ac.id commit to user 47 Rahardjo 2013. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa semakin besar jumlah temuan audit BPK pada suatu Pemda maka semakin rendah skor kinerja Pemda tersebut. Hal ini berarti Pemda harus lebih berhati-hati dalam masalah pengelolaan keuangan negara karena hal ini tidak hanya terkait dengan masalah secara akuntansi saja tapi juga terkait dengan kepatuhan terhadap regulasi yang ada. Temuan audit dirumuskan sebagai berikut : Temuan Audit : Temuan Audit dalam juta rupiah Total Realisasi Belanja Daerah Dalam Juta Rupiah Hasil penelitian ini mendukung penelitian penelitian Mustikarini dan Fitriasasi 2012 yang menyimpulkan bahwa temuan audit BPK berpengaruh negatif signifikan terhadap skor kinerja Pemda kabupatenkota. Dalam penelitian ini mengacu penelitian yang terdahulu, sehingga pengukuran variabel temuan audit juga menggunakan rumus tersebut diatas sebagaimana dilakukan oleh peneliti terdahulu. 4. Kinerja Pemerintah Daerah Y  Kinerja pemerintah daerah adalah prestasi yang telah dicapai pemerintah daerah dalam menjalankan pemerintahan. Prestasi ini diukur dengan capaian tingkat kesejahteraan masyarakat pada masing-masing pemerintah daerah.  Kesejahteraan masyarakat adalah suatu kondisi dimana masyarakat orang dalam kondisi makmur, sehat dan damai Wikipedia 2014. Atau dapat commit to user 48 dikatakan bahwa masyarakat sejahtera adalah bahwa sutu kondisi dimana masyarakat terpenuhi kebutuhan hidupnya secara layak.  Variabel ini diukur dengan menggunakan angka Indeks Pembangunan Manusia IPM yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik Setiap tahun. Pada penelitian ini menggunakan IPM yang dikeluarkan BPS pada tahun 2012, yaitu berupa indeks angka yang berkisar antara 0 sampai dengan 100.  Penelitian terdahulu yang menghubungkan antara karakteristik keuangan daerah dengan kesejahteraan masyarakat antara lain berjudul Financial Sector Development and Economic Growth : Empirical Evidence from Nigeria oleh Odeniran and Udeaja 2010 bahwa Ada korelasi positif antara PDB riil per kapita dan berbagai langkah pembangunan sektor keuangan. Dan terbukti terdapat hubungan kausalitas dua arah antara kredit domestik bersih dan pertumbuhan ekonomi menunjukkan simultanitas antara pembangunan keuangan dan pertumbuhan ekonomi

E. Metode Analisis Data