Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan Indonesia telah di mulai sejak era orde lama, orde baru dan dilanjutkan sampai dengan orde reformasi. Masing masing orde dibawah kepemimpinan masing-masing presiden mempunyai program pembangunan sendiri-sendiri. Sejak orde lama dibawah kepemimpinan Presiden Soekarno program pembangunan belum bisa dilaksanakan dengan baik karena pada waktu itu adalah era setelah kemerdekaan. Perekonomian Indonesia pasca kemerdekaan masih sangat terpuruk karena masih dalam tahap berkembang setelah kekuasaan penjajah usai. Terjadi inflasi yang tinggi, kas negara kosong, serta eksploitasi besar-besaran oleh penjajah Belanda Rinthania 2013. Pada masa Orde Baru program pembangunan sudah mulai membaik. Pemerintah melakukan Pola Umum Pembangunan Jangka Panjang 25-30 tahun dan dilakukan secara periodic lima tahunan yang disebut dengan Pelita Pembangunan Lima Tahun. Kemudian MPR membuat ketetapan dalam bentuk GBHN Garis-Garis Besar Haluan Negara yang didalamnya memuat perencanaan pembangunan dengan istilah Rencana Pembangunan Lima Tahun Repelita. Perencanaan pembangunan pada masa Orde Baru lebih bersifat sentralistik dan bersifat Top-Down. Masyarakat kurang dilibatkan secara aktif dalam pembuatan perencanaan maupun dalam pelaksanaan program pembangunan. Orientasi pemerintah pada masa Orde Baru adalah penyelamatan 1 perpustakaan.uns.ac.id commit to user 2 ekonomi nasional terutama usaha mengendalikan tingkat inflasi, penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Pedoman pembangunan nasional pada Masa Orde Baru adalah Trilogi Pembangunan dan Delapan Jalur Pemerataan. Inti dari keduanya pedoman adalah kesejahteraan bagi semua lapisan masyarakat dalam suasanan politik dan ekonomi yang stabil http:alunanaspirasi.blogspot.com, 2011. Pembangunan pada masa Orde Baru ternyata menghasilkan berbagai permasalahan pembangunan karena dinilai terdapat kelemahan atau kesalahan dalam proses penyusunan perencanaan pembangunan maupun dalam pelaksanaannya. Oleh karenan itu pada era reformasi berusahaan untuk mengadakan perbaikan dalam kegiatan pembangunan mulai dari proses penyusunan perencanaan pembangunan maupun dalam pelaksanaannya. Pada masa era reformasi mulai menerapkan model desentralisitik melalui kebijakan otonomi daerah. Dengan dikeluarkannya Undang-Undang nomor 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah yang direvisi kembali dengan Undang- Undang nomor 32 Tahun 2004. Dengan diterbitkanya Undang-Undang Otonomi Daerah ini diharapkan mampu menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan public, Dengan otonomi daerah pelayanan kepada masyarakat lebih dekat sehingga pemerintah daerah mengetahui kebutuhan masyarakat http:alunanaspirasi.blogspot.com, 2011. Dengan otonomi daerah program pembangunan diharapkan akan berhasil karena penyusunan program dan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. perpustakaan.uns.ac.id commit to user 3 Program pembangunan sudah dilaksanakan dalam kurun waktu yang cukup panjang namun kesejahteraan masyarakat belum seperti yang diharapkan. Padahal kekayaan alam negara Indonesia sangat luar biasa. Indonesia adalah negara yang besar dan kaya. Namun masyarakat masih banyak yang belum sejahtera. Dilihat dari angka kemiskinan Maret 2012 sebanyak 29, 13 juta orang 11, 96, kemudian pada tahun berikutnya Maret 2013 sebanyak 28,07 juta orang 11,37 dan bertambah pada bulan September 2013 orang miskin di Indonesia menjadi sebanyak 28,55 juta orang Samad 2014. Selain itu angka pengangguran juga menunjukkan adanya kelemahan dalam program pembangunan di Indonesia. Angka pengangguran di Indonesia pada bulan Agustus 2012 menunjukkan sebanyak 7,24 juta orang atau sebesar 6,14 persen. Kemudian pada bulan Februari 2013 jumlah pengangguran sebanyak 7,17 juta orang atau 5,92 persen dan pada bulan Agustus 2013 menunjukkan terdapat peningkatan jumlah pengangguran dengan mencapai sebanyak 7,39 juta orang atau 6,25 persen. Program pembangunan telah dilaksanakan namun belum mampu mencapai tujuan seperti yang diharapkan. Sebenarnya upaya untuk melakukan perubahan telah dilakukan pemerintah agar program dan kegiatan pembangunan bisa mencapai tujuan yang diharapkan yaitu tercapainya kesejahteraan masyarakat atau rakyat Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945, mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi UUD 1945. perpustakaan.uns.ac.id commit to user 4 Dengan latar belakang kondisi negara yang tidak seperti yang diharapkan masyarakat, maka muncullah gerakan reformasi. Reformasi adalah gerakan perubahan yang merupakan tuntutan masyarakat pada pemerintah untuk melakukan perbaikan dalam penyelenggaraan negara. Salah satu reformasi yang dilakukan pemerintah adalah reformasi akuntansi dan manajemen sector pemerintahan. Reformasi reformasi akuntansi dan manajemen sector pemerintahan sangat penting dilakukan. Reformasi sector politik tanpa diikuti sector public tidak akan menghasilkan reformasi yang langgeng. Reformasi public diharapkan pemerintah akan mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat Harun 2008. Reformasi sector pemerintahan diharapkan akan mampu memberikan fasilitas pada program dan kegiatan pemerintah yang ditujukan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Untuk itu perlu dilakukan evaluasi bagaimana reformasi sector pemerintahan telah dilakukan. Dan apakah upaya peningkatan pelayanan masyarakat yang diharapkan berdampak pada pencapaian kesejahteraan masyarakat sudah terdapat dalam reformasi sector public. Reformasi sector public merupakan perubahan atau perbaikan system, institusi, program hingga kebijakan negara agar sumber daya ekonomi dan manusia yang dikuasai pemerintah dapat dimanfaatkan lebih besar melalui peningkatan efisiensi maupun efektivitas pelayanan negara beserta institusinya kepada masyarakat. OECD mendefinisikan reformasi sector public sebagai usaha untuk menciptakan lembaga pemerintahan pada semua level pusat dan daerah agar lebih efisien dan efektif, meningkatkan kualitas pelayanan umum, perpustakaan.uns.ac.id commit to user 5 mendorong sector public untuk merespon secara lebih flexible dan strategis terhadap semua perubahan Harun 2008. Terdapat hubungan antara Sektor Publik dan Good Governance . Pengertian governance diartikan sebagai cara mengelola urusan-urusan public. World Bank memberikan definisi governance sebagai “ the way state power is used in managing economic and social resources for development of society. Sementara United Nations Development Program UNDP mendefinisikan governance sebagai “ The execise of political, economic, and administrative authority to manage a nation’s affair at all levels. Dalam hal ini World Bank lebih menekankan pada cara pemerintah mengelola sumber daya social dan ekonomi untuk pembangunan masyarakat, sedangkan UNDP lebih menekankan pada aspek politik, ekonomi dan administrative dalam pengelolaan Negara. Mardiasmo 2002. Jurnal yang mendasari penelitian ini berjudul Evaluation of Financial Accountability In The Public Sector : A Necessary Concept For Good Governance Akinbuli Feyi 2012. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa akuntabilitas sektor publik di Nigeria lemah sehingga perlu adanya tinjauan kritis terhadap prosedur yang ada untuk tujuan akuntabilitas. Penelitian ini merekomendasikan bahwa setiap departemen pemerintah, kementerian dan Badan, harus menghasilkan laporan keuangan interim yang meliputi peraturan anggaran dalam satu periode bersamaan dengan laporan kinerja, analisis varians dan faktor penghambat kinerja. perpustakaan.uns.ac.id commit to user 6 Selain itu kasus reformasi sector public yang telah memberikan manfaat pada pengelolaan keuangan pemeritah daerah Local Government juga terjadi di Australia Caccia Steccolini 2003. Dalam paper tersebut menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah Local Government Italia telah mengalami proses reformasi yang mendalam. Lebih khusus lagi, sejak tahun 1990 Pemerintah daerah telah dikenali menjalankan otonomi yang lebih dalam hal memungut pajak dan menentukan biaya untuk layanan. Pada tahun 1995, sebuah dekrit reformasi akuntansi Local Goverment diperkenalkan. Di Italia, persyaratan akuntansi pemerintah, pelaporan dan audit yang ditetapkan oleh undang-undang nasional. Setelah periode 10 tahun, perubahan system akuntansi sector public pada Local Government di Italia telah membawa manfaat karena mampu mengurangi defisit dan menjaga Girotondo dari kebangkrutan. Bahkan peningkatan posisi keuangan pemerintah kota, yang memungkinkan Dewan untuk mengurangi beban pajak sebagai konsekuensi dari penurunan tarif penggelapan pajak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan system akuntansi yang baik akan membawa dampak yang bagus dalam pengelolaan keuangan pemerintah daerah.

B. Perumusan Masalah