Pengertian Kredit Tujuan Kredit

2. Bank Umum

Menurut Undang-Undang RI No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, bank umum adalah “bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. ” Menurut Undang - Undang No. 10 tahun 1998 bank umum adalah “bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. ” Contoh bank umum: BNI, BRI, Bank Mandiri, Bank Bukopin, BTN, BCA, Bank Mega, Bank Danamon, dan lain-lain.

3. Kredit Bank

a. Pengertian Kredit

Menurut Kasmir 2008 kata kredit berasal dari kata Yunani “Credere” yang berarti kepercayaan, atau berasal dari Bahasa Latin “Creditum” yang berarti kepercayaan akan kebenaran. Sedangkan menurut Hasibuan 2001 , “kredit adalah semua jenis pinjaman yang harus dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai dengan perj anjian yang telah disepakati ”. Pengertian tersebut kemudian dibakukan oleh pemerintah dengan dikeluarkannya Undang-Undang Pokok Perbankan No. 14 tahun 1967 bab 1 pasal 1, 2 yang merumuskan pengertian kredit sebagai berikut: “Kredit adalah penyediaan uang atau yang disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam meminjam antara bank dengan lain pihak peminjam berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang telah ditentukan ”. Selanjutnya pengertian kredit tersebut disempurnakan lagi dalam Undang -Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, “kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam- meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan”. Sedangkan menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998, yang mendefinisikan pengertian kredit sebagai berikut: “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil ”.

b. Tujuan Kredit

Tujuan pemberian kredit adalah minimal akan memberikan manfaat pada Taswan, 2006 : 1 Bagi bank, yaitu dapat digunakan sebagai instrumen bank dalam memelihara likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas. Kemudian dapat menjadi pendorong peningkatan penjualan produk bank yang lain dan kredit diharapkan dapat menjadi sumber utama pendapatan bank yang berguna bagi kelangsungan hidup bank tersebut. 2 Bagi debitur, yaitu bahwa pemberian kredit oleh bank dapat digunakan untuk memperlancar usaha dan selanjutnya meningkatkan gairah usaha sehingga terjadi kontinuitas perusahaan. 3 Bagi masyarakat negara, yaitu bahwa pemberian kredit oleh bank akan mampu menggerakkan perekonomian masyarakat, peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat akan mampu menyerap tenaga kerja dan pada gilirannya mampu mensejahterakan masyarakat. Disamping itu bagi negara bahwa kredit dapat digunakan sebagai instrumen moneter. Pemerintah dapat memengaruhi restriksi maupun ekspansi kredit perbankan melalui kebijakan moneter dan perbankan.

c. Fungsi Kredit