61
mendapat ulangan pertemuan selanjutnya, siswa akan lebih paham dan dapat hafal dengan sendiriya.
b. Hasil Belajar Aspek Afektif
Data hasil belajar aspek afektif siswa yang disajikan dalam Tabel 10 menunjukkan bahwa pada kelas X2 mencapai persentase
kualitas sebesar 13 dengan kategori kualitas termasuk cukup, 68 dengan kategori kualitas termasuk baik dan 15 kategori kualitas
termasuk sangat baik, sedangkan kelas X3 mencapai persentase kualitas sebesar 10 dengan kategori kualitas termasuk cukup 80
dengan kategori kualitas termasuk baik dan 10 kategori kualitas termasuk sangat baik.
Persentase hasil belajar aspek afektif siswa dengan kategori berminat dan sangat berminat yang tinggi terhadap penggunaan model
student facilitator and explaining disebabkan oleh ketertarikan siswa. Penerapan model tersebut menjadikan kegiatan belajar menyenangkan,
siswa diberi kesempatan untuk belajar dengan teman dan lingkungan sosialnya, ada waktu dimana siswa diberi kesempatan berpendapat dan
menunjukkan hasil kinerja kelompoknya melalui presentasi. Hal tersebut menciptakan perasaan senang, motivasi serta minat siswa untuk
mengikuti kegiatan pembalajaran di kelas. Pengukuran terhadap aspek afektif siswa berfungsi untuk
mengetahui minat siswa terhadap pembelajaran dan lingkungan belajarnya. Informasi tersebut berguna bagi guru dan siswa untuk
62
menentukan jenis stimulus yang harus direncanakan sehigga siswa mempunyai sikap dan minat yang positif terhadap pembelajaran.
Lingkungan belajar siswa secara langsung akan mempengaruhi sikap dan minat siswa, seperti yang diungkapkan oleh Weiner dalam Anni
2004 bahwa perasaan di dalam dan pada diri siswa dapat memotivsi perilaku untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Siswa yang tidak memiliki minat atau karakter terhadap matapelajaran tertentu, akan kesulitan untuk mencapai ketuntasan
belajar secara maksimal. Sedangkan siswa yang memiliki minat atau karakter terhadap matapelajaran tertentu sangat membantu untuk
mencapai ketuntasan pembelajaran secara maksimal. Oleh karena itu, seorang guru selain membantu peserta didik belajar, guru juga harus
mampu membangkitkan minat atau karakter peserta didik untuk belajar.
3. Kinerja Guru