Hasil Pembahasan Kesimpulan Analisis Surfaktan Anionik (Deterjen) Pada Limbah Cair Domestik Menggunakan Spektrofotometer Metode MBAS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Dari hasil pemeriksaan sampel pada limbah cair domestik yang dilaksanakan di UPT. Laboratorium Badan Lingkungan Hidup Sumatera Utara, dapat dilihat pada: Tabel 4. Hasil analisa surfaktan anionik deterjen Sampel Hasil UV Pengenceran Hasil mgL Blanko -0,1266 Sampel 1 0,4415 - 0,4415 Sampel 2 0,2481 - 0,2481 Keterangan : Hasil tersebut dapat dibaca pada alat spektrofotometer Kurva analisa surfaktan anionik deterjen Terlampir Tabel 5. Tabel larutan standar surfaktan anionik deterjen Terlampir Kurvar larutan standar surfaktan anionik deterjen Terlampir

4.2. Pembahasan

Dari hasil analisa surfaktan anionik deterjen pada sampel 1 dan sampel 2 diperoleh kadar surfaktan anionik deterjen 0,4415 mgL dan 0,2481 mgL. Hasil tersebut memenuhi persyaratan baku mutu air karena kadar surfaktan anionik deterjen masih di bawah batas maksimum yaitu 200 mgL. Hal ini berarti bahwa kadar surfaktan anionik deterjen di dalam limbah cair domestik dapat dibuang ke lingkungan sebab dalam rentang kadar tersebut deterjen belum mencemari lingkungan, khususnya sungai. Sehingga biota air yang hidup di sungai tersebut masih dapat menerima kadar dari surfaktan anionik deterjen yang terdapat di dalam limbah cair domestik dan air sungai tersebut dapat dikategorikan aman untuk digunakan oleh masyarakat yang bermukim di sekitar sungai tersebut. Sesuai dengan waktu ketahanan surfaktan yang cukup singkat dalam daerah perairan, surfaktan tidak diakumulasikan sampai batas terentu jika tidak terjadi biomagnifikasi peningkatan konsentrasi substansi atau senyawa dalam rantai makanan. Meskipun demikian, akumulasi mungkin dapat terjadi sampai batas tertentu dengan produk degradasi. Sulit untuk menandai perubahan yang disebabkan oleh surfaktan dalam daerah perairan, hal ini disebabkan oleh adanya pencemar yang lain. Karena surfaktan biasanya terdapat dalam gabungan dengan zat pencemar lainnya Connell, 1995. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil analisa surfaktan anionik deterjen pada sampel 1 dan sampel 2 diperoleh kadar surfaktan anionik deterjen 0,4415 mgL dan 0,2481 mgL. Hasil tersebut memenuhi persyaratan baku mutu air karena kadar surfaktan anionik deterjen masih dibawah batas maksimum yaitu 200 mgL. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil analisa surfaktan anionik deterjen memenuhi persayaratan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001.

5.2. Saran