Polipropilena Karet Alam Sifat Mekanik dan Indeks Alir Lelehan Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet SIR 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinilbenzena

Plastik memiliki sifat yang sangat serbaguna dan setiap tahunnya plastik diproduksi dalam jumlah yang sangat besar. Plastik adalah sarana pembunngkus yang sangat popular karena ada yang bening sehingga konsumen dapat melihat isinya, bobotnya ringan, tetapi kuat. Meskipun bermanfaat, plastik dalam jumlah besarhanya berakhir di area pembuangan sampah. Plastik memiliki bobot yang tidak seberat sampah lainnya, tetapi memakan banyak tempat dan dibutuhkan ratusan tahun untuk dapat terurai secara keseluruhan Morgan, 2009.

2.2 Polipropilena

Polipropilena memiliki kekerasan yang paling tinggi dan bersifat kurang stabil terhadap panas. Penggunaan bahan pengisi memungkinkan polipropilena memiliki mutu kimia yang baik sebagai bahan polimer dan tahan terhadap pemecahan karena tekanan Stress-Cracking walaupun pada temperatur tinggi Gachter, 1990 . Polipropilena memiliki sifat isolasi yang sangat baik, dan juga memiliki sifat tahan terhadap berbagai bahan kimia, dan pada suhu tinggi serta tidak mudah larut dalam hampir semua pelarut organik pada suhu kamar Fried, 1995. Polipropilena secara kimia menyerupai polyetilen tetapi memiliki kekuatan fisik yang lebih kecil dan densitas yang rendah. Polipropilena memiliki densitas terendah diantara semua material plastik, yaitu berkisar dari 0,900 ke 0,915 g cm 3 . Polipropilena memiliki sifat yang lebih stabil dari pada bahan-bahan lainnya dengan pengecualian memiliki daya lentur yang rendah. Polipropilena dimungkinkan merupakan salah satu termoplastik yang memiliki kelebihan daripada bahan lainnya, diantaranya memiliki ketahanan panas, kekakuan, kekerasan, ketahanan kimia, dan kecepatan lelehan yang lebih baik Harper, 1975. Struktur dari polipropilena dapat dilihat pada Gambar 2.1 Gambar 2.1 Struktur polipropilena Sifat fisik dari polipropilena dapat dilihat pada Tabel 2.1 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Sifat fisika dari Polipropilena Sifat fisika Ukuran Berat Molekul 42,1 gmol Entalpi dari lelehan 1,9 – 0,9 kjmol Temperatur lelehan 145 o C Densitas tidak berbentuk = 0,85 g cm 3 Kristalin = 0,95 g cm 3 Sumber : Cheremisinof, 1990.

2.3 Karet Alam

Karet merupakan polimer alam terpenting dan dipakai secara luas dilihat dari sudut industri. Karet atau elastromer merupakan polimer yang memiliki daya pegas atau kemampuan meregang dan kembali ke keadaan semula dengan cepat dan sebagian besar memiliki struktur jaringan. Bentuk utama dari karet alam terdiri dari 94 cis 1,4-poliisoprena yang dikenal sebagai Hevea rubber. Karet ini diperoleh dengan menyadap kulit dari sejenis pohon Hevea Brasiliensis yang tumbuh liar di Amerika Selatan dan ditanam di bagian dunia lain Stevens, 2001 Karet alam di produksi 90 dari Havea Brasiliensi dan 10 dari Guayule. Latex mempunyai pH 6,5 – 7, densitas 0,95 gram cm 3 dan energi serapan 4,0 – 4,5 NJcm 2 . Karet alam mengeras pada suhu 20 o C dan melebur pada suhu 100 o C. Dalam bidang industri karet alam biasanya digunakan pada pembungkus bola golf, tabung, kain , dan kabel kapal selam. Sifat fisik dari karet alam dapat di lihat pada Tabel 2.2 Tabel 2.2 Sifat fisika dari karet alam Sifat fisika Ukuran Densitas pada 20 C 0,906 – 0,916 gcm 3 Nilai pembiasan 1,591 Pembakaran panas 45,2 K Jkg Konduktifitas listrik 2 x 10 -15 1 x 10 -13 Snc Sumber : Bhatnagar, 2004 Universitas Sumatera Utara Serapan UV karet alam terlihat pada 310 nm dan sempurna pada 225 nm itu merupakan nilai viskos-elastis. Pada perpanjangan lebih dari 100 terjadi kristalisasi Bhatnagar, 2004

2.3.1 Jenis-jenis karet alam

Ada beberapa macam karet alam yang diolah kembali berdasarkan bahan karet yang sudah jadi Didit, 2005, yaitu : a. Bahan olah karet Lateks kebun, sheet angin, slab tipis, dan lump segar b. Karet konvensional ribbed smoked sheet, white crepes dan pale crepes c. Lateks pekat d. Karet bongkah atau block rubber e. Karet spesifikasi teknis atau crumb rubber

2.3.2 Keunggulan Karet Alam

Walaupun karet alam sekarang ini jumlah produksi dan konsumsinya jauh dibawah karet sintetis atau karet buatan pabrik, tetapi sesungguhnya karet alam belum dapat digantikan oleh karet sintetis. Didit, 2005, telah mengungkapkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki karet alam dibanding karet sintetis , yaitu : 1. Memiliki daya elastis atau daya lenting yang sempurna, 2. Memiliki daya aus yang tinggi 3. Tidak mudah panas 4. Memiliki daya tahan yang tinggi terhadap keretakan

2.3.3 Standar Indonesian Rubber

Standar karet bongkah Indonesia yang dikeluarkan SIR Standart Indonesian Rubber karet bongkah berasal dari karet remah yang dikeringkan dan dikilang menjadi bendela-bendela dengan ukuran yang telah di tentukan Didit, 2005. Persyaratan mutu karet alam SIR- 10 dapat dilihat didalam Tabel 2.3 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.3. Persayaratan mutu karet alam SIR 10 Spesifikasi Kandungan Kadar kotoran 0,10 Kadar Abu 0,75 Kadar Zat Menguap 0,80 PRI Minimum 60,6 PO Minimum 30 Sumber : Goan loo, 1980.

2.4 Divinilbenzena

Dokumen yang terkait

Persentase Ikat Silang dan Morfologi Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet Sir 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinil Benzena

0 60 67

Studi Pembuatan Dan Karakterisasi Termoplastik Elastromer Dari Polipropilena-Karet Ethylene Propylene Diene Monomer-Abu Ban Bekas Dengan Penambahan Dikumil Peroksida Dan Divinilbenzena

1 35 72

Studi Pembuatan Termoplastik Elastomer Dari Polipropilena-Karet Sir 10 Dengan Penambahan Dikumil Peroksida Sebagai Inisiator Dan Divinil Benzena Sebagai Zat Pengikat Silang

4 46 76

Pengaruh Penambahan Divinilbenzena Terhadap Sifat Kekuatan Tarik Dan Derajat Ikat Silang Campuran Polietilena Densitas Rendah-Etilena Propilena Diena Terpolimer-Karet Sir 20 Dengan Inisiator Dikumil Peroksida

8 101 67

Pengaruh Penambahan Divinilbenzen Terhadap Kompatibilitas Perbandingan Campuran Polietilena Dan Karet Alam SIR 3L Menggunakan Inisiator Dikumil Peroksida.

2 78 64

Optimasi Sifat Mekanik Dari Campuran Karet Ban Dalam Bekas Dengan Karet Alam (Sir 5, Sir 10 Dan Sir 20)

1 31 3

View of PENGARUH PENAMBAHAN INISIATOR DIKUMIL PEROKSIDA DAN DIVINILBENZENA SEBAGAI CROSLINK PADA KOMPATIBILITAS RASIO CAMPURAN POLIETILENA DAN KARET ALAM SIR 3L

0 1 10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Plastik - Persentase Ikat Silang dan Morfologi Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet Sir 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinil Benzena

0 0 12

Persentase Ikat Silang dan Morfologi Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet Sir 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinil Benzena

0 1 13

Sifat Mekanik dan Indeks Alir Lelehan Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet SIR 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinilbenzena

1 1 13