d. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.
e. Adoption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.
Namun demikian, dari penelitian selanjutnya Rogers menyimpulkan bahwa perilaku tidak selalu melewati tahap-tahap tersebut.
Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini, dimana dengan pengetahuan dan sikap positif maka perilaku
tersebut akan bersifat langgeng long lasting. Sebaliknya, apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran akan tidak
berlangsung lama.
2.2. Imunisasi
2.2.1. Pengertian Imunisasi
Imunisasi bersal dari kata imun. Kebal atau resisten. Anak diimunisasi, berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal
atau resisten terhadap suatu penyakit. Tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain Notoatmodjo, 2003.
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat
anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan vaksin adalah bahan yang dipakai untuk merangsang
pembentukan zat anti yang dimasukkan kedalam tubuh melalui suntikan misalnya vaksin BCG, DPT, dan Campak dan melalui mulut misalnya
vaksin polio Hidayat, 2008. Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa, tidak terjadi penyakit Ranuh dkk,
2008.
2.2.2. Tujuan Imunisasi
Tujuan diberikannya imunisasi adalah diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan
mortalitas serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit tertentu A. Azis, 2005.
Tujuan dalam pemberian imunisasi antara lain : 1. Melalui imunisasi, tubuh tidak mudah terserang penyakit menular.
2. Imunisasi sangat efektif mencegah penyakit menular. 3. Menurunkan angka morbiditas angka kesakitan dan mortalitas angka
kematian serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit tertentu. 4. Melindungi dan mencegah penyakit-penyakit menular yang sangat
berbahaya bagi bayi dan anak. 5. Mengurangi
angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada
penderitanya. Beberapa penyakit yang dapat dihindari dengan imunisasi yaitu seperti campak, polio, difteri, tetanus, batuk rejan,
hepatitis B, gondongan, cacar air, TBC, dan lain sebagainya.
2.2.3. Manfaat Imunisasi
1. Untuk Anak : mencegah penderitaan yang disebabkan oleh
penyakit, dan kemungkinan cacat atau kematian. 2. Untuk Keluarga : menghilangkan kecemasan dan psikologi
pengobatan bila anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-kanak
yang nyaman. 3. Untuk Negara
: memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan
Negara.
2.2.4. Macam-macam Imunisasi